Nyonya Agatha terus memperhatikan interaksi Emin, sampai Emin menata menu sarapan pagi itu di atas meja makan. Emin sepertinya menu sarapan paginya sudah tertata rapi, diatas meja. dan bibi rasa masakan mu pasti lezat." Puji Bi Aminah kepada Emin.
"Bi tolong deh, jangan terlalu memuji nanti Emin bisa besar kepala." ucap Emin sambil merangkul Bi Aminah. "Sudah, lebih baik kamu ganti pakaian kamu yang lebih layak. Nyonya pasti tidak ingin melihat menantunya berpakaian seperti ini. Berpakaian layaknya pembantu seperti bibi.
"Masya Allah Bi, Bibi kok ngomongnya seperti itu. Kita kan memang sama-sama pembantu di rumah ini?
"Maksud kamu apa?
Emin tidak menjawab. Tidak mungkin amin memberitahu kontrak pernikahan itu kepada Bi Aminah. Karna sesuai dengan perjanjian Abelano dengan kalau kontrak pernikahan itu tidak akan ada yang bisa mengetahuinya termasuk Nyonya Agatha dan Tuan Basten.
" Ah sudahlah Bi, Emin nyiram tanaman saja." sahut Emin sambil berlalu meninggalkan Bi Aminah disana. "Emin!" jangan seperti ini, nyonya akan marah besar kepada Bibi jika Nyonya melihat kamu mengerjakan itu semua.
Apa kamu ingin Bibi dimarah oleh nyonya besar?" tanya Bi Aminah berharap agar Emin menghentikan pekerjaannya lalu beristirahat sebelum Nyonya Agatha Tuan Basten turun ke ruang makan untuk menikmati sarapan pagi.
Emin menghentikan langkahnya ia tidak ingin Nyonya Agatha marah kepada Bi Aminah. akhirnya Emin kembali ke kamarnya, dan mengganti baju yang biasa ia gunakan jika bepergian ke mana-mana. Sepertinya pakai baju ini aja deh. Mungkin ini tidak malu-maluin Walaupun harganya murahan karena dibeli dari pasar loak." gumamnya dalam hati sambil mengganti bajunya tentunya Setelah membersihkan diri.
Sementara di kamar yang selama ini ditempati Abelano, Abelano masih tertidur pulas. Emin kembali ke kamar Abelano untuk mempersiapkan pakaian yang akan digunakan Abelano. Menunaikan tugasnya sebagai seorang istri selama 30 hari harus dilakukan Emin.
lalu Emin keluar dari sana, tanpa ada niatan untuk membangunkan Abelano. I memilih kembali ke dapur untuk menghampiri Bi Aminah dan asisten rumah tangga lainnya. "loh Emin, di mana suami kamu Nak?" ini sudah jam berapa? tanya Nyonya Agatha kepada Emin.
"Tuan Abelano masih tertidur pulas nyonya." sahutnya singkat sambil menundukkan kepalanya
" Apa Tuan?
"Kamu memanggil suami kamu dengan panggilan Tuan?
"Apa-apaan ini? sudah dari awal Mami katakan, jangan memanggilku dengan panggilan nyonya. Dan memanggil suami kamu dengan panggilan Tuan. Ingat Emin, Abelano itu suami kamu." ucap Nyonya Agatha mengingatkan Emin kalau Abelano merupakan suaminya.
Emin hanya menundukkan kepalanya sedikitpun Tidak berani menjawab. Tiba-tiba Tuan Basten datang menghampiri istrinya. "Sayang kamu sudah di sini?" tanya Tuan Basten sambil mengecup kening Nyonya Agatha.
"Kenapa berdiri Emin? Ayo duduk di mana suami kamu? tanya Tuan Basten mempersilahkan Emin duduk dan bertanya di mana keberadaan Abelano saat ini. "Ma......maaf Pi, mas Abelano masih tidur." sahut Emin sambil tertunduk.
"Aku di sini!" jawab Abelano yang baru turun menghampiri Tuan Basten dan nyonya Agatha di ruang makan. Nyonya Agatha mengembangkan senyumnya.
"Bagaimana malam ini apa semuanya berjalan dengan lancar? tanya Nyonya Agatha
"Maksud mami?
"Sepertinya Mami tidak perlu menjelaskannya lagi. Bagaimana kapan kalian akan memberikan cucu untuk mami?" pertanyaan itu yang langsung dilontarkan Nyonya Agatha membuat Abelano dan Emin langsung tersentak, ketika meminum air mineral yang disediakan di atas meja.
Sudah jangan terkejut, seperti itu lebih baik kalian kerja keras agar Mami segera punya cucu. Ingat usia kamu sudah tidak muda lagi. jika kamu menikah di usia 25 tahun, usia anak kamu sudah 10 tahun saat ini. Mami sudah ingin segera menimang cucu Abelano." pekik Nyonya Agatha yang mampu membuat Emin terbanyak.
"Ya Allah betapa besarnya keinginan Nyonya Agatha ingin segera memiliki cucu. Jika Nyonya Agatha mengetahui kontrak pernikahan ini, pasti Nyonya Agatha akan kecewa." gumam Emin dalam hati.
Awalnya memang Nyonya Agatha mengatakan kepada Emin, pernikahan mereka hanya sementara waktu. Dan nyonya Agatha juga mengatakan kepada Abelano dapat menceraikan Emin setelah 30 hari usia pernikahan mereka, jika Abelano tidak dapat mencintai Emin.
Tetapi itu hanya agar Abelano dan Emin bersedia menikah saat itu. Nyonya Agatha sangat menginginkan Emin menjadi menantunya. Wanita berparas cantik, taat agama dan memiliki akhlak yang membuat Nyonya Agatha menginginkan menjadi menantunya.
Harta kekayaan sudah Nyonya Agatha miliki. bahkan 7 turunan saja mungkin harta kekayaan keluarga Basten dan tidak akan habis. Nyonya Agatha tidak ingin memiliki menantu yang tidak memiliki akhlak dan taat agama. Agar menantunya dapat mengarahkan Abelano.
Supaya Abelano semakin taat agama dan berakhlak. Itulah salah satu impian Nyonya Agatha menikahkan Emin dengan Abelano karena nyonya Agatha sangat mengetahui siapa yang sebenarnya wanita yang tulus dan baik hati.
Keesokan harinya di hari kedua pernikahan Emin dan Abelano. Tampak Emin sedikit gelisah. Ia bingung harus tidur di mana malam ini. Ia tidak ingin memberikan kekecewaan kepada Nyonya Agatha, dan ia juga tidak ingin membuat Abelano marah besar terhadapnya. Dengan melanggar kontrak pernikahan mereka.
"Dilema? itu pasti dirasakan Emin saat ini.
"Kamu kenapa bengong di situ? tanya Abelano dengan nada meninggi membuat emin terhenyak. Lalu meninggalkan Abelano begitu saja. "Heh .....tunggu dulu, saya tidak ingin dikatakan suami yang tidak bertanggung jawab.
Walaupun pernikahan kita hanya kontrak 30 hari, aku akan melakukan tugasku sebagai seorang suami memberi nafkah kepadamu." Abelano langsung memberikan black card ke tangan Emin. "Beli segala keperluan kamu Jangan saya lihat kamu menggunakan baju layaknya seperti kain lap itu. Beli baju-baju kamu. Jika kamu jalan sama aku, jangan pernah memakai pakaian seperti itu." ucap Abelano dengan nada meninggi sambil memberikan black card itu kepada Emin.
" Saya tidak butuh ini Tuan.
"Sudah, ambil saja. Jika kamu tidak ingin menggunakan itu, pakai ini saja. Tetapi Tolong kamu simpan itu, nanti jika saya tidak memberikannya Mami akan marah besar kepadaku." Abelano langsung meraih tangan Emin dan memberikannya beberapa Uang pecahan seratus ribu dan juga black card yang ia berikan sebelumnya.
Bersambung......
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓💓
JANGAN LUPA FOLLOW OUTHOR MORATA KARNA AKAN ADA GIVEAWAY DI SANA AKHIR BULAN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Widia Aja
Author,
Blackcard utk sy mana...😄😄
2023-01-26
1
⏤͟͟͞R Bellva
pengen dpt suami sultan
2022-11-02
2
ZidniNeve IG : @irmayanti_816
aku malah menginginkan suami kak.
2022-11-02
4