Bab 4 Jadi Duchess Utara Kamu Serius?

 "Hentikan, hentikan pertarungan kalian!!!"terikan Kaisar kini menghentikan pertarungan Melody dan Sir Alex yang kini saling berhadapan.

__________

Entah itu Melody atau pun Sir Alex sama-sama berhenti saat kedua hampir saja memenggal kepala satu sama lain, mereka sangat tertegun dengan suara Kaisar sehingga mereka dengan buru-buru menghentikan pertarungan.

Namun darah kini mengalir dari leher Sir Alex yang membuatnya menelan ludahnya susah payah, dia tak menyangka bahwa seorang Putri bisa melukainya, dia kalah, Putri Melody lebih cepat dari pada dirinya!.

"Kamu Sir Alex bagaimana?, seorang Kesatria yang seharusnya melindungi darah Kekaisaran justru menyerang seorang Putri dari Kekaisaran yang dia lindungi, pergi, pergi dan minta hukuman untuk mu"ucap Kaisar sambil mengibaskan tangannya menyuruh Sir Alex pergi.

"Baik Yang Mulia"ucap Sir Alex sambil memberi hormat sebelum pergi sesuai perintah dari Kaisar.

Kini Kaisar duduk di kursi nya dengan lemas sambil memijat kepala nya yang berdenyut sakit sebelum menatap ke arah Janda Permaisuri ke-1 dangan tajam, wanita itu adalah ibunya namun dia selalu saja membuatnya dalam masalah.

"Dan anda, ibu apa ini sikap seorang mantan Permaisuri?!, apa yang ibu lakukan dengan cara melukai Melody?!"ucap Kaisar penuh amarah.

Janda Permaisuri ke-1 yang mendengar itu tersentak dan segera berusaha membela diri.

"Nak, ibu tak bermaksud begitu_"ucap Janda Permaisuri ke-1 membela dirinya.

"Cukup bu!, sekarang pergi, Janda Permaisuri ke-1 sekarang menerima hukuman dia di larang keluar dari kediaman selama dua bulan, dan seluruh tanggung jawabnya akan di alihkan ke Janda Permaisuri ke-2 untuk sementara"ucap Kaisar final yang memotong ucapan ibunya sendiri.

Janda Permaisuri ke-1 yang mendengar itu hendak membantah namun Pelayan kepercayaan segera mengentikannya.

"Baik Yang Mulia Janda Permaisuri ke-1 pasti akan menurutinya"ucap Pelayan yang menjadi kepercayaan Janda Permaisuri ke-1.

Pelayan itu kemudian mendapat tatapan tajam dari Janda Permaisuri ke-1.

"Apa?, apa yang kamu_"ucap Janda Permaisuri ke-1 melotot ke arah Pelayannya itu.

"Diam lah Yang Mulia jika anda tak ingin membuat Kaisar lebih marah, lebih baik sakarang kita kembali ke istana Emerli, anda bisa menghukum saya nanti atas ke tidak sopan nya saya"ucap Pelayan kepercayaan nya yang membuat Janda Permaisuri ke-1 langsung menutup mulutnya.

Dia berfikir bahwa apa yang di katakan oleh Pelayannya itu benar, jika Kaisar marah mungkin saja tidak cukup hanya 2 bulan.

Sehingga dengan menurut Janda Permaisuri ke-1 keluar dari Aula di ikuti oleh para atek nya yang barusan saja masuk karena terikan Janda Permaisuri ke-1 yang membuat masalah.

Seperginya Janda Permaisuri ke-1 kini Kaisar segera menatap kearah adik bungsu nya yang kini masih memegang pedang dengan kepala yang tertunduk serta darah yang kini mengalir dari gagang pedang hingga keujungnya dan darahnya yang menetes di lantai.

Melihat penampilan Melody saat ini tak mungkin dia mengirim adik nya pergi untuk menikah.

Melihat kakak laki-laki tertuanya sedang pusing kini Putri ke-2 Rosalina Van BlueMoon kini berdiri.

"Kakak biarkan aku yang menggantikan adik menikah"ucap nya tiba-tiba yang membuat Kasiar serta seisi aula menatapnya dengan terkejut.

"Roselina, apa kamu yakin?"tanya Kaisar.

"Ya Yang Mulia"ucap Roselina dangan suara penuh keyakinan.

Kaisar yang mendengar itu hanya menghela nafas dan segera memanggil Pelayan.

"Pelayan!, pergi persiapkan Putri Roselina untuk pernikahan"ucap Kaisar.

"Baik Yang Mulia"Pelayan itu membungkuk sebelum pergi bersama Putri Roselina untuk bersiap.

Sebelum pergi Roselina manatap kebelakang ke arah di mana Melody masih berdiri.

'Aku akan berkorban untukmu adik, jaga dirimu baik-baik'ucap nya dengan mata sendu menatap Melody dia tak menyangka bahwa adiknya yang begitu lucu dan polos itu berani melakukan 'itu'.

Kini aula mendadak sepi sebelum isyarat Kaisar memenuhi aula lagi.

"Dan kamu Melody pergi, pergi lah ke Wilayah Utara dan jadilah Duchess di sana, aku serahkan wilayan Utara untuk mu, mulai sekarang kamu adalah penguasa Utara, pergi ke sana maka Baron Willton akan menyambutmu"suara itu kini jatuh membuat seisi aula kembali ricuh, Melody kini bahkan mangkat kepalanya menatap tak percaya ke arah Kaisar yang si4lnya adalah Kakak nya itu.

"Wilayah Utara?, bukan kah itu seperti mengirim mati Putri Melody?"

"Ku dengar sepanjang tahun wilayah Utara selalu di datangi oleh gerombolan moster"

"Ini lebih gila"

Seorang Bangsawan yang sepertinya berstatus tinggi kini maju ke depan, mengikuti etika yaitu memberi hormat sebelum akhirnya dia menentang keputusan Kaisar.

"Yang Mulia!, tolong pikirkan lagi!, jika anda mengirim Putri Melody ke sana bukan kah anda seperti menjatuhkan hukuman mati?"ucap Bangsawan tersebut.

"Duke Carvallo, apa kamu meragukan keputusan ku?"tanya Kaisar dengan tatapan mengerikan yang di tujukan ke arah Duke Carvallo.

Duke Carvallo yang mendengar itu segara terkejut dan buru-buru menjawab, walaupun dia kasian terhadap Putri Melody tapi mempertaruhkan hidup nya juga tak baik.

"Tidak, tidak Yang Mulia!"ucap Duke Carvallo dengan cepat.

"Bagus"ucap Kaisar puas sebelum melihat ke arah Melody lagi yang kini mempelototi nya dengan tatapan setajam singa bahkan belakang punggungnya kini berdiri dengan ngeri.

"Uhem!, ehem!, dan kamu Melody tunggu apa lagi?"ucap Kaisar lagi dengan canggung dia tak menyangka baru saja dia takut dengan adik bungsunya bagaimana mungkin?!.

Setelah di pikir-pikir sepertinya para adiknya lebih menakutkan dari pada diri nya, contohkan saja pangeran ke-2 yang dari kecil saat berumur 10 tahun sudah pergi berburu ke hutan untuk mendapatkan beruang, dia bahkan masih ingat ekspresi bangga dari adik ke-2 nya itu.

Dia menggelengkan kepalanya berusaha mengusir ekspresi adik ke-2 nya itu hingga sebuah suara membuatnya kembali sadar.

Trang!

Sebuah pedang kini jatuh ke lantai aula, pedang itu adalah pedang yang di pegang oleh Melody.

"Baik Yang mulia"ucap Melody tanpa memberi salam sama sekali dia hanya berdiri dengan tegak di sana sebelum pergi keluar dengan ekspresi datar, dia bahkan kini melupakan etika.

Kaisar yang melihat itu hanya bisa menghela nafas sebelum kembali menyuruh pesta untuk di lanjutkan.

"Lanjutkan pestanya"ucap Kaisar.

Kini pesta segara di lanjutkan setelah masalah tersebut, para Pelayan pun segera membereskan semua kekacauan yang ada.

Melody keluar dari aula dengan wajah amarah, serta aura suram dan mengerikan membuat Penjaga yang menjaga pintu luar Aula yang baru datang karena keributan yang terjadi mengelus dada nya dengan tubuh gemetar, baru pertama kali nya dia melihat Putri Melody memiliki aura seperti itu.

Pasalnya selama ini Putri Melody selalu dikelilingi aura hangat.

Terpopuler

Comments

Aster

Aster

kaisar nya dibikin mati aja lah bikin kesel

2023-02-16

2

AK_Wiedhiyaa16

AK_Wiedhiyaa16

Sehangat2nya sifat seseorang kalau terus menerus diperlakukan semena2 lama juga bisa berubah jadi monster yg mematikan..

2023-01-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Melody Van BlueMoon
2 Bab 2 Tak mau menikah
3 Bab 3 Melody vs Sir Alex
4 Bab 4 Jadi Duchess Utara Kamu Serius?
5 Bab 5 Kesetiaan dan Kesatria yang Aneh
6 Bab 6 Pergi dan Serangan Pembunuh
7 Bab 7 Ini Hanya Cara Melindungi Diri Sendiri
8 Bab 8 Kepergian yang tanpa pamit
9 Bab 9 Nanti saja lah
10 Bab 10 Rute Perjalanan
11 Bab 11 Amarah yang tak perlu
12 Bab 12 Penyesalan selalu datang terlambat
13 Bab 13 Kasus pembunuhan
14 Bab 14 Dikejar
15 Bab 15 Dikira apa?
16 Bab 16 Duchy Utara
17 Bab 17 Kondisi Duchy Utara
18 Bab 18 Obat bukan sembarangan
19 Bab 19 Yakin dek?
20 Bab 20 Pesta?, tentu saja aku harus datang!
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58 Melody lebih cocok jadi Kaisar?
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76 Bandit sudah biasa
77 Bab 77 Pertarungan di tengah lautan
78 Bab 78 Kejadian di Penginapan
79 Bab 79 Ada yang tidak beres
80 Bab 80 Ada apa dengan Kota ini?
81 Bab 81 Siapa yang terbaik?
82 Bab 82 Chu Niang Niang
83 Bab 83 Kota yang kacau!
84 Bab 84 pemandangan yang indah
85 Bab 85 Kapten yang marah itu merepotkan!~
86 Bab 86 Negari Gingseng?
87 Bab 87 Kasus Pembunuhan
88 Bab 88 Melody menghilang?
89 Bab 89 Sang Pembunuh?!
90 Bab 90 Melody mengamuk di Kota
91 Bab 91 Kasus beres
92 Bab 92 Perpustakaan Antar Dimensi
93 Bab 93 Gadis di hamparan Salju
94 Bab 94 Melody dan dirinya di masa lalu
95 Bab 95 Kembalinya Melody
96 Bab 96 Kekaisaran berhianat?!
97 Bab 97 Kabar tentang kedatangan Melody
98 Bab 98. Petir
99 Bab 99 Gerakan Pertama
100 Bab 100 Rencana Melody
101 Bab 101 Rencana yang di susun
102 Bab 102 Mulai (1)
103 Bab 103 Mulai (2) Kerja sama
104 Bab 104 Mulai (3) Delice kembali membuka mata
105 Bab 105 Mulai (4) Serangan malam
106 Bab 106 Mulai (5) Devian
107 Bab 107 Mulai (6) kecurigaan Duke Milian
108 Bab 108 Mulai (7) Ibu Kota Kekaisaran yang Makin Parah
109 Bab 109 Mulai (8) Rencana Kaisar
110 Bab 110 Mulai (9) Rencana Kaisar dan Duke yang berjalan
111 Bab 111 Mulai (10) .........
112 Bab 102 Mulai (11) Viscount, Marquess, dan Count
113 Bab 113 Mulai (12) Pertambangan
114 Bab 114 Mulai (13)
115 Bab 115 Mulia (14)
116 Bab 116 Mulia (15) panah api
117 Bab 117 Mulai (16) detik-detik musnahnya pasukan Zero
118 Bab 118 Mulai (17) Kebenaran tentang Zero
119 Bab 119 Mulai (20)
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bsb 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Bab 1 Melody Van BlueMoon
2
Bab 2 Tak mau menikah
3
Bab 3 Melody vs Sir Alex
4
Bab 4 Jadi Duchess Utara Kamu Serius?
5
Bab 5 Kesetiaan dan Kesatria yang Aneh
6
Bab 6 Pergi dan Serangan Pembunuh
7
Bab 7 Ini Hanya Cara Melindungi Diri Sendiri
8
Bab 8 Kepergian yang tanpa pamit
9
Bab 9 Nanti saja lah
10
Bab 10 Rute Perjalanan
11
Bab 11 Amarah yang tak perlu
12
Bab 12 Penyesalan selalu datang terlambat
13
Bab 13 Kasus pembunuhan
14
Bab 14 Dikejar
15
Bab 15 Dikira apa?
16
Bab 16 Duchy Utara
17
Bab 17 Kondisi Duchy Utara
18
Bab 18 Obat bukan sembarangan
19
Bab 19 Yakin dek?
20
Bab 20 Pesta?, tentu saja aku harus datang!
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58 Melody lebih cocok jadi Kaisar?
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76 Bandit sudah biasa
77
Bab 77 Pertarungan di tengah lautan
78
Bab 78 Kejadian di Penginapan
79
Bab 79 Ada yang tidak beres
80
Bab 80 Ada apa dengan Kota ini?
81
Bab 81 Siapa yang terbaik?
82
Bab 82 Chu Niang Niang
83
Bab 83 Kota yang kacau!
84
Bab 84 pemandangan yang indah
85
Bab 85 Kapten yang marah itu merepotkan!~
86
Bab 86 Negari Gingseng?
87
Bab 87 Kasus Pembunuhan
88
Bab 88 Melody menghilang?
89
Bab 89 Sang Pembunuh?!
90
Bab 90 Melody mengamuk di Kota
91
Bab 91 Kasus beres
92
Bab 92 Perpustakaan Antar Dimensi
93
Bab 93 Gadis di hamparan Salju
94
Bab 94 Melody dan dirinya di masa lalu
95
Bab 95 Kembalinya Melody
96
Bab 96 Kekaisaran berhianat?!
97
Bab 97 Kabar tentang kedatangan Melody
98
Bab 98. Petir
99
Bab 99 Gerakan Pertama
100
Bab 100 Rencana Melody
101
Bab 101 Rencana yang di susun
102
Bab 102 Mulai (1)
103
Bab 103 Mulai (2) Kerja sama
104
Bab 104 Mulai (3) Delice kembali membuka mata
105
Bab 105 Mulai (4) Serangan malam
106
Bab 106 Mulai (5) Devian
107
Bab 107 Mulai (6) kecurigaan Duke Milian
108
Bab 108 Mulai (7) Ibu Kota Kekaisaran yang Makin Parah
109
Bab 109 Mulai (8) Rencana Kaisar
110
Bab 110 Mulai (9) Rencana Kaisar dan Duke yang berjalan
111
Bab 111 Mulai (10) .........
112
Bab 102 Mulai (11) Viscount, Marquess, dan Count
113
Bab 113 Mulai (12) Pertambangan
114
Bab 114 Mulai (13)
115
Bab 115 Mulia (14)
116
Bab 116 Mulia (15) panah api
117
Bab 117 Mulai (16) detik-detik musnahnya pasukan Zero
118
Bab 118 Mulai (17) Kebenaran tentang Zero
119
Bab 119 Mulai (20)
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bsb 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!