Bab 3 Melody vs Sir Alex

"Salam pada cahaya Kekaisaran Kaisar BlueMoon"ucap Janda Permaisuri ke-1 memberi salam kepada Kaisar.

____________________

Perhatian Kaisar kini tertuju kepada Janda Permaisuri ke-1.

"Yang Mulia Melody harus menikah, anda tau bukan seberapa pentingnya pernikahan ini bagi Kekaisaran kita, maka dari itu Yang Mulia tolong pikirkan lagi, jika anda tak mengirim Melody menikah lalu bagaimana dengan Kekaisaran ini"ucap Janda Permaisuri ke-1.

Mendengar itu Kaisar mulai memijat keningnya dia merasa pusing dengan drama yang akan kaluar sebentar lagi.

Melody yang mendengar itu tak tinggal diam, aktingnya kini segara di mulai.

"Kakak tapi aku tak ingin menikah, aku masih terlalu muda, aku masih ingin bebas"ucap Melody dengan nada sedih kepalanya kini tertunduk dengan lesu itu terlihat sangat menyedihkan apa lagi wajah nya yang cantik memberi kesan 'wanita cantik yang menyedihkan' di mata semua orang yang ada di Aula.

Sementara itu Janda Permaisuri ke-1 memelototi Melody lebih, dan lebih sehingga bola mata nya hampir saja keluar.

"Melody~_"Kaisar sendiri kini juga merasa kasian pada Melody kalau di lihat-lihat umur Melody dengan Putri ke 3 berjarak 4 tahun dan itu jarak yang tak sedikit.

Mengirim Melody kesana itu seperti sangat tak bijaksana, apa lagi putri-putri yang lebih tua balum menikah, di tambah Melody baru debut di kalangan kelas atas selama beberapa bulan saja.

Tapi jika dia tak mengirim Melody, dan mengirim Putri yang lain, Janda Permaisuri ke-1 pasti tak akan tinggal diam.

Semakin di pikirkan semakin sakit kepalanya, apa dia boleh pensiun?.

Dalam pikiran nya Kaisar diam-diam berfikir untuk pensiun sambil menatap saudara ke 2 nya yang balik mendapat tatapan mematikan dari saudara nya itu yang cukup membuat nya terkejut dan merinding.

'Tidak!!-tidak!, apa yang aku pikirkan!, bisa-bisa nya aku berfikir untuk menjadikan adik ke 2 sebagai Kaisar?!, bukan kah kepala ku duluan yang akan dia penggal!!?'batin nya merinding.

"Tidak bisa!, Melody harus menikah!, apa pun yang terjadi, Pengawal!, tangkap Putri Melody dan bawa ke kereta pengantin dan kirim dia Kekaisaran BlackVall!!!"perintah Janda Permaisuri ke-1 kini terdengar, sebelum Kaisar sendiri mengambil keputusan.

Kini para Pengawal satu demi satu masuk ke dalan Aula di mana pesta diadakan, semua Pengawal kini ragu antara ingin menuruti perintah Janda Permaisuri ke-1 atau berpihak pada Putri Melody Putri yang sangat perhatian kepada mereka semua tanpa memandang kasta.

Melihat para Pengawal yang begitu ragu Janda Permaisuri ke-1 mengepalkan kedua tangannya, dan segera berteriak.

"Apa yang kalian lakukan!!!?, cepat tanggap Putri Melody!!!!"

Mendengar teriakan itu para Pengawal tersentak dan dengan berat hati mereka menarik pedang mereka dan segera menuju ke arah Putri Melody untuk melumpuhkan nya.

Melody yang malihat itu segera menarik pedang yang selama ini dia sembunyikan di balik gaun nya indah nya itu.

Sring~

Trang!

Pedang Melody kini baru saja membuat pedang salah satu Pengawal terpental hingga menancap di tiang aula.

Pengawal yang pedangnya terlempar itu kini membeku, begitu pun dengan semua orang yang ada di aula, gerakan itu sangat cepat hingga mereka yang ada di sana bahkan tak bisa melihat gerakan itu.

Sedangkan tubuh Janda Permaisuri ke-1 kini bergetar hebat, dan tangan yang gemetar sekali lagi kini dia menujuk ke arah Melody dengan amarah yang amat besar Janda Permaisuri ke-1 berteriak.

"Ka_kamu, beraninya seorang Putri dan seorang gadis memegang pedang!, ternyata Pengawal tak cukup untuk mu!, kalau begitu biarkan para Kesatria yang akan menangkap mu, Sir Alex tangkap Putri Melody!!!"teriak Janda Permaisuri ke-1 kepada Kesatria yang salalu mendampinginya kemana pun dia pergi.

Sir Alex kini segera membungkuk ke arah Janda Permaisuri ke-1 sebelum menarik pedangnya dan menuju ke arah Melody.

Para Pengawal yang melihatnya segara berusaha memblokir serangan dari Sir Alex, mereka takut jika Sir Alex yang bertindak dia akan melukai Putri Melody.

Namun tentu saja kekuatan para Pengawal dengan satu Kesatria kalah jauh sehingga dengan mudahnya mereka tumbang.

Kini mereka para Pengawal menatap ke arah Kaisar berharap Kaisar akan menghentikan kegilaan Janda Permaisuri ke-1 namun sayang sekali Kaisar masih saja memijat keningnya tanpa bisa perduli ke pada Putri Melody.

Melody sendiri kini sudah memasang kuda-kuda, dia tak tau dari mana dia bisa memegang pedang seakan pedang itu telah menyatu dengan jiwa nya.

Para Pengawal yang melihat Kaisar sama sekali tak perduli diam-diam mengertakan gigi mereka, dalam hati mereka bertekad 'kemana pun Putri Melody pergi, entah itu kemana bahkan jika itu ke neraka mereka akan mengikuti Putri Melody apa pun yang terjadi!!'

Melody kini menutup mata nya dan membukanya dengan perlahan dia tak tau apa kah dia bisa mengalahkan Kesatria di depan nya tapi apa pun hasilnya dia akan tetap berjuang hingga tetes darah terakhir.

Trang!

Sebuah serangan kini berhasil di blokir oleh Melody, memutar tubuhnya kini Melody menyerang perut Sir Alex yang di tangkis dengan mudah oleh Sir Alex.

Ting!

Sir Alex kini menyerang Melody berusaha mengincar lehernya namun saat beberapa cm lagi akan mengenai leher Melody, segera saja Melody menangkis serangan itu.

Tang!

Kini Sir Alex membuat gerakan menusuk ke arah perut Melody namun dengan cekatan nya Melody menangkis serangan itu dengan pedang yang berbentuk vertikal.

Tang!

Ting!

Trang!

Trang!

Serangan demi serangan berusaha di blokir oleh Melody dengan segenap tenaga.

Kini tangan Melody bergetar dia tak kuat menahan serangan Sir Alex untuk waktu yang lama apa lagi kini pergelangan tangannya sangat sakit.

Warna merah darah tanpa sadar membasahi pita putih yang kini di lilitkan di pergelangan tangan Melody, luka nya kini terbuka namun balum ada yang menyadarinya sebelum satu tetes darah kini mengotori lantai, serta sebuah terikan salah satu Bangasawan yang pertama kali melihatnya.

"Kyaaaa!, darah!, itu darah!"teriak satu Bangasawan wanita dengan tubuh gemetar serta tangan yang menujuk tangan Putri Melody yang terus mengeluarkan darah segar.

Kini semua perhatian segera menuju ke arah Bangasawan itu sebelum melihat ke arah Putri Melody yang masih memiliki ekspresi datar walaupun tanganya kini berdarah-darah.

Kaisar yang mendengar teriakan itu terkejut dia baru sadar bahwa ada pertarungan di depan nya, dalam hati dia mengutuk bahwa dia seperti orang tuli saja.

"Hentikan, hentikan pertarungan kalian!!!"terikan Kaisar kini menghentikan pertarungan Melody dan Sir Alex yang kini saling berhadapan.

Terpopuler

Comments

Aster

Aster

lo kaisar bukan sih? turun aja klo jd kaisar gabisa teges. ga guna banget

2023-02-16

2

AK_Wiedhiyaa16

AK_Wiedhiyaa16

Kaisar ga berguna..

2023-01-08

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Melody Van BlueMoon
2 Bab 2 Tak mau menikah
3 Bab 3 Melody vs Sir Alex
4 Bab 4 Jadi Duchess Utara Kamu Serius?
5 Bab 5 Kesetiaan dan Kesatria yang Aneh
6 Bab 6 Pergi dan Serangan Pembunuh
7 Bab 7 Ini Hanya Cara Melindungi Diri Sendiri
8 Bab 8 Kepergian yang tanpa pamit
9 Bab 9 Nanti saja lah
10 Bab 10 Rute Perjalanan
11 Bab 11 Amarah yang tak perlu
12 Bab 12 Penyesalan selalu datang terlambat
13 Bab 13 Kasus pembunuhan
14 Bab 14 Dikejar
15 Bab 15 Dikira apa?
16 Bab 16 Duchy Utara
17 Bab 17 Kondisi Duchy Utara
18 Bab 18 Obat bukan sembarangan
19 Bab 19 Yakin dek?
20 Bab 20 Pesta?, tentu saja aku harus datang!
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58 Melody lebih cocok jadi Kaisar?
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76 Bandit sudah biasa
77 Bab 77 Pertarungan di tengah lautan
78 Bab 78 Kejadian di Penginapan
79 Bab 79 Ada yang tidak beres
80 Bab 80 Ada apa dengan Kota ini?
81 Bab 81 Siapa yang terbaik?
82 Bab 82 Chu Niang Niang
83 Bab 83 Kota yang kacau!
84 Bab 84 pemandangan yang indah
85 Bab 85 Kapten yang marah itu merepotkan!~
86 Bab 86 Negari Gingseng?
87 Bab 87 Kasus Pembunuhan
88 Bab 88 Melody menghilang?
89 Bab 89 Sang Pembunuh?!
90 Bab 90 Melody mengamuk di Kota
91 Bab 91 Kasus beres
92 Bab 92 Perpustakaan Antar Dimensi
93 Bab 93 Gadis di hamparan Salju
94 Bab 94 Melody dan dirinya di masa lalu
95 Bab 95 Kembalinya Melody
96 Bab 96 Kekaisaran berhianat?!
97 Bab 97 Kabar tentang kedatangan Melody
98 Bab 98. Petir
99 Bab 99 Gerakan Pertama
100 Bab 100 Rencana Melody
101 Bab 101 Rencana yang di susun
102 Bab 102 Mulai (1)
103 Bab 103 Mulai (2) Kerja sama
104 Bab 104 Mulai (3) Delice kembali membuka mata
105 Bab 105 Mulai (4) Serangan malam
106 Bab 106 Mulai (5) Devian
107 Bab 107 Mulai (6) kecurigaan Duke Milian
108 Bab 108 Mulai (7) Ibu Kota Kekaisaran yang Makin Parah
109 Bab 109 Mulai (8) Rencana Kaisar
110 Bab 110 Mulai (9) Rencana Kaisar dan Duke yang berjalan
111 Bab 111 Mulai (10) .........
112 Bab 102 Mulai (11) Viscount, Marquess, dan Count
113 Bab 113 Mulai (12) Pertambangan
114 Bab 114 Mulai (13)
115 Bab 115 Mulia (14)
116 Bab 116 Mulia (15) panah api
117 Bab 117 Mulai (16) detik-detik musnahnya pasukan Zero
118 Bab 118 Mulai (17) Kebenaran tentang Zero
119 Bab 119 Mulai (20)
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bsb 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Bab 1 Melody Van BlueMoon
2
Bab 2 Tak mau menikah
3
Bab 3 Melody vs Sir Alex
4
Bab 4 Jadi Duchess Utara Kamu Serius?
5
Bab 5 Kesetiaan dan Kesatria yang Aneh
6
Bab 6 Pergi dan Serangan Pembunuh
7
Bab 7 Ini Hanya Cara Melindungi Diri Sendiri
8
Bab 8 Kepergian yang tanpa pamit
9
Bab 9 Nanti saja lah
10
Bab 10 Rute Perjalanan
11
Bab 11 Amarah yang tak perlu
12
Bab 12 Penyesalan selalu datang terlambat
13
Bab 13 Kasus pembunuhan
14
Bab 14 Dikejar
15
Bab 15 Dikira apa?
16
Bab 16 Duchy Utara
17
Bab 17 Kondisi Duchy Utara
18
Bab 18 Obat bukan sembarangan
19
Bab 19 Yakin dek?
20
Bab 20 Pesta?, tentu saja aku harus datang!
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58 Melody lebih cocok jadi Kaisar?
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76 Bandit sudah biasa
77
Bab 77 Pertarungan di tengah lautan
78
Bab 78 Kejadian di Penginapan
79
Bab 79 Ada yang tidak beres
80
Bab 80 Ada apa dengan Kota ini?
81
Bab 81 Siapa yang terbaik?
82
Bab 82 Chu Niang Niang
83
Bab 83 Kota yang kacau!
84
Bab 84 pemandangan yang indah
85
Bab 85 Kapten yang marah itu merepotkan!~
86
Bab 86 Negari Gingseng?
87
Bab 87 Kasus Pembunuhan
88
Bab 88 Melody menghilang?
89
Bab 89 Sang Pembunuh?!
90
Bab 90 Melody mengamuk di Kota
91
Bab 91 Kasus beres
92
Bab 92 Perpustakaan Antar Dimensi
93
Bab 93 Gadis di hamparan Salju
94
Bab 94 Melody dan dirinya di masa lalu
95
Bab 95 Kembalinya Melody
96
Bab 96 Kekaisaran berhianat?!
97
Bab 97 Kabar tentang kedatangan Melody
98
Bab 98. Petir
99
Bab 99 Gerakan Pertama
100
Bab 100 Rencana Melody
101
Bab 101 Rencana yang di susun
102
Bab 102 Mulai (1)
103
Bab 103 Mulai (2) Kerja sama
104
Bab 104 Mulai (3) Delice kembali membuka mata
105
Bab 105 Mulai (4) Serangan malam
106
Bab 106 Mulai (5) Devian
107
Bab 107 Mulai (6) kecurigaan Duke Milian
108
Bab 108 Mulai (7) Ibu Kota Kekaisaran yang Makin Parah
109
Bab 109 Mulai (8) Rencana Kaisar
110
Bab 110 Mulai (9) Rencana Kaisar dan Duke yang berjalan
111
Bab 111 Mulai (10) .........
112
Bab 102 Mulai (11) Viscount, Marquess, dan Count
113
Bab 113 Mulai (12) Pertambangan
114
Bab 114 Mulai (13)
115
Bab 115 Mulia (14)
116
Bab 116 Mulia (15) panah api
117
Bab 117 Mulai (16) detik-detik musnahnya pasukan Zero
118
Bab 118 Mulai (17) Kebenaran tentang Zero
119
Bab 119 Mulai (20)
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bsb 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!