SALAH TAPI BAIK?.

...***...

Hidup ini penuh dengan dramatis yang tanpa sadar cipta begitu saja. Panggung drama yang terkadang mengalahkan aktor atau aktris yang telah diatur oleh seorang penulis sedemikian rupa untuk menarik hati para penonton. Namun dalam kisah cinta ini, dalam tuangan kisah ini bukan dari seorang penulis terkenal yang membuat kisahnya. Namun ini adalah tentang diriku yang tercipta karena ingin mengenal bagaimana perasaan cinta yang aku miliki sesungguhnya. Perasaan yang cukup mengahdirkan diriku tentang cinta yang aku rasakan selama ini. Kisah ini lahir dari diriku yang tak mampu untuk memperjuangkan apa itu yang namanya cinta.

"Kalau sedih itu ada, aku termenung di dalam kesendirian malam yang sunyi. Kalau tangis itu ada, akan aku tuangkan di malam tanpa bintang yang menyapa diriku. Mengapa tidak ada air mata?. Meskipun aku telah menangis, rasanya air mata itu telah kering karena aku menangis dalam kesepian yang menderaku." Aku telah mengatakan pada diriku sendiri apa yang telah aku rasakan pada saat itu.

"Kalau rasa itu ada, aku tak dapat memilikinya lagi, selain perasaan hamba yang terasa sangat menyakitkan. Mengapa ini tak berasa?. Bagaimana aku bisa merasakan perasaan itu jika saja hatiku hampa?. Kalau cinta indah, aku tidak akan sesakit ini. Kenapa kah bisa sakit?. Karena luka yang aku rasakan dalam cinta itu sangat berbeda ketika aku goreskan tanganku dengan benda tajam. Hatiku tidak bisa diobati dengan mudahnya, selain sakit yang menyiksa yang aku rasakan setiap harinya." Beberapa kali aku mengatakan padamu jika aku telah melakukannya karena cinta.

"Kalau senyum itu ada, aku akan memamerkan senyuman itu pada dunia. Bahwa aku adalah orang yang paling bahagia di dunia ini.

Kalau sentuh itu ada, sentuhan seperti apa yang dapat menyentuh diriku ini?. Mengapa kisah ini tidak nyata?. Mengapa kisah indah yang aku bayangkan selama ini tidak nyata selain rasa sakit yang aku rasakan?." Hatiku sangat sakit jika berdialog pada diriku sendiri. Terkadang memang begitu yang aku rasakan saat itu.

"Kalau sayang itu ada, kenapa aku tidak dapat merasakan sayang itu dengan hatiku?. Mengapa ini tak sempurna?. Apakah aku tidak boleh merasakan kesempurnaan dalam kisah cinta?. Apakah hanya perasaan sakit yang aku rasakan dalam percintaan?. Ada bahagia tapi tak bersama?. Bagaimana sesungguhnya cinta itu?. Aku sangat tidak mengerti dengan apa yang telah aku jalani selama ini selain perasaan yang sangat bimbang karena cinta yang sakit." Telah aku ungkapkan dengan segenap hatiku, jika kau adalah penyebab dari segala hal yang aku rasakan..

"Di doaku, aku hanya berharap mendapatkan cinta yang setia, cinta yang bahagia. Meskipun tidak aku temukan tatapanmu lagi, tidak ku temukan yang seperti dirimu. Aku aku hidupkan senyumanmu kembali meskipun itu terasa sangat sulit untuk aku dapatkan. Bertemu kamu di suatu hari dengan senyuman yang biasa tanpa mengingat perasaan sakit yang pernah aku rasakan walaupun itu menyiksa hati." Bahkan aku berdoa kebaikan untuk dirimu. Aku selalu berdoa yang baik untukmu.

"Di doaku, aku hanya berharap akan ada perasaan untukmu kembali untuk menata diriku yang terlanjur sakit. Di doaku, aku hanya ingin kau memperbaiki diri ini agar lebih hidup lagi. Kau peluk tubuhku kembali dengan perasaan cinta yang pernah kau berikan padaku dulunya. Berdua hidup dalam doa ini, doa yang selalu aku panjatkan pada sang pencipta. Namun cinta ini salah tapi baik, dan juga berkesan." Hanya itu yang aku inginkan di dalam hidup ini.

"Kalau semua ini salah, lantas kenapa ada perasaan cinta pada saat itu?. Perasaan cinta yang pada akhirnya membuat kita hidup bersama dalam derita. Kalau semua ini derita kenapa Tuhan pertemukan kita?. Apakah ini adalah takdir yang telah Tuhan tulis untuk kita berdua?. Tapi kenapa rasanya sangat sakit, kenapa Tuhan memberikan cinta yang sesakit ini pada kita berdua?." Aku terkadang bertanya dimana letak kesalahan itu hingga kita mengalami hal yang buruk seperti itu.

"Sandiwara kah selama ini?. Apakah benar ini adalah sandiwara dalam percintaan yang telah dituliskan Tuhan untuk kita berdua?. Setelah sekian lama kita telah bersama ternyata ini hanyalah sebuah permainan panggung semata?." Hingga aku bertanya seperti itu karena ragu.

Inikah akhir cerita cinta yang telah kita bangun selama ini?. Rasanya sangat menyakitkan dari apa yang aku bayangkan. Cinta yang selalu aku banggakan di depan mereka?. Cinta yang selalu aku ucapkan dengan penuh bangga hati pada semua orang. Entah di mana ku sembunyikan rasa malu ini jika aku ingat kembali apa yang telah aku lakukan pada saat itu. Rasanya aku ingin menghilang dari dunia ini jika aku bertemu dengan mereka.

Kini harus aku lewati begitu saja perasaan cinta yang aku rasakan. Sepi hariku tanpa dirimu lagi, hingga aku lupa caranya untuk bahagia. Biarkan kini ku berdiri sendiri di sini sambil merenungi yang telah terjadi selama ini. Melawan waktuku utuk melupakanmu, melupakan semua kenangan indah, pahit, perih, dan manisnya dalam hubungan kita. Walau pedih hati namun aku bertahan, dan terkadang aku memikirkan apakah ini salah takdir hidupku ini yang memang buruk?. Entah di mana ku sembunyikan rasa malu ketika aku masih teringat dengan kejadian itu. Urat Maluku rasnya telah putus kala itu, hingga kejadian itu terjadi begitu saja.

Sekali lagi aku katakan pada diriku, kini harus aku lewati semuanya dengan mencoba untuk tegar walaupun terkadang perasaan sakit itu masih ada. Sepi hariku tanpa dirimu lagi, dirimu yang telah mencuri semua perhatian duniaku yang indah dulu, namun kini telah hancur berkeping-keping karena kenyataan pahit yang aku rasakan. Biarkan kini ku berdiri tanpamu, tanpa melawan arus waktu yang kapan saja bisa menjatuhkan aku. Melawan waktu yang tidak akan bisa menyembuhkan luka ku begitu saja.

Rindu ini mengggema jauh ke dalam hatiku yang sedang terluka parah. Sampai di ujung luka ini aku ingin melihat apa yang ada di sana. Kau yang bertabur sinar, namun tak dapat lagi menyentuh diriku yang terlanjur tersakiti. Hanya membias dalam imajinasi melodi yang sangat menyakitkan hati.

Engkau pencuri hatiku yang kala itu dalam keadaan yang sangat bahagia. Tanpa pernah sadari ternyata itu hanyalah bagian dari pentas sandiwara cinta. Aku dipeluk nanar, namun tiada bergeming, usah pedulikan diriku ini.

Aku sadar siapa diriku ini, diriku yang tidak mungkin menggapaimu dalam keadaan yang biasa. Cukup aku saja yang mengingat bagaimana kisah yang telah kita jalani dalam sandiwara cinta yang telah berjalan sesuai dengan skenario Tuhan yang telah mempertemukan kita di dalam kesakitan yang kita rasakan di dalam hidup ini.

Ya, hanya aku saja yang mengingat kisah cinta yang sakit ini walaupun terkadang aku bertanya pada diriku sendiri, apakah kau masih mengingat kisah cinta yang pernah kita lewati atau bagimu ini memang sandiwara cinta yang memang harus kau mainkan, hingga kau mampu melangkah maju. Sedangkan aku masih merasakan perasaan sakit itu di dalam kesunyian malam yang membuat hatiku membeku tanpa adanya sentuhan hangat seseorang. Hidup ini memang penuh tanda tanya yang sangat misteri, hingga aku berpikir hidup ini tak ada gunanya tanpa adanya perasaan cinta membara.

Next.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!