"Kita ke Rumah Sakit Jack!" seru Bradley Timothy saat asistennya itu membukakan pintu mobil untuknya.
"Baik tuan." Jackson Thomson patuh. Hari ini ia merasa nasib baik akan menyertainya karena wajah sang boss sepertinya nampak sangat baik pagi itu.
Tak lama kemudian mereka pun sampai. Jackson Thomson turun dari mobil dan membukakan pintu untuk cucu David Timothy sang jutawan negara Paman Sam itu.
"Aku akan kembali secepatnya." ujar Bradley Timothy dan segera berlari ke dalam Rumah Sakit itu. Ia akan menjemput calon istri pembawa warisan kerajaan bisnis David Timothy sang Kakek.
Dan begitu kagetnya ia saat mendapati seorang gadis manis sedang menunggu di dalam ruangan perawatan Julia Dominguez.
"Apa aku terlambat?" tanyanya pada Valerie Dominguez yang sedang duduk bersama dengan ibunya itu.
"Ah, tidak tuan." jawab Valerie tersenyum manis kemudian melanjutkan,
"Kita berangkat sekarang. Ibu, aku pergi dan aku mohon doakan aku ya." perempuan tua itu tersenyum kemudian membelai rambut putrinya.
"Tuhan memberkatimu anakku. Kebahagiaan pasti menyertaimu."
"Terimakasih ibu. Aku sayang padamu." Valerie mencium pipi kiri dan kanan perempuan yang telah melahirkannya itu dengan derai air mata dipipinya. Ia tahu pernikahan ini adalah sebuah komitmen singkat. Dan ia berharap ibunya bisa mengerti.
"Nyonya Dominguez, aku berharap setelah hari ini, kesehatanmu membaik." ujar Bradley Timothy sembari meraih tangan keriput perempuan tua itu.
"Terimakasih banyak Bradley. Aku juga berharap panjang umur dan melihat kalian memberi aku cucu." Valerie langsung meremas tengkuknya dengan tak nyaman. Benar, ia ingin memberi seorang cucu tapi bukan untuk ibunya. Tapi hanya untuk dimiliki oleh seorang Bradley Timothy dengan cara menjualnya.
"Baiklah Nyonya. Aku akan membawa putrimu dan mungkin akan kembali besok. Anda mengerti 'kan?"
"Ya ya, aku mengerti. Semoga kalian berbahagia." ucap Julia Dominguez dengan senyum diwajahnya.
"Terimakasih banyak nyonya. Kami permisi. Dan sampai jumpa lagi." ucap pria itu kemudian meraih tangan Valerie agar segera meninggalkan ruang perawatan itu.
Julia Dominguez melambaikan tangannya dengan perasaan yang sangat sakit. Ia tahu putrinya melakukan hal ini untuk pengobatan penyakitnya. Karena selama ini Valerie tak pernah sedikitpun berpikir menikah muda. Ia selalu punya cita-cita untuk bekerja lebih baik agar mendapatkan penghasilan yang banyak.
Perempuan itu menyusut air matanya dan mulai memencet tombol untuk memanggil perawat. Nyeri di sekujur tubuhnya semakin menjadi-jadi. Otot-ototnya terasa terbakar.
"Apa yang bisa kami bantu Nyonya?" tanya sang perawat dengan penuh perhatian.
"Aku ingin tahu, sejauh mana aku bisa bertahan dengan rasa sakit yang aku rasakan ini."
"Anda harus bersabar nyonya. Besok adalah jadwal operasi anda. Untuk sementara waktu kami hanya akan memberikan pereda nyeri agar anda bisa istirahat lebih tenang."
"Apakah setelah operasi, penyakit terkutuk ini bisa segera sembuh?"
"Operasi adalah bagian dari usaha Nyonya. Kami akan mengangkat sel-sel kanker yang pastinya mengganggu jaringan lainnya dalam tubuh anda." jawab sang perawat kemudian menyuntikkan obat anti nyeri ke dalam infus perempuan tua itu.
"Setelah operasi, anda akan tetap mengikuti kemoterapi agar semua sel perusak itu bisa mati dan tidak hidup lagi."
Julia Dominguez berusaha tersenyum diantara rasa sakit yang masih mendera seluruh tubuhnya.
"Terimakasih banyak suster."
"Sama-sama Nyonya. Dan ya tetaplah berjuang dengan pikiran positif." Julia tersenyum kemudian akhirnya menutup kelopak matanya berusaha untuk tidur. Ia ingin bangun nanti dalam keadaan sehat dan melihat senyum putrinya.
🍀
Jackson Thomson mengemudikan mobilnya keluar dari Catatan Sipil. Pernikahan antara Bradley Timothy dan juga Valerie Dominguez telah terjadi dan ia berhasil mengirimkan berita besar itu pada sang kakek David Timothy.
"Hahaha, berhasil juga kamu meninggalkan model sialan itu." David tertawa terbahak-bahak melihat gambar cucunya sedang menandatangani berkas pernikahan bersama seorang gadis yang sangat cantik.
"Bagus Jack! laporkan perkembangan selanjutnya!"
"Siap tuan!" jawab Jackson Thomson dengan senyum diwajahnya. Pria itu menatap kaca kecil yang ada di atas kepalanya. Ia ingin tahu apa yang sedang dilakukan oleh pasangan pengantin baru yang sedang duduk di jok belakang itu.
"Valerie, aku akan membawamu ke hotel saat ini juga. Dan mungkin besok kamu baru bisa kembali ke Rumah Sakit." ujar Bradley Timothy setelah lama terdiam.
"Baik tuan." jawab gadis itu dengan wajah gugup. Tangannya sampai ia rasakan sangat dingin karena keringat. Beberapa teman kerjanya sering bercerita kalau bercinta dengan seorang pria terkadang ada yang menyenangkan tetapi ada yang sangat menyakitkan.
Teman-temannya yang sudah sering melakukan one stand night dengan beberapa pria untuk mendapatkan penghasilan tambahan bahkan sering mengatakan kalau pria pemabuk sering melakukan kekerasan terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan intim.
Valerie Dominguez menggelengkan kepalanya takut. Ia belum mengenal pria asing yang baru menikahinya itu dan sekarang mereka benar-benar akan melakukannya.
Oh My
Dada Valerie Dominguez berdebar sangat kencang. Ia sampai tersentak kaget saat Bradley menyentuh tangannya.
"Aaaaaa!" teriaknya dengan keras.
"Ada apa?" tanya Bradley Timothy dengan wajah bingung.
"Mana bayaran untukku tuan!" tanyanya setelah berhasil menguasai perasaannya. Tangannya sampai ia tengadahkan di depan hidung suami singkatnya itu.
"Hahahaha, kamu takut sekali aku tidak membayarmu." Bradley Timothy langsung tertawa terbahak-bahak kemudian meminta Jackson Thomson untuk melanjutkan perjalanan mereka ke sebuah Bank.
"Apakah ini uang semua tuan?" tanya Valerie Dominguez saat mereka sudah sampai di kamar hotel dan Bradley Timothy meletakkan satu koper besar berisi lembaran dollar Amerika itu.
Mata bulat gadis itu semakin tampak bulat dan seperti ingin keluar dari kelopak matanya.
"Masih banyak lagi jika anak yang kamu lahirkan sehat."
"Oh ya?" Valerie Dominguez tersenyum lebar kemudian mengedipkan matanya.
"Aku akan melahirkan anak yang sehat untukmu tuan, nah sekarang ayo kita membuatnya. Ingat hanya sekali dan harus jadi!" ujarnya kemudian segera membuka pakaian yang menutupi tubuhnya. Bradley Timothy tersenyum kemudian menjawab.
"Jangan ragukan aku. Dan aku pastikan rasamu tidak akan bisa mengalahkan rasa Cassandra kekasihku." Valerie tersenyum dan tidak peduli. Yang terpenting baginya uang sudah ada ditangannya. Dan ia hanya perlu melakukannya sekali saja.
"What ever!" ujarnya kemudian berlari ke kamar mandi. Ia ingin mempraktekkan kata teman-temannya kalau sebelum berhubungan intim, pria suka kalau perempuan itu bersih dan harum.
Bradley Timothy menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya ada gadis yang masih sangat polos seperti itu di kota terbesar di dunia ini.
Sembari menunggu Valerie keluar dari kamar mandi. Ia ingin menghubungi Cassandra kekasihnya kalau ia melakukan ini hanya untuk masa depan mereka berdua.
Tuuut
Tuuut
"Sial! kemana kamu Cassandra, aku sangat membutuhkanmu sekarang." Bradley Timothy melempar handphonenya ke atas ranjang karena perempuan itu tidak pernah bisa dihubungi.
"Aku sudah siap!" seru Valerie Dominguez dengan tampilan hanya selembar handuk putih yang menutupi tubuh putihnya.
Bradley Timothy merasakan tubuhnya membeku. Dadanya pun berdebar sangat kencang.
🍀
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Apakah yang akan terjadi selanjutnya???
Eng ing eng
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
im3ld4
lama² pasti bakal lupa sama si kain kasa🤣
2023-03-10
2
Alanna Th
slm ini mr. bradley hanya nyicip bekas (casandra), bgt ngerasain yg ori (valerie), pasti ketagihan terus 😱😅🤣😜
2023-02-25
0
Lubuk Raman
woooowww seruh
2022-11-17
1