My Silly Sugar Baby

My Silly Sugar Baby

Bab 1 Keinginan Silly

"Aku ingin menjadi seperti kalian," ucap Silly dengan santainya sambil menyeruput jusnya hingga habis dan berbunyi.

Sontak saja semua pasang mata sahabatnya mengarah padanya. Kedua sahabatnya itu sedang asiknya menikmati bakso pedas kesukaan mereka dan kini mereka menghentikan makannya karena mendengar perkataan dari sahabat terbaiknya itu.

"Apa maksud kamu Silly?" tanya Aurel dengan memicingkan matanya.

Sluuuuuurp...!

Silly menyeruput jusnya yang sudah habis menggunakan sedotannya hingga berbunyi.

"Aku ingin menjadi sugar baby," jawab Silly dengan santainya.

Uhuuuuk....!

Sontak saja Aurel dan Vania tersedak kuah bakso yang sangat pedas itu hingga tenggorokan dan hidungnya menjadi sakit.

"Kamu sudah gila Sil?" tanya Aurel dengan meminum orange jusnya.

"Kamu lagi stres apa lagi sakit?" tanya Vania sambil menjepit hidungnya dengan menggunakan tangannya karena merasakan sakit akibat tersedak kuah pedas baksonya tadi.

"Ngigau kali dia," sahut Aurel disela minumnya.

"Aku serius. Aku ingin bahagia seperti kalian," jawab Silly dengan memajukan badannya menghadap sahabat-sahabatnya itu.

Vania dan Aurel saling memandang, mereka tidak mengerti dengan jalan pikiran Silly saat ini. Aurel menggelengkan kepalanya sebagai tanda dia tidak menyetujui perkataan Silly, begitupula dengan Vania yang juga menggelengkan kepalanya. Mereka berdua saling tidak menyetujui keinginan sahabat terbaiknya itu.

"Gak boleh!" ucap Vania dan Aurel secara bersamaan.

"Kenapa gak boleh? Kenapa kalian melarangku? Ini tubuhku, biarkan aku yang memutuskannya," sahut Silly memprotes kedua sahabatnya itu.

"Sssttt… sini, aku mau tanya," ucap Aurel sambil melambaikan tangannya dan memajukan kepalanya lebih mendekat ke arah sahabat-sahabatnya.

Silly dan Vania pun menuruti perintah Aurel, mereka mendekatkan wajahnya lebih mendekat pada wajah Aurel.

"Apa alasan kamu ingin menjadi seperti kami berdua?" tanya Aurel pada Silly dengan suara lirih seperti sedang berbisik.

"Nanti kalian juga pasti akan tau sendiri. Yang penting, tugas kalian sekarang adalah mencarikan sugar daddy buatku," tutur Silly sambil tersenyum lebar pada kedua sahabatnya.

Tet… tet… tet…

Bel masuk telah berbunyi menandakan jam istirahat mereka telah usai.

"Yuk kita masuk kelas dulu. Nanti kita bicarakan lagi setelah pulang sekolah," ucap Vania sambil menghabiskan minumannya sebelum dia beranjak dari duduknya.

Jam pun berlalu dengan begitu cepat. Bel pulang menggema di seluruh ruangan kelas di sekolah tersebut.

Semua siswa bersorak menyambut jam pulang mereka. Tak terkecuali Silly, Aurel dan Vania. Mereka bertiga pulang bersama menggunakan mobil milik Silly.

"Kita ke cafe biasanya yuk…," seru Silly mengajak kedua sahabatnya yang kini berada di dalam mobilnya.

"Oke…," sahut Aurel dan Vania bersamaan.

Tawa canda mereka menggema di dalam mobil dengan diiringi lagu berirama cepat, membuat jiwa muda mereka semakin bersemangat. Dengan bersuara keras mereka menyanyikan lagu tersebut seolah tidak ada beban dalam hidup mereka.

Sesampainya di cafe yang biasa mereka datangi, duduklah mereka di kursi yang selalu mereka duduki. 

"Hai Silly, Aurel, Vania. Mau pesan apa nih?" sapa Aldo, si pemilik cafe tersebut.

"Hmmm… aku yang biasanya aja deh Kak," jawab Silly sambil tersenyum manis pada Aldo seperti biasanya.

"Aku juga Kak," jawab Aurel sambil tersenyum lebar pada Aldo.

"Aku juga deh Kak," jawab Vania mengikuti sahabat-sahabatnya.

"Oke. Ditunggu ya…," ucap Aldo sambil memberikan senyuman manisnya pada mereka bertiga.

"Terima kasih Kak Aldo…," seru Silly, Aurel dan Vania berbarengan.

Aldo terkekeh dan menganggukkan kepalanya. Setelah itu dia berjalan meninggalkan meja Silly dan sahabat-sahabatnya.

Aldo selalu mengatakan pada semua pekerja di cafe itu jika hanya dia yang boleh melayani Silly apabila datang ke cafenya. Karena sudah bisa dipastikan jika Silly selalu datang pada saat dia pulang sekolah. Sedangkan di jam tersebut, Aldo sudah pasti ada di cafenya.

Sejak pertama kali Silly datang ke cafe itu, Aldo sudah tertarik padanya. Oleh sebab itu dia selalu melayani Silly dan lama-kelamaan mereka jadi kenal dekat sebagai pemilik cafe dan pengunjung cafe tersebut.

Tiba-tiba ponsel Aurel berbunyi. Dan dia pun melihat pada layar ponselnya. 

"Sil, Van, sorry ya. Daddy minta ditemani makan sekarang," ucap Aurel dengan wajah menyesalnya.

"Ya mau gimana lagi, meskipun aku melarang atau marah-marah juga gak bakalan menghentikan kamu untuk tidak datang menemuinya," tukas Silly dengan wajah cemberutnya.

"Ya… jangan gitu dong Sil. Ini juga demi kelanjutan hidup aku dan keluargaku," tutur Aurel dengan wajah mengiba pada Silly.

"Iya… iya… udah kamu berangkat sana. Eh, tapi jangan lupa, carikan buat aku juga," ucap Silly sambil menggerak-gerakkan alisnya dan tersenyum pada Aurel.

Aurel terhenyak mendengar ucapan Silly. Dengan wajah seriusnya dia bertanya,

"Kamu serius Sil?" 

Silly mengangguk dan memandang Aurel serta Vania secara bergantian.

"Tolong carikan ya guys… Bantulah sahabatmu ini berkarir," ucap Silly dengan wajah memohon pada kedua sahabatnya itu.

"Gila," ucap Vania sambil menggelengkan kepalanya.

"Enggak ah, aku waras kok. Ayolah… carikan sahabatmu ini mainan seperti kalian," Silly memohon pada kedua sahabatnya itu dengan menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya.

Mata Aurel dan Vania terbelalak. Mereka tidak menyangka jika Silly, sahabat mereka yang paling pintar di sekolah itu memang benar-benar konyol, sama seperti namanya.

"Sil, kamu beneran tau kan artinya….," 

Aurel menjeda ucapannya, kemudian dia lebih mendekat ke arah Silly dan meneruskan perkataannya.

"Sugar Daddy?"

Silly pun menganggukkan kepalanya dengan antusias. Dan itu sukses membuat Aurel serta Vania menahan tawanya. Sungguh dia merasa jika sahabatnya yang satu ini memang luar biasa. Luar biasa dalam hal pelajaran dan luar biasa dalam hal menghibur mereka.

Tiba-tiba kembali terdengar suara notifikasi dari ponsel Aurel. Dilihatnya kembali pada layar ponselnya itu. 

"Guys, aku cabut dulu ya. Bye…," ucap Aurel sambil beranjak dari duduknya dan melambaikan tangannya pada kedua sahabatnya.

Vania dan Silly pun membalas lambaian tangan Aurel dengan melambaikan tangan mereka dan tersenyum lebar mengiringi kepergian Aurel.

Drrrttt… drrtttt… drrrttt…

Ponsel Vania yang diletakkan di atas meja bergetar. Suara getaran dari ponsel itu mengalihkan perhatian Vania dan Silly.

Vania segera melihat ponselnya. Dan dia tersenyum lebar pada Silly setelah membaca pesan yang diterimanya.

Silly memicingkan matanya, kemudian dia berkata,

"Jangan dong Van. Masa' iya Silly yang cantik dan imut ini makan sendirian kayak orang ilang?" 

"Hehehe… sorry Sil… Si Om lagi butuhin aku saat ini," ucap Vania sambil tersenyum lebar pada Silly.

Seketika bibir Silly mengerucut. Dia benar-benar sendirian sekarang ini. Bahkan sahabat-sahabatnya meninggalkannya disaat mereka sudah memesan makanan.

"Ya udah deh. Tapi jangan lupa carikan aku juga. Biar aku bisa main juga seperti kalian," ucap Silly sambil merajuk pada Vania.

"Ok. Aku pergi dulu ya," sahut Vania sambil melambaikan tangannya pada Silly.

"Ngapain aku di sini sendirian? Mendingan aku cabut aja," ucap Silly sambil mengambil tasnya dan beranjak dari duduknya.

Dengan percaya dirinya Silly berjalan menuju pintu untuk keluar dari cafe tersebut.

"Sil, Silly… mau ke mana? Ini makanannya sudah siap!" seru Aldo dari meja Silly dengan membawa makanan pesanan Silly dan sahabat-sahabatnya tadi.

Silly pun menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Kemudian dia tersenyum manis pada Aldo dan berseru dari tempatnya berdiri saat ini.

"Buat besok aja deh Kak. Sekarang aku harus pergi dulu."

Setelah mengatakannya, Silly dengan cepatnya keluar dari cafe tersebut.

Sontak saja Aldo melongo mendengar jawaban dari Silly. Dia terkekeh sambil menggelengkan kepalanya dan berkata,

"Untung cantik, kalau gak cantik bakal ku tagih ini semua tagihannya."

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Wah keren udh ngeluarin karya baru Kak She-Na... ada notif dr NToon lgsg kesini. Skrg mah sugar sugaran nih.... smg sukses Kak.... sy skrg jrg colek2, sibuk sih.... biar ky Kak She-Na cpt naik lencana.

2022-11-02

1

Widya Sari Widya Widya

Widya Sari Widya Widya

aku mampir ah😂

2022-11-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keinginan Silly
2 Bab 2 Sial atau beruntung?
3 Bab 3 Kesepian yang melanda
4 Bab 4 Tanggung jawab
5 Bab 5 Kekonyolan Silly
6 Bab 6 Mainan baru
7 Bab 7 Benda apa ini?
8 Bab 8 Rasa penasaran Silly
9 Bab 9 Bekas?
10 Bab 10 Password
11 Bab 11 Serangan pagi hari
12 Bab 12 Boleh pegang?
13 Bab 13 Kepolosan Silly
14 Bab 14 Saling balas dendam
15 Bab 15 Nikah yuk!
16 Bab 16 Keinginan Silly
17 Bab 17 Gara-gara film
18 Bab 18 Candu
19 Bab 19 Permintaan Silly
20 Bab 20 Kehadiran Silly dalam hidup Kenan
21 Bab 21 Gak kuat!
22 Bab 22 Siapa kamu?
23 Bab 23 Kelakuan Vera
24 Bab 24 Pengintaian
25 Bab 25 Silli-nder, Bin-nder dan Bun-nder
26 Bab 26 Kebingungan Silly
27 Bab 27 Salah paham
28 Bab 28 Rasa yang aneh
29 Bab 29 Cemburu?
30 Bab 30 Sebuah pilihan
31 Bab 31 Pilihan Silly
32 Bab 32 Rencana Kenan
33 Bab 33 Kegundahan hati Silly
34 Bab 34 Kegigihan Silly
35 Bab 35 Pertemuan
36 Bab 36 Jodoh pilihan Mama Papa
37 Bab 37 Kebohongan
38 Bab 38 Alasan
39 Bab 39 Peresmian hubungan?
40 Bab 40 Apa itu cinta?
41 Bab 41 Cara menaklukan Kenan
42 Bab 42 Lagi
43 Bab 43 Cobaan besar bagi Kenan
44 Bab 44 Janji Silly
45 Bab 45 Kembali mengalami serangan di pagi hari
46 Bab 46 Rencana kejutan
47 Bab 47 Kejutan!
48 Bab 48 Frustasi ditinggal sugar baby
49 Bab 49 Kegelisahan Kenan
50 Bab 50 Kemarahan Silly
51 Bab 51 Trauma
52 Bab 52 Tentang Kenan
53 Bab 53 Kamar Silly
54 Bab 54 Kapan nikah?
55 Bab 55 Senjata makan tuan
56 Bab 56 Tentang Kenan
57 Bab 57 Surprise!
58 Bab 58 Memilikimu seutuhnya
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 Keinginan Silly
2
Bab 2 Sial atau beruntung?
3
Bab 3 Kesepian yang melanda
4
Bab 4 Tanggung jawab
5
Bab 5 Kekonyolan Silly
6
Bab 6 Mainan baru
7
Bab 7 Benda apa ini?
8
Bab 8 Rasa penasaran Silly
9
Bab 9 Bekas?
10
Bab 10 Password
11
Bab 11 Serangan pagi hari
12
Bab 12 Boleh pegang?
13
Bab 13 Kepolosan Silly
14
Bab 14 Saling balas dendam
15
Bab 15 Nikah yuk!
16
Bab 16 Keinginan Silly
17
Bab 17 Gara-gara film
18
Bab 18 Candu
19
Bab 19 Permintaan Silly
20
Bab 20 Kehadiran Silly dalam hidup Kenan
21
Bab 21 Gak kuat!
22
Bab 22 Siapa kamu?
23
Bab 23 Kelakuan Vera
24
Bab 24 Pengintaian
25
Bab 25 Silli-nder, Bin-nder dan Bun-nder
26
Bab 26 Kebingungan Silly
27
Bab 27 Salah paham
28
Bab 28 Rasa yang aneh
29
Bab 29 Cemburu?
30
Bab 30 Sebuah pilihan
31
Bab 31 Pilihan Silly
32
Bab 32 Rencana Kenan
33
Bab 33 Kegundahan hati Silly
34
Bab 34 Kegigihan Silly
35
Bab 35 Pertemuan
36
Bab 36 Jodoh pilihan Mama Papa
37
Bab 37 Kebohongan
38
Bab 38 Alasan
39
Bab 39 Peresmian hubungan?
40
Bab 40 Apa itu cinta?
41
Bab 41 Cara menaklukan Kenan
42
Bab 42 Lagi
43
Bab 43 Cobaan besar bagi Kenan
44
Bab 44 Janji Silly
45
Bab 45 Kembali mengalami serangan di pagi hari
46
Bab 46 Rencana kejutan
47
Bab 47 Kejutan!
48
Bab 48 Frustasi ditinggal sugar baby
49
Bab 49 Kegelisahan Kenan
50
Bab 50 Kemarahan Silly
51
Bab 51 Trauma
52
Bab 52 Tentang Kenan
53
Bab 53 Kamar Silly
54
Bab 54 Kapan nikah?
55
Bab 55 Senjata makan tuan
56
Bab 56 Tentang Kenan
57
Bab 57 Surprise!
58
Bab 58 Memilikimu seutuhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!