Rindu?

Di sebuah apartemen di pertengahan kota besar, tempat Kiran tinggal. Ya, sesuai keinginannya, ia tidak ingin tinggal di rumah besar milik Agra, dia tidak ingin ada pelayan dan mobil sebagai kendaraan dia.

Agra sudah menyiapkan sesuai keinginan Kiran, tempat tinggal tanpa adanya orang lain dengan kata lain seorang pelayan. Tapi Agra juga tidak angkat tangan perihal kendaraan Kiran yang memang sangat penting karena hidup di kota besar tidak memiliki kendaraan sendiri akan sulit jika ingin pergi kemanapun.

Sebuah sepeda motor matic Agra berikan untuk Kiran, agar mempermudah langkah istrinya itu. Bahkan saat Agra pergi pun dia sudah menitipkan sebuah amplop untuk Kiran pada orang kepercayaan nya. Amplop yang berisikan sebuah kartu tanpa batas, juga sejumlah uang cash dan kunci kuda besi yang saat ini Kiran gunakan setiap harinya saat pergi ke kampus. Dan juga tidak lupa sebuah ponsel keluaran terbaru, Agra berikan juga untuk nya, entahlah mungkin saja agar ia tidak sulit menghubungi Kiran.

Satu tahun hampir berlalu, Kiran melewati hari-harinya seperti anak gadis kebanyakan, memiliki teman-teman di kampus yang juga baik padanya. Kira tipe gadis yang lembut dan cepat akrab dengan anak sebayanya, tapi tidak dengan lawan jenisnya. Entah kenapa hatinya membatasi lawan jenis karena merasa memiliki tanggung jawab yang cukup besar. Ya Kiran menempatkan dirinya sebagai seorang istri dari seseorang yaitu Agra.

Ya walaupun Agra juga tidak menuntut agar dirinya tidak berteman dengan pria lain, namun tetap saja dirinya membatasi itu.

Sebuah ungkapan tentang waktu yang terus berjalan dan tidak mau menunggu apapun, ya mungkin itu yang Kiran jalani saat ini, pasca ia mentanda-tangani sebuah kontrak pernikahan bersama Agra.

Seperginya Agra kala itu, pria itu benar-benar tidak ada disisinya selama itu, bahkan tidak banyak memberikan kabar, hanya sesekali saja itupun bisa di hitung pesan dan telpon pada riwayat ponselnya.

Kiran tidak pernah tahu perihal apa yang di lakukan dia selama ini, dimana dia saat ini, dan bersama siapa saja satu tahun belakangan. Yang Kiran tahu, Agra mengabulkan semua keinginan nya dengan tanggung jawab penuh terhadapnya.

Pria misterius yang datang secara tiba-tiba saat warga desa dan orangtuanya mengcap nya sebagai gadis pembawa sial, dan bahkan mereka tega mengusir nya padahal dia yang harus di berikan kata berbelasungkawa karena kekasihnya meninggalkan nya tepat di hari persandingan nya, tapi datangnya Agra dan siap untuk menikahinya lalu membawanya pergi dari lingkungan seperti itu membuat Kiran merasa bahwa hidupnya kembali bersinar.

Tapi di hari-hari pertama mereka menjadi pasangan suami istri, Agra pergi jauh darinya, tentu saja dengan Kiran berstatus sebagai istri rahasianya.

“Nona rindu dengan tuan Agra?”

Suara seorang wanita terdengar dari sisi kirinya, ya dia adalah Mela. Pelayan yang di percayai Agra untuk sesekali menengok keadaan Kiran selama dia pergi. Mereka sedang berjalan beriringan di sepanjang jalan pedestrian yang ada di dekat kampus Kiran.

Satu Minggu sekali Mela datang mengunjungi Kiran, dan sesekali wanita yang usianya jauh lebih tua dari Kiran itu membawakan sebuah buket bunga dan dia bilang Agra lah yang menyuruhnya.

Entahlah memang kebetulan atau hanya pemanis bibir, saat ini sebuah buket bunga cantik ada di tangannya dan Mela lah yang memberikan nya atas perintah Agra, katanya.

“Kenapa aku harus rindu dengannya, kak Mel? Belum tentu juga dia memikirkan ku,” balas Kiran setelah menghirup aroma segar dari kelopak bunga mawar.

Mela tertawa mendengarnya. “Kalau tuan Agra tidak memikirkan Anda, kenapa dia memberikan buket bunga itu?”

Benar juga! Kiran menjadi ragu, sebenarnya apa yang diinginkan Agra, sudah jelas dia sendiri yang membuat batas bawah hubungan mereka hanya saling menguntungkan dan pasangan kontrak. Kiran menggelengkan kepalanya dan menjauhkan buket bunga itu dari wajahnya.

“Nona pulanglah, besok kuliah kan? Dan istirahat yang cukup, saya tidak ingin kena marah saat tuan Agra pulang nanti.”

Kiran mengangguk dan Mela pun melemparkan senyuman juga melambaikan tangannya ketika Kiran sudah menaiki sepeda motornya yang berwarna favoritnya yaitu kuning, “hati-hati!!” Kiran mendengar Mela berteriak dari jarak yang sudah lumayan jauh.

Walaupun Kiran memiliki banyak teman, tetap saja Mela lah orang yang paling dia percaya, bahkan kerap Kiran mengeluhkan hal-hal kecil padanya, semisal tugas kuliah dan pernyataan cinta dari pemuda yang ada di kampus.

Perkataan Mela terus menganggu dia, ‘Kalau tuan Agra tidak memikirkan Anda, kenapa dia memberikan buket bunga itu’ Kiran menghela nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan, karena sedikit buyar konsentrasi ia hampir menyerempet seseorang yang sedang menyebarang jalan.

Decitan rem terdengar sampai membuat pengendara lain menoleh ke asal suara. “Maaf, saya yang salah, apa anda terluka?” tanya Kiran merasa bersalah.

Seseorang yang nyaris menjadi korban Kiran tidak menjawabnya, ia hanya diam dengan terus menatap wajah Kiran dengan tatapan aneh. “Tuan? Apa anda terluka?” tanya Kiran lagi karena pertanyaan pertama nya tidak terjawab.

“Hah? Oh tidak, aku baik-baik saja. Tapi lain kali kamu harus lebih hati-hati ya, aku Reza.” Pria itu mengulurkan tangannya menunggu Kiran menyambut nya, tapi Kiran malah diam dengan ekspresi kaget.

‘Reza? Kenapa aku harus bertemu dengan nama yang sama dengan mu.’

“Nona?”

“Aku Kiran, kalau tidak ada yang terluka aku mohon pamit, karena ada urusan, permisi,” kata Kiran sembari berlalu pergi tanpa menyambut jabatan tangan pria yang bernama Reza itu.

Aneh? Mungkin itu yang dirasakan pria itu, karena ekspresi yang kian berubah ketika ia memperkenalkan dirinya. Tapi dia cukup senang karena dengan Sudi hati wanita yang hampir menabrak nya mau memperkenalkan namanya. “Cantik sekali,” puji Reza pada gadis yang baru ia temui itu.

Kiran melanjutkan perjalanan nya dan memasuki area pergedungan apartemen, memarkirkan kendaraan nya di basemen yang notabenenya di sana penghuni apartemen memarkirkan kendaraan jenis mobil dan hanya Kiran lah yang menaruh sepeda motornya di sana.

Setibanya di unit apartemennya, Kiran melemparkan tas nya dengan sembarang ke arah sofa, dan dia segera pergi ke toilet untuk membersihkan dirinya, setelah memastikan dirinya bersih dan lebih segar dari sebelumnya ia pun berniat untuk membuat makanan andalannya yaitu mie cup instan. Entah kenapa makanan simpel itu ia masukan ke daftar favoritnya, mungkin karena membuat nya tidak sulit.

Tapi tiba-tiba matanya melihat buket bunga yang terjatuh kebawah lantai yang rupanya jatuh saat ia melemparkan tasnya. Sebuah secarik kertas ia temukan terselip di antara tangkai bunga, ia ambil kertas itu dan dibacanya dengan perlahan.

‘Hai Kiran, apa kabar mu? Apa kamu merindukan ku? Heheh.. tentunya tidak kan, maaf ya tulisan ini bukan tulisan ku, tapi Mala lah yang ku suruh untuk menuliskan nya untuk mu. Oh ya pekerjaan ku hampir selesai, dan sebentar lagi aku akan pulang ke Indonesia. Kamu baik-baik ya di sana, beberapa hari ini maaf aku tidak bisa mengabarimu, karena aku sangat sibuk. Salam kangen dari Agra.’

Tanpa ia sadari tulang pipi nya terangkat dan bibirnya melengkung seperti kue bulan yang sering tersedia di meja hari raya. Menerima pesan seperti itu membuat dia lega, entah lega karena apa. Yang pasti dia tahu kalau pekerjaan Agra sudah hampir selesai. Tapi... Kiran lupa kalau sepulangnya nanti pilihannya akan di tagih oleh Agra. Memilih untuk lanjut atau berhenti menjadi istri dari Tuan tanah itu.

Terpopuler

Comments

Ila Lee

Ila Lee

lanjut lh kiran

2024-06-19

0

Artiana S

Artiana S

lanjut kiran

2024-06-11

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

apa kata hati Kiran..? krn Agra yg harus pergi di awal hubungan mereka mungkin rasa itu belum Kiran rasakan

2023-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis Pembawa Sial
2 Agra Madava Nadindra
3 Kecupan Perdana
4 Rindu?
5 Orang Asing di Ranjang
6 Kecupan Ke-dua
7 Jangan Mengganggunya!
8 Sebuah Pilihan
9 Membatasi Diri
10 Pamit
11 Wanita Simpanan
12 Kita Selesai!
13 Salah Paham
14 Mencari ku?
15 Memastikan Semua!
16 Keadaan Yang Membaik
17 Pertama Untukku
18 Apa masih Berfungsi?
19 Kalian Sangat Mirip
20 Mr. X
21 Mental Yang Tidak Sehat
22 Kepribadian Ganda
23 Budak Cinta
24 Akhirnya...
25 Kamu Malu?
26 Aku Cemburu!
27 Adik Sepupu yg Kurang Ajar
28 Cara Menghadapi Olivia
29 Ingkar Janji
30 Mengelabui yang Menggemaskan
31 Pembalasan
32 Kepekaan Agra
33 Memperkenalkan Pada semua Orang
34 Makan Malam Keluarga
35 Emosi yang Dipermainkan
36 Tolong Percaya padaku
37 Olivia bertingkah
38 Lisa yang Bawel
39 Jatah Malam Yang Hilang
40 Sudah Waktunya
41 Mas Stop!
42 Kiran Hamil?
43 Kesialan Lisa
44 Tanggung jawab?
45 Sisi lain Anas
46 Antara Anas dan Lisa
47 Anak Kecil tidak Pandai Berkuda
48 Kiran Sakit
49 Rumor Apalagi!
50 Ayo! Kita Jaga Jarak!
51 Saling Percaya
52 Sisi Lain Kiran
53 Siapakah dia?
54 Insting Lisa Bisa Saja Meleset!
55 Dilema Kiran
56 Logika Agra
57 Jangan Banyak Cemburu
58 Suami Yang Kaya Raya!
59 Hujan yang Menjadi Saksi
60 Jurus Baru AGRA
61 Liburan / Honeymoon
62 Syok!
63 Tragedi
64 PETAKA
65 Syukurlah...
66 Rekaman CCTV
67 Tidak dapat Berpura-pura
68 Telat dua Langkah
69 I Want U So Bad, Kiran!
70 Tom, Jerry ?
71 Sejauh apa Hubungan kita?
72 Gagal Kelonan
73 Anak?
74 Kau Harus Ikut!
75 Fobia Ketinggian
76 Bisa DiCoba
77 Maafkan Kiran ya Mas...
78 Lancang Memang, tapi…
79 Debaran tiada Henti
80 Kita Harus Pergi
81 Botol Kaca mematikan.
82 Bukan Saatnya
83 Amarah Menguasai
84 Sangat Membenci Penghianat
85 PIKTOR
86 Tidak Rela Berbagi
87 Harus Kembali
88 PERINGATAN yang di ABAIKAN
89 Menemukan Kebahagiaan yang Sesungguhnya
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Gadis Pembawa Sial
2
Agra Madava Nadindra
3
Kecupan Perdana
4
Rindu?
5
Orang Asing di Ranjang
6
Kecupan Ke-dua
7
Jangan Mengganggunya!
8
Sebuah Pilihan
9
Membatasi Diri
10
Pamit
11
Wanita Simpanan
12
Kita Selesai!
13
Salah Paham
14
Mencari ku?
15
Memastikan Semua!
16
Keadaan Yang Membaik
17
Pertama Untukku
18
Apa masih Berfungsi?
19
Kalian Sangat Mirip
20
Mr. X
21
Mental Yang Tidak Sehat
22
Kepribadian Ganda
23
Budak Cinta
24
Akhirnya...
25
Kamu Malu?
26
Aku Cemburu!
27
Adik Sepupu yg Kurang Ajar
28
Cara Menghadapi Olivia
29
Ingkar Janji
30
Mengelabui yang Menggemaskan
31
Pembalasan
32
Kepekaan Agra
33
Memperkenalkan Pada semua Orang
34
Makan Malam Keluarga
35
Emosi yang Dipermainkan
36
Tolong Percaya padaku
37
Olivia bertingkah
38
Lisa yang Bawel
39
Jatah Malam Yang Hilang
40
Sudah Waktunya
41
Mas Stop!
42
Kiran Hamil?
43
Kesialan Lisa
44
Tanggung jawab?
45
Sisi lain Anas
46
Antara Anas dan Lisa
47
Anak Kecil tidak Pandai Berkuda
48
Kiran Sakit
49
Rumor Apalagi!
50
Ayo! Kita Jaga Jarak!
51
Saling Percaya
52
Sisi Lain Kiran
53
Siapakah dia?
54
Insting Lisa Bisa Saja Meleset!
55
Dilema Kiran
56
Logika Agra
57
Jangan Banyak Cemburu
58
Suami Yang Kaya Raya!
59
Hujan yang Menjadi Saksi
60
Jurus Baru AGRA
61
Liburan / Honeymoon
62
Syok!
63
Tragedi
64
PETAKA
65
Syukurlah...
66
Rekaman CCTV
67
Tidak dapat Berpura-pura
68
Telat dua Langkah
69
I Want U So Bad, Kiran!
70
Tom, Jerry ?
71
Sejauh apa Hubungan kita?
72
Gagal Kelonan
73
Anak?
74
Kau Harus Ikut!
75
Fobia Ketinggian
76
Bisa DiCoba
77
Maafkan Kiran ya Mas...
78
Lancang Memang, tapi…
79
Debaran tiada Henti
80
Kita Harus Pergi
81
Botol Kaca mematikan.
82
Bukan Saatnya
83
Amarah Menguasai
84
Sangat Membenci Penghianat
85
PIKTOR
86
Tidak Rela Berbagi
87
Harus Kembali
88
PERINGATAN yang di ABAIKAN
89
Menemukan Kebahagiaan yang Sesungguhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!