Bab 4

Hari ini adalah hari libur, Theo lebih memilih untuk bersantai saja dirumah. Biasanya ketika hari libur Theo suka pergi keluar untuk menemui wanita-wanita yang sering mengajaknya kencan. Namun hari ini Theo merasa tubuhnya sangat lemas dan malas untuk pergi keluar rumah.

Theo kini tengah termenung dikamar mewah yang dilapisi dengan emas, Theo melihat foto-foto wanita yang masih terpajang rapih di kamarnya. Wanita itu adalah Angel, mantan kekasih nya yang sampai saat ini belum bisa ia lupakan.

Theo memilih mengakhiri hubungan nya bersama dengan Angel karena Angel terlalu sibuk dengan pekerjaannya yang berprofesi sebagai model. Angel selalu terbang ke luar negeri 3 kali setiap bulan nya. Saat Theo meminta Angel untuk menjadi istrinya, Angel menolak dengan alasan masih ingin fokus dengan profesi nya sebagai model itu. Dan Theo pun sudah merasa bosan dengan tolakan yang selalu didapatkan nya dari Angel.

Setelah kurang lebih setahun Theo mencoba untuk melupakan Angel, namun kini ia teringat kembali dengan mantan kekasih nya itu. Andai saja ia masih menjalani hubungan bersama Angel, mungkin ia akan merasa sangat bahagia. Namun harapan nya pun harus ia kubur, karena Angel selalu tidak menghiraukan nya.

Kembali teringat saat Theo ikut membantu perjuangan Angel untuk menjadi seorang model profesional, dulu Theo selalu berharap jika Angel akan segera menjadi istrinya ketika ia berhasil membantu Angel untuk menjadi seorang model. Namun ternyata kenyataan nya tidak seperti yang diharapkan oleh Theo, Angel menjadi lupa kepadanya, Angel selalu susah untuk diajak bertemu dengan alasan sibuk pemotretan.

"Angel, apa pernah kau merindukanku?" Tanya Theo sambil memegang salah satu foto wanita itu.

Tanpa Theo sadari, air mata nya pun kini sudah mengalir di pipi putihnya. Cinta nya yang begitu tulus kepada Angel, harus ia buang jauh-jauh. Mungkin sekarang Angel telah melupakan Theo.

"Andai saja kau masih disini bersamaku ngel, mungkin aku akan merasa sangat bahagia," Ucap Theo terlihat sangat frustasi.

Flashback

Theo terlihat sangat terharu dan bahagia saat melihat kekasih nya yang kini sedang pemotretan. Wanita itu terlihat sangat cantik dengan menggunakan dress selutut berwarna hitam, dengan rambut panjang nya yang diikat ponytail.

"Kau terlihat sangat cantik sayang!" Ucap Theo sambil memeluk tubuh wanita cantik itu.

"Terima kasih sayang kau sudah membantuku untuk mencapai cita-citaku menjadi seorang model. Aku tidak tahu lagi apa yang harus ku ucapkan kepadamu!" Ucap Angel membalas pelukan Theo.

Sepasang kekasih itu terlihat sangat bahagia, Theo dan Angel selalu mengukir senyuman yang sangat indah. Mereka memang terlihat sangat cocok untuk menjadi sepasang kekasih, Theo yang sangat gagah dan tampan dan juga Angel yang sangat cantik dengan tubuh yang sangat indah.

"Kau harus berjanji kau tidak akan pernah meninggalkanku, karena aku sangat mencintaimu Angel!" Ucap Theo mencium kening kekasihnya itu.

Angel hanya tersenyum dan memeluk lelaki yang ada dihadapan nya itu.

Flashback off

Setelah Theo mengingat kenangan indahnya bersama Angel, Theo menangis dengan sangat keras. Luka hatinya yang selama ini ia coba lupakan kembali terasa sakitnya. Karena sampai saat ini hanya Angel lah wanita yang sangat Theo cintai setelah ibunya.

Theo selalu berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak membuka hati kepada siapapun, ia berkencan dengan wanita-wanita diluar sana hanya untuk mengisi kekosongan hatinya. Namun sayang hati nya masih saja tertuju pada wanita itu.

"Ku harap kau mengingatku walaupun hanya sesekali Angel!" Lirih Theo dan mencoba untuk memejamkan matanya yang tidak mengantuk itu.

***

Elena yang sedang sibuk dengan adonan dihadapan nya tidak pernah berhenti untuk bernyanyi, ya itulah Elena sosok wanita yang selalu ceria dalam setiap hal yang ia lakukan.

Ibu nya hanya tersenyum melihat tingkah anak gadisnya itu, ia merasa bersyukur memiliki putri seperti Elena. Elena yang selalu ceria dan tidak pernah menyerah dalam menjalani kehidupan nya. Elena memang selalu diajarkan untuk menjadi seorang wanita mandiri oleh ibunya, karena sepeninggalan ayahnya Elena dan ibu nya lah yang harus bekerja banting tulang untuk bisa bertahan hidup.

"Bu apa masih banyak pesanan kue nya? Aku sangat bersemangat hari ini untuk membantu ibu karena hari ini aku libur bekerja," Ucap Elena sambil menuangkan adonan kedalam loyang berbentuk bulat itu.

Semenjak ayah nya meninggal, ibu Elena memulai usaha kue karena perusahaan nya bangkrut. Ibu Elena mulai merintis usaha kue nya sejak usia Elena menginjak 10 tahun, dan banyak orang yang menyukai kue buatan nya.

"Tidak sayang, hari ini sudah cukup 2 kue saja. Karena ibu juga tidak terlalu menerima banyak pesanan hari ini!" Ucap Ibu Elena menghampiri Elena.

Elena mengangguk dan tersenyum sambil memasukan loyang berisikan adonan itu ke dalam oven. Membantu ibu nya membuat kue adalah hal yang sangat disukai oleh Elena, karena ia sangat menyukai kue. Sesekali ia selalu menyomot adonan kue ibu nya itu, karena bagi Elena kue buatan ibu nya itu sangat lah enak.

"Bagaimana kerjamu sayang? Apa kau senang dengan pekerjaanmu?" Tanya Ibu nya.

"Hmm aku sangat menyukai pekerjaanku bu, pekerjaan ku sangatlah menyenangkan. Aku bisa bertemu dengan orang-orang hebat di perusahaan itu. Meskipun aku hanya seorang office girl tapi banyak orang baik kepadaku bu di perusahaan itu," Ucap Elena tersenyum sambil mengikat rambutnya asal.

"Syukurlah nak kalau kau menyukai pekerjaanmu, apapun pekerjaan yang kau jalani kau harus tetap bersyukur. Karena banyak diluar sana yang tidak seberuntung kau nak!" Ucap Ibu Elena sambil mengelus punggung Elena dengan sangat lembut.

Lagi-lagi Elena hanya tersenyum dan mengangguk, ia seakan mengerti dengan apa yang di ucapkan ibu nya. Karena tanpa ibu nya memberitahu nya, Elena memang selalu bersyukur atas pekerjaan yang saat ini ia jalani. Setidaknya ia bisa membantu ibu nya untuk membiayai kehidupan mereka.

"Maafkan ibu ya nak kau harus tidak melanjutkan kuliahmu dan kau harus bekerja untuk membantu ibu," Ucap Ibu Elena dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Jujur Elena sangat tidak suka jika ibu nya sudah berkata seperti itu. Ia memang ingin sekali untuk menyelesaikan sekolahnya ke tingkat yang lebih tinggi, namun ia paham akan kondisi keluarganya yang saat ini sedang merintis kembali.

"Ibu tidak perlu berbicara seperti itu. Aku tidak masalah jika aku tidak kuliah bu, saat ini yang terpenting bagiku hanya kau bu. Kebahagiaan mu lah yang menjadi tujuan dalam hidupku. Aku tidak ingin kau capek sendirian bu!" Ucap Elena memeluk sang ibu.

Ibu Elena sangat terharu dengan apa yang diucapkan oleh anak gadisnya itu. Meskipun Elena tidak berpendidikan terlalu tinggi, tapi Elena mempunyai sikap yang sangat baik dan seimbang dengan orang-orang yang berpendidikan tinggi. Ibu Elena selalu bangga dengan anak gadis nya itu.

Maafkan aku yah tidak bisa menyekolahkan anak kita sampai jenjang yang tinggi. Tapi kau harus bangga yah karena anak kita sangat baik dan bijaksana. Terima kasih kau sudah menjadi ayah yang baik untuk Elena. Pikir ibu Elena.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!