Part 3 Menjalani hidup baru

“Kamu yang sabar nak, mungkin Allah sedang menguji keimanan mu saat ini,” ujar Nanda pada putranya itu.

“Iya Bu, “ jawab Ravi sembari tersenyum tipis pada Ibunya.

“Yang penting kita telah berusaha semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan Sovia, tapi karena Allah belum mempertemukan kalian, yeah, kamu mesti tetap bersabar.”

“Menurut Ibu, mungkin nggak kira-kira, Sovia pergi dengan pria lain?”

“Entahlah nak, tapi Ibu yakin kalau Sovia tidak seperti itu orangnya, karena selama ini, dia selalu memperlihatkan kelembutan dan kebaikannya sama kita.”

“Aku yakin pasti ada yang nggak beres dengan hilangnya Sovia.”

“Ibu juga merasakan hal yang sama, nak. tapi bukankah keluarga Sovia juga telah mencari keberadaan anaknya?”

“Benar Bu, tapi hasilnya tetap nihil.”

“Aneh, tiada angin dan tiada pula hujan, tiba-tiba saja dia menghilang di malam itu, padahal ketika Ibu tanya dia di dalam kamar, Sovia merasa senang tuh, bahkan dia berjanji pada Ibu akan tetap menjaga mu sampai kapan pun.”

Mendengar cerita Nanda, hati Ravi bagai teriris-iris, luka yang belum sembuh, saat itu mulai mengeluarkan darah kembali. Bukan hanya tenaga yang terkuras untuk mencari keberadaan Sovia akan tetapi Ravi juga kehabisan uang untuk hal tersebut.

Pagi itu, Ravi bersama teman-temannya, mendatangi kantor polisi, untuk menanyakan hal yang menyangkut hilangnya Sovia. Namun hingga saat itu polisi belum bisa menemukan barang bukti tentang menghilangnya kekasih Ravi itu.

“Kami juga sudah berusaha Dek, namun hingga saat ini, kami belum menemukan sedikit petunjuk pun tentang hilangnya saudari Sovia.”

Mendengar keterangan dari polisi, tersebut, hati Ravi menjadi sedih, karena hingga saat itu sudah masuk bulan kedua semenjak hilangnya Sovia.

Kelima orang teman Ravi yang selalu setia menemaninya, merasa prihatin sekali, mereka selau bergerak untuk membantu Ravi dalam mencari keberadaan Sovia.

“Ravi, kau yakin kalau Sovia itu nggak memiliki kekasih lain, selain kamu?” tanya Ihsan.

“Mana saya tau San,” jawab Ravi sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

“Berarti, kita semua harus menyelidikinya terlebih dahulu, pada keluarga Sovia, agar kasus ini segera selesai.”

“Sebenarnya memang seperti itu, Ren. Tapi masalahnya sekarang ini, apakah kedua orang tua Sovia nggak marah pada kita kalau hal ini kita tanyakan pada mereka.”

“Iya, juga ya,” jawab Reno sembari mengernyitkan kedua alisnya.

“Kalau menurut ku, kita selidiki aja kasus ini pelan-pelan, tanpa harus memberi tahu siapa pun, nanti kalau kita udah menemukan titik terangnya, baru kita laporkan ke polisi.”

“Ya, aku setuju!” kata Revan dengan kepolosannya.

“Baiklah untuk sementara waktu biarlah hal ini kita selidiki aja dulu bersama.”

“Ok.” Jawab kelima orang teman Ravi yang begitu setia mendampingi Ravi baik dalam suka maupun duka.

Namun, sejauh manapun Ravi berusaha untuk terus menyelidikinya, dia selalu saja mendapatkan kendala diluar keinginannya, seakan-akan ada sekenario yang secara tidak langsung melarang Ravi untuk terus bergerak.

“Katanya, mau menyelidiki kasus ini sendiri, tapi kok masih tidur nak?” tanya Nanda yang mendapati Ravi masih tertidur pulas di kamarnya.

“Tadi malam aku keluar Bu, tapi aku merasakan ada seseorang yang mengikuti ku dari belakang.”

“Jangan-jangan mereka itu salah seorang yang selama ini telah menculik Sovia.”

“Ibu, jangan berfikiran negatif dulu kenapa sih?”

“Ibu nggak berfikiran negatif nak, tapi kita kan harus waspada, siapa tau setelah Sovia, mereka juga mengincar nyawamu.”

Mendengar ucapan Ibunya, Ravi jadi berfikir ulang kembali, Ibunya benar, siapa tau Sovia menjadi korban penculikan selama ini, dan mereka juga mengincar Ravi untuk di jadikan target kedua mereka.

Semenjak malam itu, Ravi pun jarang keluar rumah, bahkan saat kelima orang temannya datang pun Ravi berusaha untuk menolak mereka.

Revan heran, karena Ravi jauh berubah dan terlihat lebih banyak menutup diri ketimbang bicara pada siapa pun. Mesti semenjak hari itu Ravi tetap bertugas sebagai seorang guru yang baik, namun dia tak pernah mengungkit masa lalunya bersama Sovia.

Memang terasa begitu sulit untuk di jalani, tapi Ravi harus tetap tegar, karena kalau Ravi berbuat sesuatu, pasti nyawanya yang dalam bahaya.

Hal itupun telah di laporkan Ravi ke polisi, namun tak ada jawaban tentang laporannya itu. Sehingga keluarga Ravi hanya bisa diam dan tutup mulut.

Kejadian itu sebenarnya membuat Ravi dan keluarganya merasa terancam. Karena hampir setiap hari ada saja orang-orang yang menutup wajahnya datang menghampiri rumah Ravi.

Malam itu, saat seluruh keluarga sedang tertidur dengan pulas, tiba-tiba rumah Ravi di datangi oleh seseorang, Ravi bersama keluarganya berusaha untuk diam. Sebenarnya ingin sekali Ravi menemui orang yang meneror keluarganya tersebut, namun Ayah dan Ibunya selalu melarang.

Bagi Nanda, hal itu akan membahayakan jiwa Ravi sendiri, itu sebabnya Nanda melarang Ravi untuk keluar rumah.

Diamnya keluarga Ravi membuat kasus itu semakin hening tak bergeming, sehingga keluarga Ravi bisa bebas melenggang keluar rumah dan tak ada lagi ancaman untuk mereka yang disayanginya.

Tak terasa, dua tahun sudah berlalu, semenjak kejadian itu, Ravi pun mulai melupakan wajah Sovia, mesti terasa sulit namun dia harus mampu untuk melakukannya.

Disekolah, Ravi terlihat seperti pria dingin, tak seorang wanita pun yang di lihatnya bisa membuat hidupnya bisa melupakan Sovia, mesti setiap harinya Ravi selalu mendapat pujian dari wanita yang berada di sekitarnya.

Di saat kekosongan hati telah membelenggu dirinya sendiri, Ravi mencoba untuk bisa kuat, seperti halnya dengan Ayu yang separoh hidupnya telah hancur.

Setelah beberapa bulan di rawat oleh Papanya, Ayu pun dinyatakan sembuh dari ketagihan obat yang di alaminya, hati Rinaldi menjadi senang, karena putri satu-satunya mulai menampakkan perubahan.

Seperti gadis yang lainnya, Ayu juga tampil biasa, dia bahkan tak lagi memikirkan Kenedi yang selama ini telah menjadi bagian dalam hidupnya.

“Masa depan menanti mu putri ku!” ujar Rinaldi pada Ayu.

Ayu pun tersenyum bahagia, senyum yang sudah lama tak pernah di lihat oleh Rinaldi, kini terkuak lebar di hadapannya.

“Besok Papa akan mendaftarkan mu kesekolah yang baru, apakah kau mau nak?” tanya Rinaldi pada Ayu.

“Terserah Papa aja," jawab Ayu singkat.

“Mulai hari ini, kita harus belajar hidup sederhana nak, karena Papa udah nggak punya apa-apa lagi untuk kau banggakan.”

“Aku mengerti Pa,” jawab Ayu pelan.

“Ayo habiskan makanan mu, dan segeralah tidur, karena esok Papa akan mengantarkan mu kesekolah.”

“Baik Pa,” jawab Ayu sembari menyudahi makanan yang ada dihadapannya.

Keesokan harinya, Ayu bersama Rinaldi mencoba mendaftar di SMA Pertiwi. Karena hanya sekolah itu yang letaknya agak sedikit dekat dari tempat tinggal mereka, mesti demilkian, Ayu harus mencari rumah kos untuk tempat tinggalnya.

Ayu tak mempermasalahkannya, gadis polos itu menerima dengan lapang dada apa yang di sarankan oleh Papanya tersebut.

Bersambung...

\*Selamat membaca\*

Terpopuler

Comments

Iril Nasri

Iril Nasri

semoga betah di sekolah baru nya ya Ayu

2023-01-08

0

Iril Nasri

Iril Nasri

mantap Thor

2023-01-03

0

AbyGail

AbyGail

Alurnya suka cepat berganti... btw semangat...

2022-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Hari yang menyenangkan
2 Part 2 Kejadian naas
3 Part 3 Menjalani hidup baru
4 Part 4 Menepati kos baru
5 Part 5 Memasuki sekolah baru
6 Part 6 Berebut idola yang tampan
7 Part 7 Penasaran
8 Part 8 Ketakutan
9 Part 9 Hal yang janggal
10 Part 10 Janji yang diucapkan Ravi
11 Part 11 Penampakan
12 Part 12 Penumpang baru
13 Part 13 Mendapat bantuan
14 Part 14 Munculnya penggalan kepala
15 Part 15 Tragedi memilukan
16 Part 16 Bekas cakaran di leher
17 Part 17 Solusi seorang ustadz
18 Part 18 Rencana yang gagal
19 Part 19 Dihantui rasa takut
20 Part 20 Ketegaran iman Sila
21 Part 21 Akibat begadang
22 Part 22 Keputusan yang diambil
23 Part 23 Bantuan seorang Ustadz
24 Part 24 Mimpi buruk
25 Part 25 Kasih sayang Ravi
26 Part 26 Serupa dengan Ravi
27 Part 27 Ungkapan perasaan Ayu
28 Part 28 Kejadian di luar dugaan
29 Part 29 Lendir
30 Part 30 Siksaan dari makhluk gaib
31 Part 31 Keputusan yang Sulit
32 Part 32 Aula sekolah
33 Part 33 Menyeramkan
34 Part 34 Disiksa makhluk halus
35 Part 35 Menembus dinding
36 Part 36 Malam yang mencekam
37 Part 37 Dapat serangan gaib.
38 Part 38 Mengalami koma
39 Part 39 kejadian yang mengerikan
40 Part 40 Membuat gaduh
41 Part 41 Penyelidikan
42 Part 42 Di kunjungi oleh Sovia
43 Part 43 Siksaan
44 Part 44 Menghilang
45 Part 45 kamar 107
46 Part 46 Di kerjain makhluk halus
47 Part 47 Salah tingkah
48 Part 48 Bertemu Sahabat lama
49 Part 49 Curiga
50 Part 50 Tanda yang di berikan Sovia
51 Part 51 Dilema
52 Part 52 Resah
53 Part 53 Memberi tanda
54 Part 54 Nasihat Ibu
55 Part 55 Membongkar rahasia
56 Part 56 Menampakkan diri
57 Part 57 Akhir hidup Ihsan
58 Part 58 Penyebab kematian Ihsan
59 Part 59 Pengakuan
60 Part 60 Mengadakan pengajian
61 Part 61 Selalu di ikuti
62 Part 62 Perlakuan baik Rinaldi
63 Part 63 Kembali ke sekolah
64 Part 64 Nasihat seorang sahabat
65 Part 65 Kejadian aneh.
66 Part 66 Sosok misterius
67 Part 67Murid jenius
68 Part 68 Kejadian di luar dugaan
69 Part 69 Korban roller coaster
70 Part 70 Siksaan yang dialami Leo.
71 Part 71 Kehilangan Revan
72 Part 72 Wafatnya Revan
73 Part 73. Anjuran Ustadz Safir
74 Part 74. Mendekam di balik jeruji besi
75 Part 75 Rasa takut
76 Part 76 Pingsan
77 Part 77 Penyelidikan
78 Part 78 Simpatik Kepsek
79 Part 79 surprise
80 Part 80 Terperangkap
81 Part 81 Selamat
82 Part 82 Rahasia
83 Part 83 Diganggu
84 Part 84 Meninggal dengan tragis
85 Part 85 Memakan belatung
86 Part 86 Kritis
87 Part 87 Kecurigaan
88 Part 88 Hampir ketahuan
89 Part 89 Lari dari rumah kost
90 Part 90 Takut bicara
91 Part 91 Dilema
92 Part 92 Menemukan Rambut panjang
93 Part 93 Pertemuan
94 Part 94 Rahasia yang dibongkar
95 Part 95 Disekap
96 Part 96 Ketahuan
97 Part 97 Ingin kembali
98 Part 98 Berkumpul di rumah Ravi
99 Part 99 Penggrebekan yang gagal
100 Part 100 Malam yang mencekam
101 Part 101 Bruno dibawah pergi
102 Part 102 Dilindas kereta hantu
103 Part 103 Kepergian Bruno
104 Part 104 Hantu pemilik kost
105 Part 105 Warisan untuk Leo
106 Part 106 Amanah untuk Leo.
107 Part 107 Menyelamatkan Laila
108 Part 108 Pencarian yang gagal
109 Part 109 Penghancuran altar pemujaan
110 Part 110 Kebahagiaan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Part 1 Hari yang menyenangkan
2
Part 2 Kejadian naas
3
Part 3 Menjalani hidup baru
4
Part 4 Menepati kos baru
5
Part 5 Memasuki sekolah baru
6
Part 6 Berebut idola yang tampan
7
Part 7 Penasaran
8
Part 8 Ketakutan
9
Part 9 Hal yang janggal
10
Part 10 Janji yang diucapkan Ravi
11
Part 11 Penampakan
12
Part 12 Penumpang baru
13
Part 13 Mendapat bantuan
14
Part 14 Munculnya penggalan kepala
15
Part 15 Tragedi memilukan
16
Part 16 Bekas cakaran di leher
17
Part 17 Solusi seorang ustadz
18
Part 18 Rencana yang gagal
19
Part 19 Dihantui rasa takut
20
Part 20 Ketegaran iman Sila
21
Part 21 Akibat begadang
22
Part 22 Keputusan yang diambil
23
Part 23 Bantuan seorang Ustadz
24
Part 24 Mimpi buruk
25
Part 25 Kasih sayang Ravi
26
Part 26 Serupa dengan Ravi
27
Part 27 Ungkapan perasaan Ayu
28
Part 28 Kejadian di luar dugaan
29
Part 29 Lendir
30
Part 30 Siksaan dari makhluk gaib
31
Part 31 Keputusan yang Sulit
32
Part 32 Aula sekolah
33
Part 33 Menyeramkan
34
Part 34 Disiksa makhluk halus
35
Part 35 Menembus dinding
36
Part 36 Malam yang mencekam
37
Part 37 Dapat serangan gaib.
38
Part 38 Mengalami koma
39
Part 39 kejadian yang mengerikan
40
Part 40 Membuat gaduh
41
Part 41 Penyelidikan
42
Part 42 Di kunjungi oleh Sovia
43
Part 43 Siksaan
44
Part 44 Menghilang
45
Part 45 kamar 107
46
Part 46 Di kerjain makhluk halus
47
Part 47 Salah tingkah
48
Part 48 Bertemu Sahabat lama
49
Part 49 Curiga
50
Part 50 Tanda yang di berikan Sovia
51
Part 51 Dilema
52
Part 52 Resah
53
Part 53 Memberi tanda
54
Part 54 Nasihat Ibu
55
Part 55 Membongkar rahasia
56
Part 56 Menampakkan diri
57
Part 57 Akhir hidup Ihsan
58
Part 58 Penyebab kematian Ihsan
59
Part 59 Pengakuan
60
Part 60 Mengadakan pengajian
61
Part 61 Selalu di ikuti
62
Part 62 Perlakuan baik Rinaldi
63
Part 63 Kembali ke sekolah
64
Part 64 Nasihat seorang sahabat
65
Part 65 Kejadian aneh.
66
Part 66 Sosok misterius
67
Part 67Murid jenius
68
Part 68 Kejadian di luar dugaan
69
Part 69 Korban roller coaster
70
Part 70 Siksaan yang dialami Leo.
71
Part 71 Kehilangan Revan
72
Part 72 Wafatnya Revan
73
Part 73. Anjuran Ustadz Safir
74
Part 74. Mendekam di balik jeruji besi
75
Part 75 Rasa takut
76
Part 76 Pingsan
77
Part 77 Penyelidikan
78
Part 78 Simpatik Kepsek
79
Part 79 surprise
80
Part 80 Terperangkap
81
Part 81 Selamat
82
Part 82 Rahasia
83
Part 83 Diganggu
84
Part 84 Meninggal dengan tragis
85
Part 85 Memakan belatung
86
Part 86 Kritis
87
Part 87 Kecurigaan
88
Part 88 Hampir ketahuan
89
Part 89 Lari dari rumah kost
90
Part 90 Takut bicara
91
Part 91 Dilema
92
Part 92 Menemukan Rambut panjang
93
Part 93 Pertemuan
94
Part 94 Rahasia yang dibongkar
95
Part 95 Disekap
96
Part 96 Ketahuan
97
Part 97 Ingin kembali
98
Part 98 Berkumpul di rumah Ravi
99
Part 99 Penggrebekan yang gagal
100
Part 100 Malam yang mencekam
101
Part 101 Bruno dibawah pergi
102
Part 102 Dilindas kereta hantu
103
Part 103 Kepergian Bruno
104
Part 104 Hantu pemilik kost
105
Part 105 Warisan untuk Leo
106
Part 106 Amanah untuk Leo.
107
Part 107 Menyelamatkan Laila
108
Part 108 Pencarian yang gagal
109
Part 109 Penghancuran altar pemujaan
110
Part 110 Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!