Preman itu menganggukan kepalanya sambil tersenyum, "Terima kasih mas.''
"Sama-sama pak,'' balas Aska.
Flashback Off.
Pak Ahmad terkesiap mendengarnya. Entah kenapa dirinya sangat bangga kepada pemuda blasteran itu. Disaat hidupnya susah, Aska masih mampu mengulurkan tangannya.
"Kamu hebat Ka... masih bisa menolong sesama ketika perekonomian kamu sedang kesusahan,'' puji Pak Ahmad.
"Ah... enggak seberapa pak. Aku sendiri malah kasihan kepada istri preman itu,'' ucap Aska yang merendah.
"Kamu sering ke pasar jika sedang liburan?" tanya Pak Ahmad.
"Iya pak. Sekalian melaksanakan tugas dari Pak Broto untuk memantau permintaan pasar dan juga harga-harga sembako,'' jawab Aska yang meminum teh hangatnya.
"Berarti termasuk lembur?" tanya Pak Ahmad lagi.
"Tidak pak. Aku kesini juga mencari peluang untuk mencari pekerjaan baru. Rencanaku aku ingin tinggal di kota untuk mengadu nasib,'' jawab Aska yang menerawang masa depannya.
"Kalau begitu bapak mendukungmu. Jangan terpaku pada satu pekerjaan saja. Jika ingin mencari pekerjaan baru silahkan. Pak Broto juga mengizinkan kamu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi,'' pesan Pak Ahmad.
"Jujur saja aku bekerja di Pak Broto sangat betah. Gajinya lumayan untuk menyambung hidup. Jika aku ke kota tanpa ijazah sarjana, bagaimana aku bisa duduk di kantor? Sedangkan aku sendiri ingin menjadi manager pemasaran,'' ucap Aska dengan lemah.
Pak Ahmad terkejut dengan cita-cita Aska yang menjadi seorang manager pemasaran. Memang selama ini Aska sering membantu mencarikan distributor buah. Agar buah-buah milik Pak Broto bisa laku keras. Bahkan Aska sering didaulat untuk mencari distributor baru di beberapa kota terdekat. Berkat kerja kerasnya Aska bisa menghasilkan upah yang cukup.
"Kamu bisa mewujudkannya menjadi manager pemasaran. Kamu harus kuliah dulu minimal S2,'' pesan Pak Ahmad.
"Sepertinya itu tidak mungkin. Karena kuliah harus membutuhkan dana yang banyak. Lalu bagaimana dengan ibuku? Bapak tahukan ibuku bagaimana? Ibu tidak pernah mendukung aku sama sekali,'' jelas Aska.
"Banyakin berdoa. Kamu bisa mewujudkan mimpimu. Kalau ibuku tidak mendukungmu biarkan saja. Masalah ini menyangkut masa depan,'' tambah Pak Ahmad yang beranjak dari tempat duduknya.
Pak Ahmad segera menuju ke kasir untuk membayar makanannya itu. Setelah itu Pak Ahmad mengajaknya pulang. Ketika berdiri dan hendak melangkah, ada seorang wanita paruh baya masuk ke dalam. Wanita itu berjalan dengan angkuhnya. Saat mendekat Aska tidak sengaja melihat wanita itu yang mirip dengan dirinya. Akan tetapi wanita itu berlalu meninggalkan Aska.
Entah kenapa jantungnya berdetak kencang. Aska merasakan ada perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Sedari tadi Pak Ahmad memanggil namanya berkali-kali tidak ada jawaban. Lalu pak Ahmad memukul lengan Aska sehingga membuatnya terkejut.
"Aska!" sentak Pak Ahmad sembari memukul Aska.
"Ada apa pak?" tanya Aska.
"Sedari tadi kamu melamun, ayo kita pulang!" ajak Pak Ahmad yang pergi meninggalkan restoran itu sembari diikuti Aska.
Di dalam perjalanan Aska masih saja melamun memikirkan wanita yang baru saja dilihatnya. Entah kenapa dirinya seperti mengenalnya tapi tidak tahu dimana. Aska sempat menggelengkan kepalanya sambil berkata, ''Ini tidak mungkin.''
"Maksud kamu apa?'' tanya Pak Ahmad yang masih fokus ke depan.
"Aku tidak sengaja melihat seorang wanita cantik. Sudah gitu wangi banget. Tapi wanita itu sepertinya sudah berumur,'' jawab Aska yang mengingat wanita itu.
"Terus?' tanya Pak Ahmad.
"Kenapa wanita itu sangat mirip diriku ya?" tanya Aska.
Sontak saja Pak Ahmad terkejut lalu menghentikan mobilnya. Bagaimana bisa Aska mengatakan seperti itu? Pak Ahmad hanya menghembuskan nafasnya secara kasar.
"Kamu tahu di dunia ini ada orang yang sangat mirip dengan kita. Contohnya saja seperti,'' ucap Pak Ahmad yang menggantung.
"Enggak pak. Saat wanita itu lewat aku merasakan ada sesuatu yang dimana ada ikatan antara kami,'' potong Aska dengan cepat.
Tanpa sengaja pak Ahmad tersenyum lebar dan tidak berkata apa-apa. Pak Ahmad melajukan mobilnya untuk membelah malam di jalan tol.
"Suatu hari nanti kamu tahu siapa wanita itu. Aku akan membimbingmu untuk bertemu dengannya,'' ucap Pak Ahmad di dalam hati.
Di restoran itu ada seorang wanita berusia muda mendekat. Wanita itu segera menghempaskan bokongnya sambil menunggu pesanannya. Wanita itu duduk sambil melihat sang bos sedang makan.
"Apakah kamu sudah mendapatkan perkembangan berita tentang putraku Aska?" tanya wanita itu.
"Tenang saja kak. Aska baik-baik saja. Selama ini Aska tinggal bersama ibu tirinya yang bernama Bu Minah di kampung,'' jawab wanita itu.
"Aku sudah tahu itu. Tadi siang Roni memberitahukan informasi itu kepadaku,'' kesal wanita itu.
Wanita itu terkejut mendengar tentang informasi tersebut. Ternyata Roni sang partnernya sudah memberitahukan itu semuanya.
"Maafkan aku kak. Ketika berangkat ke kota aku tidak sengaja melihat Bu Minah merayu berondong saat di tengah sawah,'' jawab wanita itu.
"Sudah tua masih keganjenan. Lalu bagaimana dengan kabar mantan suamiku? Apa benar mantanku sudah meninggal?" tanya wanita paruh baya itu lagi.
"Setelah aku mengorek kabar dari Pak Ahmad partner dari Tuan Muda. Tuan meninggal karena sakit parah,'' jawab wanita itu.
"Jangan panggil mantanku tuan! Dia tidak pantas mendapat julukan tuan! sudah aku angkat derajatnya menjadi orang penting! Kenapa dia berkhianat! Apakah kamu mengerti Winda!" ketus wanita paruh baya yang tidak menyukai mantan suaminya itu.
Wanita itu adalah Winda yang dimana adalah orang suruhannya untuk mencari keberadaan sang putra dari wanita paruh baya itu. Winda segera menganggukan kepalanya dan menyetujui akan keputusan yang telah diambilnya itu.
Satu kata salut buat wanita paruh baya itu. Disaat rumah tangganya hancur wanita paruh baya itu mulai berdiri dari kehancuran. Dengan langkah tertatihnya wanita itu mulai menyatukan kekuatan. Christina adalah termasuk wanita cukup tegar. Bahkan sanging tegarnya Christina maju melangkah ke depan walau ada yang menghambat jalannya.
"Aku harus cepat menemui putraku!" tegas Christina.
"Jangan sekarang kak. Kakak tahu bagaimana kabar di Paris? Suasana sedang rumit. Jika kakak cepat menemukan Tuan muda bisa dipastikan nyawanya di ambang kematian. Jadi kakak harus bersabar dulu,'' ujar Winda yang memprediksi kejadian selanjutnya.
"Lalu bagaimana dengan ahli waris sesungguhnya?" tanya Christina.
"Tenang saja. Jangan gegabah dulu. Kita ikuti saja permainan mereka. Kakak tahukan apa yang harus dilakukan?" tutur Winda.
"Besok kamu temui Maria ambil uang di sana. Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan?'' pesan Christina.
"Apakah aku harus memberikan uang ke bosnya tuan muda?' tanya Winda dengan serius.
"Ya... kamu harus memberikannya. Aku tidak mau anakku menderita,'' jawab Christina.
"Kalau begitu baiklah,'' balas Winda.
Winda seorang wanita berusia dua puluh lima tahun yang ditugaskan bersama suaminya Roni mencari keberadaan Aska. Melalui alamat yang diberikan Christina, mereka pergi ke kampung itu. Selama dua tahun mereka sengaja membeli rumah di area rumah Aska. Mereka sengaja membeli rumah itu agar bisa mendekati Aska.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Harman LokeST
nice nice nice nice nice nice nice nice
2022-12-24
3
Mr. Turtore.
siap....
2022-11-03
1
Ayuk Noy
lanjut thor
2022-11-02
2