Bab 5

"Baby.... Aku masuk ya...." Dessah Awan mendorong naga saktinya masuk hingga menembus dalam, semburan hangat memenuhi ruang rahim Bulan, untuk kedua kalinya. Tubuh gadis itu melemah.

Nafas hangat Awan menerpa leher dan telinga Bulan, begitu geli hingga ia menggeliat. Dalam bathtub keduanya saling memeluk hingga lima belas menit berlalu.

Awan kembali mencumbui tubuh mulus Bulan. Dari leher, bergerak ke bawah hingga ke dadanya, lalu kembali menggulum bibir Bulan yang terasa manis oleh nya. Di tatapnya kembali wajah Bulan yang terpejam, lalu di kecupnya kening Bulan dengan lembut.

Bulan perlahan menggerakkan tangan mengelus kepala Awan yang kini mencium lehernya.

"Jangan buat tanda di sana." larang Bulan dengan lemah, "Sedikit ke bawah, agar tertutup oleh baju ku."

Awan menurut, dan menggeser bibirnya sedikit ke bawah, dan menambah kiss mark yang melukis kulit putih gadis itu. Awan gelisah, ia mulai merasakannya lagi.

Awan mengangkat tubuh Bulan dan membawanya keluar dari kamar mandi yang dingin ke ranjang kamar yang lebih hangat. Awan menahan hasratnya lagi, melihat tubuh polos Bulan yang begitu menggoda.

Awan mengeringkan tubuh Bulan dengan telaten agar gadis itu tak masuk angin dan sakit.

Awan memposisikan tubuh di ranjang yang lebih nyaman. Awan yang sudah tak tahan lagi mulai beraksi, kali ini dengan lebih lembut.

"Lagi? Sebenarnya seberapa banyak dosis obat yang dia minum, sampai selama ini dan seolah tak pernah puas." Pikir Bulan pasrah, tubuhnya sudah terasa sangat remuk redam.

Awan memandangi wajah Bulan sekali lagi, Bulan tampak Lemah dan lemas. Awan mengecup lembut kening Bulan, lalu berpindah ke matanya yang terpejam, berpindah ke hidungnya, lalu ke pipinya, dan mengecup ringan bibir ramun Bulan.

Gadis itu mulai terlelap. Pasrah dengan apapun akan Awan lakukan padanya. Ia sudah sangat lelah.

###

Bulan membuka matanya, rasa lelah dan ngantuk masih menggelayutinya. Awan juga terlihat terlelap dengan memeluk tubuhnya dari belakang.

Bulan menggerakkan tubuhnya perlahan menggeliat. Di peluk dengan tanpa sehelai benang pun di tubuhnya, di tambah tangan Awan menangkup sebelah dadanya. membuat Bulan sedikit malu, ia bermaksud bangun. Tapi, tertahan oleh pelukan Awan yang begitu erat.

"Jangan bergerak!" Pupil mata Bulan melebar, ia pikir Awan tengah tidur juga, rupanya pria itu masih terjaga.

"Aku tau kamu sudah tak sanggup. Jangan membangunkan yang ada di bawah sana." ucap Awan masih dengan mata terpejam.

"A-aku tidak. Kupikir kau sudah tidur." Ungkap Bulan dengan wajah memerah. Merasakan tangan hangat Awan sedari tadi menangkup dadanya. Bahkan kini memberi sedikit remasan lembut.

"Aku tak bisa tidur." Awan mengeratkan pelukannya."Tidurlah."

Bulan menurut. Dia memaksa memejamkan matanya walau jantungnya berdegup kencang.

'Kalau dipeluk seperti ini, bagaimana bisa tidur. Tangannya terus meremas dada ku.' pikir Bulan wajahnya menghangat, ia tak bisa tidur. Terus teringat dengan kejadian beberapa saat yang lalu.

'Wajahku serasa panas. Apa yang akan kami lakukan selanjutnya? Dia tidak menggunakan pengaman, bagaimana kalau aku hamil. Apa dia akan bertanggung jawab?'

Dengan mata yang terpejam, Bulan terus bermonolog dalam hati. Memikirkan apa yang mungkin terjadi ke depannya diantara.

Selang beberapa saat, Awan beranjak dari pembaringannya. Ia berjalan menuju kamar mandi membersihkan diri.

Bulan membuka matanya, wajahnya masih terasa begitu panas. Tangannya menangkup sebelah dadanya yang beberapa saat lalu tangan hangat Awan yang bertengger di sana. Bulan menghela nafasnya, mata indahnya memancarkan kesedihan dan kecewa pada dirinya sendiri.

Terdengar suara pintu kamar mandi di buka. Gegas bulan memejamkan matanya lagi tak sempat lagi untuk menarik selimut menutupi tubuhnya. Awan keluar dengan berbalut handuk di pinggangnya. Awan berdiri di tepi ranjang, menatap tubuh polos Bulan yang sedang terlelap.

"Uugghh... Mau sampai kapan dia menatapku?" Batin Bulan yang merasa tak nyaman di pandang selama itu tanpa sehelai benangpun di tubuhnya.

Untung saja posisinya saat itu miring ke kiri, hingga bagian sensitifnya tak terlihat. Tapi, tetap saja, ia tak mengenakan apapun.

'Tenanglah diriku, kenapa aku masih menginginkannya. Apa yang telah dia lakukan padaku? Dan apa yang mereka berikan padaku?' tatap Awan dingin.

Terdengar suara pintu diketuk. Awan menoleh ke arah pintu, gegas awan menyelimuti tubuh Bulan hingga menutupi lengan dan dadanya.

Awan berjalan menuju pintu kamar. Asisten sekaligus sahabatnya, Keanu di balik pintu dengan nafas tak beraturan. Keanu tertegun melihat Bos-nya itu membukakan pintu hanya dengan berbalut handuk di pingangnya. Terlebih wajah Awan yang terkesan datar dan tak berekspresi.

" Apa ini?" cerca nya, mengikuti Awan yang berbalik dan melangkah semakin masuk ke dalam suite room itu."Awan, say something."

"I had no words to say. Every things happened out of my control." Awan menghentikan langkahnya tepat di depan ranjang di mana Bulan terbaring.

Netra Keanu melebar, memandang tubuh seorang gadis yang tertutup selimut di atas ranjang kamar milik bosnya.

"Apa yang terjadi? Kenapa bisa sampai seperti ini? Kupikir kau bisa melewatinya selagi aku membereskan orang-orang itu."

Awan melirik tajam pada Keanu.

"Okey, baiklah. Aku dengarkan." Keanu memilih menutup mulutnya dilirik oleh bosnya setajam itu.

"Bagaimana dengan adikku?"

"Kami sudah merawatnya, jangan khawatir."

"Bantu aku mencari informasi tentang gadis ini." Awan mengambil hp dan mengirim foto Bulan ke nomor Keanu.

"Apa dia terlibat?" Keanu memandang wajah Bulan di layar hpnya, lalu berganti memandang Awan.

"Aku juga tak tau, aku hanya ingin memastikannya."

"Kau melakukan itu dengannya?"

"Haruskah aku pertegas lagi?" Geram Awan melirik Keanu.

"Kau gila! Bagaimana jika Ang tau?"

"Itu urusanku. Lakukan saja tugasmu!"

"Aaahh, baiklah boz, ini akan rumit. Tapi..." Gumam Keanu memandang bulan yang masih terlelap.

"Ha-ha-ha, akhirnya kau melepas keperjakaanmu." Keanu terkekeh, terselip ejekan di sana.

Mau bagaimana lagi, Awan memang belum pernah berhubungan **** dengan siapapun. Ini memang pengalaman pertamanya. Ia tak ingin terikat dengan wanita manapun. Dalam hal apapun, itu hanya menghambat pergerakannya di dunia bawah.

Awan menghempas nafasnya kasar. Menatap tubuh gadis yang terlelap di ranjangnya. Ya, terlelap. Bulan akhirnya benar-benar tertidur setelah berpura-pura memejamkan mata, ternyata kebablasan tidur juga.

"Sampai di mana?"

Keanu masih terkekeh kecil.

"Yah, karena kau sudah menanyakannya, anak-anak membawanya ke gudang untuk di interogasi."

Tapi, mereka baru orang kecil, setelah mendapatkan siapa yang ada di belakang mereka, aku akan turun tangan."

Keanu memandang gadis yang sedari tadi menjadi titik pandang bosnya. "Apa rencanamu untuknya?"

"Dia urusanku. Lakukan saja apa yang kuminta, apapun hasilnya aku yang akan mengambil tindakan." Tegas Awan tanpa mengalihkan pandangannya dari sosok gadis yang terlelap di depannya.

"Okey. Aku pergi kalau begitu." Pamit Keanu, berbalik hendak melangkah, ia berhenti dan menoleh, melirik nakal pada Awan dengan senyum melebar.

"selamat tidak perjaka..." Ledeknya menepuk bahu sahabat sekaligus bosnya itu.

Awan tak berekspresi apapun, namun berbeda dengan Keanu yang tergelak dengan langkah lebar yang menjauh. Hingga pintu kamar itu tertutup, suara tawa Keanu masih terdengar.

"Apa yang akan aku lakukan padamu selanjutnya? Aku tak ingin terikat, itu melemahkanku. Setelah malam ini tak mungkin kau tak meminta pertanggungjawaban ku. Apakah cukup dengan aku menghujanimu dengan uang? Dan mengirimmu jauh dari kehidupan kami?"

Bersambung..

Terpopuler

Comments

hawa

hawa

bikin penasaran

2022-12-05

0

Rinnie Erawaty

Rinnie Erawaty

eh koq gitu si Wan.... lu musti tanggung jawab tau....udah berapa kali celup celupnya ...enak aja , awas ya Thor klw gak tanggung jawab 😁

2022-11-02

1

Dravia Hastuti

Dravia Hastuti

bagus ceritanya

2022-11-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!