Bab 2

"Kau?" Ucap Theo dengan sangat terkejut.

"Ternyata kau yang akan menjadi office girl di perusahaanku!" Lanjut Theo sambil membereskan beberapa file yang terlihat berantakan diatas mejanya.

"Iya pak!" Ucap Elena tidak berani untuk menatap wajah atasan nya itu.

Elena benar-benar merasa takut dengan atasan nya itu karena kecerobohan nya tadi pagi. Elena takut jika pria yang ada di hadapannya itu akan memarahi nya sekarang.

"Perkenalkan namaku Theo Wijaya, aku pemilih perusahaan disini dan aku akan menjadi atasanmu!" Ucap Theo beranjak menghampiri Elena.

Elena semakin menunduk tidak berani melihat Theo yang kini tepat berada di hadapannya. Ia hanya bisa menggaruk kedua tangan nya yang sebenarnya tidak gatal itu.

"Siapa namamu?" Tanya Theo.

"Elena pak, nama saya Elena!" Ucap Elena mencoba untuk menghilangkan rasa gugup nya itu.

"Baiklah! Kau sudah mengerti kan pekerjaan office girl itu seperti apa?" Tanya Theo.

Elena hanya mengangguk.

"Kau harus sudah datang sebelum karyawan lain datang ke kantor, kau juga harus membersihkan setiap sudut ruangan di perusahaan ini. Kau harus membuatkan ku kopi ketika aku memanggilmu. Dan masih banyak lagi pekerjaan yang harus kau lakukan disini. Apa kau sudah mengerti?" Ucap Theo sambil melipatkan kedua tangan di dada bidangnya.

"Sudah pak, saya mengerti. Dan saya akan bekerja dengan sangat baik di perusahaan bapak ini, saya berjanji tidak akan mengecewakanmu!" Ucap Elena dengan sangat lembut.

"Baiklah, kalau begitu kau bisa keluar dari ruanganku dan mulai bekerja membersihkan kantor ini!" Ucap Theo kembali ke tempat duduknya.

Elena pun mengangguk dan segera berlalu dari ruangan mewah itu. Ya ruangan Theo terlihat sangatlah mewah, bahkan pikir Elena ruang kerja Theo lebih mewah dibandingkan rumahnya.

Elena merasa lega karena tidak dimarahi oleh Theo atas kejadian pagi tadi, andai saja Theo marah tadi mungkin Elena berpikir kembali untuk bekerja diperusahaan pria itu.

"Untung saja dia tidak memarahiku!" Ucap Elena mulai mengelap kaca besar yang ada diperusahaan itu.

Elena terlihat sangat menikmati pekerjaan nya, meskipun ia bekerja hanya menjadi office girl tapi Elena tidak pernah merasa malu ataupun mengeluh dengan pekerjaan yang saat ini ia jalani itu.

Karena bagi Elena lebih baik bekerja sebagai office girl daripada sama sekali tidak bekerja. Elena harus membantu keuangan ibunya, karena ayahnya sudah meninggal sejak usianya masih sangat kecil. Oleh karena itu ia yang harus menjadi tulang punggung di keluarganya.

***

Theo yang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaan nya tiba-tiba teringat dengan Elena. Wanita yang ia temui tadi pagi dan membuatnya hampir menabrak wanita itu. Ternyata dunia itu sangatlah sempit menurut Theo, tidak pernah terlintas dalam pikiran Theo jika wanita itu akan bekerja di perusahaan nya.

"Ternyata wanita ceroboh itu yang menjadi office girl diperusahaanku," Ucap Theo sambil menatap layar laptop yang ada dihadapannya.

"Apakah dia bisa bekerja dengan baik? Dia saja terlihat seperti wanita yang sangat ceroboh!" Lanjut Theo.

Theo pun menutup laptopnya dan mulai beranjak dari duduknya, ia berniat untuk mengawasi Elena bekerja. Ia khawatir jika Elena akan membuat kekacauan di perusahaan nya itu.

Theo mengulas senyumnya dengan tipis, dilihat nya Elena yang kini sibuk dengan pekerjaannya yang sedang mengelap kaca. Elena yang terlihat sangat ceria saat menjalani tugasnya itu.

Theo pun segera menghampiri Elena yang masih sibuk mengelap kaca itu, dan berhasil membuat Elena terkejut dengan kedatangannya. Wanita itu pun langsung menghentikan pekerjaannya itu dan berbalik badan untuk menghadap ke Theo.

"Ada apa pak? Apa ada yang salah dengan pekerjaanku?" Tanya Elena dengan melemparkan lap yang ia gunakan keatas bahu nya.

"Tidak! Aku hanya ingin mengawasi pekerjaanmu. Aku takut jika kau membuat kekacauan di perusahaanku ini karena kecerobohanmu," Ucap Theo dengan wajah yang sangat datar dan beranjak meninggalkan Elena.

"Kurang ajar dia meragukan kinerjaku! Aku bukan orang yang ceroboh, kalau saja tadi pagi aku tidak terlambat aku juga tidak akan ceroboh seperti tadi!" Ucap Elena dengan sangat kesal dan kembali melanjutkan pekerjaannya itu.

Tanpa Elena sadari, ternyata ada seorang pria yang sejak tadi memperhatikannya. Antonio lah yang sekarang tengah sibuk memperhatikan Elena yang sedang sibuk dengan pekerjaan nya itu, Antonio pun segera menghampiri Elena.

"Hai selamat pagi!" Ucap Antonio dengan sangat ramah.

"Selamat pagi pak, apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Elena dengan sangat lembut.

"Tidak ada! Aku hanya ingin menyapamu, apa kau tidak keberatan?" Tanya Antonio dengan tersenyum.

"Tidak pak, saya tidak keberatan!" Ucap Elena dengan sangat gugup.

Elena sebenarnya sangat bingung dengan pria yang ada dihadapan nya kini. Pria itu terlihat sangat tampan, rapih dan terlihat sangat gagah tapi tidak malu untuk menyapa dirinya.

Pasti dia memiliki peran penting di perusahaan ini. Tapi kenapa dia mau menyapaku yang hanya seorang office girl ini? Pikir Elena.

"Namaku Antonio, aku bisa dibilang sekretaris dan juga asisten pemilik perusahaan ini!" Ucap Antonio, Elena hanya bisa mengangguk.

"Kau cukup memanggilku dengan Antonio ataupun Anton. Tidak perlu menggunakan pak!" Lanjut Antonio sambil menaruh satu tangan nya kedalam saku celananya.

"Baiklah pak! Eh Anton maksudku," Ucap Elena dengan gugup.

"Kau Elena ya?" Tanya Antonio. Elena pun hanya mengangguk.

"Baiklah kau bisa melanjutkan kembali pekerjaanmu ini!" Ucap Antonio dan beranjak meninggalkan Elena.

Elena tersenyum saat melihat Antonio yang kini sudah semakin menjauh. Elena merasa sangat senang karena ada orang baik diperusahaan ini yang mau menyapanya. Tidak seperti Theo yang terlihat sangat dingin dan sombong itu.

"Tidak salah kan jika aku mengagumi orang tadi?" Tanya Elena kepada dirinya sendiri dengan tersenyum dan melanjutkan pekerjaan nya itu.

***

Theo sedang beristirahat di sofa yang berada diruangan nya itu, langsung membenarkan posisinya karena Antonio masuk kedalam ruangannya. Theo sudah tidak heran lagi dengan sahabatnya itu, Antonio memang selalu masuk ke dalam ruangannya itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Kau ini selalu saja!" Ucap Theo dengan sangat kesal.

Antonio tidak menghiraukan ucapan Theo, ia memilih untuk langsung duduk dan menyandarkan kepalanya di sofa.

"Kau tahu office girl baru itu?" Tanya Antonio menaikkan satu kaki nya di atas kaki yang satunya.

"Kenapa?" Tanya Theo.

"Elena terlihat sangat cantik ya! Dia juga wanita yang sangat ramah yang pernah ku temui dalam hidupku!" Ucap Antonio tertawa karena memikirkan Elena.

"Kau ini! Setiap wanita juga kau sebut cantik," Ucap Theo menepuk keras bahu Antonio.

"Ya wajarlah jika aku bilang Elena itu cantik, karena dia memang cantik," Ucap Antonio.

Dalam hati Theo mengatakan jika Elena memang sangat cantik dan terlihat sangat sederhana, berbeda dengan wanita-wanita yang pernah ia temui sebelumnya.

Tapi Theo langsung membuang pikiran nya itu, mana lah mungkin Theo menyukai wanita seperti Elena.

Terpopuler

Comments

Shella Jey

Shella Jey

lanjut thor aku pembaca setia kamu

2022-11-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!