Cheerful Girl And Cold CEO
Theo Wijaya
Pria yang memiliki paras tampan dan penuh dengan pesona. Pria itu bernama Theo, putra tunggal dari pasangan Thomas Wijaya dan juga Anne.
Theo memiliki raut wajah yang datar, dingin dan juga tatapan yang tajam terhadap semua orang, kecuali keluarga dan juga orang yang dicintai nya.
Dulu Theo adalah seorang pria yang begitu ramah, baik pada setiap orang. Namun setelah ia dikhianati oleh wanita yang dicintai nya, sifatnya berubah begitu drastis. Dia juga sempat frustasi karena kehilangan wanita yang dicintai nya. Namun Theo berpikir bahwa dia tidak bisa larut dalam kesedihan di masa lalu. Dia harus bangkit dan memulai kehidupan nya yang baru.
Siapa yang tak kenal dengan Theo Wijaya, seorang CEO di perusahaan ternama milik ayahnya yaitu Wijaya Company. Ia adalah satu-satu nya pewaris tunggal dari Wijaya Company. Sikapnya yang tegas mampu membuat perusahaan itu berjalan dengan lancar. Itu yang membuat keluarganya bangga akan pencapaian yang begitu luar biasa ketika Theo memegang perusahaan itu.
Sudah banyak wanita yang mendekati Theo, namun Theo menganggap semua wanita itu sama. Dia hanya menggunakan wanita-wanita itu untuk bersenang-senang, setelah bosan dengan satu wanita ia akan mencari wanita cantik lainnya.
Untuk apa menjalin sebuah hubungan jika pada akhirnya harus tersakiti, bahkan hanya untuk mengambil sebuah keuntungan dari kekayaan yang dimilikinya?
Gadis impian Theo adalah seorang wanita yang baik hati, sederhana, tulus dalam mencintainya. Karena baginya wanita cantik saja tidak cukup untuk menjadi istrinya, ketulusan lah yang paling utama.
***
Terdengar suara pintu yang terbuka, lalu masuklah Antonio Abraham asisten pribadinya Theo. Sebenarnya, ia adalah sahabat baik nya Theo,
namun Dave menjadikan ia sebagai asisten pribadinya dimana pun, karena menurutnya Antonio lah yang mampu mengerti situasi dan juga apa yang Theo rasakan.
"Theo, apa kau sedang memikirkan lagi Angel? Wanita yang telah mengkhianatimu itu? Come on Theo! Kau harus move on darinya". Antonio yang berjalan lalu duduk disofa yang berada diruangan Theo itu.
"Kau ini, kau mau kupecat? Masuk ruanganku tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Kau ini asistenku Anton!." Theo beranjak dari kursinya lalu menghampiri Antonio.
"Kau ini seenaknya saja mau memecatku. Kau harus ingat aku ini memang asistenmu, tapi aku juga sahabatmu yang selalu ada disetiap kondisimu". Sahut Antonio yang tak terima dengan ucapan Theo, mereka berdua selalu beradu argumen seperti itu, layaknya adik dan kakak yang sedang bertengkar, setelah itu mereka akan kembali seperti biasa.
"Aku hanya bercanda ton." Ucap Theo sambil menepuk bahu Antonio. "Soal Angel, aku sudah terbiasa tanpa nya saat ini, perlahan rasaku terhadapnya pun memudar, aku tidak ingin berlarut dalam kesedihan dimasa lalu ton, aku ingin memulai hal yang baru". Sambung Theo sambil melipatkan kedua tangan didada.
"Baguslah Theo, aku senang mendengar bahwa kau sudah bangkit seperti ini. Lebih baik kau fokus mengurus perusahaan ini." Jawab Antonio merangkul Theo.
"Ya kau benar Ton, aku harus fokus untuk membangun perusahaan ini menjadi perusahaan terbaik di kota ini. Apakah masih ada jadwal meeting hari ini Ton? Aku harap tidak ada karena hari ini aku begitu lelah." Ucap Theo menyandarkan kepalanya disofa.
"Kau bisa pulang sekarang Theo, jadwalmu hari ini sudah selesai." Anton beranjak dari tempat duduknya.
"Baiklah kau bisa pulang juga aku tau kau pun lelah." Ucap Theo sambil membereskan barang-barang nya.
***
Tampak terlihat seorang gadis sedang mematikan arloji yang terus berdering. Ia terkejut karena dilihat jam sudah menunjukan pukul 6 lewat. Ia segera bergegas untuk bersiap-siap karena hari ini adalah hari pertama ia bekerja.
"Aduh bagaimana ini, aku bisa telat berangkat kerja. Apalagi hari ini hari pertamaku bekerja. Bisa-bisa aku dipecat padahal belum juga mulai bekerja." Ucap Emilly sambil berlari menuju kamar mandi.
Seorang wanita paruhbaya sedang menyiapkan sarapan dimeja makan. Tak lama seorang gadis menghampirinya.
"Selamat pagi nak! Ibu sudah siapkan sarapan untukmu, lebih baik kau sarapan dulu sebelum berangkat bekerja." Ucap Sara Ibu Emilly.
"Pagi bu, aduh bu Emilly udah terlambat ini. Emilly tidak usah sarapan kayaknya bu, ini hari pertama Emilly bekerja masa sudah terlambat, bisa-bisa Emilly dipecat bos Emilly bu. " Jawab Emilly
"Ya sudah kalau begitu kau bawa ini saja untukmu sarapan dijalan, jangan sampai perutmu kosong." Ucap Sarah sambil memberikan dua buah roti kepada Emilly.
"Terimakasih bu, kalau begitu aku berangkat". Ucap Emilly sambil mencium tangan ibunya itu.
Emilly pun berangkat menuju tempat kerja nya dengan buru-buru. Karena ia berjalan dengan sangat buru-buru hingga ia tidak melihat ada sebuah mobil yang sedang melaju kencang. Untung saja pemilik mobil itu langsung menginjakan rem nya. Emilly pun hanya terdiam sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan nya, beruntung saja ia tidak tertabrak karena kecerobohan nya itu.
"Kau sudah bosan untuk hidup? Bagaimana bisa kau menyebrang jalan tanpa melihat kiri kananmu?" Ucap laki-laki itu sangat keras sambil turun dari mobil mewah nya itu.
"Maafkan saya pak, saya tidak sengaja. Saya tadi buru-buru karena saya terlambat dihari pertama kerja saya pak," Ucap Emilly sambil membungkukan badan nya. Berharap agar laki-laki itu tidak memarahi nya.
"Kau ini membuang waktu ku saja! Lain kali berhati-hati lah jangan ceroboh lagi dan juga membahayakan orang lain!" Ucap laki-laki itu segera masuk ke dalam mobil nya.
Emilly hanya terdiam memandangi mobil mewah berwarna hitam itu yang kini mulai melaju. Ia sangat mengutuki dirinya sendiri, bagaimana bisa ia sangat ceroboh saat menyebrang jalan hingga akan tertabrak oleh mobil tadi.
"Yaampun Emilly kau ini mengapa sangat ceroboh?" Ucap Emilly pada dirinya sendiri.
Emilly pun memilih untuk segera melanjutkan perjalanan nya, karena jika ia hanya berdiam ditempat itu akan membuat nya semakin terlambat untuk hari pertamanya bekerja.
***
Theo melemparkan tas kerja nya dengan asal, ia sudah terlihat sangat kesal di pagi hari seperti ini. Theo sangat kesal karena ia baru menemui seorang wanita yang sangat ceroboh.
"Wanita gila! Sudah membuatku kesal pagi-pagi!" Teriak Theo sambil menggebrak meja.
Antonio yang mendengar Theo marah-marah itu pun langsung menghampiri pria itu.
"Kenapa pagi-pagi seperti ini kau sudah marah-marah?" Tanya Antonio sambil duduk dihadapan Theo.
"Ada wanita ceroboh yang menyebrang jalan tidak lihat kanan kiri dulu. Aku hampir saja menabraknya," Ucap Theo mengacak kasar rambutnya.
"Tapi yang terpenting kau tidak jadi menabrak wanita itu kan?" Tanya Antonio yang berhasil membuat Theo terlihat sangat kesal.
Begitulah kelakuan Antonio, selalu membuat Theo marah dan juga kesal. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa Antonio pun selalu ada di setiap kondisi Theo, saat Theo sedang bahagia ataupun sedang sedih.
"Sudahlah lupakan kejadian sialmu itu, diluar sudah ada office girl baru yang akan bekerja disini," Lanjut Antonio.
"Suruh dia masuk ke ruanganku, aku harus melihat kinerja dia apa dia pantas untuk bekerja disini atau tidak!" Perintah Theo kepada Antonio, Antonio pun segera bangkit dari duduknya dan menuruti perintah Theo, kalau tidak ia akan melihat Theo seperti singa yang sedang kelaparan.
Terlihatlah seorang wanita yang cantik dan sederhana masuk kedalam ruangan Theo. Wanita yang melihat siapa yang ada di kursi kerja itu terkejut, karena orang itu yang hampir saja menabraknya tadi pagi.
"Selamat pagi pak!" Ucap Elena dengan sangat gugup.
"Kau?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Anni Zakiyani
arloji itu jam tangan, biasanya yg berdering itu ponsel, atau alarm
2022-12-02
0
Yulia Prihatin91#SoLo#
seruh nig
2022-11-23
0
Shella Jey
lanjut thor
2022-11-01
0