Abian mengabaikan ucapan Tamara,sedikit pun dia tidak peduli dengan semua rencana wanita itu,dia hannya tidak ingin menjadi pria bajingan yang meninggalkan wanita setelah hamil.Abian memasuki mobilnya,dia ingin segera kembali ke apertemenya untuk mengganti pakaian setelah itu memenuhi janjinya kepada Zara menemani kekasihnya itu untuk shoping.
"Ngapain kamu masih berdiri disitu,kamu ingin tinggal di rumah sampah mu ini,dasar tolol,"Omel Abian membuat Tamara sakit hati,ingin rasanya dia menampar mulut lancang pria itu,tapi dia sadar jika dia membutuhkan pria itu sekarang.
Akhirnya Tamara melangkahkan kakinya menuju mobil,dia duduk persis di sebelah Abian,yang membuat pria itu keluar dari dalam mobil dan masuk ke depan di samping Leo asistennya.Tamara masa bodoh dengan sikap pria itu,sesungguhnya semua ini berawal karena kesalahannya,dia juga sangat terpukul dengan kejadian ini.
"Tuan,kita ke apertemen anda?"
"Menurutmu kemana lagi? jangan membuatku semakin emosi." Jawab Abian yang membuat asistennya serba salah.
drtttt....drrttt
📞 Halo sayang,tunggu ya sebentar lagi,aku akan segera sampai di sana,kamu naik apa kesana sayang?" Abian sengaja menekan suaranya agar Tamara mendengar kata-katanya tapi sayang Tamara tidak peduli sedikit pun.
📞 Oke sayang tunggu aku di sana aku akan segera menemui mu."
Leo mencuri pandang kepada Abian dengan ekor matanya,dia merasa aneh dengan sikap Abian,dia sudah punya istri tetapi masih berhubungan dengan kekasihnya Zara.Leo tidak berani menanyakan apa pun karena tidak ingin menjadi bahan amukan pria yang sudah lama menjadi bosnya.
Setelah mereka sampai di parkiran,Tamara ragu-ragu,ingin keluar dari dalam mobil melihat Tamara yang belum keluar dari dalam mobil Leo mengehentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang dan dia tersenyum kecil melihat Tamara yang masih duduk di dalam mobil.
"Nona,silahkan masuk kedalam,jangan bawa ke dalam hati setiap omongannya,mulutnya saja yang pedas hatinya baik kok,satu lagi nona juga harus memiliki hati yang sabar jika ingin rencana anda berjalan mulus." Leo menasehati Tamara,dia merasa kasihan dengan wanita ini,tapi mau gimana lagi dia juga tidak punya hak untuk itu.
Tamara mengikuti langkah kaki Leo,dia bersyukur walaupun Abian memiliki hati yang kejam,tetapi dia masih punya asisten yang baik hati.Tamara begitu takjub saat memasuki apertemen milik Abian,
"Pantas saja dia sombong rumahnya saja semewah ini,pantas saja dia menilai aku ini memanfaatkan dia." batin Tamara,dia terus mengikuti langkah Leo.
"Katakan kepada wanita itu,kamarnya berada di belakang sana,dia lebih pantas di sana,aku tidak ingin berdekatan walau hannya sebentar dengannya,usahakan dia tidak menunjukkan batang hidungnya saat aku berada di apertemen ini,apalagi saat kekasih ku sedang berkunjung kesini jangan pernah mencoba untuk jujur kepadanya,aku tidak ingin hubunganku dengan kekasihku hancur hannya karena kehadirannya."Ucap Abian,dia sama sekali tidak memikirkan perasaan Tamara,dan untungnya Tamara tidak peduli sedikit pun dengan ucapan pria itu.
Leo menjadi salah tingkah di antara mereka,bagaimana dia harus mengatakan kepada Tamara sementara wanita itu sudah mendengar sendiri ucapannya.
"Tuan,orangnya sudah mendengar ucapan tuan,nona kamu sudah mengerti apa yang di katakan tuan Abian,siapa nama nona?
"Oohh...Ternyata nama pria Bajingan ini Abian!"
"Namaku,Tamara tuan!" Jawab Tamara,Leo semakin salah tingkah saat tamara memanggilnya tua.
Tamara sebenarnya wanita yang sangat cantik,dan matanya yang berwarna biru menambah kecantikannya dan juga ranbutnya yang berwarna drak blonde sekilas orang mengira kalau dia memakai soplens dan juga mewarnai rambutnya,padahal itu adalah bawaan asli mata dan rambutnya karena sebenarnya dia keturunan orang luar negri.
Wanita yang melahirkannya adalah seorang suku Sunda,memiliki kekasih seorang bule,saat ibunya mengandung Tamara,pria itu kembali ke negaranya karena tidak mau menjadi bahan cibiran para tetangga setelah melahirkan ibunya membuang Tamara ke tempat sampah hingga nenek marini menemukannya secara tidak sengaja.
"Nama yang sangat menjijikkan,sama seperti orangnya," omel Abian,dengan suara rendah tapi dia sangat yakin jika Tamara mendengarnya.Tamara memasuki kamar yang di tunjukkan untuknya.Tamara sangat bersyukur karena mereka saling berjauhan,dia berharap agar dia jarang bertemu pria itu,dan juga dia berharap semoga dia segera melahirkan bayinya dan pergi dari kehidupan pria menjijikkan itu.
Tamara mengganti pakaiannya dengan dengan pakaian yang biasa,dia mendengar kedua pria itu sudah meninggalkan apertemen,akhirnya dia bisa menghirup napas lega dan keluar dari dalam kamarnya.
" Barang-barang di tempat ini semua serba canggih, dan aku tidak bisa memakainya,untuk bertanya kepada pria itu rasanya sangat menjijikkan bagiku,rasanya aku tidak ingin bertemu dengannya" Ucap Tamara,dia mengelilingi semua apertemen dan rasanya dia cukup kagum dan takjub untuk semua itu.
"Ooh aku ada ide,lebih baik aku belajar dari aplikasi merah,bukankah sekarang ini semuanya serba canggih,kenapa aku tidak memikirkan ini dari tadi." Ucap Tamara,dia duduk di kursi makan dan membuka aplikasi merah dan mempelajari hal-hal yang tidak dia mengerti di apertemen itu.
*****
Abian dan Zara menelusuri pusat perbelanjaan,di sana tidak terlihat banyak orang,selain karena orang-orang yang berkunjung kesana adalah orang-orang,artis dan pejabat,dan para pengusaha kaya,kebetulan di saat ini masih jam kerja.
Zara menarik lengan Abian dan membawanya ke sebuah toko perhiasan,sebelumuya dia sudah memesan perhiasan yang sangat mewah dan harganya sudah pasti begitu mahal.
"Selamat datang nyonya,apakah nyonya akan mengambil pesanan nyonya?"
"Iya,keluarkan perhiasan milikku,aku sudah tidak sabar untuk memakainya." Jawab Zara.Sementara itu Abian hannya berdiri menunggu Zara,perasaanya sangat tidak tenang,dia tidak tau apa yang membuatnya gelisah.
"Sayang,bayarin ya,aku sengaja membawa mu kesini untuk membayar perhiasan milikku." Ucap Abian dia bergelut manja di lengan Abian membuat para pelayan di sana merasa geli.
Abian menuruti segala keinginan,Zara,bahkan hari ini dia menghabiskan uang ratusan juta hannya untuk memuaskan nafsu belanja kekasihnya.
"Bagaimana apa kamu sudah puas hari ini?"
"Belum,masih ada yang kurang sayang?
"Apalagi bukankkah semua yang kamu inginkan sudah aku penuhi?" Tanya Abian.Sebenarnya dia sudah sangat kelelahan tetapi karena tidak ingin mengecewakan kekasihnya akhirnya dia menurutinya.
"Aku ingin kita malam ini tidur bersama,ayo aku ingin beli ligerya baru,agar malam ini kita bisa saling memuaskan." Ucap Zara sedikit menggoda,Abian hannya bisa tersenyum lalu mencubit hidung mancung milik kekasihnya.
"Kamu memang sangat menggoda sayang."
*** bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Asni J Kasim
Cis, menjijikan!!
2022-12-11
0