Keyna pun menghela nafas berat, ia sudah paham dengan tingkah Carlos yang seperti ini karena banyak dari teman kencan Keyna yang melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Carlos.
Keyna mengeluarkan uang yang ada di dalam tasnya lalu membayarkan ke pelayan dan sebelum Keyna pergi ia pun membalikkan tubuhnya lalu menatap Carlos, "Aku harap ini adalah terakhir kali kita bertemu dan aku gak akan pernah mau lagi kencan sama kamu. Oh iya sama satu lagi, aku juga gak suka sama orang yang mencolok kayak pelangi berjalan tau gak," ucap Keyna lalu berjalan meninggalkan Carlos.
Carlos yang merasa terhina pun menghampiri Keyna dan menahan tangan Keyna agar tidak keluar dari tempat tersebut, "Maksud kamu apa? kamu lupa apa kalau Mama kamu yang minta aku buat kencan sama kamu," ucap Carlos.
"Lain kali kalo Mamaku minta kayak gini lagi ke kamu, jangan kamu ladenin deh paham," ucap Keyna.
"Hahaha sekarang aku paham kenapa Mama kamu sering banget nyariin kamu temen kencan. Karena apa, karena gak ada pria yang mau sama cewek kayak kamu yang gak bisa jaga ucapannya dan yang gak terhormat," ucap Carlos.
"Maksud kamu apa? kamu nya aja kali yang gampangan dan gak modal," ucap Keyna.
Carlos pun emosi mendengar perkataan Keyna lalu menyiram Keyna dengan air putih yang ada di mejanya.
"Apa-apaan kamu," ucap Keyna yang sudah basah kuyup.
"Atau jangan-jangan kamu itu udah gak gadis lagi ya alias udah pernah tidur dengan pria lain ngomong-ngomong udah berapa pria yang kamu ajak tidur," ucap Carlos.
Setelah berbicara seperti itu, tiba-tiba seorang pria datang dan memukul wajah Carlos dengan keras sampai Carlos jatuh tersungkur.
"Apa-apaan ini siapa yang berani mukul gue?" tanya Carlos lalu mendongak menatap pria tersebut.
Keyna pun terkejut lantaran yang memukul Carlos adalah pria yang sempat ia kira Yudha yaitu Devan.
"Lo yang mukul gue," ucap Carlos dan menunjuk wajah Devan.
"Kalo iya kenapa?" tanya Devan.
"Berani-beraninya lo," ucap Carlos.
Carlos pun bersiap untuk memukul Devan, namun terhenti karena ia kembali mendapatkan pukulan dari Devan.
"Saya gak pernah suka siapa pun menghina seorang perempuan paham," ucap Devan.
Carlos pun tersenyum, "Oh jadi lo yang udah tidur sama tuh cewek," ucap Carlos.
"Kalo iya kenapa ada masalah?" tanya Devan yang membuat Keyna terkejut bukan main.
"Oke, udah ada pawangnya jadi gue pergi dulu dan buat lo Keyna, gue akui lo cantik dan menarik, tapi sayang lo udah gak perawan lagi. Jadi gue bakal bilang ke nyokap lo buat batalin kencan kita," ucap Carlos lalu pergi meninggalkan restoran tersebut.
"Kau gapapa?" tanya Devan lalu memberikan jas yang ia gunakan untuk Keyna.
"Aku gapapa kok terima kasih dan ini," ucap Keyna sambil memberikan jas Devan.
"Kau pakai aja," ucap Devan.
"Tapi...," ucapan Keyna terhenti lantaran Devan yang menyelanya.
"Pakai saja, nanti kalau kita ketemu lagi baru kasih ke saya," ucap Devan dan diangguki Keyna.
"Kalau gitu aku pergi dulu, sekali lagi terima kasih," pamit Keyna dan pergi menuju halte.
Memang Keyna tidak membawa mobil karena setiap kali Keyna kencan maka ia dilarang oleh Mama Bella untuk membawa mobil seperti saat ini Mama Bella berharap Keyna di antar teman kencannya, namun Keyna tidak pernah diantar oleh teman kencannya bahkan kencannya berakhir begitu saja.
Saat tengah menunggu bus tiba-tiba saja sebuah mobil hitam mewah berhenti di depan Keyna, sedangkan Keyna hanya menoleh ke kanan dan ke kiri namun tidak ada siapapun disana, ia tidak mau besar kepala jika mobil itu sedang menunggunya.
Namun, tiba-tiba saja kaca mobil belakang terbuka dan menampakkan wajah seorang pria yang sudah familiar baginya yaitu Devan.
"Masuk," ucap Devan dingin.
Keyna yang mendengarnya pun takut setengah mati karena Keyna merasa ada yang berbeda dengan sikap Devan saat di dalam restoran tadi yang begitu perhatian.
Namun, saat ini Devan justru terlihat tegas dan sedikit mengerikan hingga akhirnya Keyna pun segera masuk ke dalam mobil Devan.
Saat Keyna di dalam mobil suasananya semakin mencekam tidak ada suara dan yang ada hanya suara mobil sehingga keadaan di dalam sangat sepi dan gelap, hal itu tentunya membuat Keyna sangat takut berada di mobil tersebut.
'Ini gak ada lampu sih kan jadi gelap banget,' ucap Keyna dalam hati.
Beberapa saat kemudian akhirnya mobil Devan sampai di depan rumah Keyna, saat Keyna keluar dari mobil dan mengucapkan terimakasih tentunya.
Keyna keluar dari mobil dan melangkah menuju rumahnya, namun ternyata Devan pun mengikuti Keyna menuju ke rumahnya.
"Kenapa kamu ngikutin aku? aku udah bilang terima kasih dan kamu boleh pergi," ucap Keyna.
"Siapa yang mau pergi?" tanya Devan.
"Maksudnya?" tanya Keyna.
"Aku mau ketemu Mama kamu," ucap Devan yang membuat Keyna kembali terkejut.
"Ngapain kamu ketemu Mamaku?" tanya Keyna.
"Untuk meminta restu," ucap Devan.
"Restu? Restu apa?" tanya Keyna.
Sejujurnya Keyna masih belum mengerti arah pembicaraan Devan.
"Restu untuk menjadikan kamu istriku," ucap Devan.
"Oh aku kirain," ucap Keyna sambil menganggukkan kepalanya.
"APA!!!!," teriak Keyna.
"Keyna kamu udah pulang?" tanya Mama Bella dari dalam rumah.
"I ... i ... iya Ma," ucap Keyna, yang tiba-tiba saja merasakan gugup saat ini.
Keyna yang berada di depan pintu pun terkejut lantaran pintu rumah tiba-tiba terbuka dan nampak lah Mama Bella.
Mama Bella hanya melihat ke arah Keyna dan tidak ke arah Devan karena pintu rumah itu hanya terbuka setengah.
Tak lama setelah itu, Mama Bella pun membuka seluruh pintu dan ia terkejut saat melihat seorang pria tampan ada di depan rumahnya.
"Astaga siapa ini, Key? kok cakep banget sih," tanya Mama Bella.
"Halo Tante kenalkan saya Devan," ucap Devan.
"Oh iya halo yaudah yuk masuk," ajak Mama Bella.
Saat masuk ke dalam rumah ternyata di ruang tamu sudah ada Papa Erwin.
"Halo Om," sapa Devan pada Papa Erwin.
"Halo," ucap Papa Erwin.
Papa Erwin pun melirik Mama Bella seolah bertanya siapa pria yang baru saja menyapanya dan Mama Bella hanya mengangkat bahunya karena ia juga tidak tau.
Namun, disisi lain Keyna tetap saja merasa gugup saat ini padahal saat ini ia tengah berada di dapur untuk mengambil makanan karena disuruh Mama Bella tentunya.
Setelah itu, Keyna kembali ke ruang tamu dan menyajikan makanan dan minuman untuk Devan.
"Siapa ya kok kayaknya baru pertama kali ini saya bertemu kamu?" tanya Papa Erwin.
"Saya Devan Om, ini memang pertama kalinya kita bertemu dan tujuan saya kesini adalah karena saya ingin melamar anak Om dan Tante yaitu Keyna," ucap Devan dengan penuh percaya diri.
Keyna yang tengah memakan cemilan pun tersedak makanan yang sedang ia makan sebab ia kira Devan hanya bercanda dengan apa yang tadi ia katakan, tapi kenyataannya Devan serius dengan ucapannya yang meminta restu pada orangtua Keyna.
"Astaga! akhirnya Pa, Keyna ada yang mau juga. Nak Devan kalau Tante sih setuju-setuju aja malahan Tante seneng banget," ucap Mama Bella.
"Mama," ucap Keyna.
"Gapapa Key, itu artinya Mama gak bakal nyariin kamu teman kencan lagi kan," ucap Mama Bella.
Meskipun kesal, tapi Keyna setuju dengan apa yang Mama Bella katakan tadi.
.
.
.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Piet_928
mamanya apa gak mikir apa, dia kayak gitu sama aja jatuhin harga diri anaknya. masa iya sampe mohon2 biar laki-laki mau kencan sama anaknya.
2022-11-09
3