SSW part 04

Happy Reading🤗🤗🤗

Dahi Nino mengeryit kala ucapan sang putri tertuju pada gadis muda yang memakai dress bunga-bunga dipadu padankan dengan sepatu ket berwarna putih terlihat pas ditubuh mungil yang berdiri tak jauh darinya.

"Sayang." Panggilnya pada sang putri dengan lembut dan mengarahkan telunjuknya pada dagu mungil itu agar menoleh kearahnya.

"Bunda lila sudah menunggu dirumah, bukankah cici mau bertemu sama kakak ai." Nino berbicara dengan nada lembut saat putrinya terus memanggil gadis tersebut dengan mommy.

"Itu mommy cici dad." Lirihnya dengan mata berkaca-kaca, tatapan polos itu dipenuhi cairan bening yang bila mana berkedip akan jatuh kepipi chuby nan menggemaskan itu.

"iya sayang nanti ketemu lagi ya sama mommy sekarang kita harus pergi, bunda sama ayah pasti sudah menunggu cici." Nino mendekap hangat chika dan setelah mendapati sang putri mengangguk dirinya lalu melangkah meninggalkan kawasan tersebut namun sebelum dirinya berlalu suara seruan seseorang membuatnya menghentikan langkah.

"Kamu Nino kan?"

Sebuah pertanyaan membuat langkah nino terhenti dan menoleh kebelakang menatap seorang wanita dewasa yang wajahnya nampak asing sedang memanggil namanya.

"Ya."

"Ahhhhh kamu beneran Nino." Pekikan wanita dewasa tersebut lalu tiba-tiba.

Grep.

Tubuhku seketika termundur satu langkah namun beruntung aku bisa mengendalikan tubuhku yang tiba-tiba mendapat pelukan dadakan padahal aku belum mengingat dirinya siapa.

"Maaf, anda siapa?" Tanyanya dengan sedikit risih saat menerima serangan dadakan dari wanita yg di taksir umurnya tak jauh darinya itu.

"Kamu beneran nggak ingat sama aku, bocah?" Tanyanya setelah melepaskan pelukannya pada sang pria muda yang dirasanya kenal tersebut.

Nino menggarukkan tengkuknya yang tidak gatal lalu perlahan mengingat-ingat siapakah sosok yang berani memeluknya itu.

"Ini aku bocah, Cessy istrinya dony sahabatnya kakak ipar kamu bang tristan." jelas cessy saat dirinya masih mengingat jelas pria tampan ini.

Nino berfikir sejenak dan saat sudah mengingat dirinya lantas tersenyum kikuk.

"Maaf kak, nino baru ingat."

"Nggak papa kakak paham, jadi kamu mau kemana ini kok ada disini?" tanya cessy

"Mau pulang kerumah mami kak, soalnya sudah diteror terus sama kak lila." cengirnya.

"Ohhh ya sudah silahkan dilanjut, nanti kapan-kapan main kerumah kakak ya, sekarang kakak sudah pindah ke jakarta." jelas cessy sambil tersenyum lembut ke arah pria yang sudah dewasa dan sudah dianggap seperti adiknya sendiri sama seperti lila sebab dia hanya anak tunggal.

Nino menganggukkan kepalanya pelan.

Sedangkan bella masih melihat interaksi antara sang mama dan pria dewasa tersebut.

"Mah, ini siapa?" bisiknya ditelinga sang mama.

Cessy segera tersadar hingga dia menepuk jidatnya.

"Ohh iya sayang, kenalin ini nino adiknya aunty lila dan nino kenalin ini putri kakak satu-satunya." ucap cessy dengan nada riang.

Nino mengulurkan tangannya dan bella dengan ragu membalas uluran tangan nino.

"Salam kenal om, nama saya bella." ucapnya lirih.

"Nino."

"Astaga singkat padat dan jelas." gerutunya dalam hati.

"Emm kak cessy kalau begitu kami pamit dulu." ucapnya dengan sopan terhadap kedua wanita yang berbeda usia itu.

"Ahh baiklah, salam buat semuanya ya." cessy tersenyum lembut sambil memandang nino dan anak sulung tristan meninggalkan mereka.

"Ayo bell, kita tunggu papa disana." ajak cessy menarik tangan anak gadisnya itu.

Bella menurut saja namun sesekali pandangannya menatap tubuh kekar yang sedang berjalan yang perlahan mulai menjauh kemudian dia menggelengkan kepalanya pelan lalu berjalan menuju diruang tunggu untuk menjemput sang papa yang akan tiba dari dinas luar kota.

Sedangkan nino sudah berada didalam mobil dan menggendong sang putri yang saat ini sedang terlelap.

"Bagaimana kabar kak lila bang?" tanyanya pelan saat tio mulai melajukan kendaraan roda empat itu.

"Ya begitulah uncle, sehat tapi selalu rindu uncle." jawab tio sembari menipiskan bibirnya.

Nino nampak terkekeh pelan mendengar jawaban si sulungnya lila.

"Jadi ini mau langsung kerumah bunda apa kerumah oma?" Oma yang dimaksud adalah yana dan tony.

"Kerumah Oma aja, biar nanti malam surprisenya berhasil." jawab nino sambil memandang sang putri yang terlelap.

"Sepertinya princes kelelahan." tio menipiskan bibir saat melihat chika yang terlelap dipelukan uncle nya.

"Iya, dia nggak sabar pengen main sama princesnya kak lila." gumamnya.

Tak butuh waktu lama mobil jeep warna hitam hadiah ulang tahunnya tahun lalu yang dikendarai oleh tio sudah masuk kehalaman rumah berwarna putih berlantai dua itu, nino melebarkan senyumnya, ahhh dia rindu sekali dengan suasana rumah ini.

Tio mematikan mesin mobilnya saat sudah sampai didepan rumah sang oma, dirinya segera turun untuk membukakan pintu snag uncle sebab uncle nya sedang menggendong tuan putri.

"Terima kasih bang."

"Sama-sama uncle."

Ceklek.

"Ab..."

Ssttt

Sontak yana kembali mengatupkan bibirnya saat tio memberi kode agar sang oma tidak berbicara.

Seolah mengerti, yana tetap berjalan menuju sang putra yang sedang tersenyum memandangnya sambil berkaca-kaca.

"Mami kangen sayang." ucapnya berkaca-kaca sambil merentangkan kedua tangannya, air mata nino tak terbendung lagi mengalir dipipinya dan segera masuk kedalam dekapan hangat sang ibu sambung dengan pelan sebab sang putri masih berada didalam dekapannya.

Grep.

"Nino juga kangen mami." ucapnya sendu.

Yana mendekap erat tubuh kekar putranya, putra yang bertahun-tahun pergi demi ketenangan hatinya dan diapun sangat mengerti dengan perasaan sang putra walau berat namun dia juga mengijinkan putranya untuk pergi sementara.

"Daddy." suara lirih anak kecil mengagetkan keduanya yang masih melepas rindu hingga akhirnya pelukan mereka terlepas.

"Oma." cicitnya sambil mengerjap-ngerjap kedua matanya dengan lucu.

"Ohhh cucu oma sayang, sini sama oma." suaranya serak kemudian segera mengambil alih sang cucu dari pelukan putranya.

Cup

Cup

Cup

Chika terkikik geli saat sang oma banyak kali melabuhkan kecupan untuknya.

"Geli oma...xixixi." cicitnya.

"Ayo masuk kedalam, oma sudah buatkan menu spesial untuk cucu oma yang paling cantik." ajak yana sambil berjalan membawa sang cucu dan diikuti oleh nino dan juga tio.

"Assalamualaikum mbok." ucapnya salam saat masuk kedalam rumah melihat perempuan tua yang sedang melintas.

"Ehhh astagfirullah aden...Masyaallah den simbok kangen." nino langsung melebarkan kedua tangannya tentu saja wanita tua yang saat ini sedang tak kuasa menahan air matapun sontak masuk kedalam pelukan lelaki yang kini sudah dewasa tersebut.

Tio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal saat melihat pemandangan mengharukan itu, dieinya lantas duduk di sofa tak jauh darinya.

Akhirnya mereka melepas rindu sambil menikmati makan siang jika ditanya kemana sang papi jawabannya tentu masih bekerja dan belum bisa pulang kerumah.

Sedangkan keempat cucunya yang semalam bermalam dirumahnya sudah diantar sopirnya baru beberapa menit yang lalu.

Alhamdulillah akhirnya mom olla bisa up lagi, mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau mom hiatusnya lama sekali...huhuhuhu..🙏🏾🙏🏾🙏🏾

Terpopuler

Comments

Desy Tri Astuti

Desy Tri Astuti

akhirnyaaaaaa 💙🤗

2025-01-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!