Pasalnya selama ini Putri Melody selalu dikelilingi aura hangat.
______________
Melody kini berjalan dengan lurus ke arah kandang kuda, tatapan nya bahkan kini sangat tajam, andai kata tatapan bisa memotong maka bisa di yakini bahwa tatapan nya sudah memotong sebagian planet itu.
Kini dia memasuki kandang kuda dan segera memilih satu kuda yang terlihat sangat gagah dan kuat, kalau tidak salah kuda itu milik kakak ke-2 nya, dan dia yakin jika dia membawa kuda itu maka kakak ke-2 nya akan marah dan segera menyusulnya untuk membawa kembali kudanya dan memarahinya, tapi apa perduli nya tentang hal itu, biarkan lah kakak arogan nya itu pergi kewilayah Utara.
Keluar dari kandang kuda dia di kejutkan oleh 20 Pengawal serta 2 Kesatria yang kini berlutut di depan nya.
"Hormat pada Yang Mulia Putri Melody"ucap mereka secara serempak.
"Apa?, apa yang kalian lakukan?"tanya Melody.
"Yang Mulia tolong ijin kan kami mengikuti anda ke wilayah Utara"ucap salah satu Pengawal yang mungkin saja Ketua Pengawal lainnya.
"Kalian yakin?, yang akan ku tuju itu Utara"ucap Melody tak yakin sambil menatap mereka dengan ragu-ragu.
"Kami yakin!, kami para Pengawal yang ada di sini ingin mengikuti anda Yang Mulia!"ucap para Pengawal dengan tegas tanpa ada nya keraguan sedikit pun dalam setiap kata yang mereka ucap kan, hanya ada keteguhan dan kenyakinan yang kini di lihat Melody.
Melihat para Pengawal Melody kini tersenyum penuh haru dia juga senang ternyata masih ada yang perduli kepada nya.
"Baiklah kalian boleh ikut"ucap Melody dengan senyum seindah matahari di tunjukan untuk semua pengawal.
"Yang Mulia ijin aku juga ikut"ucap salah satu seorang Kesatria yang jika Melody ingat dia adalah seorang anak Count yang menjadi seorang Kesatria dan bersumpah setia kepadanya, dia adalah Kesatria sekaligus teman dari Melody yang dulu.
"Tentu saja kamu harus ikut!, bahkan jika kamu tak mau ikut aku akan menyeretmu pergi bersama ku Delice"ucap Melody dengan sangat cerah dia suka memiliki teman apa lagi teman yang ada di depan nya sepertinya berbeda dengan teman-temen yang pernah ditemuinya.
Dia tau bahwa dia bukan Melody tapi saat ini tubuh Melody jadi miliknya jadi biarkan dia mengklaim milik Melody sebagai milik nya, dan jika ada yang bilang dia tidak sadar diri, itu tak masalah, lagi pula bukan salah nya untuk masuk ke tubuh Melody.
Mendengar itu sebuah seringan muncul di bibir indah Delice, dia menatap Melody dengan wajah tabah, dan itu ekspresi yang cukup aneh.
"Yang Mulia anda barusan bercanda kan?, anda sangat kejam seperti biasa"ucap Delice masih dengan senyum abromal nya.
"Aku memang cukup kejam"ucap Melody.
"Yang Mulia saya juga ingin ikut!"ucap satu Kesatria lagi yang membuat Melody dan Delice, serta para Pengawal menatap aneh ke arah Kesatria tersebut.
"Apa?, kalian tak percaya?, arghhhhh!, seharusnya aku tau itu!, tapi saya benar-benar ingin pergi dengan anda Yang Mulia!, saya merasa bersalah karena tak bisa melindungi anda waktu di dalam pesta"ucap nya panjang lebar tanpa memberi ruang untuk memotong ucapan nya.
Keatria itu adalah Kesatria yang mengulurkan tangan nya saat dia hendak turun dari kereta kuda, sekaligus Kesatria yang mengantar nya ke aula, tapi apa maksud dari ingin ikut dengan nya?, serta melindungi?.
"Melindungi?, sepertinya kamu tak memiliki janji seperti itu terhadap ku"ucap Melody dengan posisi nampak berfikir sambil melirik Kesatria itu tak lupa sebuah senyum smirk terlukis di bibirnya.
Mendengar nada itu, Kesatria itu tersentak, sebelum berkata lagi tanpa ragu-ragu.
"Maksud saya saat saya mengatakan bahwa Yang Mulia bisa memanggil kami, namun siapa sangka bahkan kami tak bisa melindungi Yang Mulia, maka dari itu Yang Mulia!, saya mohon!, saya mohon ijinkan saya menebus dosa Kesatria biru!"ucapnya sambil menatap Melody dengan mata penuh akan semangat serta tanggung jawab yang tinggi tak lupa juga sebuah tekad seorang Kesatria bisa di lihat dengan jelas oleh Melody.
Tekad itu sangat membara hingga membuat Melody tanpa sadar mundur satu langkah, dia tak menyangka bahwa tekad Kesatria muda di depan nya itu begitu mengerikan!.
Melody bahkan bisa merasakan tatapan membara itu yang membuat bulu kuduk nya berdiri!.
"Saya mohon Yang Mulia~"ucap Kesatria itu dengan wajah memelas dan itu terlihat imut sekali.
"Ugh!..."Melody yang melihat wajah itu sungguh merasa hatinya akan meleleh kalau tak salah nama nya Devian kan?.
Devian.
Devian.
Dia seperti parnah mendengar nama itu dari ingatan Melody tapi Devian yang mana ya?, pasalnya Devian ada 5 orang di antara para Kesatria.
Devian yang muda seperti nya hanya satu, aha!, apa jangan-jangan dia Devian yang itu, seorang jenius dari keluarga Duke Milian itu?!, beneran Grand Duke Milian?, Duke dengan kekuasaan melebihi kekaisaran itu?!, tapi kalau tak salah mereka hanya punya satu anak saja bukan?, dan berarti anak muda di depan nya ini akan menjadi Duke Milian di masa depan.
Memikirkan hal itu Melody menatap Devian dengan tatapan iba.
'Hah!_, bagaimana aku bisa begitu kejam untuk membawa satu-satunya pewaris keluarga Duke Milian pergi ke Utara di mana Moster ada di mana-mana?'
"Tidak, kamu tidak bisa ikut"ucap Melody setalah memikirkan nya bebarapa saat.
Mendengar jawaban Melody, Davian cukup terkejut dan menatap Melody dengan mata kucing nya yang kini berair.
"Tidak mau!, aku mau ikut!"ucap Davian yang kini sudah menempel di kaki Melody dengan derai air mata nya, hal itu tentu saja membuat Melody, Delice serta para Pengawal kaget serta panik mereka tak tau apa yang harus mereka lakukan.
Bukan nya Kesatria yang dia lihat di depan saat dia baru turun dari kereta kuda itu seorang Kesatria yang gagah serta penuh martabat tapi kenapa?!, yang ada di depan nya sekarang seperti bukan Kesatria melainkan seorang bayi yang di tinggal oleh ibunya!!!!!.
Saat Melody dengan Delice serta para Pengawal mengalami kesulitan untuk melepas pegangan Devian yang cukup kuat di kaki Melody sebuah suara mengalihkan pandangan mereka.
"Yang Mulia Putri Melody biarkan saja anak itu ikut dengan anda, anda tak perlu khawatir jika anak itu akan terluka atau mati karena itu tak akan terjadi"
Suara nya kini membuat Melody dan yang lain menatap nya di sana berdiri Grand Duke Milian ayah dari Devian.
"Grand Duke Milian anda di sini?"tanya Melody dengan wajah datar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
diyah
bagus
2023-02-07
1