Bab 2 Tak mau menikah

"Si4lan!!!, kalian ini baj1ngan dari mana!!!!??"ucap nya sambil berteriak marah dengan tangan yang menunjuk para Pelayan.

__________________

Para Pelayan yang mendapat kejutan mendadak itu terlihat kaget dan segera menjauh dari Putri Melody yang tiba-tiba saja berteriak.

Melody yang tadinya begitu bersemangat kini segera jatuh ke lantai yang dingin, dia merasa seluruh tubuhnya lemas, dia juga merasa bahwa kepalanya berdenyut sakit.

"Ugh!, ke_kepala ku sakit"cicitnya pelan sambil memegang kepalanya yang berdenyut.

"Yang Mulia, minum ini, ini akan mengurangi rasa sakit anda"ucap salah satu Pelayan sambil menyodorkan pil kearahnya.

Tanpa berfikir panjang Melody segera mengambil obat itu dan menelannya di bantu oleh air putih yang di berikan oleh Pelayan lainnya.

Tak lama rasa sakit kini menghilang, bahkan rasa sakit yang ada di kepala, dan pergelangan tanganya hilang, tubuhnya yang lemas entah kenapa seperti mati rasa.

"Terima kasih"ucap Melody, yang kini di bantu oleh para Pelayan untuk bangun.

"Yang Mulia ayo kita segara pergi, tak ada waktu lagi"ucap Pelayan itu sambil mengiring Melody yang tak tau apa-apa.

Kini Melody baru sadar bahwa sekelilingnya nampak sangat asing baginya.

Dia ini?, di mana????!!!

Para Pelayan itu segera mengiringnya menaiki kereta kuda tanpa menunggu dirinya untuk bahkan berbicara satu kata pun.

"Yang Mulia cepatlah, Kaisar sudah menunggu"ucap salah satu Pelayan yang membawa tanda tanya besar di kepalanya.

??????, Kaisar?, apa dia sedang kena prank??!!

Akhirnya dengan wajah kebingungan Melody masuk ke dalam kereta kuda.

Ktuplak!

Ktuplak!

Ktuplak!

(Suara kereta kuda)

Tak lama kereta itu berhenti bergerak, pintu kereta kini di buka memperlihatkan banyaknya Pelayan serta para Kesatria dan Pengawal yang menunggunya.

Salah satu Kesatria kini mengulurkan tanganya hendak membantunya untuk turun, Melody pun tak merasa canggung sama sekali dan langsung menyambut bantuan tersebut.

Turun dari kereta kini di depan Melody sebuah bangunan besar dengan warna emas dan hiasan permata yang nampak indah dan megah menyambut penglihatan nya.

"Yang Mulia mari ikut saya"ucap seorang Kesatria sambil membungkukkan badannya ke arah Melody.

Tanpa banyak bicara Melody pun mengikuti Kesatria tersebut, hingga mereka sampai di depan pintu aula yang nampak megah itu.

Di sekitar sangat sepi bahkan Penjaga pun tak ada.

"Yang Mulia, maaf saya hanya bisa mengantar anda sampai sini, karena Kesatria, Pengawal, serta Pelayan dilarang masuk tanpa di panggil, tapi Yang Mulia tenang saja kami akan segera datang jika anda membutuhkan sesuatu"ucap Kesatria itu dengan sopan.

Melody sendiri hanya mengangguk kan kepala paham, seperginya Kesatria itu Melody mengambil nafas lelah.

Dia sekarang tau di mana dia berada, saat ini jiwa nya sudah berpindah tubuh ke tubuh seorang Putri bernama Melody, dan hari ini dia akan menikah.

Mengepalkan tangannya sebuah tekat kini tercipta di hatinya.

Apa pun yang terjadi dia tak mau menikah!!!.

Melihat sekitar kini mata nya terkunci pada pedang-pedang indah yang tertata rapi di dinding istana sebagai hiasan.

Mengambil satu Melody segera berusaha menyembunyikan benda itu dari pandangan orang lain.

"Jika Kaisar tak mau mendengarkan ku maka lebih baik itu di tentukan dengan pertarungan"ucap Melody dengan tekad.

Namun Melody tau bahwa pedang yang dia ambil sangat tidak berguna karena itu hanya hiasan saja, sama sekali tidak memiliki ketahanan untuk bertarung, namun dia yakin bahwa pedang yang tumpul itu akan manjadi tajam ditangan seorang ahli.

Menyiapkan hati serta mental Melody segera membuka pintu aula.

Kini di depan nya terlihat para Bangasawan yang sedang menikmati pesta tersebut.

Terbuka nya pintu itu sebuah teriakan terdengar mengumumkan kedatangan nya.

"Yang Mulia Putri Melody Van BlueMoon telah tiba!!!"

Teriakan itu membuat para Bangsawan mengalihkan pandangan mereka kearah pintu di mana Melody kini berdiri dengan anggun nya.

Para Bangsawan secara serempak segera memberi salam kepada Melody mengikuti etika Kekaisaran.

Melody sendiri kini berjalan dengan anggun melewati para Bangsawan yang secara mendadak memberi jalan bagi Melody untuk sampai di hadapan Kaisar.

"Salam kepada cahya Kekaisaran Yang Mulia Kaisar BlueMoon"ucap Melody memberi salam dengan etika yang sempurna, walaupun dia yang masuk ke dalam tubuh Melody tak berpengalaman namun tubuh Melody sangat berpengalaman di tambah kini ingatan nya dan Melody seperti bercampur menjadi satu, kini dia bahkan bingung akan ingatan nya sendiri karena dia tak tau itu ingatan siapa milik nya atau Melody?.

"Kamu sudah datang rupa nya?, bagaimana kabar mu?, ku harap kamu baik-baik saja, hari ini hari ulang tahun mu yang ke 18 ya, sayang sekali kita tak bisa mengadakan pesta untuk mu karena kamu akan segera menikah"ucap Kaisar dengan acuh, dia kini duduk di kursi kebesarannya sambil menompa dagu dengan malas, dia kini menatap Melody tanpa minat.

Mendengar ucapan yang acuh itu kedua tangan Melody diam-diam mengepal, dia sangat kesal, ingin sekali sekarang ini Melody menghajar Kaisar di depan nya ini, bagaimana mungkin seorang kakak begitu jahat terhadap adiknya!!!!.

'Benar-benar kakak baj1ngan!!' Ucap Melody dalam hati dengan perempatan yang ada di dahinya.

"Iya Yang Mulia Kaisar"ucap Melody sambil berusaha mempertahankan senyum nya.

"Ya, aku harap kau melakukan nya dengan ba__"ucap Kaisar yang kini terpotong oleh sebuah teriakan

"Yang Mulia saya__ Tidak Ingin Menikah!!!"teriak Melody tiba-tiba yang  memotong ucapan Kaisar.

Kaisar sendiri kini membeku, begitu pula dengan para Pangeran lain nya, sedangkan para tamu serta Putri kini terkejut dengan ucapan yang di katakan oleh Melody.

Bisik-bisik kini mulai terdengar mengomentari tindakan Melody barusan.

'Apa yang di lakukan Yang Mulia Melody?'

'Menantang pernikahan ini gila!!'

'Jika aku pun tak sudi untuk menikah terlalu dini di saat kakak-kakak ku bahkan balum menikah'

'Malang sakali nasib Yang Mulia Melody dia pasti juga tau kehidupan macam apa yang akan menantinya di sana'

"Kenapa?"tanya Kaisar sifat malas nya kini sudah hilang kini perhatian Kaisar sepenuhnya tertuju kepada Melody atau bisa di bilang adik bungsunya.

"Karena say__"ucap Melody sebelum sebuah teriakan yang menggelagar dari arah pintu menghentikan ucapan nya.

"Tidak Bisa!!!!, Melody harus menikah Yang Mulia!!!, itu adalah kewajibannya!!!"sebuah suara wanita paruh baya terdengar membuat semua orang menatap sosok tersebut.

Saat ini Janda Permaisuri ke-1 berdiri di depan pintu masuk sambil menatap Melody dengan tajam, dia buru-buru berjalan mendekat dan berdiri di depan Melody.

"Salam kepada cahaya Kekaisaran Kaisar BlueMoon"ucap Janda Permaisuri ke-1.

Episodes
1 Bab 1 Melody Van BlueMoon
2 Bab 2 Tak mau menikah
3 Bab 3 Melody vs Sir Alex
4 Bab 4 Jadi Duchess Utara Kamu Serius?
5 Bab 5 Kesetiaan dan Kesatria yang Aneh
6 Bab 6 Pergi dan Serangan Pembunuh
7 Bab 7 Ini Hanya Cara Melindungi Diri Sendiri
8 Bab 8 Kepergian yang tanpa pamit
9 Bab 9 Nanti saja lah
10 Bab 10 Rute Perjalanan
11 Bab 11 Amarah yang tak perlu
12 Bab 12 Penyesalan selalu datang terlambat
13 Bab 13 Kasus pembunuhan
14 Bab 14 Dikejar
15 Bab 15 Dikira apa?
16 Bab 16 Duchy Utara
17 Bab 17 Kondisi Duchy Utara
18 Bab 18 Obat bukan sembarangan
19 Bab 19 Yakin dek?
20 Bab 20 Pesta?, tentu saja aku harus datang!
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58 Melody lebih cocok jadi Kaisar?
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76 Bandit sudah biasa
77 Bab 77 Pertarungan di tengah lautan
78 Bab 78 Kejadian di Penginapan
79 Bab 79 Ada yang tidak beres
80 Bab 80 Ada apa dengan Kota ini?
81 Bab 81 Siapa yang terbaik?
82 Bab 82 Chu Niang Niang
83 Bab 83 Kota yang kacau!
84 Bab 84 pemandangan yang indah
85 Bab 85 Kapten yang marah itu merepotkan!~
86 Bab 86 Negari Gingseng?
87 Bab 87 Kasus Pembunuhan
88 Bab 88 Melody menghilang?
89 Bab 89 Sang Pembunuh?!
90 Bab 90 Melody mengamuk di Kota
91 Bab 91 Kasus beres
92 Bab 92 Perpustakaan Antar Dimensi
93 Bab 93 Gadis di hamparan Salju
94 Bab 94 Melody dan dirinya di masa lalu
95 Bab 95 Kembalinya Melody
96 Bab 96 Kekaisaran berhianat?!
97 Bab 97 Kabar tentang kedatangan Melody
98 Bab 98. Petir
99 Bab 99 Gerakan Pertama
100 Bab 100 Rencana Melody
101 Bab 101 Rencana yang di susun
102 Bab 102 Mulai (1)
103 Bab 103 Mulai (2) Kerja sama
104 Bab 104 Mulai (3) Delice kembali membuka mata
105 Bab 105 Mulai (4) Serangan malam
106 Bab 106 Mulai (5) Devian
107 Bab 107 Mulai (6) kecurigaan Duke Milian
108 Bab 108 Mulai (7) Ibu Kota Kekaisaran yang Makin Parah
109 Bab 109 Mulai (8) Rencana Kaisar
110 Bab 110 Mulai (9) Rencana Kaisar dan Duke yang berjalan
111 Bab 111 Mulai (10) .........
112 Bab 102 Mulai (11) Viscount, Marquess, dan Count
113 Bab 113 Mulai (12) Pertambangan
114 Bab 114 Mulai (13)
115 Bab 115 Mulia (14)
116 Bab 116 Mulia (15) panah api
117 Bab 117 Mulai (16) detik-detik musnahnya pasukan Zero
118 Bab 118 Mulai (17) Kebenaran tentang Zero
119 Bab 119 Mulai (20)
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bsb 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Bab 1 Melody Van BlueMoon
2
Bab 2 Tak mau menikah
3
Bab 3 Melody vs Sir Alex
4
Bab 4 Jadi Duchess Utara Kamu Serius?
5
Bab 5 Kesetiaan dan Kesatria yang Aneh
6
Bab 6 Pergi dan Serangan Pembunuh
7
Bab 7 Ini Hanya Cara Melindungi Diri Sendiri
8
Bab 8 Kepergian yang tanpa pamit
9
Bab 9 Nanti saja lah
10
Bab 10 Rute Perjalanan
11
Bab 11 Amarah yang tak perlu
12
Bab 12 Penyesalan selalu datang terlambat
13
Bab 13 Kasus pembunuhan
14
Bab 14 Dikejar
15
Bab 15 Dikira apa?
16
Bab 16 Duchy Utara
17
Bab 17 Kondisi Duchy Utara
18
Bab 18 Obat bukan sembarangan
19
Bab 19 Yakin dek?
20
Bab 20 Pesta?, tentu saja aku harus datang!
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58 Melody lebih cocok jadi Kaisar?
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76 Bandit sudah biasa
77
Bab 77 Pertarungan di tengah lautan
78
Bab 78 Kejadian di Penginapan
79
Bab 79 Ada yang tidak beres
80
Bab 80 Ada apa dengan Kota ini?
81
Bab 81 Siapa yang terbaik?
82
Bab 82 Chu Niang Niang
83
Bab 83 Kota yang kacau!
84
Bab 84 pemandangan yang indah
85
Bab 85 Kapten yang marah itu merepotkan!~
86
Bab 86 Negari Gingseng?
87
Bab 87 Kasus Pembunuhan
88
Bab 88 Melody menghilang?
89
Bab 89 Sang Pembunuh?!
90
Bab 90 Melody mengamuk di Kota
91
Bab 91 Kasus beres
92
Bab 92 Perpustakaan Antar Dimensi
93
Bab 93 Gadis di hamparan Salju
94
Bab 94 Melody dan dirinya di masa lalu
95
Bab 95 Kembalinya Melody
96
Bab 96 Kekaisaran berhianat?!
97
Bab 97 Kabar tentang kedatangan Melody
98
Bab 98. Petir
99
Bab 99 Gerakan Pertama
100
Bab 100 Rencana Melody
101
Bab 101 Rencana yang di susun
102
Bab 102 Mulai (1)
103
Bab 103 Mulai (2) Kerja sama
104
Bab 104 Mulai (3) Delice kembali membuka mata
105
Bab 105 Mulai (4) Serangan malam
106
Bab 106 Mulai (5) Devian
107
Bab 107 Mulai (6) kecurigaan Duke Milian
108
Bab 108 Mulai (7) Ibu Kota Kekaisaran yang Makin Parah
109
Bab 109 Mulai (8) Rencana Kaisar
110
Bab 110 Mulai (9) Rencana Kaisar dan Duke yang berjalan
111
Bab 111 Mulai (10) .........
112
Bab 102 Mulai (11) Viscount, Marquess, dan Count
113
Bab 113 Mulai (12) Pertambangan
114
Bab 114 Mulai (13)
115
Bab 115 Mulia (14)
116
Bab 116 Mulia (15) panah api
117
Bab 117 Mulai (16) detik-detik musnahnya pasukan Zero
118
Bab 118 Mulai (17) Kebenaran tentang Zero
119
Bab 119 Mulai (20)
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bsb 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!