Bab 5 Kekonyolan Silly

Aurel dan Anton saling menoleh ketika mendengar kata tanggung jawab keluar dari bibir Kenan.

Dari tatapan mereka berdua seolah mempertanyakan tentang tanggung jawab yang dimaksudkan oleh Kenan.

Ingin rasanya mereka bertanya, sayangnya Aurel tidak berani karena Kenan adalah bos dari Anton. Sedangkan Anton sendiri tidak berani karena itu menyangkut masalah pribadi Kenan.

Silly memicingkan matanya dan menatap tajam pada Kenan. Dia merasa jika nantinya mereka akan selalu berseteru.

Dasar Bang-Ke sialan! Silly mengumpat Kenan dalam hatinya.

Kenan membalas tatapan tajam Silly, sehingga mereka saling bertatapan tajam seolah mengibarkan bendera permusuhan melalui mata mereka.

 

"Ehemmm… sebaiknya kita makan dulu Pak," ucap Anton berniat membuyarkan tatapan permusuhan mereka.

Sontak saja mereka berdua melepas tatapan mereka dan mulai mengambil piring yang berada di depan mereka dan mengisinya dengan beberapa macam makanan yang sudah dihidangkan di depan mereka.

Lagi-lagi Aurel dan Anton saling menatap, mereka kembali dibuat heran dengan sikap kedua manusia yang ada di hadapan mereka yang sangat kompak seperti tidak ada beban.

Kini mereka berempat makan dengan tenang, tanpa ada yang berbicara. Hanya ada suara sendok, garpu dan piring yang sedikit berdenting.

Setelah mereka semua selesai makan, keadaan kembali hening. Anton berniat memberi kesempatan pada Kenan untuk berbicara sendiri mengenai keputusannya.

Sayangnya dalam waktu beberapa menit itu hanya membuat ruangan bertambah hening. Kenan sibuk dengan ponselnya. Sedangkan Silly juga mencoba menyaingi Kenan dengan menyibukkan dirinya menggunakan ponselnya.

Aurel menghela nafasnya seolah mengatakan bahwa dia lelah melihat Silly dan Kenan yang hanya asik pada kegiatan mereka sendiri-sendiri.

Begitu juga dengan Anton, dia sangat gemas melihat kedua manusia berlawan jenis itu yang mencoba sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

"Bagaimana Pak, apa dia sesuai dengan keinginan Bapak?" tanya Anton sambil menatap Kenan dengan serius.

Kenan mengalihkan perhatiannya dari ponselnya pada Anton yang duduk di hadapannya.

Silly pun menghentikan kegiatannya, dia mengantongi ponselnya dan memperhatikan obrolan Anton dan Kenan yang membahas tentang dirinya.

Kemudian dia meletakkan ponselnya dan memberikan selembar cek kosong yang diletakkannya di atas meja, tepat di hadapan Silly.

Dahi Silly mengkerut melihat selembar cek yang diletakkan Kenan di hadapannya, kemudian dia mengambil cek tersebut dan memperhatikannya dengan seksama.

Kemudian dia menoleh pada Kenan dan bertanya padanya,

"Apa maksudnya ini?"

Kenan menyeringai mendengar pertanyaan Silly. Dia menatap Silly dengan tatapan yang seperti menginginkannya.

"Itu cek untuk pembayaranmu sebagai sugar baby milikku," ucap Kenan sambil memperlihatkan smirk nya pada Silly.

Seketika mata Silly membelalak. Dia lupa jika Kenan lah yang akan menjadi sugar daddy nya.

"Jadi… jadi… aku…," ucap Silly ragu sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Pak Kenan menerima kamu menjadi sugar baby nya," sahut Anton dengan tegas seolah menegaskan bahwa Silly kini sudah menjadi sugar baby Kenan.

Sontak saja Silly berdiri dari duduknya, dia kaget mendengar ucapan dari Anton yang mengatakan bahwa dirinya kini menjadi sugar baby Kenan.

"Apa?! Jadi aku…," ucap Silly sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Bang-Ke ini…," Silly meneruskan ucapannya sambil menunjuk Kenan yang sedang memperhatikannya.

Seketika mata Kenan melotot mendengar Silly memanggilnya dengan sebutan Bang-Ke. 

Anton, dia menahan sekuat tenaga agar tawanya tidak keluar. Bisa dipastikan jika dia menertawakan Kenan, sudah pasti pekerjaannya akan bertambah dan terancam dipecat oleh Kenan.

Sedangkan Aurel menahan tawanya dengan menutup bibirnya menggunakan telapak tangannya mendengar sebutan yang diberikan oleh Silly pada Kenan.

Dia sudah tidak heran jika sahabatnya itu mempunyai sebutan khusus bagi orang lain, terutama yang dekat dengannya.

Tentu saja Aurel dan Vania juga tidak lepas dari kejahilan Silly. Nama mereka juga menjadi sasaran kekonyolan dari sahabatnya itu. Aurel sering dipanggil dengan nama Aura. Sedangkan Vania dipanggil dengan nama Pan-pan.

Terlebih lagi tingkah Silly yang selalu konyol itu membuat Aurel serta Vania sudah terbiasa dan tidak heran lagi melihat kekonyolan yang ditampakkan oleh sahabatnya itu.

"Apa kamu bilang? Kamu panggil saya apa?" tanya Kenan dengan memajukan wajahnya tepat di hadapan Silly dan menatap tajam padanya.

Seketika Silly sadar jika dia kelepasan memanggil Kenan dengan sebutan Bang-Ke dan dia tersenyum lebar karena merasa jika dirinya sekarang ini sedang dalam bahaya.

"Silly sekarang jadi sugar baby nya Bang Kenan," ucap Silly sambil tersenyum lebar menampakkan gigi putihnya.

"Tadi kamu memanggil saya bukan seperti itu," tukas Kenan dengan tatapannya yang seolah ingin memakannya.

"Ah enggak… Bang Kenan aja yang salah dengar," ucap Silly sambil tersenyum lebar membela dirinya.

Selama beberapa detik Kenan masih menatapnya dengan tatapan yang seolah ingin menerkamnya. Kemudian dia berkata,

"Ayo ikut aku pulang. Kita selesaikan urusan kita di rumah."

Sontak saja Aurel dan Anton kaget, mata mereka membelalak mendengar ucapan Kenan yang langsung ingin membawa Silly ke rumahnya.

Begitu pula dengan Silly, dia bertambah kaget mendengar kata rumah dari mulut Kenan.

Apa Bang-Ke akan menjadikanku sebagai pembantu? Jangan-jangan dia akan membalas dendam padaku dengan menjadikanku sebagai pembantunya. Gawat dong. Enggak bisa dibiarkan. Aku harus mencari cara agar bisa lepas darinya, Silly berkata dalam hatinya.

Ternyata dia takut jika Kenan akan membalas dendam padanya dengan menjadikannya seorang pembantu.

Polos sekali memang pikiran Silly. Dan jika orang lain mendengar apa yang dipikirkan oleh Silly itu pasti akan tertawa dan menganggap Silly sangat konyol.

Orang lain berpikir jika Kenan mengajak Silly ke rumahnya untuk melakukan tugasnya sebagai sugar baby yang tentunya akan melayaninya di ranjang. Sedangkan Silly berpikiran dia akan dijadikan Kenan sebagai seorang pembantu di rumahnya.

"Ru-rumah?" celetuk Silly yang terlihat jelas sangat gugup.

"Iya. Rumah. Kita ke rumahku sekarang juga," jawab Kenan sambil meraih tangan Silly dan menariknya keluar ruangan tersebut.

Tubuh Silly dengan mudahnya ikut tertarik karena Kenan menarik tangannya ketika dia belum siap, sehingga tubuhnya tidak bisa mempertahankannya.

"Tasku," ucap Silly sambil melihat ke arah kursinya di mana tasnya menggantung di punggung kursinya.

Kenan pun berhenti dan memutar kembali tubuhnya tanpa melepaskan tangan Silly dari genggamannya dan mengambil tas milik Silly sebelum mereka keluar dari ruangan tersebut.

Keluar dari ruangan tersebut Kenan membawa Silly dengan menarik tangannya menuju parkiran mobilnya.

Anton dan Aurel dibuat terperangah melihat Kenan dan Silly yang mirip sekali seperti pasangan kekasih.

Kini mereka hanya berdua dalam ruangan tersebut, sehingga membuat mereka lebih bebas melakukan apa yang ingin mereka lakukan.

"Sayang, sini," ucap Anton sambil menepuk pahanya agar Aurel berpindah duduk di atas pangkuannya.

Tidak ada pilihan lain, Aurel berpindah duduk di atas pangkuan Anton. Sesuai keinginannya, Anton meraup bibir Aurel dengan sangat brutal, sehingga membuat Aurel kewalahan.

Namun, Aurel dengan lihainya bisa mengimbangi ciuman Anton karena dia sudah terbiasa dengan ciuman Anton yang seperti itu jika sudah tidak bisa menahan keinginan dan haasratnya.

Terpopuler

Comments

Widya Sari Widya Widya

Widya Sari Widya Widya

lanjut lagi 😂

2022-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keinginan Silly
2 Bab 2 Sial atau beruntung?
3 Bab 3 Kesepian yang melanda
4 Bab 4 Tanggung jawab
5 Bab 5 Kekonyolan Silly
6 Bab 6 Mainan baru
7 Bab 7 Benda apa ini?
8 Bab 8 Rasa penasaran Silly
9 Bab 9 Bekas?
10 Bab 10 Password
11 Bab 11 Serangan pagi hari
12 Bab 12 Boleh pegang?
13 Bab 13 Kepolosan Silly
14 Bab 14 Saling balas dendam
15 Bab 15 Nikah yuk!
16 Bab 16 Keinginan Silly
17 Bab 17 Gara-gara film
18 Bab 18 Candu
19 Bab 19 Permintaan Silly
20 Bab 20 Kehadiran Silly dalam hidup Kenan
21 Bab 21 Gak kuat!
22 Bab 22 Siapa kamu?
23 Bab 23 Kelakuan Vera
24 Bab 24 Pengintaian
25 Bab 25 Silli-nder, Bin-nder dan Bun-nder
26 Bab 26 Kebingungan Silly
27 Bab 27 Salah paham
28 Bab 28 Rasa yang aneh
29 Bab 29 Cemburu?
30 Bab 30 Sebuah pilihan
31 Bab 31 Pilihan Silly
32 Bab 32 Rencana Kenan
33 Bab 33 Kegundahan hati Silly
34 Bab 34 Kegigihan Silly
35 Bab 35 Pertemuan
36 Bab 36 Jodoh pilihan Mama Papa
37 Bab 37 Kebohongan
38 Bab 38 Alasan
39 Bab 39 Peresmian hubungan?
40 Bab 40 Apa itu cinta?
41 Bab 41 Cara menaklukan Kenan
42 Bab 42 Lagi
43 Bab 43 Cobaan besar bagi Kenan
44 Bab 44 Janji Silly
45 Bab 45 Kembali mengalami serangan di pagi hari
46 Bab 46 Rencana kejutan
47 Bab 47 Kejutan!
48 Bab 48 Frustasi ditinggal sugar baby
49 Bab 49 Kegelisahan Kenan
50 Bab 50 Kemarahan Silly
51 Bab 51 Trauma
52 Bab 52 Tentang Kenan
53 Bab 53 Kamar Silly
54 Bab 54 Kapan nikah?
55 Bab 55 Senjata makan tuan
56 Bab 56 Tentang Kenan
57 Bab 57 Surprise!
58 Bab 58 Memilikimu seutuhnya
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 Keinginan Silly
2
Bab 2 Sial atau beruntung?
3
Bab 3 Kesepian yang melanda
4
Bab 4 Tanggung jawab
5
Bab 5 Kekonyolan Silly
6
Bab 6 Mainan baru
7
Bab 7 Benda apa ini?
8
Bab 8 Rasa penasaran Silly
9
Bab 9 Bekas?
10
Bab 10 Password
11
Bab 11 Serangan pagi hari
12
Bab 12 Boleh pegang?
13
Bab 13 Kepolosan Silly
14
Bab 14 Saling balas dendam
15
Bab 15 Nikah yuk!
16
Bab 16 Keinginan Silly
17
Bab 17 Gara-gara film
18
Bab 18 Candu
19
Bab 19 Permintaan Silly
20
Bab 20 Kehadiran Silly dalam hidup Kenan
21
Bab 21 Gak kuat!
22
Bab 22 Siapa kamu?
23
Bab 23 Kelakuan Vera
24
Bab 24 Pengintaian
25
Bab 25 Silli-nder, Bin-nder dan Bun-nder
26
Bab 26 Kebingungan Silly
27
Bab 27 Salah paham
28
Bab 28 Rasa yang aneh
29
Bab 29 Cemburu?
30
Bab 30 Sebuah pilihan
31
Bab 31 Pilihan Silly
32
Bab 32 Rencana Kenan
33
Bab 33 Kegundahan hati Silly
34
Bab 34 Kegigihan Silly
35
Bab 35 Pertemuan
36
Bab 36 Jodoh pilihan Mama Papa
37
Bab 37 Kebohongan
38
Bab 38 Alasan
39
Bab 39 Peresmian hubungan?
40
Bab 40 Apa itu cinta?
41
Bab 41 Cara menaklukan Kenan
42
Bab 42 Lagi
43
Bab 43 Cobaan besar bagi Kenan
44
Bab 44 Janji Silly
45
Bab 45 Kembali mengalami serangan di pagi hari
46
Bab 46 Rencana kejutan
47
Bab 47 Kejutan!
48
Bab 48 Frustasi ditinggal sugar baby
49
Bab 49 Kegelisahan Kenan
50
Bab 50 Kemarahan Silly
51
Bab 51 Trauma
52
Bab 52 Tentang Kenan
53
Bab 53 Kamar Silly
54
Bab 54 Kapan nikah?
55
Bab 55 Senjata makan tuan
56
Bab 56 Tentang Kenan
57
Bab 57 Surprise!
58
Bab 58 Memilikimu seutuhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!