Bab 5 Kesetiaan dan Kesatria yang Aneh

Pasalnya selama ini Putri Melody selalu dikelilingi aura hangat.

______________

Melody kini berjalan dengan lurus ke arah kandang kuda, tatapan nya bahkan kini sangat tajam, andai kata tatapan bisa memotong maka bisa di yakini bahwa tatapan nya sudah memotong sebagian planet itu.

Kini dia memasuki kandang kuda dan segera memilih satu kuda yang terlihat sangat gagah dan kuat, kalau tidak salah kuda itu milik kakak ke-2 nya, dan dia yakin jika dia membawa kuda itu maka kakak ke-2 nya akan marah dan segera menyusulnya untuk membawa kembali kudanya dan memarahinya, tapi apa perduli nya tentang hal itu, biarkan lah kakak arogan nya itu pergi kewilayah Utara.

Keluar dari kandang kuda dia di kejutkan oleh 20 Pengawal serta 2 Kesatria yang kini berlutut di depan nya.

"Hormat pada Yang Mulia Putri Melody"ucap mereka secara serempak.

"Apa?, apa yang kalian lakukan?"tanya Melody.

"Yang Mulia tolong ijin kan kami mengikuti anda ke wilayah Utara"ucap salah satu Pengawal yang mungkin saja Ketua Pengawal lainnya.

"Kalian yakin?, yang akan ku tuju itu Utara"ucap Melody tak yakin sambil menatap mereka dengan ragu-ragu.

"Kami yakin!, kami para Pengawal yang ada di sini ingin mengikuti anda Yang Mulia!"ucap para Pengawal dengan tegas tanpa ada nya keraguan sedikit pun dalam setiap kata yang mereka ucap kan, hanya ada keteguhan dan kenyakinan yang kini di lihat Melody.

Melihat para Pengawal Melody kini tersenyum penuh haru dia juga senang ternyata masih ada yang perduli kepada nya.

"Baiklah kalian boleh ikut"ucap Melody dengan senyum seindah matahari di tunjukan untuk semua pengawal.

"Yang Mulia ijin aku juga ikut"ucap salah satu seorang Kesatria yang jika Melody ingat dia adalah seorang anak Count yang menjadi seorang Kesatria dan bersumpah setia kepadanya, dia adalah Kesatria sekaligus teman dari Melody yang dulu.

"Tentu saja kamu harus ikut!, bahkan jika kamu tak mau ikut aku akan menyeretmu pergi bersama ku Delice"ucap Melody dengan sangat cerah dia suka memiliki teman apa lagi teman yang ada di depan nya sepertinya berbeda dengan teman-temen yang pernah ditemuinya.

Dia tau bahwa dia bukan Melody tapi saat ini tubuh Melody jadi miliknya jadi biarkan dia mengklaim milik Melody sebagai milik nya, dan jika ada yang bilang dia tidak sadar diri, itu tak masalah, lagi pula bukan salah nya untuk masuk ke tubuh Melody.

Mendengar itu sebuah seringan muncul di bibir indah Delice, dia menatap Melody dengan wajah tabah, dan itu ekspresi yang cukup aneh.

"Yang Mulia anda barusan bercanda kan?, anda sangat kejam seperti biasa"ucap Delice masih dengan senyum abromal nya.

"Aku memang cukup kejam"ucap Melody.

"Yang Mulia saya juga ingin ikut!"ucap satu Kesatria lagi yang membuat Melody dan Delice, serta para Pengawal menatap aneh ke arah Kesatria tersebut.

"Apa?, kalian tak percaya?, arghhhhh!, seharusnya aku tau itu!, tapi saya benar-benar ingin pergi dengan anda Yang Mulia!, saya merasa bersalah karena tak bisa melindungi anda waktu di dalam pesta"ucap nya panjang lebar tanpa memberi ruang untuk memotong ucapan nya.

Keatria itu adalah Kesatria yang mengulurkan tangan nya saat dia hendak turun dari kereta kuda, sekaligus Kesatria yang mengantar nya ke aula, tapi apa maksud dari ingin ikut dengan nya?, serta melindungi?.

"Melindungi?, sepertinya kamu tak memiliki janji seperti itu terhadap ku"ucap Melody dengan posisi nampak berfikir sambil melirik Kesatria itu tak lupa sebuah senyum smirk terlukis di bibirnya.

Mendengar nada itu, Kesatria itu tersentak, sebelum berkata lagi tanpa ragu-ragu.

"Maksud saya saat saya mengatakan bahwa Yang Mulia bisa memanggil kami, namun siapa sangka bahkan kami tak bisa melindungi Yang Mulia, maka dari itu Yang Mulia!, saya mohon!, saya mohon ijinkan saya menebus dosa Kesatria biru!"ucapnya sambil menatap Melody dengan mata penuh akan semangat serta tanggung jawab yang tinggi tak lupa juga sebuah tekad seorang Kesatria bisa di lihat dengan jelas oleh Melody.

Tekad itu sangat membara hingga membuat Melody tanpa sadar mundur satu langkah, dia tak menyangka bahwa tekad Kesatria muda di depan nya itu begitu mengerikan!.

Melody bahkan bisa merasakan tatapan membara itu yang membuat bulu kuduk nya berdiri!.

"Saya mohon Yang Mulia~"ucap Kesatria itu dengan wajah memelas dan itu terlihat imut sekali.

"Ugh!..."Melody yang melihat wajah itu sungguh merasa hatinya akan meleleh kalau tak salah nama nya Devian kan?.

Devian.

Devian.

Dia seperti parnah mendengar nama itu dari ingatan Melody tapi Devian yang mana ya?, pasalnya Devian ada 5 orang di antara para Kesatria.

Devian yang muda seperti nya hanya satu, aha!, apa jangan-jangan dia Devian yang itu, seorang jenius dari keluarga Duke Milian itu?!, beneran Grand Duke Milian?, Duke dengan kekuasaan melebihi kekaisaran itu?!, tapi kalau tak salah mereka hanya punya satu anak saja bukan?, dan berarti anak muda di depan nya ini akan menjadi Duke Milian di masa depan.

Memikirkan hal itu Melody menatap Devian dengan tatapan iba.

'Hah!_, bagaimana aku bisa begitu kejam untuk membawa satu-satunya pewaris keluarga Duke Milian pergi ke Utara di mana Moster ada di mana-mana?'

"Tidak, kamu tidak bisa ikut"ucap Melody setalah memikirkan nya bebarapa saat.

Mendengar jawaban Melody, Davian cukup terkejut dan menatap Melody dengan mata kucing nya yang kini berair.

"Tidak mau!, aku mau ikut!"ucap Davian yang kini sudah menempel di kaki Melody dengan derai air mata nya, hal itu tentu saja membuat Melody, Delice serta para Pengawal kaget serta panik mereka tak tau apa yang harus mereka lakukan.

Bukan nya Kesatria yang dia lihat di depan saat dia baru turun dari kereta kuda itu seorang Kesatria yang gagah serta penuh martabat tapi kenapa?!, yang ada di depan nya sekarang seperti bukan Kesatria melainkan seorang bayi yang di tinggal oleh ibunya!!!!!.

Saat Melody dengan Delice serta para Pengawal mengalami kesulitan untuk melepas pegangan Devian yang cukup kuat di kaki Melody sebuah suara mengalihkan pandangan mereka.

"Yang Mulia Putri Melody biarkan saja anak itu ikut dengan anda, anda tak perlu khawatir jika anak itu akan terluka atau mati karena itu tak akan terjadi"

Suara nya kini membuat Melody dan yang lain menatap nya di sana berdiri Grand Duke Milian ayah dari Devian.

"Grand Duke Milian anda di sini?"tanya Melody dengan wajah datar nya.

Terpopuler

Comments

diyah

diyah

bagus

2023-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Melody Van BlueMoon
2 Bab 2 Tak mau menikah
3 Bab 3 Melody vs Sir Alex
4 Bab 4 Jadi Duchess Utara Kamu Serius?
5 Bab 5 Kesetiaan dan Kesatria yang Aneh
6 Bab 6 Pergi dan Serangan Pembunuh
7 Bab 7 Ini Hanya Cara Melindungi Diri Sendiri
8 Bab 8 Kepergian yang tanpa pamit
9 Bab 9 Nanti saja lah
10 Bab 10 Rute Perjalanan
11 Bab 11 Amarah yang tak perlu
12 Bab 12 Penyesalan selalu datang terlambat
13 Bab 13 Kasus pembunuhan
14 Bab 14 Dikejar
15 Bab 15 Dikira apa?
16 Bab 16 Duchy Utara
17 Bab 17 Kondisi Duchy Utara
18 Bab 18 Obat bukan sembarangan
19 Bab 19 Yakin dek?
20 Bab 20 Pesta?, tentu saja aku harus datang!
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58 Melody lebih cocok jadi Kaisar?
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76 Bandit sudah biasa
77 Bab 77 Pertarungan di tengah lautan
78 Bab 78 Kejadian di Penginapan
79 Bab 79 Ada yang tidak beres
80 Bab 80 Ada apa dengan Kota ini?
81 Bab 81 Siapa yang terbaik?
82 Bab 82 Chu Niang Niang
83 Bab 83 Kota yang kacau!
84 Bab 84 pemandangan yang indah
85 Bab 85 Kapten yang marah itu merepotkan!~
86 Bab 86 Negari Gingseng?
87 Bab 87 Kasus Pembunuhan
88 Bab 88 Melody menghilang?
89 Bab 89 Sang Pembunuh?!
90 Bab 90 Melody mengamuk di Kota
91 Bab 91 Kasus beres
92 Bab 92 Perpustakaan Antar Dimensi
93 Bab 93 Gadis di hamparan Salju
94 Bab 94 Melody dan dirinya di masa lalu
95 Bab 95 Kembalinya Melody
96 Bab 96 Kekaisaran berhianat?!
97 Bab 97 Kabar tentang kedatangan Melody
98 Bab 98. Petir
99 Bab 99 Gerakan Pertama
100 Bab 100 Rencana Melody
101 Bab 101 Rencana yang di susun
102 Bab 102 Mulai (1)
103 Bab 103 Mulai (2) Kerja sama
104 Bab 104 Mulai (3) Delice kembali membuka mata
105 Bab 105 Mulai (4) Serangan malam
106 Bab 106 Mulai (5) Devian
107 Bab 107 Mulai (6) kecurigaan Duke Milian
108 Bab 108 Mulai (7) Ibu Kota Kekaisaran yang Makin Parah
109 Bab 109 Mulai (8) Rencana Kaisar
110 Bab 110 Mulai (9) Rencana Kaisar dan Duke yang berjalan
111 Bab 111 Mulai (10) .........
112 Bab 102 Mulai (11) Viscount, Marquess, dan Count
113 Bab 113 Mulai (12) Pertambangan
114 Bab 114 Mulai (13)
115 Bab 115 Mulia (14)
116 Bab 116 Mulia (15) panah api
117 Bab 117 Mulai (16) detik-detik musnahnya pasukan Zero
118 Bab 118 Mulai (17) Kebenaran tentang Zero
119 Bab 119 Mulai (20)
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bsb 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Bab 1 Melody Van BlueMoon
2
Bab 2 Tak mau menikah
3
Bab 3 Melody vs Sir Alex
4
Bab 4 Jadi Duchess Utara Kamu Serius?
5
Bab 5 Kesetiaan dan Kesatria yang Aneh
6
Bab 6 Pergi dan Serangan Pembunuh
7
Bab 7 Ini Hanya Cara Melindungi Diri Sendiri
8
Bab 8 Kepergian yang tanpa pamit
9
Bab 9 Nanti saja lah
10
Bab 10 Rute Perjalanan
11
Bab 11 Amarah yang tak perlu
12
Bab 12 Penyesalan selalu datang terlambat
13
Bab 13 Kasus pembunuhan
14
Bab 14 Dikejar
15
Bab 15 Dikira apa?
16
Bab 16 Duchy Utara
17
Bab 17 Kondisi Duchy Utara
18
Bab 18 Obat bukan sembarangan
19
Bab 19 Yakin dek?
20
Bab 20 Pesta?, tentu saja aku harus datang!
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58 Melody lebih cocok jadi Kaisar?
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76 Bandit sudah biasa
77
Bab 77 Pertarungan di tengah lautan
78
Bab 78 Kejadian di Penginapan
79
Bab 79 Ada yang tidak beres
80
Bab 80 Ada apa dengan Kota ini?
81
Bab 81 Siapa yang terbaik?
82
Bab 82 Chu Niang Niang
83
Bab 83 Kota yang kacau!
84
Bab 84 pemandangan yang indah
85
Bab 85 Kapten yang marah itu merepotkan!~
86
Bab 86 Negari Gingseng?
87
Bab 87 Kasus Pembunuhan
88
Bab 88 Melody menghilang?
89
Bab 89 Sang Pembunuh?!
90
Bab 90 Melody mengamuk di Kota
91
Bab 91 Kasus beres
92
Bab 92 Perpustakaan Antar Dimensi
93
Bab 93 Gadis di hamparan Salju
94
Bab 94 Melody dan dirinya di masa lalu
95
Bab 95 Kembalinya Melody
96
Bab 96 Kekaisaran berhianat?!
97
Bab 97 Kabar tentang kedatangan Melody
98
Bab 98. Petir
99
Bab 99 Gerakan Pertama
100
Bab 100 Rencana Melody
101
Bab 101 Rencana yang di susun
102
Bab 102 Mulai (1)
103
Bab 103 Mulai (2) Kerja sama
104
Bab 104 Mulai (3) Delice kembali membuka mata
105
Bab 105 Mulai (4) Serangan malam
106
Bab 106 Mulai (5) Devian
107
Bab 107 Mulai (6) kecurigaan Duke Milian
108
Bab 108 Mulai (7) Ibu Kota Kekaisaran yang Makin Parah
109
Bab 109 Mulai (8) Rencana Kaisar
110
Bab 110 Mulai (9) Rencana Kaisar dan Duke yang berjalan
111
Bab 111 Mulai (10) .........
112
Bab 102 Mulai (11) Viscount, Marquess, dan Count
113
Bab 113 Mulai (12) Pertambangan
114
Bab 114 Mulai (13)
115
Bab 115 Mulia (14)
116
Bab 116 Mulia (15) panah api
117
Bab 117 Mulai (16) detik-detik musnahnya pasukan Zero
118
Bab 118 Mulai (17) Kebenaran tentang Zero
119
Bab 119 Mulai (20)
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bsb 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!