Istri Kedua Tuan Muda ADAM XAVIER

Istri Kedua Tuan Muda ADAM XAVIER

Keputusan yang sulit.

Selamat membaca

jangan lupa VOTE ya

❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Pagi itu.

"Menikahlah dengan Tuan Muda Xavier, Nak! jika kau ingin merubah hidup keluarga dan menyelamatkan nyawa papa mu.kau tidak inginkan kita berempat juga menderita penyakit yang sama?"ucapan dari sang ibu membuat, Raya terhenyak dan diam.

Tuan muda Adam Xavier, laki-laki lumpuh berusia tiga puluh tahun . hidup sendirian yang hanya ditemani seorang asisten juga pelayan di Mansion nya . Tuan Xavier mengalamimengalami kelumpuhan sejak satu tahun yang lalu diakibatkan kecelakaan .

Setengah tahun yang lalu Xavier dan asisten nya datang menetap di Mansion milik family nya. Mansion yang terletak didaerah dekat tempat tinggal Raya yang dikenal dengan kampung yang ramah lingkungan dan ber cuaca sejuk.

sebenarnya cuaca dingin kurang bagus untuk kesehatan kaki tuan muda,namun Adam kekeuh untuk tetap tinggal di wilayah tersebut. dia Memilih tetap tinggal di tempat tersebut yang mana sejuk dan tidak terlalu ramai untuk menghilangkan rasa kecewa karena istrinya Renita.

Tuan Muda Xavier, menempati mention yang dibangun di area persawahan.tanah seluas dia ribu meter persegi itu dibangun oleh kedua orang tuanya diperuntukkan jika merek berlibur atau suntuk dan butuh ketenangan dari riweh nya hidup di kota besar.

Menurut cerita yang beredar Renita atau istri dari Tuan Muda Xavier pergi untuk setengah tahun saja namun sampai satu tahun ini Renita tidak juga kunjung kembali dan sepertinya Renita tidak sabar menunggu kesembuhan dari Tuan Muda Xavier.

Mama Raya bekerja di Mansion milik Tuan Muda Xavier sejak Mansion itu dibangun oleh orang tua nya Xavier. sebagai pelayan juga pengurus Mansion itu gaji mama nya Raya pun tidak lah begitu besar namun terbilang cukup untuk ukuran warga yang berada dikampung tempat tinggal keluarga Raya.

Apa pekerjaan Tuan Muda Adam Xavier? Mama Raya pun juga tidak tau. Menurut penuturan mama Raya, Tuan muda beserta asisten nya yang bernama Nathan itu akan pergi ke kota satu minggu sekali. dan juga dia pemuda itu lebih sering menghabiskan waktu mereka didalam ruang kerja yang ada didalam Mansion tersebut.

Paling sesekali Nathan menyuruh mama Raya untuk membersihkan ruang kerja tersebut. Dan didalam ruangan itu mama nya Raya tidak pernah berani menyenggol atau menyentuh barang apapun yang ada di dalam itu maupun buku-buku bertumpuk atau Map juga laptop karena asisten Nathan selalu mengawasi dirinya. jadi mamanya raya hanya membersihkan seperti Debu dan mengelap sekilas setelah itu ia meninggalkan tempat itu.

"Mah, Raya masih ingin melanjutkan sekolah Raya dan bisa sampai ke Perguruan tinggi, dan nanti bisa mencari pekerjaan yang bagus supaya bisa membantu meringankan ekonomi keluarga kitakita. bagaimana bisa mama menyuruh Raya menikah dengan laki-laki bermuka garang dan dingin seperti itu?"

Membayangkan nya saja Raya benar-benar merinding dan bergidik ngeri. bagaimana bisa orang tuanya menyarankan anak gadis satu-sarunya menikahi pria pendiam itu, yang masih berstatus suami orang dan belum bercerai dengan istrinya, dan pria itu lumpuh.

"Nak, penyakit diabetes yang diderita papamu harus ditangani dengan serius,dana nya juga tidak sedikit. Dan sementara gaji yang ibu Terima dari bekerja di Mansion saja sudah dibagi untuk kehidupan kita dirumah,cicilan hutang dengan buk lurah, ditambah lagi kau ingin melanjutkan pendidikan mu, uang dari mana RayaRaya? Tuan muda kan cuma lumpuh dan dia butuh orang yang mengurus dirinya, dan kau hanya istri di atas kertas saja. dan mama yakin jika kau sudah menikah dengan nya kau tidak akan.. ehmmm... ah sudahlah. Raya, kau akan tau sendiri nanti kalau sudah menikah dengan nya,Mamanya Raya mengusap kasar wajahnya di hadapan gadis itu.

Raya kebingungan, entah apa yang harus ia lakukan. menerima atau menolak permintaan mamanya itu. Namun jika dirinya menolak tidallah mungkin karna hanya dirinya lah saat ini satu-satunya harapan Sang mama untuk pengobatan papa nya juga kehidupan keluarga mereka.

*"*"*"*"*"*"*

Sore itu di Mansion Xavier

Raya mencoba tenang,memejamkan kedua matanya sesaat sembari mengatur nafas. mencoba terlihat tenang walaupun sebenarnya dirinya sedari tadi begitu gugup dan takut.

Mamanya bilang tuan muda Xavier baru berusia tiga puluh tahun, namun raut wajahnya terlihat tua dan kusam juga tak terurus.apa mungkin tuan muda Xavier membiarkan jambangnya terus tumbuh dengan subur?

dan ini kali ketiga Raya menginjakan kakinya di Mansion Xavier, pertama kali ketika Sang mama menunggu papa nya dirawat dirumah sakit dan mama Raya belum sempat memberitahu kepada asisten Nathan jika mama Raya tidak masuk seperti biasanya.Dan karna itu lah Raya yang mengantikan tugas atau pekerjaan Sang mama di Mansion Xavier tersebut.

"Eggheemmmm, " Asisten Nathan berdehem sambil menatap tajam mata Raya yang sedari tadi duduk dengan tangan yang sudah berkeringat dingin.

"Apa kau sudah yakin?"

"Dengan keputusan mu itu?"

Tanya Nathan kepada Raya.

"Kamu yakin akan keputusan mu itu, untuk menjadi istri Tuan Muda Xavier? Dan ini semua bukan lelucon atau sementara juga kepura-puraan. pikirkan lagi sebaik-baik mungkin! karna jika kau bilang yakin dan menandatangani surat perjanjian, kau tidak bisa berbuat apa-apa lagi atau pun mundur lagi," ucap Nathan kepada Raya.

Suara Nathan asisten dari Tuan muda membuat Raya yang tadinya mencoba tenang sedari tadi seketika itu juga menjadi semakin cemas, gugup dan takut berlebihan. padahal Zoya mencoba tenang sesaat untung mengurangi rasa gugupnya, dan entah sejak kapan pemuda tampan yang begitu arogan yang tak lain adalah asisten Nathan itu sudah berada dihadapan Raya.

Dengan keputusan dan juga tekat yang sudah bulat yang ia fikirkan matang-matang dan berkali-kali Raya pun akhirnya menganggukan kepalanya dengan apa keputusan nya itu.

Itu semua tak lepas dari demi Sang papa yang sedang sakit juga untuk melunasi hutang orang tuanya juga untuk melanjutkan pendidikan nya.

"Jika sudah yakin dan pasti dengan keputusanmu itu, silakan baca dan pelajari laku tandatangani berkas itu."

Asisten pribadi Tuan Muda Xavier itu yang bisa Raya tafsir usianya sekitar dua puluh delapan tahun memberikan kepada dirinya beberapa lembar kertas kepada Raya. yang isinya antara lain jika Raya melanggar salah satu pasal atau poin dari isi bab dalam lembaran tersebut, maka dari itu Raya harus di tuntut ganti rugi dalam jumlah yang begitu besarbesar, atau jika gadis itu tidak sanggup untuk membayar ganti rugi tersebut maka siap-siap gadis itu berurusan dengan pihak berwajib dan sudah pasti hukumannya adalah penjara.

"Apa kau sudah paham?" tanya Nathan

Sedangkan Raya masih sibuk dengan lamunannya "PENJARA?" Tiba-tiba Raya seakan kaget dengan kata Penjara tersebut.

Bersambung...

Bantu dukungan dan support untuk karya receh author gesrek ini ya 🙏🙏🥰

Terpopuler

Comments

A ai

A ai

q mampir thor

2022-12-29

0

Murniyati

Murniyati

baru mulai bc

2022-12-01

0

Mynovel

Mynovel

Entah kenapa kebanyakan novelmu temanya Upik abu dan pangeran semua thor

2022-11-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!