"Si4lan!!!, kalian ini baj1ngan dari mana!!!!??"ucap nya sambil berteriak marah dengan tangan yang menunjuk para Pelayan.
__________________
Para Pelayan yang mendapat kejutan mendadak itu terlihat kaget dan segera menjauh dari Putri Melody yang tiba-tiba saja berteriak.
Melody yang tadinya begitu bersemangat kini segera jatuh ke lantai yang dingin, dia merasa seluruh tubuhnya lemas, dia juga merasa bahwa kepalanya berdenyut sakit.
"Ugh!, ke_kepala ku sakit"cicitnya pelan sambil memegang kepalanya yang berdenyut.
"Yang Mulia, minum ini, ini akan mengurangi rasa sakit anda"ucap salah satu Pelayan sambil menyodorkan pil kearahnya.
Tanpa berfikir panjang Melody segera mengambil obat itu dan menelannya di bantu oleh air putih yang di berikan oleh Pelayan lainnya.
Tak lama rasa sakit kini menghilang, bahkan rasa sakit yang ada di kepala, dan pergelangan tanganya hilang, tubuhnya yang lemas entah kenapa seperti mati rasa.
"Terima kasih"ucap Melody, yang kini di bantu oleh para Pelayan untuk bangun.
"Yang Mulia ayo kita segara pergi, tak ada waktu lagi"ucap Pelayan itu sambil mengiring Melody yang tak tau apa-apa.
Kini Melody baru sadar bahwa sekelilingnya nampak sangat asing baginya.
Dia ini?, di mana????!!!
Para Pelayan itu segera mengiringnya menaiki kereta kuda tanpa menunggu dirinya untuk bahkan berbicara satu kata pun.
"Yang Mulia cepatlah, Kaisar sudah menunggu"ucap salah satu Pelayan yang membawa tanda tanya besar di kepalanya.
??????, Kaisar?, apa dia sedang kena prank??!!
Akhirnya dengan wajah kebingungan Melody masuk ke dalam kereta kuda.
Ktuplak!
Ktuplak!
Ktuplak!
(Suara kereta kuda)
Tak lama kereta itu berhenti bergerak, pintu kereta kini di buka memperlihatkan banyaknya Pelayan serta para Kesatria dan Pengawal yang menunggunya.
Salah satu Kesatria kini mengulurkan tanganya hendak membantunya untuk turun, Melody pun tak merasa canggung sama sekali dan langsung menyambut bantuan tersebut.
Turun dari kereta kini di depan Melody sebuah bangunan besar dengan warna emas dan hiasan permata yang nampak indah dan megah menyambut penglihatan nya.
"Yang Mulia mari ikut saya"ucap seorang Kesatria sambil membungkukkan badannya ke arah Melody.
Tanpa banyak bicara Melody pun mengikuti Kesatria tersebut, hingga mereka sampai di depan pintu aula yang nampak megah itu.
Di sekitar sangat sepi bahkan Penjaga pun tak ada.
"Yang Mulia, maaf saya hanya bisa mengantar anda sampai sini, karena Kesatria, Pengawal, serta Pelayan dilarang masuk tanpa di panggil, tapi Yang Mulia tenang saja kami akan segera datang jika anda membutuhkan sesuatu"ucap Kesatria itu dengan sopan.
Melody sendiri hanya mengangguk kan kepala paham, seperginya Kesatria itu Melody mengambil nafas lelah.
Dia sekarang tau di mana dia berada, saat ini jiwa nya sudah berpindah tubuh ke tubuh seorang Putri bernama Melody, dan hari ini dia akan menikah.
Mengepalkan tangannya sebuah tekat kini tercipta di hatinya.
Apa pun yang terjadi dia tak mau menikah!!!.
Melihat sekitar kini mata nya terkunci pada pedang-pedang indah yang tertata rapi di dinding istana sebagai hiasan.
Mengambil satu Melody segera berusaha menyembunyikan benda itu dari pandangan orang lain.
"Jika Kaisar tak mau mendengarkan ku maka lebih baik itu di tentukan dengan pertarungan"ucap Melody dengan tekad.
Namun Melody tau bahwa pedang yang dia ambil sangat tidak berguna karena itu hanya hiasan saja, sama sekali tidak memiliki ketahanan untuk bertarung, namun dia yakin bahwa pedang yang tumpul itu akan manjadi tajam ditangan seorang ahli.
Menyiapkan hati serta mental Melody segera membuka pintu aula.
Kini di depan nya terlihat para Bangasawan yang sedang menikmati pesta tersebut.
Terbuka nya pintu itu sebuah teriakan terdengar mengumumkan kedatangan nya.
"Yang Mulia Putri Melody Van BlueMoon telah tiba!!!"
Teriakan itu membuat para Bangsawan mengalihkan pandangan mereka kearah pintu di mana Melody kini berdiri dengan anggun nya.
Para Bangsawan secara serempak segera memberi salam kepada Melody mengikuti etika Kekaisaran.
Melody sendiri kini berjalan dengan anggun melewati para Bangsawan yang secara mendadak memberi jalan bagi Melody untuk sampai di hadapan Kaisar.
"Salam kepada cahya Kekaisaran Yang Mulia Kaisar BlueMoon"ucap Melody memberi salam dengan etika yang sempurna, walaupun dia yang masuk ke dalam tubuh Melody tak berpengalaman namun tubuh Melody sangat berpengalaman di tambah kini ingatan nya dan Melody seperti bercampur menjadi satu, kini dia bahkan bingung akan ingatan nya sendiri karena dia tak tau itu ingatan siapa milik nya atau Melody?.
"Kamu sudah datang rupa nya?, bagaimana kabar mu?, ku harap kamu baik-baik saja, hari ini hari ulang tahun mu yang ke 18 ya, sayang sekali kita tak bisa mengadakan pesta untuk mu karena kamu akan segera menikah"ucap Kaisar dengan acuh, dia kini duduk di kursi kebesarannya sambil menompa dagu dengan malas, dia kini menatap Melody tanpa minat.
Mendengar ucapan yang acuh itu kedua tangan Melody diam-diam mengepal, dia sangat kesal, ingin sekali sekarang ini Melody menghajar Kaisar di depan nya ini, bagaimana mungkin seorang kakak begitu jahat terhadap adiknya!!!!.
'Benar-benar kakak baj1ngan!!' Ucap Melody dalam hati dengan perempatan yang ada di dahinya.
"Iya Yang Mulia Kaisar"ucap Melody sambil berusaha mempertahankan senyum nya.
"Ya, aku harap kau melakukan nya dengan ba__"ucap Kaisar yang kini terpotong oleh sebuah teriakan
"Yang Mulia saya__ Tidak Ingin Menikah!!!"teriak Melody tiba-tiba yang memotong ucapan Kaisar.
Kaisar sendiri kini membeku, begitu pula dengan para Pangeran lain nya, sedangkan para tamu serta Putri kini terkejut dengan ucapan yang di katakan oleh Melody.
Bisik-bisik kini mulai terdengar mengomentari tindakan Melody barusan.
'Apa yang di lakukan Yang Mulia Melody?'
'Menantang pernikahan ini gila!!'
'Jika aku pun tak sudi untuk menikah terlalu dini di saat kakak-kakak ku bahkan balum menikah'
'Malang sakali nasib Yang Mulia Melody dia pasti juga tau kehidupan macam apa yang akan menantinya di sana'
"Kenapa?"tanya Kaisar sifat malas nya kini sudah hilang kini perhatian Kaisar sepenuhnya tertuju kepada Melody atau bisa di bilang adik bungsunya.
"Karena say__"ucap Melody sebelum sebuah teriakan yang menggelagar dari arah pintu menghentikan ucapan nya.
"Tidak Bisa!!!!, Melody harus menikah Yang Mulia!!!, itu adalah kewajibannya!!!"sebuah suara wanita paruh baya terdengar membuat semua orang menatap sosok tersebut.
Saat ini Janda Permaisuri ke-1 berdiri di depan pintu masuk sambil menatap Melody dengan tajam, dia buru-buru berjalan mendekat dan berdiri di depan Melody.
"Salam kepada cahaya Kekaisaran Kaisar BlueMoon"ucap Janda Permaisuri ke-1.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments