Bab 3 ~ Kemarahan ~

Pria itu tidak berani melawan Abian sedikit pun,karena saat ini dia sudah tidak punya apa pun.Perusahan yang dimilikinya sudah mulai goyang karena secara tiba-tiba banyak klien yang membatalkan kerja sama sepihak.

Pria itu memang sadar, jika Abian bukanlah lawannya,tetapi dia mencoba sekali lagi untuk menjebak abian berharap rencananya kali ini berhasil ternyata usahanya kali ini telah membuatnya benar-benar jatuh.

"Maafkan aku tuan Abian,aku menyesal sudah merencanakan hal ini kepada tuan,aku mohon ampuni aku." Ucap Frans dengan suara terbata-bata ini pertama kalinya dia melihat Abian begitu marah.

"Keluar kamu bajingan,aku tidak sudi melihatmu di ruangan ini,permintaan maaf mu tidak berarti untukku,karena itu tidak akan bisa mengembalikan semuanya." Jawab Abian,dia kembali ke tempat duduknya dan memberikan kode kepada Leo asistennya.

"Baik tuan." Leon langsung menyeret Frans dari ruangan itu,semua kariawan menatap iba kepada Frans,mereka tidak tau kalau Frans sudah mencoba menjebak bos mereka.Dan pada saat itu Zara melihat kejadian itu,dia mendekati Leo.

"Apa yang terjadi dengan pria ini,kenapa kamu memperlakukan dia dengan sangat menyakitkan seperti itu,dimana honey ku?" Zara berbicara begitu banyak membuat Leo semakin pusing.

"Tuan ada di dalam nyonya." Jawab Leo,sebelum Zara berlalu dia dan Frans sempat saling menatap membuat Zara bingung.

Zara seorang wanita yang sangat cantik,dengan bodi yang cukup cantik dan menarik membuat banyak pria menginginkannya.Karena kecantikannya itulah membuat dia menjadi seorang model yang sangat terkenal walaupun itu karena dukungan perusahaan kekasihnya.

"Honey......" Zara berlari ke pelukan Abian kekasihnya lalu melempar tas branded yang dia tenteng ke atas sopa yang ada di ruangan itu.Tas mahal seharga mobil itu seakan tidak ada harganya di mata Zara karena Abian memenuhi seluruh kebutuhannya.

"Honey aku sangat merindukanmu,aku sengaja mempercepat kepulangan ku,karena sudah tidak tidak tahan memendam rindu untukmu," Ucap Zara,dia langsung duduk di pangkuan Abian,pahanya yang putih mulus langsung terlihat dan dadanya yang montok terlihat begitu menggoda di mata Abian.

Hasrat Abian langsung memuncak saat melihat penampilan kekasihnya yang begitu menggoda dengan sigap dia mengangkat tubuh Zara ke dalam kamar yang tersedia di ruangan itu.

Dalam sekejam mereka berdua sudah menikmati kenikmatan dunia,tapi saat Abian merasakan kenikmatannya tidak sama dengan wanita polos yang dia tidur dua minggu yang lalu seketika hasratnya hilang begitu saja membuat Zara kecewa.

Zara adalah seorang wanita yang maniak terhadap lelaki,dan Abian tidak mengetahui itu.Berapa kali pun Zara melakukan hubungan badan dengan beberapa pria setiap harinya tidak akan membuat Zara puas dia selalu merasa kurang dan kurang.

"Ada apa sih sayang ayo dong nanggung nih,cepat aku pengen." Ucap Zara tanpa malu-malu dia langsung menarik Abian ke atas ranjang dan kembali melakukan aksinya hingga dia merasa puas.Berbeda dengan Abian yang tidak menikmatinya sedikit pun dia selalu membayangkan kenikmatan yang di berikan oleh tamara kepadanya.

Zara keluar dari ruangan Abian setelah dia selesai membersihkan dirinya,dia sedikit merasa bingung kepada Abian karena tidak biasanya kekasihnya itu menolak keinginannya.

"Tidak seperti biasanya,Abian bersikap seperti itu,ada apa dengannya?" Ucap Zara,dia masuk kedalam mobil mewah pembelian kekasihnya itu juga.

****

Sementara itu Tamara merasa tubuhnya kurang enak badan,sudah dua hari ini dia selalu merasa kepalanya pusing dan pinggangnya begitu sakit,dia selalu minum air putih yang banyak karena mengira dia kekurangan air putih nyatanya tidak,pinggangnya semakin hari semakin sakit.

"Ada apa sih Tamara,kalau sakit istrahat saja sehari dua hari nga papa kok," Ucap pemilik konveksi,dia merasa kasihan kepada Tamara yang selalu kerja keras untuk keluarganya di kampung.

"Tidak papa Bu,kepalaku hannya pusing saja dan pinggangku begitu sakit."

"Ya sudah hari ini kamu pulang dan istrahat di rumah,mungkin saja kamu mau datang bulan." Ucap mama Reni Pemiliki konveksi.

Tamara sangat kaget saat mama Reni mengingatkan dia tentang datang bulan,kini dia baru ingat jika dia sudah telat satu minggu dari biasanya.Tamara buru-buru pulang,saat dia melewati apotik tidak lupa dia membeli beberapa taspack.

"Semoga saja tidak,semoga aku tidak hamil."Tamara terus berucap,tubuhnya begitu gemetaran,dia sangat berharap dan berdoa dalam hati agar kejadian pahit malam itu tidak memberikan petaka untuknya.

Akhirnya Tamara sampai di kontrakannya,dia segera membaca petunjuk yang ada di taspack,lalu dia mempraktekkannya dan menunggu hasilnya beberapa saat.Pada saat itu Tamara membawa taspack nya ke dalam kamar dia tidak berani melihat,rasanya dia begitu ketakutan.

Tamara membuka satu matanya dan melihat hasilnya sontak jantungnya berdebar hebat melihat hasilnya yang positif.

"Deg..Deg....Deg..." Bagaimana ini,bagaimana ini,aku tidak ingin hamil,aku tidak ingin bayi ini,keluargamu masih membutuhkan aku,hu...hu...hu...." Tamara menangis sesenggukan di dalam kamar.Tamara tidak bisa membayangkan apa yang terjadi kepada keluarganya jika mereka tau anak yang begitu mereka harapkan hamil di luar nikah,dia sudah yakin semua orang-orang di desanya akan mencemooh keluarganya jika mereka tau Tamara hamil di luar nikah.

"Bagaimana ini,aku tidak mungkin hamil tampa suami,aku tidak mungkin membiarkan janin ini berkembang di tubuh ini." Tamara memukul-mukul perutnya dia berharap janin itu akan keluar dari tubuhnya sekarang juga.

Sepanjang malam Tamara terus menagis,dia sangat menyesal pernah menolong pria bajingan yang sudah membuatnya hamil.

"Andai saja aku tidak menolongnya malam itu mungkin aku tidak akan mengalami ini semua,oh....Tuhan bantulah hamba mu ini untuk melewati ini semua." Batin Tamara sepanjang malam dia duduk dengan memeluk kedua kakinya,air matanya terus menetes membasahi pipinya.

Tepat pada subuh Tamara membuka lemari kecil yang ada di kamarnya lalu mengambil kartu nama milik Abian,dia begitu benci kepada pria itu,rasanya untuk menemui itu dia sangat jijik.

"Dengan terpaksa aku harus menemuinya,dia harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi kepadaku,dia memang pria bajingan yang sudah membuat masa depanku hancur." Ucap Tamara dengan wajah penuh kebencian membayangkan wajah Abian.

Keesokan harinya Tamara berniat menemui Abian di kantornya.Tamara pergi kesana menaiki sebuah ojek online,dia cukup kaget saat melihat gedung yang begitu tinggi.

"Pak,benarkan ini alamat yang saya tuju?"

"Benar neng ini alamatnya dan itu memang gedung yang anda tuju."

Tamara tampak ragu ingin masuk kedalam perusahaan itu,dan saat itu seorang security menghampirinya.

**** bersambung***

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

Jiaahhh, udah kebayang-bayang 🤭

2022-12-05

0

Fenti

Fenti

duh, mau coba lagi dia 🤭

2022-12-05

0

Mutia Kim🍑

Mutia Kim🍑

Sekali main langsung jadi aja Abian junior 🤭

2022-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~ Malam yang menyakitkan ~
2 bab 2 ~ Maafkan aku ~
3 Bab 3 ~ Kemarahan ~
4 bab 4 ~ pria brengsek ~
5 bab 5 ~ Tinggal satu rumah ~
6 Bab 6 ~ Dia siapa? ~
7 bab 7 ~ Apa peduli mu ~
8 bab 8 ~ terulang kembali ~
9 bab 9 ~ Pria bajingan ~
10 bab 10 ~ Menghindar ~
11 bab 11 ~ Rasakan ~
12 bab 12 ~ Kembali pulang ~
13 bab 13 ~ Kaget ~
14 bab 14 ~ hannya teman ~
15 Bab 15 ~ Wanita jahat ~
16 bab 16 ~ Kita putus ~
17 Bab 17 ~ Awal kehancuran ~
18 Bab 18 ~ Pria yang sangat aneh ~
19 bab 19 ~ Kenalan baru ~
20 bab 20 ~ Aku tidak suka dengan pria miskin ~
21 bab 21 ~ Kesal ~
22 Bab 22 ~ Perasaan itu mulai ada ~
23 bab 23 ~ Lelaki miskin ~
24 bab 24 ~ Berbohong ~
25 bab 25 ~ Nikmati saja ~
26 bab 26 ~ Maafkan aku ~
27 bab 27 ~ Aku marah ~
28 bab 28 ~ Wanita yang baik ~
29 Bab 29 ~ Aku lelah "
30 bab 30 ~ Semakin benci ~
31 Bab 31 ~ Perut buncit istriku ~
32 bab 32 ~ merasa bersalah ~
33 bab 33 ~ Aku tidak mau ~
34 bab 34 ~ Tersinggung ~
35 bab 35 ~ Aku tidak mencintainya ~
36 bab 36 ~ Fitnah yang keji ~
37 bab 37 ~ Permohonan maaf ~
38 bab 38 ~ Dia sangat baik ~
39 bab 39 ~ Tetangga yang mulai rese ~
40 bab 40 ~ Wanita yang sangat buruk ~
41 bab 41 ~ Minta maaf ~
42 Bab 42 ~ Baiklah ~
43 bab 43 ~ Sabar ~
44 bab 44 ~ Jalan pintas ~
45 bab 46 ~ Hidup itu pilihan ~
46 Bab 47 ~ Menantu kaya ~
47 Bab 47 ~ Sulit sekali ~
48 Bab 48 ~ Terima kasih kita berpisah baik-baik ~
49 bab 49 ~ Aku akan menikah ~
50 bab 50 ~ Menunggu kedatangan ibu ~
51 Bab 51 ~ Dapat Hadian dari Abang ipar ~
52 bab 52 ~ Menikmati hari bersama ibu ~
53 bab 53 ~ Di usir ~
54 Bab 54 ~ Pulang kampung ~
55 bab 55 ~ Menyusul ~
56 bab 56 ~ Aku ingin disini ~
57 Bab 57 ~ Kembali ke bersama suami ~
58 Bab 58 ~ Keluarga benalu ~
59 Bab 59 ~ Menerima ~
60 Bab 60 ~ Tertipu ~
61 bab 61 ~ Aku mencintaimu ~
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1~ Malam yang menyakitkan ~
2
bab 2 ~ Maafkan aku ~
3
Bab 3 ~ Kemarahan ~
4
bab 4 ~ pria brengsek ~
5
bab 5 ~ Tinggal satu rumah ~
6
Bab 6 ~ Dia siapa? ~
7
bab 7 ~ Apa peduli mu ~
8
bab 8 ~ terulang kembali ~
9
bab 9 ~ Pria bajingan ~
10
bab 10 ~ Menghindar ~
11
bab 11 ~ Rasakan ~
12
bab 12 ~ Kembali pulang ~
13
bab 13 ~ Kaget ~
14
bab 14 ~ hannya teman ~
15
Bab 15 ~ Wanita jahat ~
16
bab 16 ~ Kita putus ~
17
Bab 17 ~ Awal kehancuran ~
18
Bab 18 ~ Pria yang sangat aneh ~
19
bab 19 ~ Kenalan baru ~
20
bab 20 ~ Aku tidak suka dengan pria miskin ~
21
bab 21 ~ Kesal ~
22
Bab 22 ~ Perasaan itu mulai ada ~
23
bab 23 ~ Lelaki miskin ~
24
bab 24 ~ Berbohong ~
25
bab 25 ~ Nikmati saja ~
26
bab 26 ~ Maafkan aku ~
27
bab 27 ~ Aku marah ~
28
bab 28 ~ Wanita yang baik ~
29
Bab 29 ~ Aku lelah "
30
bab 30 ~ Semakin benci ~
31
Bab 31 ~ Perut buncit istriku ~
32
bab 32 ~ merasa bersalah ~
33
bab 33 ~ Aku tidak mau ~
34
bab 34 ~ Tersinggung ~
35
bab 35 ~ Aku tidak mencintainya ~
36
bab 36 ~ Fitnah yang keji ~
37
bab 37 ~ Permohonan maaf ~
38
bab 38 ~ Dia sangat baik ~
39
bab 39 ~ Tetangga yang mulai rese ~
40
bab 40 ~ Wanita yang sangat buruk ~
41
bab 41 ~ Minta maaf ~
42
Bab 42 ~ Baiklah ~
43
bab 43 ~ Sabar ~
44
bab 44 ~ Jalan pintas ~
45
bab 46 ~ Hidup itu pilihan ~
46
Bab 47 ~ Menantu kaya ~
47
Bab 47 ~ Sulit sekali ~
48
Bab 48 ~ Terima kasih kita berpisah baik-baik ~
49
bab 49 ~ Aku akan menikah ~
50
bab 50 ~ Menunggu kedatangan ibu ~
51
Bab 51 ~ Dapat Hadian dari Abang ipar ~
52
bab 52 ~ Menikmati hari bersama ibu ~
53
bab 53 ~ Di usir ~
54
Bab 54 ~ Pulang kampung ~
55
bab 55 ~ Menyusul ~
56
bab 56 ~ Aku ingin disini ~
57
Bab 57 ~ Kembali ke bersama suami ~
58
Bab 58 ~ Keluarga benalu ~
59
Bab 59 ~ Menerima ~
60
Bab 60 ~ Tertipu ~
61
bab 61 ~ Aku mencintaimu ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!