"Siapa?" tanya Silly penasaran.
"Sugar Daddy pesananmu," jawab Aurel dengan suara lirih, hampir sama dengan berbisik.
Seketika mata Silly berbinar. Dia sangat mengharapkan saat-saat dirinya tidak kesepian, sama seperti sahabat-sahabatnya.
"Beneran?" tanya Silly dengan matanya yang berbinar.
Aurel menganggukkan kepalanya dan berkata,
"Nanti pulang sekolah kita ketemuan sama orangnya. Gimana, mau gak?"
"Siapa sih Rel? Apa kamu kenal? Jangan sampai Silly kamu kasih ke orang yang gak bener," tutur Vania pada Aurel.
"Tenang aja, kata Daddy aku tadi, yang ingin dicarikan sugar baby itu bos nya," jawab Aurel yang masih dengan suara lirihnya.
"Yes… mainanku sudah datang!" seru Silly sambil bertepuk tangan memperlihatkan kebahagiaannya.
Seketika Aurel dan Vania membelalakkan matanya dengan mata mereka yang saling memandang.
"Mainan?" ucap Aurel dan Vania bersamaan, setelah itu mereka berdua melihat ke arah Silly yang tersenyum bahagia dengan mengedip-ngedipkan matanya sehingga bulu matanya yang lentik bergerak naik turun.
Setelah jam sekolah berakhir, Silly diajak Aurel untuk bertemu dengan Anton,sugar daddy milik Aurel. Dan tentunya mereka juga akan bertemu dengan sugar daddy yang dijanjikan oleh Anton.
Silly menghubungi Pak Tukin agar tidak menjemputnya di sekolah karena dia mengatakan jika akan mengerjakan tugas bersama Aurel dan Vania.
Aurel dan Silly pergi ke tempat janjian mereka menggunakan taksi. Vania tidak ikut karena dia tidak mau mengganggu Aurel dan Silly yang sedang bersama dengan sugar daddy mereka.
Turun dari taksi, mereka berdua segera masuk ke dalam restoran yang berada di hadapan mereka. Aurel mengajak Silly masuk ke dalam ruangan VIP yang mereka gunakan untuk bertemu.
Ruangan VIP tersebut sangat tertutup dan bersifat private, sehingga mereka bebas untuk berbicara dan melakukan apapun.
Karena mereka tidak ingin diganggu, Anton memesan makanan terlebih dahulu agar sebelum Aurel dan Silly datang, semua makanan dan minuman sudah terhidang di atas meja dan tidak akan ada lagi pelayan yang keluar masuk ruangan mereka.
Krieet!
Pintu ruangan VIP di geser oleh Aurel dan dia masuk terlebih dahulu ke dalam ruangan tersebut. Sedangkan Silly mengikuti di belakangnya.
"Hai Dad…," sapa Aurel pada Anton yang sedang tersenyum menyambutnya.
"Hai Sayang…," Anton membalas sapaan Aurel sambil tersenyum.
"Duduk sini," ucap Anton sambil menepuk kursi yang ada di sebelahnya.
Aurel pun segera berjalan ke arah Anton dan duduk di kursi yang ditunjukkan oleh Anton padanya.
Silly masih berdiri di depan pintu. Dia hendak duduk di dekat laki-laki yang memunggunginya, tapi dia ragu karena belum tentu laki-laki tersebut yang akan menjadi sugar daddy nya.
Anton yang melihat Silly berdiri di depan pintu segera bertanya pada Aurel.
"Sayang, apa dia yang akan kamu kenalkan?" tanya Anton pada Aurel tanpa mengalihkan pandangannya dari Silly.
Aurel menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Anton dan dia segera memanggil Silly agar mendekat padanya.
"Sil, sini…," ucap Aurel sambil melambaikan tangannya untuk memanggil Silly.
Silly pun mendekat ke arah Aurel dengan jantung yang berdebar sangat kencang. Dia memang terlihat sangat tenang. Tapi, sebenarnya jantungnya berdebar sangat cepat dan dia takut jika benar-benar harus menyerahkan kesuciannya pada sugar daddy nya seperti Aurel dan Vania.
Dia tahu konsekuensi menjadi sugar baby, hanya saja dia ingin melakukan hal baru yang menurutnya sangat menyenangkan.
Tiap kali Aurel dan Vania menceritakan pengalaman pertemuan mereka dengan sugar daddy nya, Silly hanya melongo dan membayangkan jika dia bisa bersenang-senang seperti kedua sahabatnya itu.
Kini di hadapannya sudah ada lelaki yang akan menjadi sugar daddy nya. Dia sudah tidak bisa mundur lagi karena dia tidak mau mempermalukan Aurel yang sudah berusaha mencarikan sugar daddy untuknya.
"Duduklah di situ," ucap Anton sambil menunjuk kursi yang ada di dekat laki-laki yang ada di hadapannya bersatuskan bos nya.
Kok sugar daddy Aurel udah Om-om dengan perut sedikit membuncit gitu sih? Jangan-jangan calon sugar daddy ku malah tambah parah. Katanya Aurel tadi kan dia bos dari sugar daddy nya. Jangan-jangan bapak-bapak dengan perut yang besar. Hii serem… Papa aku aja gak kayak gitu. Masa' iya sih sugar daddy ku…
Silly berkata dalam hatinya seiring dengan langkah kakinya menuju kursi yang ditunjukkan oleh Anton, yaitu di dekat laki-laki yang memunggunginya.
Sontak saja Silly membelalakkan matanya ketika sudah duduk di kursi tersebut dan melihat ke arah laki-laki yang ada di sampingnya. Dan dia berkata dalam hatinya,
Wow… keren… ganteng… eh tapi-
Laki-laki tersebut mengernyitkan dahinya, kemudian dia mengeluarkan smirk nya melihat Silly.
"Kamu ternyata," ucap laki-laki tersebut sambil memandang Silly yang terlihat terkejut melihatnya.
"Bang Kenan?!" seru Silly dengan ekspresi terkejutnya.
Kenan tersenyum dingin melihat ekspresi Silly yang seolah tidak percaya melihat dirinya kini ada di hadapannya.
"Kalian sudah kenal?" tanya Anton pada Silly dan Kenan.
Kenan tersenyum geli dan dia menjawab pertanyaan Anton padanya.
"Tentu saja, dia ini kan orang yang-"
Secepat kilat tangan Silly bergerak menutup mulut Kenan dengan tujuan agar Kenan tidak memberitahukan kejadian kemarin tentang tabrakan itu pada Aurel dan Anton.
Aurel dan Anton memandang heran pada Silly yang tangannya sudah berada pada bibir Anton seperti sedang membekap mulut seseorang.
Sedangkan Kenan yang mulutnya sedang di bekap oleh Silly merasa tidak terima. Dengan refleknya Kenan mengigit jari tangan Silly hingga Silly merintih kesakitan.
"Auuuuwwww…," seru Silly sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang telah digigit oleh Kenan.
"Jahat banget sih… Sakit tau…," ucap Silly sambil mengerucutkan bibirnya.
Tanpa sadar Kenan tertawa lepas. Sedangkan Silly meniup-niup tangannya yang masih terasa panas karena gigitan dari Kenan.
Anton dan Aurel terperangah melihat Silly dan Kenan yang sudah seperti pasangan asik layaknya remaja yang sedang berpacaran.
Mata Anton tidak berkedip melihat Kenan yang tidak seperti biasanya. Kini Kenan tertawa lepas seperti tanpa beban. Dia benar-benar tidak terlihat seperti seorang Kenan yang berwajah dingin dan cuek seperti biasanya.
Bahkan Aurel dan Anton tidak berani menghentikan mereka berdua. Kini Aurel dan Anton layaknya penonton yang sedang melihat drama secara live adegan pasangan komedi romantis.
"Ehemmm… kamu siap-siap aja bertanggung jawab," ucap Kenan setelah menghentikan tawanya.
Sontak saja Silly menghentikan kegiatannya meniup tangannya yang masih terasa panas terkena gigitan Kenan tadi. Matanya terbelalak kaget mendengar ucapan Kenan, tapi beberapa detik selanjutnya dia tersenyum lebar memperlihatkan giginya.
"Hp ku," ucap Silly sambil menadahkan tangannya di hadapan Kenan.
Kenan tersenyum dingin sambil menepukkan tangannya pada tangan Silly yang sedang menadah padanya. Kemudian dia berkata,
"Nanti, setelah kamu mempertanggung jawabkan perbuatanmu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Widya Sari Widya Widya
lanjut lagi
2022-11-02
2