CDAS#02

Di sebuah cafe Becca tengah menunggu temannya yang tadi janjian mau bertemu dengannya di cafe. Dari kejauhan ada seorang wanita yang berjalan dengan menenteng tas di tangan kanannya.

"Hai maaf nunggu lama ya." sapanya dan duduk di depan Becca.

"Gak juga kok gw juga baru datang."

"Lo mau ngomongin apa emang pric?" orang yang janjian dengan Becca itu adalah Pricilla.

"Gw mau ngomongin kasus penembakan yang lo alami 2 tahun yang lalu."

"Gimana udah ada kemajuan soal kasusnya?" tanya Becca penasaran.

"Belum, masih sama. Polisi udah nyerah karena kasus ini udah 2 tahun lamanya tapi tidak ada kemajuan sama sekali."

"Aku ngajak lo ketemu buat minta persetujuan untuk mencabut kasus ini, karena kata pak polisi masalah penembakan ini ada sangkut pautnya dengan dunia gelap." terang Pricilla.

"Dunia gelap, maksud lo mafia?" tanya Becca.

"Hmm."

Becca diam seperti tengah memikirkan sesuatu.

"Coba deh lo pikir, udah 2 tahun lamanya polisi menyelidiki kasus ini tapi tetap saja gak ada hasil apapun, siapa lagi coba yang bisa melakukan penembakan itu jika bukan orang yang sudah dalam ahlinya." terang Pricilla

"Apa yang lo bilang ada benernya Pric. Tapi yang ada di pikiran gw tuh, anak yang waktu itu gw tolong gimana keadaannya sekarang dan ada hubungan apa anak itu dengan para mafia." ucap Becca sambil menerawang kejadian 2 tahun yang lalu.

"Lo berdoa aja semoga itu anak gak kenapa napa." sambil mengelus pundak Becca untuk menenangkan.

"Setiap malam pasti selalu gw doa kan anak itu."

Becca diam dia teringat dengan anak kecil yang sempat dia selamat kan dari penembakan yang dia terima 2 tahun lalu.

"Lo sabar ya, pasti nanti kalau memang sudah takdir kalian bakal ketemu lagi kok."

"Jadi gimana lo setuju kan kalau kasus pencarian ini di berhentikan?" tanya Pricilla.

"Ya mau gimana lagi, kasian juga polisinya pasti sudah kangen sama para istri." pasrah Rebecca dan di akhiri dengan sedikit candaan.

"Yee lo mah pikirannya suami istri mulu, mangkanya nikah biar tahu rasanya rindu waktu di tinggal suami kerja."

"Lo nasehatin gw gak salah tuh, lo aja masih jomblo."

"Gw mah jomblo karena masih mau menikmati masa masa mengejar karir, nah elo jomblo karena gak laku." ucap Pricilla mengejek.

"Siapa juga yang gak laku. Lo gak tau aja kalau gw di kampus tuh jadi idaman para cowok." tidak terima di ejek Pricilla.

"Masak buktinya mana?"

"Ya-ya-ya... tauk ahh lo mah ngeselin." mengerucutkan bibirnya.

"Atututu malah nih yee." sambil mencolek dagu Rebecca.

"Apaan sih lo, lagian lo tuh ya gak kangen apa sama gw."

"Uuuh kangen banget dong cini peyuk."

Mereka berpelukan layaknya sahabat yang sudah berbulan-bulan tidak ketemu padahal mah mereka setiap hari ketemu orang tempat tinggalnya bersebelahan.

"Oh ya tadi gw ke padepokan Abah Ramli nanyain kenapa lo udah gak pernah ke sana lagi, abah kangen katanya." ucap Pricilla selesai berpelukan.

"Gw sebenernya juga kangen banget sama abah apa lagi sama si cantik peliharaan Abah." jawab Rebecca sambil tersenyum membayangkan muka gemes si cantik yang lagi menggaung.

"Astaghfirullah hallazim lo masih sehat kan, ingat si cantik itu singa, lo tau singa kan?" ucap Pricilla yang tak habis pikir sama temen satunya ini, bisa bisanya suka banget peluk peluk singa.

"Ya tau lah, tapi dia itu imut banget loh. Apalagi waktu menggaung dan kelihatan taringnya, beuhh gemes banget jadi pengen peluk." sambil melipat tangannya ke dada seolah tengah memeluk sesuatu.

"Ya Allah kenapa punya sahabat satu gini amat." keluh Pricilla.

"Ya udah sih, lagian nih ya si cantik tuh selalu dengerin aku curhat, dia tuh baik banget deh pokoknya."

"Iya dah serah lo, belain aja tuh si cantik asal lo bahagia."

"Nah gitu dong, kebahagiaan orang tuh beda beda jadi kita harus menghargainya."

"Iya iya, ya udah sekarang lo mau pesan apa biar gw traktir, secarakan lo belum ada kerjaan sekarang." ucap Pricilla dengan akhiran mengejek.

"Sial*n lo."

Akhirnya mereka memesan makanan yang mereka inginkan dengan Pricilla yang membayarnya.

...**...

Di sebuah mall terbesar di kota itu, seorang pria tengah mengendong anak kecil yang amat cantik dengan salah satu tangannya dan tangan satunya lagi di masukkan ke dalam saku celananya.

"Papi, papi nanti beliin Bliel boneka ya Pi!" ucap Briel dengan tangan yang melingkar di leher Stefan.

"Iya nanti Briel beli apa saja yang Briel mau." jawab Stefan sambil tersenyum ke anaknya.

"Hole makasih papina Briel yang ganteng."

Muach.

Briel mencium pipi papinya.

"Sama sama cantiknya papi."

Muach.

Stefan membalas mencium pipi anaknya.

Mereka belanja dengan senang terutama Briel, dia sangat senang jika di ajak papinya jalan jalan keluar. Karena biasanya Stefan sibuk jadi Briel kalau mau jalan jalan hanya bersama baby sitter dan bodyguard yang selalu mengikuti kemanapun dia pergi.

Sekarang mereka tengah berada di toko yang menjual beraneka macam boneka ada yang berbentuk hewan dan ada juga yang berbentuk tokoh kartun yang sering muncul di televisi.

"Papi Bliel mau dibeliin singa ya Pi!" pinta Briel sambil mendongakkan kepalanya menghadap ke arah Stefan yang tingginya di atas 175.

"Iya kamu ambil aja bonekanya terserah kamu." jawab Stefan yang tidak mengerti maksud anaknya.

"Iiih kok boneka sih Pi, Bliel maunya tuh singa yang ada suaranya."

"Iya boneka yang ada suaranya kan juga ada sayang."

"Bukan boneka papi tapi singa." ucap Briel dengan kesal dan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Iya boneka singa yang ada suaranya kan?" jawab Stefan berusaha mengerti apa yang anaknya maksud.

Stefan pun berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Briel.

"Bukan boneka papi tapi singa. Huuwaaaa." tangis Briel pecah karena permintaannya yang tidak di mengerti oleh Stefan.

"Loh kok nangis anak papi." Stefan membawa Briel dalam pelukannya.

"Cup cup cup. Kok nangis sih, anak cantik gak boleh nangis loh nanti cantiknya ilang." Stefan berusaha membujuk anaknya.

"Huuwaaaa Bliel gak cantik lagi Huuwaaaa." bukannya berhenti tangis Briel malah makin pecah.

"Udah udah cup cup cup kita cari singa sekarang." ucap Stefan meskipun belum mengerti singa apa yang anaknya maksud.

"Hiks hiks hiks benelan Pi, hiks." seketika tangis Briel mereda saat mendengar kata singa.

"Iya dong kan papinya Briel gak pernah bohong." jawab Stefan berusaha meyakinkan anaknya agar tidak menangis lagi.

"Hiks ya udah ayo hiks kita cari pi hiks." ucap Briel sambil sesenggukan.

Stefan bingung harus mencari yang di mau Briel ke mana akhirnya dia memutuskan untuk berjalan ke arah permainan yang ada di dalam mall.

...***...

Terpopuler

Comments

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

makanya Jagan memberikan harapan Ama anak kecil

2022-12-30

4

💗💗oppa Sehun 💗💗💗

💗💗oppa Sehun 💗💗💗

lanjuttt

2022-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 CDAC#01 Prolog
2 CDAS#02
3 CDAS#03
4 CDAS#04
5 CDAS#05
6 CDAS#06
7 CDAS#07
8 CDAS#08
9 CDAS#09
10 CDAS#10
11 CDAS#11
12 CDAS#12
13 CDAS#13
14 CDAS#14
15 CDAS#15
16 CDAS#16
17 CDAS#17
18 CDAS#18
19 CDAS#19
20 CDAS#20
21 CDAS#21
22 CDAS#22
23 CDAS#23
24 CDAS#24
25 CDAS#25
26 CDAS#26
27 CDAS#27
28 CDAS#28
29 CDAS#29
30 CDAS#30
31 CDAS#31
32 CDAS#32
33 CDAS#33
34 CDAS#34
35 CDAS#35
36 CDAS#36
37 CDAS#37
38 CDAS#38
39 CDAS#39
40 CDAS#40
41 CDAS#41
42 CDAS#42
43 CDAS#43
44 CDAS#44
45 CDAS#45
46 CDAS#46
47 CDAS#47
48 CDAS#48
49 CDAS#49
50 CDAS#50
51 CDAS#51
52 CDAS#52
53 CDAS#53
54 CDAS#54
55 CDAS#55
56 CDAS#56
57 CDAS#57
58 CDAS#58
59 CDAS#59
60 CDAS#60
61 CDAS#61
62 CDAS#62
63 CDAS#63
64 CDAS#64
65 CDAS#65
66 CDAS#66
67 CDAS#67
68 CDAS#68
69 CDAS#69
70 CDAS#70
71 CDAS#71
72 CDAS#72
73 CDAS#73
74 CDAS#74
75 CDAS#75
76 CDAS#76
77 CDAS#77
78 CDAS#78
79 CDAS#79
80 CDAS#80
81 CDAS#81
82 CDAS#82
83 CDAS#83
84 CDAS#84
85 CDAS#85
86 CDAS#86
87 CDAS#87
88 CDAS#88
89 CDAS#89
90 CDAS#90
91 CDAS#91
92 CDAS#92
93 CDAS#93
94 CDAS#94
95 CDAS#95
96 CDAS#96
97 CDAS#97
98 CDAS#98
99 CDAS#99
100 CEAS#100
101 CDAS#101
102 CDAS#102
103 CDAS103
104 CDAS#104
105 CDAS#105
106 CDAS#106
107 CDAS#107
108 CDAS#108
109 CDAS#109
110 CDAS#110
111 CDAS#111
112 CDAS#112
113 CDAS#113
114 CDAS#114
115 CDAS#115
116 CDAS#116
117 CDAS#117
118 CDAS#118
119 CDAS#119
120 CDAS#120
121 CDAS#121
122 CDAS#122
123 CDAS#123
124 CDAS#124
125 CDAS#125
126 CDAS#126
127 CDAS#117
128 CDAS#128
129 CDAS#129
130 CDAS#130
131 CDAS#131
132 CDAC#32
133 CDAS#133
134 CDAS#134
135 CDAS#135
136 CDAS#136
137 CDAS#137
138 CDAS#138
139 CDAS#139
140 CDAS#140
141 CDAS#141
142 CDAS#142
143 CDAS#143
144 CDAS#144
145 CDAS#145
146 CDAS #146
147 CDAS#147
148 CDAS#148
149 CDAS#149
150 CDAS#150
151 CDAS #151
152 CDAS#152
153 CDAS#153
154 CDAS#154
155 CDAS#155
156 CDAS#156
157 CDAS#157
158 CDAS#158
159 CDAS#159
160 CDAS#160
161 CDAS#161
162 CDAS#162
163 CDAS#163
164 CDAS#164
165 CDAS#165
166 CDAS#166
167 CDAS#167
168 CDAS#168
169 CDAS#169
170 CDAS#170
171 CDAS#171
172 CDAS#172
173 CDAS#173
174 CDAS#174
175 CDAS#175
176 CDAS#176
177 CDAS#177
178 CDAS#178
179 CDAS#179
180 CDAS#180
181 CDAS#181
182 CDAS#182
183 CDAS#183
184 CDAS#184
185 CDAS#185
186 CDAS#186
187 CDAS#187
188 CDAS#188
189 CDAS#189
190 CDAS#190
191 CDAS#191
192 CDAS#192
193 CDAS#193
194 CDAS#194
195 CDAS#195
196 CDAS#196
197 CDAS#197
198 CDAS#198
199 CDAS#199
200 CDAS#200
201 CDAS#201
202 CDAS#202
203 CDAS#203
204 CDAS#204
205 CDAS#205
206 CDAS#206
207 CDAS#207
208 CDAS#208
209 CDAS#209
210 CDAS#210
211 CDAS#211
212 CDAS#212
213 CDAS#213
214 CDAS (TAMAT)
215 AA#01
216 AA#02
217 AA#03
218 AA#04
219 AA#05
220 AA#06
221 AA#07
222 AA#08
223 AA#09
224 AA#10
225 AA#11
226 AA#12
227 AA#13
228 AA#14
229 AA#15
230 AA#16
231 AA#17
232 AA#18
233 AA#19
234 AA#20
235 AA#21
236 AA#22
237 AA#23
238 AA#24
239 AA#25
240 AA#26
241 AA#27
242 AA#28
243 AA29
244 AA#30
245 AA#31
246 AA#32
247 AA#33
248 AA#34
249 AA#35
250 AA#36
251 AA#37
252 AA#38
253 AA#39
254 AA#40
255 AA#41
256 AA#42
257 AA#43
258 AA#44
259 AA#45
260 AA#46
261 AA#47
262 AA#48
263 AA#49
264 AA#50
265 AA#51
266 AA#52
267 AA#53
268 AA#54
Episodes

Updated 268 Episodes

1
CDAC#01 Prolog
2
CDAS#02
3
CDAS#03
4
CDAS#04
5
CDAS#05
6
CDAS#06
7
CDAS#07
8
CDAS#08
9
CDAS#09
10
CDAS#10
11
CDAS#11
12
CDAS#12
13
CDAS#13
14
CDAS#14
15
CDAS#15
16
CDAS#16
17
CDAS#17
18
CDAS#18
19
CDAS#19
20
CDAS#20
21
CDAS#21
22
CDAS#22
23
CDAS#23
24
CDAS#24
25
CDAS#25
26
CDAS#26
27
CDAS#27
28
CDAS#28
29
CDAS#29
30
CDAS#30
31
CDAS#31
32
CDAS#32
33
CDAS#33
34
CDAS#34
35
CDAS#35
36
CDAS#36
37
CDAS#37
38
CDAS#38
39
CDAS#39
40
CDAS#40
41
CDAS#41
42
CDAS#42
43
CDAS#43
44
CDAS#44
45
CDAS#45
46
CDAS#46
47
CDAS#47
48
CDAS#48
49
CDAS#49
50
CDAS#50
51
CDAS#51
52
CDAS#52
53
CDAS#53
54
CDAS#54
55
CDAS#55
56
CDAS#56
57
CDAS#57
58
CDAS#58
59
CDAS#59
60
CDAS#60
61
CDAS#61
62
CDAS#62
63
CDAS#63
64
CDAS#64
65
CDAS#65
66
CDAS#66
67
CDAS#67
68
CDAS#68
69
CDAS#69
70
CDAS#70
71
CDAS#71
72
CDAS#72
73
CDAS#73
74
CDAS#74
75
CDAS#75
76
CDAS#76
77
CDAS#77
78
CDAS#78
79
CDAS#79
80
CDAS#80
81
CDAS#81
82
CDAS#82
83
CDAS#83
84
CDAS#84
85
CDAS#85
86
CDAS#86
87
CDAS#87
88
CDAS#88
89
CDAS#89
90
CDAS#90
91
CDAS#91
92
CDAS#92
93
CDAS#93
94
CDAS#94
95
CDAS#95
96
CDAS#96
97
CDAS#97
98
CDAS#98
99
CDAS#99
100
CEAS#100
101
CDAS#101
102
CDAS#102
103
CDAS103
104
CDAS#104
105
CDAS#105
106
CDAS#106
107
CDAS#107
108
CDAS#108
109
CDAS#109
110
CDAS#110
111
CDAS#111
112
CDAS#112
113
CDAS#113
114
CDAS#114
115
CDAS#115
116
CDAS#116
117
CDAS#117
118
CDAS#118
119
CDAS#119
120
CDAS#120
121
CDAS#121
122
CDAS#122
123
CDAS#123
124
CDAS#124
125
CDAS#125
126
CDAS#126
127
CDAS#117
128
CDAS#128
129
CDAS#129
130
CDAS#130
131
CDAS#131
132
CDAC#32
133
CDAS#133
134
CDAS#134
135
CDAS#135
136
CDAS#136
137
CDAS#137
138
CDAS#138
139
CDAS#139
140
CDAS#140
141
CDAS#141
142
CDAS#142
143
CDAS#143
144
CDAS#144
145
CDAS#145
146
CDAS #146
147
CDAS#147
148
CDAS#148
149
CDAS#149
150
CDAS#150
151
CDAS #151
152
CDAS#152
153
CDAS#153
154
CDAS#154
155
CDAS#155
156
CDAS#156
157
CDAS#157
158
CDAS#158
159
CDAS#159
160
CDAS#160
161
CDAS#161
162
CDAS#162
163
CDAS#163
164
CDAS#164
165
CDAS#165
166
CDAS#166
167
CDAS#167
168
CDAS#168
169
CDAS#169
170
CDAS#170
171
CDAS#171
172
CDAS#172
173
CDAS#173
174
CDAS#174
175
CDAS#175
176
CDAS#176
177
CDAS#177
178
CDAS#178
179
CDAS#179
180
CDAS#180
181
CDAS#181
182
CDAS#182
183
CDAS#183
184
CDAS#184
185
CDAS#185
186
CDAS#186
187
CDAS#187
188
CDAS#188
189
CDAS#189
190
CDAS#190
191
CDAS#191
192
CDAS#192
193
CDAS#193
194
CDAS#194
195
CDAS#195
196
CDAS#196
197
CDAS#197
198
CDAS#198
199
CDAS#199
200
CDAS#200
201
CDAS#201
202
CDAS#202
203
CDAS#203
204
CDAS#204
205
CDAS#205
206
CDAS#206
207
CDAS#207
208
CDAS#208
209
CDAS#209
210
CDAS#210
211
CDAS#211
212
CDAS#212
213
CDAS#213
214
CDAS (TAMAT)
215
AA#01
216
AA#02
217
AA#03
218
AA#04
219
AA#05
220
AA#06
221
AA#07
222
AA#08
223
AA#09
224
AA#10
225
AA#11
226
AA#12
227
AA#13
228
AA#14
229
AA#15
230
AA#16
231
AA#17
232
AA#18
233
AA#19
234
AA#20
235
AA#21
236
AA#22
237
AA#23
238
AA#24
239
AA#25
240
AA#26
241
AA#27
242
AA#28
243
AA29
244
AA#30
245
AA#31
246
AA#32
247
AA#33
248
AA#34
249
AA#35
250
AA#36
251
AA#37
252
AA#38
253
AA#39
254
AA#40
255
AA#41
256
AA#42
257
AA#43
258
AA#44
259
AA#45
260
AA#46
261
AA#47
262
AA#48
263
AA#49
264
AA#50
265
AA#51
266
AA#52
267
AA#53
268
AA#54

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!