DIMANA

Queena mengerjapkan kedua matanya yang terasa sangat berat, saat ia merasakan kepalanya yang berdebum, lalu rasa nyeri di area wajah yang begitu menyiksa. Susah payah Queena membuka kelopak mata, sebelum akhirnya samar-samar Queena melihat pemandangan langit-langit ruangan yang serba putih.

Queena mengerjap sekali lagi dannmasih berusaha mengingat-ingat kejadian yang baru saja ia alami beberapa saat yang lalu. Queena datang ke sebuah unit apartemen untuk mengantar sprei customer-nya yang bernama Cent.

Lalu....

"Mmmmppphhh!"

Kelebat bayangan saat Queena memberontak dan meronta-ronta pada seseorang yang membekapnya dari belakang, kembali melintas di benak Queena.

Ya! Seseorang membekapkan sapu tangan ke mulut dan hidung Queena hingga wanita itu kesulitan bernafas. Lalu setelahnya Queena tak ingat apa-apa lagi.

Queena mengerjap sekali lagi, meskipun rasanya begitu mengganjal dan tidak nyaman. Kelopak mata Queena seolah sedang bengkak sekarang. Dan sepertinya tak hanya kelopak mata, melainkan seluruh wajah Queena seakan terasa bengkak.

Queena akhirnya beralih ke tangan dan kakinya. Wanita itu berusaha menggerakkan tangan kanannya,tapi gagal!

Tangan Queena tak lagi berasa. Pun dengan kaki Queena yang juga tak terasa sama sekali.

Queena kenapa?

Apa dirinya lumpuh sekarang?

Tapi sebelum kejadian di apartemen, Queena baik-baik saja dan sama sekali tak pernah jatuh. Tapi sekarang kenapa Queena tak bisa bergerak?

Ada apa dengan Queena?

"Brachon! Dia sudah membuka mata."

Telinga Queena samar-samar mendengar suara seorang pria. Sepertinya tak jauh dari tempat Queena berbaring saat ini.

"Ya, aku paham!" Ucap suara itu lagi masih tanpa terlihat wujudnya. Queena yang masih tak bisa bergerak, tentu saja tidak bisa melihat maupun mengenali pria yang bersuara tadi.

"To....long..." Queena berupaya memanggil siapapun yang berada tak jauh darinya. Namun rupanya, suara Queena sama sekali tak keluar. Queena saja tak bisa mendengar suaranya sendiri, lalu bagaimana orang lain mau mendengar suara minta tolong Queena?

Queena berusaha lagi untuk menggerakkan tangan dan kakinya. Namun hanya sia-sia, karena Queena yang bahkan tak bisa lagi merasakan tangan dan kakinya sekarang. Apa seseorang baru saja mengamputasi tangan dan kaki Queena?

Tapi kenapa?

Di tengah kekalutan serta pertanyaan yang memenuhi kepala Queena, tiba-tiba terdengar suara pintu yang di dibuka.

Queena hanya terdiam karena berusaha untuk menoleh pun hanya percuma!

Suara seseorang yang tadi masuk semakin terdengar mendekat. Hingga akhirnya kedua netra Queena bisa melihat siapa yang baru saja masuk dan menghampirinya.

Ya, mereka adalah dokter dan beberapa perawat. Dan sekarang mereka mengerubungi Queena.

Kenapa mereka semua mengerubungi Queena?

Ada apa?

"Anda sudah bangun, Nona?" Tanya Dokter berjas putih tersebut yang hanya dijawab Queena dengan kedipan mata. Rasanya sakit sekali jika Queena harus menggerakkan bibirnya. Belum lagi suara Queena yang tiba-tiba hilang. Padahal banyak sekali pertanyaan yang ingin Queena tanyakan pada dokter di depannya tersebut.

"Bengkaknya paling lama empat belas hari, Nona. Lalu anda akan langsung bisa tersenyum setelah itu," ujar Dokter lagi yang tentu saja semakin membuat Queena bingung.

Bengkak?

Empat belas hari?

Maksudnya bengkak di wajah Queena?

Tapi kenapa wajah Queena bengkak?

Seingat Queena, ia tak pernah jatuh atau mengalami kecelakaan apapun.

Queena diculik oleh seseorang sebelum ini!

Lalu kenapa wajah Queena malah kadi bengkak menyakitkan?

Apa yang sebenarnya terjadi?

****

Bagus menghela nafas, lalu bersimpuh di samping makam di hadapannya. Pria tiga puluh delapan tahun itu mengusap nosan putih yang tertancap di atas gundukan tanah di depannya tersebut.

Masih terngiang di benak Bagus, satu bulan yang lalu saat ia menjemput jasad Queena yang bahkan tak lagi bisa dikenali, kecuali kalung yang dikenakan Queena yang merupakan hadiah anniversary pernikahan dari Bagus.

"Kenapa harus secepat ini kau pergi, Sayang!" Bagus meratap seraya memeluk nosan Queena.

"Barley merindukanmu. Ia bahkan tak lagi bawel dan mengoceh sejak kepergianmu." Bagus menghapus air mata yang kini menggenang di pelupuk matanya.

"Queen!" Bagus memejamkan kedua matanya, lalu mengingat semua momen indahnya bersama Queena. Semuanya dari awal mereka berpacaran, hingga akhirnya bersatu di pelaminan.

Bagus rindu semua hal berharga tersebut!

"Maaf jika aku masih belum bisa tegar melepas kepergianmu, Queen."

"Ini terlalu mendadak," curhat Bagus seraya menaburkan kelopak bunga warna merah muda di atas makam Queena.

"Tapi aku tahu, kalau semua ini adalah suratan takdir."

"Dan kau mungkin juga sudah bahagia di surga sana, bertemu lalu mengasuh putri pertama kita." Bagus kembali menitikkan airmata. Pikiran Bagus mendadak melayang ke kejadian sepuluh tahun silam....

"Papi masih marah," curhat Queena pada Bagus yang langsung mengusap punggungnya. Queena dan Bagus memang baru pulang dari rumah Papi Briel dan Mami Friska. Dan seperti yang sudah-sudah. Papi Briel sikapnya hanya dingin seolah enggan bertemu Queena maupun Bagus.

"Nanti kalau cucunya lahir, Papi pasti tak marah lagi," ujar Bagus penuh keyakinan, seraya mengusap perut Queena yang sudah membola.

Ya, kandungan Queena memang sudah masuk usia tujuh bulan sekarang!

"Semoga memang begitu," gumam Queena penuh harap. Queena lalu bangkit dari duduknya.

"Mau kemana?" Tanya Bagus yang sudah sigap membantu Queena berdiri.

"Ke kamar mandi!" Jawab Queena seraya tertawa kecil.

"Aku antar," ujar Bagus yang malah membimbing lengan Queena agar menggamit lengannya.

"Aku bisa sendiri, Mas!" Tolak Queena seraya melepaskan lenganya dari lengan Bagus. Queena lalu masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Bagus yang hanya geleng-geleng kepala.

Namun saat Bagus baru saja berbalik dan hendak pergi, tiba-tiba terdengar debuman dari dalam kamar mandi.

"Mas Bagus!"

"Queen!" Bagus langsung merangsek masuk ke dalam kamar mandi, saat kemudian terlihat pemandangan yang benar-benar tak ingin Bagus lihat.

"Mas...." isak Queena dengan wajah yang sudah pucat. Bagus begegas menggendong istrinya tersebut dan membawanya ke rumah sakit, hanya untuk mendapati sebuah kenyataan pahit....

Queena mengalami keguguran dan calon anak Bagus dan Queena yang berjenis kelamin perempuan itu tak bisa diselamatkan!

"Bagus!" Teguran dari Mbak Melody membuyarkan lamunan Bagus tentang kejadian sepuluh tahun silam. Buru-buru Bagus menghapus air matanya, sebelum menoleh ke arah sepupunya tersebut. Ternyata Mbak Melody datang bersama sang suami, Abang Matthew.

"Sudah hampir gelap. Ayo pulang!" Ajak Abang Matthew seraya mengusap pundak Bagus.

Bagus akhirnya bangkit berdiri setelah menghela nafas panjang.

"Barley mana, Mbak?" Tanya Bagus selanjutnya yang harus kembali mengusap genangan air di pelupuk matanya. Tadi sebelum ke makam Queena, Bagus memang menitipkan Barley pada Mbak Melody.

Ya, setelah Queena meninggal satu bulan silam, Mbak Melody memang memaksa Bagus dan Barley untuk tinggal dulu di rumah Abang Matthew. Sepupu Bagus itu sepertinya begitu khawatir pada Barley yang mendadak jadi pendiam dan tak lagi cerewet seperti saat Queena masih ada. Barley mungkin yang paling terpukul atas kepergian Queena.

"Di rumah. Main sama Gretha." Jawab Mbak Melody.

"Tadi kami khawatir karena kamu tak kunjung pulang, makanya aku mengajak Matthew untuk menyusul ke makam. Takutnya...." Mbak Melody tak melanjurkan kalimatnya dan suasana seketika menjadi hening, hingga mereka bertiga meninggalkan kawasan pemakaman.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like.

Terpopuler

Comments

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

Masih bingung 🤕🤕🤕

2023-02-04

0

Raffa&kaifa& Ibrahim

Raffa&kaifa& Ibrahim

berarti yg dikisah gretha ad wanita yg manggil barley kalo dia mamanya kemungkinan itu Queen's yg udh diganti wajahnya

2022-11-17

1

Tatik R

Tatik R

sampe sini kok miris banget ceritanya

2022-11-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!