"Kenapa kamu gak bilang kalau kamu udah punya calon sih Dev?" tanya Mama Vanka saat mereka sudah sampai di rumah.
Bukannya menjawab pertanyaan Mama Vanka, Devan justru berpamitan pada Mama Vanka untuk masuk ke dalam kamarnya, "Devan capek Ma, Devan ke kamar dulu," pamit Devan.
"Jangan dulu, kamu kan belum jawab pertanyaan Mama. Mama ini penasaran banget loh sama perempuan tadi," ucap Mama Vanka.
"Devan beneran capek, Ma. Lain kali aja ya Devan cerita dan gak sekarang tau dalam waktu dekat ini karena Devan lagi sibuk sama beberapa hal," ucap Devan.
"Ish, tapi kan jiwa-jiwa penasarannya Mama meronta-ronta," ucap Mama Vanka.
"Devan janji kok nanti pasti cerita ke Mama, kalau gitu Devan ke kamar dulu, Ma," pamit Devan dan pergi meninggalkan Mama Vanka.
"Selalu aja anak itu, padahal kan Mama ini penasaran banget. Emang ya Devan itu gak pernah berubah sifatnya," ucap Mama Vanka, yang menatap kepergian Devan.
Pagi harinya, Devan segera menuju ke markas lantaran mendapat kabar kalau ada pengkhianat di dalam kelompoknya, "Jadi kau yang sudah berani mengkhianati keluarga Erland, kau lupa apa prinsip saat kau masuk ke dalam kelompok. Baik akan saya ingatkan lagi bahwa siapapun yang menjadi pengkhianat di sini akan hancur termasuk keluarganya," ucap Devan dengan menekan setiap katanya.
"Maafkan saya Tuan, saya terpaksa karena saya diancam," ucap lelaki tersebut yang sudah berlumur darah karena sejak tadi ia disiksa.
"Kata maaf tidak ada dalam kamus seorang Devano Erland apalagi maaf itu untuk seorang pengkhianat karena apapun itu alasannya pengkhianatan tetaplah salah," ucap Devan.
Setelah mengucapkan itu, tanpa ada berucap apapun. Devan langsung menembak pria tersebut hingga pria tersebut tewas seketika.
Dor...
Suara tembakan terdengar jelas di ruangan tersebut semua orang yang ada disana merasa takut dengan aura yang dipancarkan oleh Devan yang merupakan penerus dari kelompoknya yaitu kelompok mafia yang ditakuti di dunia hitam di negara A.
"Saya tegaskan lagi siapapun yang ingin keluar dari sini silahkan mulai dari sekarang karena saat kalian memilih disini itu artinya kalian semua harus mengabdi pada kelompok bukan menjadi pengkhianat dan kalian ingat siapapun pengkhianat itu ia akan hancur termasuk keluarganya. Saya tidak pernah main-main dengan apa yang sudah saya katakan, paham kalian," ucap Devan.
"Iya Tuan, paham," ucap mereka yang merasa takut dengan amarah Devan.
"Mike urus mayat pria itu dan ingat jual organnya lalu berikan dagingnya pada Leon, dia pasti lapar karena sudah satu hari tidak makan daging manusia," ucap Devan yang membuat semua orang disana menelan ludahnya kasar.
Leon adalah singa peliharaan yang ada di markas tersebut, setiap mayat memang dagingnya akan di berikan pada Leon dan untuk organnya akan dijual.
Sebenarnya di dalam tempat tersebut banyak sekali hewan buas bukan hanya singa, tapi juga terdapat serigala, harimau dan lainnya. Tapi, Devan lebih suka memberikan daging seorang pengkhianat pada Leon.
"Baik Tuan," ucap Mike sekretaris Devan yang sudah mengabdi pada Devan sebelum Devan di angkat sebagai ketua kelompok mafia dan sampai sekarang.
Devan pun pergi ke ruang kerjanya meskipun ia menjadi ketua mafia yang paling ditakuti, tapi ia tetap melakukan penyamarannya dengan bekerja sebagai seorang Presdir di Marva Grup yang sudah ia dirikan dengan hasil kerja kerasnya sendiri.
Saat Arka tengah fokus pada pekerjaannya tiba-tiba pintu diketuk dan berhasil mengalihkan fokus Devan.
"Masuk," ucap Devan.
"Maaf Tuan saya ingin memberitahukan kalau nanti ada pertemuan dengan Tuan Frederic jam 7 malam di restoran Seven tuan," ucap Mike.
"Hem, aku paham kau boleh pergi," ucap Devan.
"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi," pamit Mike dan setelah itu pergi dari ruangan tersebut.
***
Disisi lain Keyna pun segera bangun dan menuju ke tempat kerja karena hari ini akan ada evaluasi mengenai model dengan rating penjualan terbaik dan tentunya Keyna berharap namanya ada disana dan disebut tentunya.
"Semangat banget kamu, Key," ucap Jennifer yang juga model disana.
"Kayak kamu gak aja Jen, pasti lah semua model gak sabar pengen tau hasil evaluasi terus dapet bonus yang wow dari perusahaan," ucap Keyna.
"Gak semua Key, ada kok yang udah tau kalau gak bakal ada di list. Kayak aku, semua produk yang aku iklanin gak terlalu laris, Key," ucap Jennifer dengan nada sedih.
"Kamu gak usah khawatir Jen, nanti pasti kamu bakal dapet semua kok. Ini tuh tergantung keberuntungan aja sih menurutku pokoknya kita positif thinking aja," ucap Keyna yang menyemangati Jennifer.
"Makasih ya, Key. Kamu udah nyemangatin aku," ucap Jennifer dan diangguki oleh Keyna.
Saat sedang berbicara dengan Jennifer tiba-tiba saja Keyna mendapat pesan dari Mama Bella.
*Nanti kamu ketemu sama Carlos ya anak dari Tante Ana di restoran Seven jam 7,*
"Huuuuhhhhh," helaan nafas Keyna yang pusing dengan sikap Mamanya.
"Kenapa Key. kamu gapapa kan kok jadi gak enak gitu raut wajah kamu?" tanya Jennifer.
"Gapapa kok Jen, kalau gitu kita lanjut aja yuk," ajak Keyna ke arah Jennifer.
Meskipun tidak mendapatkan rating tertinggi, tapi Keyna bangga dengan dirinya karena sudah bekerja keras menampilkan yang terbaik.
Keyna yang sudah menyelesaikan evaluasinya pun melihat ke arah jam dan jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 itu artinya ia harus segera pergi ke restoran karena kalau tidak maka Keyna harus seharian mendengarkan omelan Mama Bella.
Keyna pun sampai di restoran tempat ia akan bertemu dengan Carlos anak dari Tante Ana, ia pun mencari teman kencannya hari ini yaitu Carlos dimana Keyna sudah melihat wajah Carlos sebelumnya di acara pernikahan salah satu anak teman Mama Bella.
Keyna melihat keberadaan Carlos yang memakai jas merah seperti yang Mama Bella bilang jika Carlos akan datang dengan memakai jas merah.
"Apa iya ini orangnya kok wajahnya berubah gitu sih mana mencolok banget pakaiannya, jadi malu aku deh," gumam Keyna dan berjalan menuju ke meja Carlos.
"Hai Carlos ya," sapa Keyna saat sampai di meja tersebut.
"Oh hai Keyna kan, silahkan duduk," ucap Carlos dan Keyna pun langsung duduk.
"Udah lama kamu nunggunya?" tanya Keyna.
"Gak kok mungkin baru 15 menit," ucap Carlos dan diangguki oleh Keyna.
"Tapi, kamu tetep telat loh Key. Lain Kali kalau kita ketemuan, kamu jangan telat ya Key, aku tuh orangnya disiplin gitu jadi gak suka aja sama orang yang telat gitu kayak kamu ini," ucap Carlos.
'Ya udah kalau gitu batalin aja kencannya, bilang ke Mamaku kalau kamu gak cocok sama aku kan beres,' ucap Keyna dalam hati.
"Iya maaf tadi macet," ucap Keyna dengan menunjukkan senyum palsunya.
"Yaudah sekarang mau pesen apa?" tanya Carlos.
"Aku steak aja," ucap Keyna dan diangguki oleh Carlos, lalu Carlos pun memesan makanan yang akan mereka santap.
Pesanan pun datang dan mereka memakan makanannya selama kencan tidak ada pembicaraan satu pun hingga jam menunjukkan pukul 9 malam Keyna pun pamit untuk pulang.
"Aku pamit pulang dulu ya Carlos," pamit Keyna lalu berdiri.
Namun, baru saja Keyna berdiri, Carlos menahan tangan Keyna, "Kenapa?" tanya Keyna.
"Aku lupa gak bawa uang, Key. Pakai uang kamu dulu aja ya nanti kalau ketemu lagi aku yang bayarin deh," ucap Carlos.
.
.
.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
janu
😳😳😳😂😂😂 cowonya gak bgt
2022-11-22
3