Bab.4

Di tengah kebingungannya tiba-tiba saja Nagita ingat akan sesuatu, dia berpikir jangan-jangan depkolektor itulah yang meminta dia untuk datang ke rooftop.

"Apa mereka sudah tahu tempat kerjaku ya? Detak jantung Nagita tiba-tiba saja menjadi tidak beraturan dan dia mulai panik hingga tidak bisa menahan air matanya.

Sejak hutang tidak bisa dibayar wanita pekerja keras itu selalu saja menangis sendirian. Saudara satu-satunya tidak bisa dihubungi, pesan sudah ditinggalkan tapi yang bersangkutan tak kunjung datang.

Karena terlalu panik Nagita yang sudah putus asa melangkah ke pinggir gedung yang tingginya mencapai ratusan meter.

"Kalaupun aku terjun dari lantai ini mereka tetap saja menagih ke rumah. Astaga, Kenapa nasibku seperti ini. Aku mohon jangan sampai mamah mengetahui masalah ini, Tuhan tolong bantu aku." Saat ini dia hanya mampu berdoa berharap pikirannya salah.

Dia kembali menoleh ke arah belakang dan saat ini dia benar-benar takut jika yang datang benar-benar gerombolan depkolektor yang terus menagih hutang kepadanya.

Untuk beberapa saat dia mencoba untuk menenangkan diri dan memutuskan kembali ke kantor saja. Saat handak pergi dari rooftop tiba-tiba langkahnya terhenti. "Tidak ada gunanya aku lari memang lebih baik jujur saja ke Mama semoga saja ada jalan keluar. Sebaiknya aku pulang saja menemui mama."

Belum sempat telapak tangan memegang gagang pintu besi, pintu besi itu mulai terbuka karena terkejut spontan kaki mundur beberapa langkah ke belakang. "Astaga." Dia langsung mengelus dada begitu pula dua pria yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.

"Maaf sudah mengagetkan Anda, Nona." Christian mencoba untuk menenangkan Nagita yang terlihat semakin kaget. "Anda benar Nona Nagita kan?"

Nagita yang tidak mengenal kedua orang ini hanya mengangguk. Mungkin dia masih mengira bahwa kedua pria di hadapannya sekarang adalah depkolektor yang ingin menagih hutang kepadanya.

Perlahan christian mengulurkan tangannya ke hadapan Nagita. "Perkenalkan saya ...."

"Tidak usah bertele-tele," potong Reza. "Langsung saja, tujuan datang ke sini."

Christian menarik nafas pelan, melihat tingkah bosnya yang masih saja bisa bersikap seangkuh itu di saat genting seperti sekarang. Padahal dia mempersiapkan kalimat untuk disampaikan agar tidak membuat wanita itu tersinggung dan merasa sakit hati.

"Maaf, Kalau boleh tahu tuan-tuan ini siapa ya?" Nagita tidak mengenali mereka karena dia memang hanya pegawai kecil di perusahaan tersebut dan tidak tahu jika kakek yang dia temui kemarin adalah kakek Reza.

"Jadi begini--"

"Cris, langsung saja. Sudah aku bilang jangan bertele-tele," sanggah Reza lagi.

Nagita mulai terlihat kesal dengan kedua pria di hadapannya ini. Dia sudah mempunyai masalah hidup yang cukup besar dan sekarang harus bertemu dengan pria yang tidak jelas. "Saya rasa kita tidak saling mengenal dan tidak punya tujuan untuk bertemu. Jadi sebaiknya saya pamit."

Nagita memutuskan untuk tidak berdebat dengan Reza dan juga christian. Dia kembali melangkah meraih handle pintu.

Namun tiba-tiba saja Reza menahan pergelangan tangan Nagita. "Saya ingin menawarkan kerjasama. Dan aku yakin kamu akan setuju."

Mata Nagita tiba-tiba saja membulat sempurna, hati kecilnya bersorak kegirangan. Dia kembali berpikir jangan-jangan ini adalah jawaban dari Tuhan karena tadi dia sangat putus asa.

"Apa anda mau berinvestasi ke perusahaan orang tua saya yang hampir bangkrut?" Badan Nagita spontan maju dengan gerakan cepat wajahnya langsung mendekat ke wajah Reza.

Terlihat terkejut Reza pun segera mundur selangkah. Secepat kilat memberi jarak, tiba-tiba dia berpikir perempuan di hadapannya ini sama sekali tidak sopan.

Melihat sepertinya Nagita salah paham christian pun segera menengahi. "Maaf Nona Sepertinya anda telah salah paham kami tidak mau berinvestasi, tapi--"

"Jadi istri bayaranku," potong Reza cepat. Merasa christian sejak tadi selalu saja bertele-tele membuatnya tidak sabar.

Sontak saja Nagita tiba-tiba terpaku. Dia berdiri seperti patung. Melihat hal itu christian pun langsung menepuk jidat sementara Reza menatap gadis di hadapannya dengan bingung.

***

Seminggu sebelumnya, christian datang menjenguk kakek ketika Reza sedang menikmati me time-nya di Villa pribadi tanpa ada gangguan siapapun. Saat ada waktu luang Reza memang lebih suka menyendiri daripada pergi menghibur diri di klub malam atau sejenisnya.

"Kakek punya kandidat, Chris." Kakek menoleh melihat christian yang sudah berdiri di sampingnya.

"Siapa, kek?" Wajah penasaran christian membuat Henry berdecak. "Kau ini, kalau tentang perjodohan Reza pasti kamu semangat sekali."

"Kakek tahu sendiri kan seperti apa Reza itu? Aku tidak tahu hatinya terbuat dari apa, tapi dia sangat keras kepala, Diah tidak mau mengambil keputusan yang salah. Dalam artian yang berhubungan dengan dia semua harus sempurna tidak ada sedikitpun cacat."

"Dia memang selalu begitu, sesempurna apa sih dia?" Henry menyindir. "Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Anak itu memang tidak sadar diri, kalau dia sempurna seharusnya dia sudah punya anak usia remaja. Umurnya hampir kepala empat."

Christian berhasil terkekeh melihat reaksi kakek. Meskipun dia hanya sekretaris tetapi christian sangat menyayangi kakek Henry karena beliau sudah membesarkan dia sejak kecil.

Dia adalah orang yang setia dan sudah berjanji akan mengabdikan dirinya. Nggak pernah sekalipun terbesar untuk mengambil asas dari kekayaan keluarga hendriyanto yudisono. Karena dia tahu hendriyanto adalah orang yang tulus dan patut untuk dihormati.

"Kakek jangan begitu, walau bagaimanapun juga Reza itu satu-satunya pewaris dan penerus keluarga anda. Bersikap manislah kepadanya."

"Bella saja terus anak itu. Kalian memang sepasang merpati yang tidak bisa dipisahkan. Kadang kaki berpikir jangan-jangan sebenarnya Reza menyukai kamu."

Mata christian membulat seketika. "Mana mungkin seperti itu kakek, Reza itu pria normal." Dia menghela nafas pelan. "Sekarang ceritakan wanita yang kakek pilih untuk Reza."

"Namanya Nagita, usianya 28 tahun. Saat ini dia sedang kesulitan karena kakaknya meninggalkan hutang 1 miliar dan mau tidak mau dia harus melunasi pinjaman tersebut."

"Hah? Kenapa banyak sekali? Masa langsung sebesar itu?" Christian tidak percaya mendengarnya.

"Di zaman yang serba modern ini mendapatkan uang sangatlah mudah. Begitu banyak depkolektor yang menawarkan pinjaman uang dan mengiming-imingi bunga kecil. Gadis kecil itu sekarang terperangkap dan aku yakin rencanaku kali ini akan berhasil."

"Anda hebat sekali, dari mana semua itu anda ketahui?"

"Aku sudah menyelidiki semuanya. Dia adalah seorang tulang punggung keluarga saat ini Karena perusahaan kecil yang dibangun ayahnya hampir bangkrut dan terlilit pinjaman di bank karena ulah sang kakak. Sepertinya dia tidak mengerti masalah bisnis dan berakhir seperti ini. Tapi dia seseorang yang tidak mudah menyerah di bawah tekanan, seorang wanita pekerja keras sangat cocok menjadi pendamping Reza. Aku yakin jika wanita lain pasti akan mementingkan diri sendiri di tengah kesulitan tetapi dia masih memikirkan kepentingan keluarganya."

Christian mengangguk dan paham. Dia menatap lekat selembar foto yang tadi diberikan oleh kakek Hendri.

"Jadi kakek punya rencana apa untuk mereka?"

Bersambung 💕

Terpopuler

Comments

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu

2022-11-03

0

merry yuliana

merry yuliana

kudukung dikau kakek...lanjut kak...

2022-11-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!