Tiba di Jakarta, Mikaila menempati apartemen yang cukup sederhana. Gadis ini tidak ingin tinggal di kost agar tidak ada pertanyaan orang lain tentang dirinya.
Dengan uang yang cukup banyak ia miliki, ia bisa menyewa apartemen untuk satu tahun ke depan. Lagi pula ia berharap jika bertemu dengan suaminya, ia punya tempat lebih privasi.
Karena apartemen yang ia sewa sudah lengkap dengan fasilitas perkakas rumahtangganya, membuat ia tidak perlu lagi memikirkan untuk membelinya kecuali isinya seperti kebutuhan logistik untuk dirinya yaitu bahan makanan.
Sudah hampir satu pekan, Mikaila merapikan apartemennya dan menikmati fasilitasnya. Rasanya sudah cukup ia berleha-leha di apartemen itu. Ia ingin mencari pekerjaan dan sekaligus mencari suaminya yang tidak tahu di mana rimba nya.
Pendidikan Mikaila sendiri adalah sarjana pendidikan. Itu berarti guru adalah profesi terbaik untuknya saat ini yang akan ia geluti.
Sudah berapa lamaran yang ia layangkan ke beberapa sekolah melalui email, namun satu di antara puluhan lamaran itu belum juga memanggilnya untuk melakukan interview.
Untuk membuang kejenuhannya, Mikaila hanya mengunjungi tempat-tempat keramaian seperti mall. Seperti yang dilakukannya saat ini. Ia sudah cukup lelah berkunjung dari mall satu ke mall lainnya hanya untuk mencari sang suami.
Kini ia beristirahat di food court untuk mengisi perutnya yang sudah sedari tadi terus bunyi. Usai memesan makan siang, Mikaila hanya membuka aplikasi yang menayangkan beberapa informasi penting yang ingin ia ketahui.
Karena terlalu cepat men skip berita, hingga berita tentang pernikahan suaminya sendiri dengan wanita lain tidak terbaca olehnya.
"Siapa sebenarnya kamu Zefran? Bagaimana aku menemukanmu sementara aku hanya mengetahui kalau kamu tinggal di Jakarta pusat.
Mikaila menikmati makan siangnya sambil berpikir hal-hal yang berhubungan dengan suaminya yang mungkin menjadi petunjuk untuk bisa menemukan pria tampan itu.
"Jika aku menunjukkan fotonya pada orang lain, apakah ada yang mengenalnya? Ah, dia bukan siapa-siapa, mana mungkin orang mengenalnya. Ataukah aku lapor polisi saja sebagai data orang hilang.
Apakah sebaiknya begitu? Tidak...tidak! itu akan membuat Zefran marah kepadaku jika bertemu denganku nanti. Baiklah kalau begitu aku harus banyak bersabar agar bisa bertemu dengannya dan pastinya dengan cara Allah untuk mempertemukan kami berdua." Batin Mikaila.
Usai menyantap makan siangnya. Mikaila bergegas ke kamar mandi karena merasa perutnya sangat mual.
"Ya ampun, jangan-jangan aku masuk angin. Tapi mengapa badanku bisa lemah seperti ini? Apakah aku hamil? Mana mungkin aku hamil, dua bulan berturut-turut aku masih haid setelah kepergian Zefran. Sudahlah lupakan saja."
Mikaila memutuskan untuk kembali ke apartemennya. Ia ingin segera minum obat dan tidur.
Sialnya saat masuk ke lift untuk turun, justru Zefran keluar dari lift sebelah menuju ke food court untuk mencari makan siang. Keduanya selisih jalan dan tidak sempat bertemu. Mungkin belum waktunya mereka bertemu, walaupun sudah sedekat itu mereka tidak bisa berpapasan.
Zefran bersama dua orang anak buah ayahnya yang selalu mengawasi gerak-geriknya agar lelaki itu tidak gampang kabur.
...----------------...
Sudah tiga bulan pernikahan Zefran dan Hesty, belum ada juga tanda-tanda jika pasangan ini di berikan momongan oleh Allah.
Karena di desak terus oleh pihak keluarga, akhirnya Zefran membawa istrinya untuk konsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk mengetahui penyebabnya.
Ketika tiba di depan dokter Hesty menceritakan keluhannya bahwa ia ingin sekali cepat hamil tapi masih sulit mendapatkannya. Dokter hanya tersenyum dengan sedikit mencibir karena usia pernikahan mereka masih terlalu dini untuk memiliki anak.
"Kalian berdua ini masih muda, dan usia pernikahan kalian baru tiga bulan, mengapa ingin sekali mendapatkan keturunan?"
"Kami tahu dokter, hanya saja aku yang ingin tahu bagaimana dengan organ reproduksi ku, apakah ada masalah atau tidak.
Kalau mengetahui sejak dini, mungkin bisa diatasi atau di obati secepatnya daripada menunggu bertahun-tahun baru melakukan pemeriksaan. Bukankah tindakan kami tidak salahkan dokter?"
"Ternyata anda sangat cerdas nona Hesty. Saya sangat salut dengan pemikiran mu yang cepat tanggap dengan situasi yang tidak menguntungkan bagi anda." Ujar dokter Diana Santi.
Dokter melakukan pemeriksaan pada rahim Hesty yang kebetulan nama Hesty adalah Hesty Putri Mikaila. Sementara itu, nama istri pertama Zefran adalah Putri Mikaila.
Dari hasil pemeriksaan dokter Diana Santi bahwa rahim Hesty tidak bisa dibuahi secara alami melalui hubungan intim, jadi satu-satunya jalan adalah melakukan program inseminasi buatan agar Hesty bisa segera hamil.
"Apakah kalian siap melakukan program bayi tabung?"
"Lakukan saja dokter demi untuk mendapatkan seorang anak." Ujar Hesty antusias.
Sementara Zefran tidak begitu ambil pusing dengan keinginan istrinya karena hatinya masih terpaut pada istri pertamanya Mikaila.
"Untuk melakukan inseminasi buatan, anda harus mengikuti beberapa tahap pemeriksaan untuk mempersiapkan rahim agar siap dibuahi tentunya dengan metode-metode ringan yang akan dilakukan oleh tim dokter untuk lebih optimal mendapatkan hasilnya saat program ini berjalan." Ucap dokter Diana Santi.
"Baik dokter. Kami akan mengikuti semua prosedurnya agar program ini bisa berhasil." Ujar Hesty yakin.
"Insya Allah. Semoga ikhtiar kita berhasil. Tapi saya tidak selalu di tempat saat anda konsultasi, bisa saja teman saya yang akan melakukan pemeriksaan pada anda, nona Hesty." Ujar dokter Diana Santi.
"Baik dokter. Itu tidak masalah." Ujar Hesty tidak keberatan.
Sejalannya waktu proses perawatan terapi pada Hesty untuk bisa mengikuti program bayi tabung berjalan dengan baik. Kini dirinya hanya menunggu untuk melakukan proses inseminasi buatan tersebut.
Penjadwalan sudah ditetapkan oleh dokter untuk janji temu dengan Hesty dan Zefran. Namun sayang, Zefran saat itu tidak ingin menemani istrinya karena ada meeting mendadak di perusahaannya dengan para pemegang saham. Saham di perusahaannya tiba-tiba anjlok karena beberapa sebab yang saat ini sedang mereka telusuri.
Hesty hanya berangkat sendiri ke rumah sakit itu. Sementara itu Mikaila juga datang ke rumah sakit yang sama dengan dokter yang berbeda, yang ingin melakukan pemeriksaan karena keluhan yang ia rasakan pada rahimnya yang selalu terasa sangat nyeri setiap kali mendapatkan haid.
Sayangnya, Mikaila mendatangi rumah sakit itu saat masa subur pasca haid. Mikaila yang tiba lebih dulu di ruang poli kandungan sedang menunggu antrian bersama ibu hamil dan juga ibu-ibu muda yang ingin melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan mengenai organ reproduksi wanita.
Saat itu, Hesty belum tiba di rumah sakit tersebut karena jalanan yang cukup macet patah untuk membawa dirinya lebih cepat di rumah sakit tersebut.
Di saat namanya di panggil oleh suster, Mikaila masuk dengan percaya diri. Dokter Indah meminta Mikaila untuk berbaring tanpa ada pertanyaan yang di ajukan oleh dokter tersebut.
Mikaila yang mengira keluhannya sudah disampaikan saat melakukan pemeriksaan awal oleh suster lainnya hanya mengikuti perintah dokter Inda.
Akhirnya sp**ma milik Zefran yang seharusnya disuntikkan ke rahim Hesty malah di suntikan ke rahim Mikaila karena nama keduanya sama.
Kesalahan fatal yang dilakukan oleh suster yang hanya memanggil nama putri Mikaila bukan nama lengkap Hesty Putri Mikaila, membuat Mikaila sendiri yang menerima program inseminasi buatan dari benih suaminya sendiri, Zefran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Ejan Din
syukur.. ini namanya takdir mereka pasti bertemu jua.. Dan hesty juga keluaraganya benar3 egois..
2023-12-08
1
Raihanqu
bagus udh hak y istri pertama hehe
2022-11-17
1