"Hentikan, hentikan pertarungan kalian!!!"terikan Kaisar kini menghentikan pertarungan Melody dan Sir Alex yang kini saling berhadapan.
__________
Entah itu Melody atau pun Sir Alex sama-sama berhenti saat kedua hampir saja memenggal kepala satu sama lain, mereka sangat tertegun dengan suara Kaisar sehingga mereka dengan buru-buru menghentikan pertarungan.
Namun darah kini mengalir dari leher Sir Alex yang membuatnya menelan ludahnya susah payah, dia tak menyangka bahwa seorang Putri bisa melukainya, dia kalah, Putri Melody lebih cepat dari pada dirinya!.
"Kamu Sir Alex bagaimana?, seorang Kesatria yang seharusnya melindungi darah Kekaisaran justru menyerang seorang Putri dari Kekaisaran yang dia lindungi, pergi, pergi dan minta hukuman untuk mu"ucap Kaisar sambil mengibaskan tangannya menyuruh Sir Alex pergi.
"Baik Yang Mulia"ucap Sir Alex sambil memberi hormat sebelum pergi sesuai perintah dari Kaisar.
Kini Kaisar duduk di kursi nya dengan lemas sambil memijat kepala nya yang berdenyut sakit sebelum menatap ke arah Janda Permaisuri ke-1 dangan tajam, wanita itu adalah ibunya namun dia selalu saja membuatnya dalam masalah.
"Dan anda, ibu apa ini sikap seorang mantan Permaisuri?!, apa yang ibu lakukan dengan cara melukai Melody?!"ucap Kaisar penuh amarah.
Janda Permaisuri ke-1 yang mendengar itu tersentak dan segera berusaha membela diri.
"Nak, ibu tak bermaksud begitu_"ucap Janda Permaisuri ke-1 membela dirinya.
"Cukup bu!, sekarang pergi, Janda Permaisuri ke-1 sekarang menerima hukuman dia di larang keluar dari kediaman selama dua bulan, dan seluruh tanggung jawabnya akan di alihkan ke Janda Permaisuri ke-2 untuk sementara"ucap Kaisar final yang memotong ucapan ibunya sendiri.
Janda Permaisuri ke-1 yang mendengar itu hendak membantah namun Pelayan kepercayaan segera mengentikannya.
"Baik Yang Mulia Janda Permaisuri ke-1 pasti akan menurutinya"ucap Pelayan yang menjadi kepercayaan Janda Permaisuri ke-1.
Pelayan itu kemudian mendapat tatapan tajam dari Janda Permaisuri ke-1.
"Apa?, apa yang kamu_"ucap Janda Permaisuri ke-1 melotot ke arah Pelayannya itu.
"Diam lah Yang Mulia jika anda tak ingin membuat Kaisar lebih marah, lebih baik sakarang kita kembali ke istana Emerli, anda bisa menghukum saya nanti atas ke tidak sopan nya saya"ucap Pelayan kepercayaan nya yang membuat Janda Permaisuri ke-1 langsung menutup mulutnya.
Dia berfikir bahwa apa yang di katakan oleh Pelayannya itu benar, jika Kaisar marah mungkin saja tidak cukup hanya 2 bulan.
Sehingga dengan menurut Janda Permaisuri ke-1 keluar dari Aula di ikuti oleh para atek nya yang barusan saja masuk karena terikan Janda Permaisuri ke-1 yang membuat masalah.
Seperginya Janda Permaisuri ke-1 kini Kaisar segera menatap kearah adik bungsu nya yang kini masih memegang pedang dengan kepala yang tertunduk serta darah yang kini mengalir dari gagang pedang hingga keujungnya dan darahnya yang menetes di lantai.
Melihat penampilan Melody saat ini tak mungkin dia mengirim adik nya pergi untuk menikah.
Melihat kakak laki-laki tertuanya sedang pusing kini Putri ke-2 Rosalina Van BlueMoon kini berdiri.
"Kakak biarkan aku yang menggantikan adik menikah"ucap nya tiba-tiba yang membuat Kasiar serta seisi aula menatapnya dengan terkejut.
"Roselina, apa kamu yakin?"tanya Kaisar.
"Ya Yang Mulia"ucap Roselina dangan suara penuh keyakinan.
Kaisar yang mendengar itu hanya menghela nafas dan segera memanggil Pelayan.
"Pelayan!, pergi persiapkan Putri Roselina untuk pernikahan"ucap Kaisar.
"Baik Yang Mulia"Pelayan itu membungkuk sebelum pergi bersama Putri Roselina untuk bersiap.
Sebelum pergi Roselina manatap kebelakang ke arah di mana Melody masih berdiri.
'Aku akan berkorban untukmu adik, jaga dirimu baik-baik'ucap nya dengan mata sendu menatap Melody dia tak menyangka bahwa adiknya yang begitu lucu dan polos itu berani melakukan 'itu'.
Kini aula mendadak sepi sebelum isyarat Kaisar memenuhi aula lagi.
"Dan kamu Melody pergi, pergi lah ke Wilayah Utara dan jadilah Duchess di sana, aku serahkan wilayan Utara untuk mu, mulai sekarang kamu adalah penguasa Utara, pergi ke sana maka Baron Willton akan menyambutmu"suara itu kini jatuh membuat seisi aula kembali ricuh, Melody kini bahkan mangkat kepalanya menatap tak percaya ke arah Kaisar yang si4lnya adalah Kakak nya itu.
"Wilayah Utara?, bukan kah itu seperti mengirim mati Putri Melody?"
"Ku dengar sepanjang tahun wilayah Utara selalu di datangi oleh gerombolan moster"
"Ini lebih gila"
Seorang Bangsawan yang sepertinya berstatus tinggi kini maju ke depan, mengikuti etika yaitu memberi hormat sebelum akhirnya dia menentang keputusan Kaisar.
"Yang Mulia!, tolong pikirkan lagi!, jika anda mengirim Putri Melody ke sana bukan kah anda seperti menjatuhkan hukuman mati?"ucap Bangsawan tersebut.
"Duke Carvallo, apa kamu meragukan keputusan ku?"tanya Kaisar dengan tatapan mengerikan yang di tujukan ke arah Duke Carvallo.
Duke Carvallo yang mendengar itu segara terkejut dan buru-buru menjawab, walaupun dia kasian terhadap Putri Melody tapi mempertaruhkan hidup nya juga tak baik.
"Tidak, tidak Yang Mulia!"ucap Duke Carvallo dengan cepat.
"Bagus"ucap Kaisar puas sebelum melihat ke arah Melody lagi yang kini mempelototi nya dengan tatapan setajam singa bahkan belakang punggungnya kini berdiri dengan ngeri.
"Uhem!, ehem!, dan kamu Melody tunggu apa lagi?"ucap Kaisar lagi dengan canggung dia tak menyangka baru saja dia takut dengan adik bungsunya bagaimana mungkin?!.
Setelah di pikir-pikir sepertinya para adiknya lebih menakutkan dari pada diri nya, contohkan saja pangeran ke-2 yang dari kecil saat berumur 10 tahun sudah pergi berburu ke hutan untuk mendapatkan beruang, dia bahkan masih ingat ekspresi bangga dari adik ke-2 nya itu.
Dia menggelengkan kepalanya berusaha mengusir ekspresi adik ke-2 nya itu hingga sebuah suara membuatnya kembali sadar.
Trang!
Sebuah pedang kini jatuh ke lantai aula, pedang itu adalah pedang yang di pegang oleh Melody.
"Baik Yang mulia"ucap Melody tanpa memberi salam sama sekali dia hanya berdiri dengan tegak di sana sebelum pergi keluar dengan ekspresi datar, dia bahkan kini melupakan etika.
Kaisar yang melihat itu hanya bisa menghela nafas sebelum kembali menyuruh pesta untuk di lanjutkan.
"Lanjutkan pestanya"ucap Kaisar.
Kini pesta segara di lanjutkan setelah masalah tersebut, para Pelayan pun segera membereskan semua kekacauan yang ada.
Melody keluar dari aula dengan wajah amarah, serta aura suram dan mengerikan membuat Penjaga yang menjaga pintu luar Aula yang baru datang karena keributan yang terjadi mengelus dada nya dengan tubuh gemetar, baru pertama kali nya dia melihat Putri Melody memiliki aura seperti itu.
Pasalnya selama ini Putri Melody selalu dikelilingi aura hangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Aster
kaisar nya dibikin mati aja lah bikin kesel
2023-02-16
2
AK_Wiedhiyaa16
Sehangat2nya sifat seseorang kalau terus menerus diperlakukan semena2 lama juga bisa berubah jadi monster yg mematikan..
2023-01-08
2