Pertemuan yang di rindukan

Air mata Aisyah menetes, hati nya haru bahagia melihat sosok wanita yang sedang dia cari ada di depan matanya, langkah nya tertatih seakan berat untuk melangkah.

Sosok panutan yang selama ini dia cari ada di hadapannya, suara nya membisu tak mampu berucap,

Rasa syukur kepada sang pencipta dia panjatkan dalam hati karena sudah mempertemukan nya kembali dengan sang kakak yang sudah sekian lama tidak berjumpa.

Ingatan nya pun tertuju pada masa-masa indah dirinya dengan sang kakak.

"Ya allah mbak, apakah ini benar, mba Azizah "

Ucap bu Aisyah yang masih tidak percaya dengan semua yang ada di hadapannya.

Bu Azizah yang pada saat itu sedang terbaring lemas, terkejut dengan kedatangan wanita yang sedang berdiri di pintu rumah.

Bu Azizah menangis, tak kuasa menahan kerinduan yang begitu besar kepada sang adik semata wayang nya itu.

"Aisyah, kau kah itu"

Tanya Azizah yang juga merasa tidak percaya jika adiknya Aisyah sedang berdiri di depan pintu rumahnya.

Tanpa menjawab pertanyaan Bu Azizah, Aisyah langsung memeluk sang kakak dengan penuh linangan air mata kerinduan yang sudah sekian lama dia pendam.

Mereka menangis haru melepas semua beban di hati masing-masing, Aisyah bersyukur karena Allah telah membantunya untuk bertemu kembali dengan sang kakak, begitupun dengan Azizah, dia juga sangat bahagia karena sang adik masih mengingat dirinya.

"Mbak Azizah "

Aisyah langsung memeluk Azizah dengan erat, dia melepaskan semua kerinduannya yang begitu besar kepada saudarinya itu.

Aisyah sangat bahagia bisa bertemu lagi dengan Azizah, rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan

"Kenapa mba jadi seperti ini, apa yang terjadi dengan mba?"

Tanya Aisyah yang khawatir melihat kondisi sang kakak yang lemas.

"Tidak apa dik, mba hanya sedang kurang sehat, mungkin ini teguran dari gusti allah untuk mba, agar mba menjadi lebih baik lagi"

Jawab Azizah berharap penyakitnya bisa menjadi pelebur dosanya.

Aisyah menarik dan melepaskan nafasnya dalam, mendengar semua jawaban sang kakak yang selalu positif dalam berpikir, membuat Aisyah merasa jika sang kakak masih sama seperti dulu. Azizah yang Solehah.

Mereka pun saling melepas rindu dengan semua senyum dan ingatan akan masa lalu yang penuh dengan kenangan keduanya.

***

Maryam yang bingung dengan kedekatan Bu Aisyah dan ibu nya, bertanya dalam hati, tentang cerita bu Aisyah di pertengahan jalan tadi, dalam benak Maryam dia bertanya.

( Jadi orang yang Bu Aisyah cari adalah ibu, dia juga mengatakan jika kakak nya melakukan satu kesalahan yang membuatnya sampai terusir, tapi kesalahan apa yang Bu Aisyah maksud? dosa apa yang sudah ibuku lakukan) pertanyaan itu mulai terngiang dalam benak Maryam.

Menyadari jika Maryam ada diantara mereka, Bu Azizah pun memanggilnya untuk duduk bersama mereka.

"Kemari nak"

ujar Bu Azizah, memanggil Maryam,

Maryam pun coba melupakan sejenak tentang pertanyaan di pikirannya, kemudian dia pun menghampiri ibu nya.

"Dik ini Maryam anak mba "

Ucap Azizah memperkenalkan Maryam.

"Sebelum nya saya sudah menduga mba, saat melihat dan bicara dengan Maryam, saya begitu teringat akan sosok mba"

Jawab Aisyah yang memang dari awal merasa ada ikatan diantara mereka.

"Maryam begitu santun, sopan, dan lemah lembut seperti mbak Azizah"

lanjut Aisyah.

Bu Azizah merasa heran, mengapa adiknya bisa bicara seperti itu, padahal menurutnya ini kali pertama mereka bertemu, tapi ternyata mereka sudah saling mengenal.

Aisyah pun menceritakan tentang pertemuannya dengan Maryam saat perjalanan pencariannya.

"Dan syukurlah, ternyata Allah telah mengirim Maryam untuk bisa mempertemukan kita"

ucap syukur Aisyah pada Allah untuk semuanya.

Mendengar mereka ternyata sudah saling mengenal, Azizah pun ikut merasa senang, namun seketika kebahagiaan mereka sedikit tegang kala Azizah tak hentinya batuk dan sedikit sesak.

Maryam yang cemas, segera membuatkan obat untuk ibunya.

"Sebentar bu biar Maryam buatkan lagi obat untuk ibu"

Maryam berlari menuju dapur untuk membuat obat dan menyediakan air untuk Aisyah.

...

"Bagaimana kabar mba?"

Tanya Aisyah yang masih tidak percaya dirinya sudah menemukan kakak kesayangan nya.

Azizah menjawab jika dirinya baik-baik saja, hanya sekarang dirinya memang sudah mulai sakit-sakitan, mungkin karena faktor usia, menurutnya.

Mereka pun berbincang mengenai kabar mereka masing masing .

Dari belakang Maryam mendengarkan percakapan Bu Aisyah dan ibu nya yang sedikit membuat hati Maryam curiga.

"sebenarnya apa yang sedang mereka bicarakan, mengapa hatiku merasa gelisah?"

Pikir Maryam dalam benak hatinya.

***

"Maaf mbak, bukan maksud Aisyah lancang, apa itu artinya Maryam anak mba dengan pria yang telah menodai mbak dari hubungan haram itu?"

Tanya Aisyah pada Azizah yang membuatnya sedih.

Azizah pun tertunduk tak mampu menatap wajah Aisyah, dia kembali teringat akan kejadian buruk yang menimpanya di masa lalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!