Angel and his Eagle

Bete ...

Javir menatap layar ponselnya dengan tatapan kesal.

Jika Gea sudah berada dinegara ini, berarti mereka berangkat dalam satu penerbangan pesawat yang sama.

Gara-gara kelelahan dia tidak memeriksa Gea dimana, sampai bandara langsung terburu-buru masuk pesawat dan tidur dalam pesawat.

Kesal, Javir meletakkan ponselnya di atas meja, menatap kearah sekitar.

Pesta yang diadakan oleh Regan cukup sederhana, hanya makan bersama dengan teman kerjanya, tidak begitu mewah apalagi di tempat yang terkenal dan megah.

Mereka berada di restaurant sederhana dekat Rumah sakit. Meskipun Regan adalah anak sulung seorang Ganendra, kehidupan sederhananya sejak kecil tidak bisa terlepas dari dirinya.

"Yang punya pesta mana?" Tanya Javir setelah tidak menemukan Regan dimanapun.

"Mangkanya jangan hanya liatin Gea mulu" jawab Alaric, "tuh hp nanti bisa lobang "

Javir kembali terkejut, Alaric juga mengetahui apa yang dia lakukan?, yang benar saja.

"Jangan natap gue gitu" tegur Alaric, mengangkat wajah menatap Javir dengan senyum sarkasmenya. "Kita semua udah tahu, bahkan kita julukin loe si mata Eagle, jadi jangan terkejut gitu biasa aja."

"Serius?" Tanya Javir terkejut, "Angel gue tahu gak?."

Mendengar Javir memanggil Gea dengan panggilan kesayangannya Angelku membuat Alaric tertawa kecil.

Dengan santai Alaric meminum minumannya dengan tenang sebelum bertanya balik, "Gea maksud loe?."

Kepala Javir langsung mengangguk mengiyakan.

"Enggak, dia gak tahu apapu. Selama loe gak masang cctv di kamar mandi sama di kamar tidurnya, kata Regan gak masalah."

Kening Javir mengerut dalam, "dari kapan kalia tahu?."

"Udah lama ... dua tahun belakangan ini mungkin, kita minta Ar ngehentiin kegilaan loe, dia bilang biarkan aja asala gak ngintip Gea sedang mandi atau ganti baju."

Tubuh Javir seakan lemas mendengarnya.

"Loe pasti tahu Gea ngapain, kapan Gea butuh bantuan, loe pasti tahu juga Gea dimana, dan itu membuat kita mulai curiga."

Javir menyengir kuda mendengarnya, apa tindakannya memperhatikan Gea benar-benar seperti orang yang mengawasi bahkan mengintai makanannya seperti elang?.

Terlihat Aslan tiba-tiba berjalan tergepoh-gepoh menghampiri mereka bertiga.

"Sepertinya terjadi sesuatu sama Ar" ucap Aslan dengan wajah khawatirnya, "dia minta kita ke apotik untuk membelikan sesuatu dan pulang sekarang juga."

Aslan menjulurkan ponselnya pada Alaric, terlihat Alaric mengernyitkan keningnya setelah membaca pesanan yang Regan kirim pada ponsel Aslan.

Alaric turun dari kursinya, "pasti ada sesuatu yang terjadi, gue kenal peralatan ini untuk apa."

Mereka bertiga langsung bergesa keluar dari sana, Aslan yang terakhir masuk kedalam mobil setelah menemui salah satu teman Regan untuk pamit pulang terlebih dahulu.

^-^

Baru saja Javir mematikan mesin mobil mereka, Aslan sudah turun dari dalam mobil dan berlari masuk terburu-buru kerumah yang dulu mereka tinggali bersama.

Beda dengan Javir dan Alaic yang yampak tenang, masuk kedalam rumah dan menghampiri mereka berdua.

Ada seorang wanita yangbridur disofa panjang ruang tamu dengan tato dan luka dibahunya, luka tembak, dua kata itu yang dapat Javir simpulkan dari apa yang dia lihat.A,yh

Javir menoleh kesamping dan mengerutkan kening melihat repon Alaric yang mengeluarkan ponselnya dan memfoto tato itu entah dikirim pada siapa Javir tidak perdulu.

Yang pasti ada sesuatu dengan tato itu sampai Alaric bersikap demikiann, wajahnya pias, sesekali menatap Regan tajam.

Ponsel Regan bergetar, yang ternyata panggklan masuk dari Ayahnya, Abraham Ganendra.

Pada awalnya Javir tidak memperdulikan obrolan mereka hingga Regan menyebut nama Gea saat bertanya padanya.

"Gea berangkat kemarin, pasti satu pesawat sama kalian, apa kalian gak ketemu dia?" Tanya Regan.

Tuhkan benar jika Gea satu pesawat dengan mereka bertiga.

"Kita hanya berangkat bareng dari rumah" jawab Aslan.

Dan Aslanntidak memberi tahunya?, yabg benar saja!

Javir berdecak mendengar jawaban Aslan barusan, bahkan seakan tampa rasa bersalah Aslan malah menyengir kuda kearahnya.

Javir langsung mengeluarkan ponselnya, kembali melacak keberadaan Gea dimana dan tertegun melihatnya.

"Dia dimana?" Tanya Regan.

"Club malam" jawab Javir singkat.

"Ya Tuhan .... anak itu minta dijewer" gerutu Regan.

Regan dan Javir langsung berbalik badan dan berjalan keluar dari rumah untuk menjemput Gea secepatnya.

Baru sampai di negara ini, Gea langsung ngibrit ke club malam bukannya pulang dan bertemu dengan Regan atau salah satu dari mereka dulu.

Tangan Javir yang mencengkram stir mobil dengan kuat menahan kesal dan marah pada perempuan itu.

Gea terlalu polos untuk masuk kedalam club malam, apa lagi club malam dinegara ini yang terbilang cukup bebas.

"Dia merasa bebas jauh dari rumah" ucap Regan sambil terkekeh kecil.

Ya, karena jika di Indonesia akan ada dua bodyguard yang menjemputnya dan memaksanya pulang, dua bodyguard itu adalah karyawan ASG (Absolute Security Guard) perusahaan keamanan milik Abraham Ganendra, yang berada dalam pengawasan Malvin sang Ayah dan dirinya.

^-^

"Hai Quin, bisa kenalan?"

Gea menghampiri Dj yang baru saja turun dari panggung, DJ Qiun Bee.

Salah satu alasan Gea kenegara ini karena ingin bertemu dengan DJ didepannya ini untuk mengajaknya berkerja sama.

Quin menoleh kearah, "hai" sambut Qiun dengan ramah.

Gea duduk di kursi depan bartender tepat disamping Quin.

"Kamu dari Indonesia juga?" tanya Quin dengan mata yang berbinar menatap Gea.

"Yupz, nama gue Gea."

Gea menjulurkan tangannya yang di sambut oleh Quin Bee dengan lembut dan senyum lebarnya.

"Gue gak nyangka, gue gak pernah liat loe perfome di Indonesia, tapi gue malah liat loe perfome disini" ucap Gea antusias.

DJ Quin Bee itu tersenyum kecil dengan kedua pipi yang memerah, dia malu mendengar ucapan Gea.

"Pada hal ini pertama kali gue perform di luar negeri, memangnya kalau di Indonesia loe gak pernah ke club malam?" Tanya DJ Quin Bee menatap Gea aneh. "Gue sering tampil loh, seminggu bisa tiga sampai empat kali di beberapa club yang berbeda."

Pelan dan ragu kepala Gea menggeleng sambil mengulum senyumnya menahan malu, membuat Quin dan teman disampingnya menertawakan Gea.

Belum juga Gea menjelaskan kenapa dia tidak pernah ke club, dua orang pria yang menjadi alasan dia tidak bisa ke club berjalan dengan langkah lebar kearahnya dengan tatapan garang.

"Mereka, salah satu penyebab gue kenapa gak bisa enjoy kalau lagi di club gini" tunjuk Gea dengan dagunya kearah Regan dan Javir.

DJ Quin Bee menoleh kearah mana Gea menunjuk.

Dua orang pria tampan dengan tubuh tegapnya berjalan kearah mereka berdua, siapa lagi kalau bukan Rehan dan Javir.

Regan menatap Gea tajam, begitu juga dengan Javir yang menatapnya dengan tatapan penuh amarah.

"Lo ngapain disini!" Tanya Regan membentak Gea dengan suara lantang.

Buakan hanya karena alasan marah pada Gea, tetapi suara musik yang mulai menghentak membuat Regan mau tidak mau berteriak agar Gea mendengar perkataannya.

Bukannya takut atau ciut dengan bentakan Regan, Gea dengan jahilnya malah tersenyum mengangkat gelas milik DJ Quin Bee kearah Regan dan tersenyum sarkas.

Kesal melihat Gea memegang gelas alkohol, Javir langsung merampas gelas ditangan Gea dan meneguknya dalam satu kali tegukan.

"Waw ... " seru DJ Quin Bee terkagum-kagum.

Regan menoleh pada DJ Quin Bee.

Sedangkan Javir masih saja menatap Gea dengan tatapan marah tidak menghiraukan apa yang dibicarakan Regan dan DJ Quin Bee disampingnya.

Sedangkan Gea membuang muka seakan tidak perduli dengan sosok Javir yang berdiri menatapnya sejak tadi.

"Bukan Ar, kita berdua baru saja ketemu kok. Dia itu ... aw ..."

Benar-benar kesal tampa bisa dibendung, Javir memanggul Gea dibahunya layaknya karung beras.

Tanpa mau mendenga apa yang akan Gea jelaskan pada Regan, dia akan membawa Gea keluar dari hiruk piruk club dan memberinya pelajaran sudah membuat Javir kalang kabut.

Sampainya diluar club, Javir langsung menurunkan tubuh Gea didekat mobil mereka.

Kepala Gea yang sedikit pening membuatnya oleng sejenak, sebelum akhirnya Gea bisa menguasai diri dan berkacak pinggang menatap Javir dengan mata memerah.

Dipanggul dengan kepala dibawa selama beberapa menit membuat kepalanya pusing bukan main.

Sedangkan Javir menatap Gea dari atas kebawah dengan tatapan tajamnya juga. "Untung aja loe pakai baju tertutup gitu, andai loe pakek baju kurang bahan kayak wanita-wanita didalem sana itu, gue telanjangi loe sekalian disini."

Mata Gea terbelalak mendengar ucapan Javir yang sedikit frontal barusan.

"Loe udah gila?, apa udah sarap?, apa-apaan sih loe, dateng-dateng ganggu kesenangan orang saja."

"Ya ... emang ... gue udah gila tahu loe masuk ke club malam sendirian, kenapa emang?" Ucap Javir menantang.

Tidak ada yang mengatakan apapun selama beberapa menit, hanya mata mereka saling bertautan menatap tajam satu sama lain.

Regan yang baru keluar club menatap mereka dengan malas, mereka pasti sedang adu mulut.

"Angel and his Eagle sedang bertengkar."

Secara bersamaan kepala Javir dan Gea langsung menoleh pada Regan.

"Kalau kalian berdua mau bertengkar disini gue tinggal sekarang, gue masih punya pasien dirumah yang gue tinggal" ucap Regan dengan malas.

Javir yang pertama kali memilih pergi masuk berjalan masuk kedalam mobil duduk dibelakang kemudi.

Regan menghampiri Gea yang masih menatap tajam kearah Javir.

Tangan Regan mengelus puncak kepala Gea lembut, sebelum akhirnya masuk kedalam mobil di jok belakang.

"Ar didepan" ucap Gea dari luar.

"Gue ngantuk mau tidur."

Ya ... Regan mengantuk, karena kurangnya tidur.

Dengan wajah cemberut, Gea membuka pintu depan dan duduk disamping Javir yang menyetir mobil.

^-^

Episodes
1 Je (Javir Erlangga)
2 Gea (Angela Lovita)
3 Watching You
4 Angel and his Eagle
5 Masa Lalu
6 Hotel Raja Throne
7 Menghindar
8 Permainan Dimulai
9 Menyenangkan
10 Kegilaan Javir
11 Sepuluh Tahun
12 Perasaan
13 Kebetulan
14 Bali
15 Baik-Baik
16 Amarah Yang Meluap
17 Peringatan
18 Ketenangan
19 Percaya atau Tidak
20 Ayo Bicara
21 Apa ...
22 Mau Javir
23 Dia Datang
24 Cemburu
25 Berantem
26 Teman Abang
27 Status Kita
28 Keberanian
29 Pajak Jadian
30 Kebahagiaan
31 Pengaruh Javir
32 Papa Malvin
33 Jarak yang dibuat
34 Sudah Siap?
35 Jangan Pisah
36 Melindungi
37 Penangkapan
38 Terobasesi
39 Runtuh
40 Je Sakit
41 Gangguan
42 Prioritasku
43 Pacar Gea
44 Mengkonfirmasi
45 Danil
46 Bukan Anak Gue
47 Percaya Gue
48 Gea Pergi
49 Mereka Tahu
50 Kebenaran
51 I Know You
52 Keputusan
53 Hak Asuh
54 Harapan
55 Hubungan?
56 Almost Crazy
57 Cerita Cinta
58 Bersama
59 Loe Akan Pergi
60 Mundur Perlahan
61 Keluarga Pamav
62 Dilamar
63 Drop
64 Sengaja
65 Javir Gila!
66 Semua Menggila
67 Selesaikah?
68 Ketakutan Terbesar
69 Ibu ?
70 Apa Lagi?
71 Danil Hilang
72 Kepolosan Danil
73 Mengejutkan
74 Jauhi Dia
75 Kekhawatiran Gea
76 Cepat Pulang
77 Tujuan
78 Pulang
79 Shoulder Dislocation
80 Menyusajkan
81 Gak Peka
82 Kita Kapan
83 Bersalah
84 Sebelum Nikah
85 Apa Lagi?
86 Ide Gila
87 Pasrah
88 Melamar Gea
89 Love You
90 Sketsa Baby Bee
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Je (Javir Erlangga)
2
Gea (Angela Lovita)
3
Watching You
4
Angel and his Eagle
5
Masa Lalu
6
Hotel Raja Throne
7
Menghindar
8
Permainan Dimulai
9
Menyenangkan
10
Kegilaan Javir
11
Sepuluh Tahun
12
Perasaan
13
Kebetulan
14
Bali
15
Baik-Baik
16
Amarah Yang Meluap
17
Peringatan
18
Ketenangan
19
Percaya atau Tidak
20
Ayo Bicara
21
Apa ...
22
Mau Javir
23
Dia Datang
24
Cemburu
25
Berantem
26
Teman Abang
27
Status Kita
28
Keberanian
29
Pajak Jadian
30
Kebahagiaan
31
Pengaruh Javir
32
Papa Malvin
33
Jarak yang dibuat
34
Sudah Siap?
35
Jangan Pisah
36
Melindungi
37
Penangkapan
38
Terobasesi
39
Runtuh
40
Je Sakit
41
Gangguan
42
Prioritasku
43
Pacar Gea
44
Mengkonfirmasi
45
Danil
46
Bukan Anak Gue
47
Percaya Gue
48
Gea Pergi
49
Mereka Tahu
50
Kebenaran
51
I Know You
52
Keputusan
53
Hak Asuh
54
Harapan
55
Hubungan?
56
Almost Crazy
57
Cerita Cinta
58
Bersama
59
Loe Akan Pergi
60
Mundur Perlahan
61
Keluarga Pamav
62
Dilamar
63
Drop
64
Sengaja
65
Javir Gila!
66
Semua Menggila
67
Selesaikah?
68
Ketakutan Terbesar
69
Ibu ?
70
Apa Lagi?
71
Danil Hilang
72
Kepolosan Danil
73
Mengejutkan
74
Jauhi Dia
75
Kekhawatiran Gea
76
Cepat Pulang
77
Tujuan
78
Pulang
79
Shoulder Dislocation
80
Menyusajkan
81
Gak Peka
82
Kita Kapan
83
Bersalah
84
Sebelum Nikah
85
Apa Lagi?
86
Ide Gila
87
Pasrah
88
Melamar Gea
89
Love You
90
Sketsa Baby Bee

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!