Putri Rahasia Raja Mafia

Putri Rahasia Raja Mafia

1. HARUS BERPISAH !

Tiga bulan pertama pernikahan Mikaila dan Zefran harus di uji karena keduanya sedang menyembunyikan pernikahan rahasia mereka dari keluarga sang suami.

Mikaila yang tidak mengetahui jika dirinya menikahi seorang putra konglomerat. Yang ia tahu suaminya hanya seorang karyawan biasa yang saat itu sedang melakukan perjalanan dinas di kota kelahirannya.

Zefran sudah lama menetap di Palembang hanya untuk melarikan diri dari keluarganya.

Sudah hampir enam bulan dia bertahan di kota tersebut hingga bertemu dengan seorang gadis cantik dan memutuskan untuk menikahi gadis itu dalam waktu singkat yaitu satu bulan perkenalan mereka.

"Zefran!"

"Hmm!"

"Mengapa kamu tidak membawaku serta untuk bertemu dengan keluarga besar mu di Jakarta?"

"Aku akan membawamu, kalau waktunya sangat tepat untuk memperkenalkan kamu pada keluargaku!"

"Berapa lama kamu di Jakarta?"

"Mungkin sepekan aku di sana untuk meyakinkan kedua orangtuaku agar bisa menerima kamu sayang."

"Apa salahnya kalau aku ikut?"

Mikaila terlihat ngambek dan sulit di bujuk oleh suaminya.

Zefran menghembuskan nafasnya kasar. Ia harus memberikan pengertian kepada istrinya karena sulit baginya membawa Mikaila yang hanya gadis biasa dari keluarga sederhana.

Kebetulan istrinya sudah yatim piatu dan tinggal dengan salah satu saudara lelakinya.

Mikaila memiliki dua saudara yaitu Hanna dan Hanan.

"Huufff!"

Ok, aku akan kembali menjemputmu dalam waktu tiga hari dan sekarang aku mohon kamu harus mengerti keadaanku juga. Kita hanya menikah siri dan belum diresmikan. Jadi sulit bagiku untuk membawamu pada keluargaku."

"Apakah kamu anak orang kaya? Apakah keluargamu sangat berkuasa hingga kamu sangat kuatir dengan pernikahan kita?"

Tanya Mikaila tanpa Jedah.

Deggggg....

"Tidak sayang! Aku putra dari keluarga biasa sama sepertimu. Hanya saja saat ini ayahku mengidap penyakit jantung.

Itulah sebabnya aku harus bicara dengan kedua orangtuaku dari hati ke hati agar mereka bisa menerima kamu menjadi menantu mereka."

"Baiklah. Kalau begitu, kamu boleh pergi tapi aku harap kamu bisa hubungi aku setelah tiba di Jakarta dan tiga hari kemudian, sebelum aku membuka mataku, kamu harus sudah ada di sampingku seperti biasanya, bagaimana?"

"Ok, siapa takut." Ujar Zefran lalu mengecup bibir istrinya lembut.

Zefran yang sudah meminta anak buahnya, untuk berpura-pura menjadi tukang ojek untuk menjemputnya di rumah.

"Jaga dirimu sayang dan jangan pernah mendengar gosip tetangga apa lagi menanggapi sindiran mereka padamu. Dalam tiga hari aku akan pulang untuk untuk menjemputmu." Ujar Zefran.

"Hmm!"

Zefran melambaikan tangannya kepada suaminya hingga motor Vespa LX itu menghilang dari pandangannya.

Zefran sudah di jemput oleh anak buah ayahnya dengan mobil mewah menuju bandara di pesawat jet pribadi ayahnya sudah siap membawa pulang pria tampan itu.

"Dasar bodoh!"

Plakkk...

Tamparan keras itu mengenai wajahnya disertai makian yang harus Zefran terima dari sang ayah yang sudah berada di pesawat itu.

"Apakah kamu sudah gila menikahi gadis kampung yang tidak jelas asal usulnya daripada tawaran ayah yang memintamu menikahi putrinya sahabat ayah."

Tubuh Zefran hampir terhuyung ke belakang karena kerasnya tamparan sang ayah.

"Aku sangat mencintainya, ayah!"

"Cinta..? Apa yang kamu dapatkan dari gadis kampung itu? Kamu harus berpisah dengannya atau aku akan membuat istri siri mu itu menderita bersama keluarganya." Ancaman Tuan Noya tidak main-main.

Zefran langsung berlutut memohon kepada ayahnya untuk tidak menyakiti istrinya.

"Tidak ayah! Jangan sakiti dia. Aku mohon! Aku akan melakukan apapun permintaan ayah asalkan tidak memintaku menikahi gadis pilihan ayah."

"Zefraannn!"

Teriakan tuan Noya menggema hingga wajahnya memerah menatap tajam wajah sang putra yang masih menantang permintaannya.

"Apakah ayah harus meminta anak buah ayah untuk lebih dulu menyakiti abangnya perempuan itu?"

"Tidak! Jangan ayah! Dia adalah tulang punggung keluarganya. Baiklah, aku akan menikahi gadis itu."

Zefran menyerah untuk menerima perjodohan dirinya dengan wanita pilihan ayahnya hanya untuk melindungi sang istri dan keluarganya.

Senyum kemenangan terlihat jelas di wajah tuan Noya yang sudah mendapatkan tujuannya.

Zefran memejamkan matanya sambil bergumam lirih untuk meminta maaf kepada istrinya Mikaila.

"Sayang! Maafkan aku, bagaimana pun juga kau adalah satu-satunya wanita yang aku cintai sampai aku mati."

Pesawat jet pribadi milik Tuan Noya Terbang mengangkasa meninggalkan kota Palembang yang sudah menorehkan banyak kenangan indah untuk Zefran bersama dengan istri tercinta.

"Tunggu aku sayang! Aku akan segera pulang setelah menikahi perempuan pilihan ayah." Batin Zefran.

...----------------...

Di kediaman Tuan Noya sudah hadir tamunya, keluarga tuan Anggoro Wijoyo. Sambutan hangat dua sahabat itu setelah sekian lama tidak berjumpa karena keluarga tuan Anggoro menetap di Amerika.

"Wah! Tambah makmur saja sahabatku ini!" Canda Tuan Noya saat melihat perut besar sahabatnya alias gendut.

"Dan kau masih gagah seperti biasanya."

Tuan Noya menerima saliman seorang gadis cantik yang sangat terpelajar bersikap santun lagi anggun sedang mencium tangannya dengan takzim.

"Wah, apakah ini putrimu Hesty?" Tanya tuan Noya sambil mengusap kepala Hesty lembut.

"Iya Om!"

"Kamu sangat mirip dengan almarhumah ibumu Winda dan kalian berdua sama-sama cantik."

Hesty tersenyum mendapatkan pujian calon mertuanya.

"Paman!"

"Iya sayang?"

"Dimana Zefran."

"Sebentar lagi dia akan turun Hesty."

"Selamat malam!" Sapa Zefran sambil menuruni anak tangga ketika melihat Hesty yang ingin menghampiri dirinya ke kamarnya.

Hesty tertegun menatap wajah tampan Zefran, lelaki yang sudah lama tidak pernah ia temui lagi semenjak mereka duduk di SMU karena dia dan keluarganya harus hijrah ke Amerika.

"Selamat malam Zefran!"

Sapa Hesty sambil menyodorkan tangannya ke arah Zefran yang terlihat dingin padanya.

Hesty menarik lagi tangannya dan tersenyum pada Zefran. Suami dari Mikaila ini langsung duduk bergabung dengan ayah dan ibunya yang sedang menemani tuan Anggoro. Hesty ikut duduk di sisi ayahnya sambil menebarkan senyum manisnya.

"Sebaiknya kita mempercepat pernikahan kedua anak kita, Tuan Noya!"

Pinta Tuan Anggoro yang tidak tahu kalau calon menantunya ini sudah memiliki istri.

"Bagaimana denganmu Zefran? Apakah kamu sudah siap menikahi putrinya tuan Anggoro?"

Tanya tuan Noya terkesan basa basi.

"Lakukan apa yang kalian inginkan! aku akan menjalani permintaan kalian. Maaf, aku mau keluar sebentar!"

Acuh Zefran sambil mematikan bunyi ponselnya karena ada telepon masuk dari Mikaila. Ia harus menjauhi keluarganya agar bisa bicara dengan istrinya.

"Sayang! Apakah besok kamu jadi pulang?" Tanya Mikaila penuh kerinduan pada suaminya.

"Sepertinya aku tidak bisa pulang besok sayang, mungkin Minggu depan aku baru bisa pulang karena kesehatan ayahku sedang terganggu." Ujar Zefran berbohong.

"Innalilahi! Jadi ayah mertua sedang sakit?"

Tanya Mikaila cemas.

"Iya sayang! Aku mohon pengertiannya.

"Baiklah. Tidak masalah, sebaiknya kamu temani ayah mertua sampai sembuh."

"Terimakasih, cintaku! Muaacch!"

Zefran terlihat lega bisa mengulur waktu dengan cara berbohong kepada istrinya.

"Zefran!" Panggil Hesty sambil memeluk pinggang Zefran tanpa segan.

Zefran tersentak saat pinggangnya direngkuh oleh Hesty dari balik punggungnya.

Mikaila tersentak mendengar suara wanita ikut masuk ke dalam ponselnya.

"Zef!"

Kamu sedang bersama siapa..?" Tanya Mikaila dengan tubuh gemetar.

"Calon istrinya Zefran."

Ucap Hesty dengan suara yang cukup tinggi membuat Mikaila hampir pingsan.

Deggggg....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!