PERNIKAHAN

Pintu ballroom terbuka lebar. Sorot lampu di ruangan itu sengaja hanya mengarah ke arah sepasang calon mempelai itu. Ketampanan dan kecantikan sangat terpancar dari keduanya, serta serasi.

"Kenapa undangannya banyak sekali? sampai ada wartawan yang diluar juga masuk ke dalam. Se-niat inikah pria di sampingku ini?" gumam Sabhira dalam hatinya lalu menoleh ke arah Barun sedikit menengadah. Karena tinggi badan gadis itu hanya sebatas bahu Barun.

Alunan musik mulai berbunyi, Barun dan Sabhira melangkahkan kaki masuk ke dalam ballroom.

"Tunjukkan senyummu, biar semua orang tahu kalau kamu bahagia menikah denganku," ucap Barun dengan bibirnya yang hanya sedikit terbuka, tanpa menoleh ke arah Sabhira.

"Tidak mau! nanti wajah cantikku ini dilihat semua orang. Terutama kedua orang tuaku." Sabhira tidak mau kalah, ia justru hanya menunjukkan raut wajahnya yang datar.

"Kalau kau sampai tidak menurut, lihat saja setelah ini. Kau akan aku habisi!" sahut Barun yang setengah menahan rasa kesalnya.

"Ya sudah siapa takut!" Sabhira tidak ingin kalah dari Barun. Gadis itu malah menantangnya. Dia belum tahu saja bagaimana Barun kalau sudah marah.

Tidak tanggung-tanggung, demi mematahkan rumor, Barun menayangkannya secara langsung di televisi bisnis nasional dan juga internasional mengenai pernikahannya. Beberapa wartawan yang boleh masuk pun terus memotret keserasian mereka.

Dalam waktu beberapa detik, berita pernikahan Barun dan Sabhira tersebar luas. Termasuk terdengar ke telinga kedua orang tuanya. Sejak kepergiannya saat siang tadi, ibunya sangat marah dan sampai saat ini hanya terus menangis.

Sang ayah pun terdiam cukup lama setelah mendengar apa yang telah diceritakan oleh istrinya. Lalu angkat bicara.

"Kita biarkan saja mereka beberapa bulan dari sekarang, kalau memang Sabhira hamil besar dalam beberapa bulan setelah ini. Nanti biar Ayah yang menemui mereka," ujar pria itu. Matanya yang sudah memerah, perlahan kembali normal. Ia tidak ingin melampiaskan amarahnya saat ini tanpa ada bukti kenyataan yang ada.

...----------------...

Acara pernikahan pun berlangsung dengan meriah dan penuh suka cita. Kini Sabhira telah resmi menjadi Nyonya Barun. Para wartawan pun merasa yakin kalau Barun memang bukan pria penyuka sesama jenis.

Lambat laun berita tentang rumor tersebut tenggelam dengan berita baru tentang pernikahan Barun. Asisten Tuan besar itu terus memantau perkembangan saham di pasaran lewat kamarnya.

"Yes! Tuan Barun sungguh luar biasa ide briliannya. Walau harus mengorbankan gadis itu sebagai pancingan, tapi dengan hadirnya dia membawa rezeki tersendiri untuk nasib perusahaan," kata asisten Barun merasa bangga dan bahagia.

Asisten itu memang sudah diberitahu sebelumnya melalui telepon oleh Barun sewaktu di rumah sakit tadi. Awalnya ia tidak yakin, tapi karena Barun yang telah memutuskan, ia harus memberi dukungan penuh pada bosnya itu.

Jika dilihat dari grafik saham, kini perusahaan milik Barun lebih unggul dari perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Tranding Top One, itulah gelar untuk perusahannya dari bursa saham.

Profit yang dicapai dengan adanya pernikahan itu sangat menggiurkan, tadi yang awalnya hanya sekitar nol koma satu persen menjadi seratus lima puluh persen. Para pemegang saham pun berlomba-lomba membeli sahamnya. Walau hanya dijual beberapa persen dari saham asli miliknya, tapi dengan adanya pemegang saham lain membuat karir Barun terus optimis bisa meroket tajam.

Barun dan Sabhira kembali ke kamar, para tamu undangan yang turut hadir pun menikmati hidangan lalu pulang. Ketiga orang yang membantu mempersiapkan pernikahan mereka tadi, kembali lagi. Karena pakaian yang dipakai kedua mempelai, harus dilepas kembali dan dibawa oleh mereka.

Kini semua orang tahu kalau Sabhira istri sah dari Barun. Meski demikian, Barun tidak serta merta menganggap Sabhira layaknya seorang istri. Intinya hanya sebuah topeng yang menutupi Barun dari hama yang ingin menggerogoti karirnya sampai habis.

Setelah bersih-bersih dan berganti pakaian, Barun langsung sibuk di depan laptop. Sabhira yang kini duduk di sofa sambil uncang-uncang kaki, berkali-kali menguap. Padahal waktu masih menunjukkan pukul tujuh sore.

Barun yang menyadari itu, menoleh sejenak. "Kalau mau tidur, kau tidur saja duluan. Tuh di kasur," perintahnya.

"Iya, memangnya kau sendiri tidak mengantuk Tuan?" tanya Sabhira sambil menguap tanpa menutup mulutnya.

"Ih jorok! kalau mau bicara selesaikan dulu itu menguapnya. Masih gadis kok seperti itu. Bagaimana ada pria yang mau denganmu?" Barun tidak menghiraukan pertanyaan Sabhira. Pria itu justru malah mengajukan pertanyaan balik ke gadis yang sudah menjadi istrinya itu.

"Kenyataanya aku diajak nikah paksa tuh sama pria macam kamu gini," celetuk Sabhira seraya beranjak dari sofa dan berjalan ke kasur.

"Maksud kamu pria macam gini apa ya?" Barun terpancing emosi lagi. Ketika bersama Sabhira, pria itu bawaannya kesal terus. Apa ini yang dimaksud bumbu penyedap sebelum cinta itu hadir dengan sendirinya?

"Ya seperti kata wartawan itu. Pria penyuka sesama jenis. Jenis seperti apa sih yang dia maksud itu? aku jadi penasaran," ucap Sabhira yang meladeni Barun membuat emosi pria itu semakin terpancing.

Tanpa berkata sepatah katapun, Barun langsung menutup laptopnya. Kemudian pergi dari kamar dan berniat menghampiri kamar asistennya. Rupanya satu kamar dengan istri kecilnya itu membuat emosinya selalu mendidih.

"Ada apa dengannya? ah ya sudah lah. Lebih baik aku tidur sekarang. Baru kali ini aku tidur di kasur yang senyaman ini. Nikmatnyaaaa," ucap Sabhira yang sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur lalu bergulung selimut. Dalam sekejap, gadis itu telah pergi ke alam mimpinya.

Hingga pukul sebelas malam, Barun kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Tubuhnya terasa lelah setelah meeting bersama asistennya mengenai langkah kedepannya untuk kemajuan perusahaan. Sebab, pegawai yang bekerja di perusahaan milik Barun itu jumlahnya sampai ribuan. Tidak heran kalau Baru lebih nekat saat ini walau melewati batas adat istiadat keluarganya.

Ketika baru saja hendak ke kasur, pria itu terkejut dengan posisi tidur Sabhira yang melintang serta bantal yang harusnya digunakan untuknya itu jatuh tergeletak di atas lantai. Barun men des ah kasar lalu menghampiri Sabhira.

"Hei! Sabhira, bangun!" kata Barun sambil menggoyang-goyangkan sebelah kakinya saling bergantian dengan kaki satunya.

Namun Sabhira yang sedang mengantuk berat, hanya menggeliat lalu tertidur kembali. Akhirnya Barun yang merapihkan posisi tidur dan juga bantal yang terjatuh. Setelah beres, Barun pun naik ke atas kasur dan membaringkan tubuhnya di samping Sabhira.

Sementara itu di mansion keluarga Praya. Nenek serta kakak sepupunya sedang mondar mandir dengan raut wajah yang begitu marah. Tentunya karena pemberitaan mengenai pernikahan Barun yang sama sekali tidak memberitahu mereka.

Anggota keluarga di rumah yang masih kental dengan adat istiadat leluhur, terutama sang nenek ingin segera memaki Barun supaya bisa menghargai yang namanya keluarga dan pernikahan itu sendiri.

"Nek, lebih baik Nenek pergi beristirahat. Malam sudah semakin larut. Aku yakin Barun tidak akan pulang malam ini. Simpan dulu emosi Nenek untuk besok, siapa tahu dia akan pulang," pinta Erzal Praya --kakak sepupunya-- sambil memegang kedua bahu sang nenek lalu mengantarkannya ke kamar.

"Ya sudah. Kamu juga tidur Erzal. Bukankah besok pun kamu berangkat bekerja?" tanya sang nenek kemudian.

"Iya Nek," jawa Erzal ketika keduanya telah sampai di dalam kamar. "Kalau gitu aku ke ke kamar dulu ya," pamitnya kemudian sang nenek pun mengangguk dan dia pergi dari sana.

Setelah menutup pintu kamar neneknya, Erzal berbalik badan. Pria itu langsung tersenyum menyeringai. Lalu pergi ke kamarnya.

To be continue ...

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

INI MRK AGAMA APANYA THOR, KOQ MAIN NIKAH2 SAJA,, KLO MEREKA MUSLIM KN HRS IJAB QABUL, DN SHABIRA HRS ADA WALI NIKAHNYA... SEANDAINYA NON MUSLIM, SETIDAKNYA ORTU SHABIRA JG HRS HADIR.. ANEH SKALI.. GK ADA AHKLAK UNTUK SAKRALNYA SBUAH PRNIKAHAN..

2023-06-25

0

Dewi Sri

Dewi Sri

Masa gak ada wali nikahnya dr pihak perempuan?gak sah dong

2023-01-10

1

💫✰✭ᵀᵀ°𝓔𝓵𝓪 𝓐𝓻𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹

💫✰✭ᵀᵀ°𝓔𝓵𝓪 𝓐𝓻𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹

wah yang jahat sodaranya sendiri

2022-11-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!