Hari ini Arriel mulai menjemput anaknya. Neta yang hamil membuat Neta tidak bisa mengantar-jemput. Setelah kemarin mendapat kabar jika Dathan mengizinkan untuk menjemput saja, sekarang akhirnya, dia pergi menjemput anaknya.
“Mama.” Loveta begitu senang sekali ketika sang mama menjemput.
“Sayang.” Arriel memeluk sang anak. Dia senang bisa bertemu sang anak. Minggu kemarin, dia tidak bisa bertemu karena Loveta pergi ke panti asuhan. “Ayo.” Dia mengajak sang anak untuk naik mobil.
Arriel dan Loveta naik ke mobil. Tadi dia sudah mengatakan pada Neta jika akan mengajak anaknya makan siang bersama. Jadi dia kali ini akan mengajak anaknya ke restoran.
Loveta begitu senang sekali ketika bisa bersama mamanya. Saat makan pun dia begitu bersemangat. Dia terus bercerita banyak hal. Dari mulai sekolahnya sampai kegiatan di rumah. Arriel selalu menggunakan waktu dengan baik bersama anaknya. Setelah meyakini jika dia akan menjadi ibu yang baik, dia terus berusaha untuk menjadi ibu yang baik.
“Nanti kalau Lolo punya adik, Lolo mau jagain.” Dengan percaya diri Loveta bercerita. Dia memang sedang bersemangat sekali dengan kehamilan sang mami.
Arriel tersenyum. Anaknya begitu senang dengan kehamilan Neta. Hal itu tentu saja membuatnya iri. Bagaimana antusias anaknya yang menunggu adiknya lahir.
“Jika adiknya dari perut Mama, apa Lolo mau?” Arriel tiba-tiba melempar pertanyaan itu. Dia merasa ingin diperlakukan juga seperti istri-mantan suaminya sekarang. Anggap saja ini rasa iri, tetapi masih dalam kadar yang aman.
“Mau.” Loveta pun dengan semangat menjawab. “Apa sudah ada di perut Mama?” tanya Loveta sambil memegangi perut sang mama.
Arriel tidak menyangka sang anak akan bertanya seperti itu. Jelas perutnya belum berisi apa pun. Karena memang dirinya belum punya suami. Lalu bagaimana bisa terisi.
“Belum, Sayang. Nanti akan ada jika Mama menikah seperti papa baru akan ada adik bayi.” Arriel menjelaskan pada anaknya. Karena suaminya sudah menikah lebih dulu, jadi dia lebih mudah untuk menjelaskan.
“Oh ….” Loveta mengangguk-anggukkan kepalanya. Mengerti yang dijelaskan sang mama. “Lalu, Mama akan menikah dengan siapa?” Loveta justru penasaran dengan calon pria yang akan menjadi papanya nanti.
“Nanti, Mama akan kenalkan pada Lolo jika sudah waktunya.” Arriel memberitahu dengan lembut sang anak.
Loveta hanya mengangguk. Walaupun dia
tidak paham seutuhnya. Yang dia mengerti, jika dia belum bisa berkenalan sekarang, dan akan berkenalan nanti.
Arriel kembali menikmati makan bersama dengan anaknya. Mereka berdua begitu seru sekali saling bercerita. Loveta yang cerewet memang membuat suasana begitu seru.
Setelah selesai makan, dia segera mengantarkan sang anak untuk pulang. Di rumah mantan suaminya, Arriel bertemu dengan Neta. Menyempatkan untuk berbincang sebentar.
“Aku sampai lupa rasanya hamil.” Sudah sejak lima tahun yang lalu Arriel hamil. Jadi tentu saja, itu adalah waktu yang cukup lama sekali. Jadi dia benar-benar tidak banyak yang ingat.
“Cepatlah menikah. Jadi kamu bisa merasakan kehamilan lagi.” Neta tersenyum. Dia dan Arriel memang sudah sering mengobrol. Berbeda dengan sang suami, yang justru menjauh dari mantan istrinya itu.
“Doakan aku dapat pria yang tepat.” Arriel tersenyum.
“Tentu saja.” Neta mengangguk.
Saat membahas pria, tiba-tiba Arriel teringat tentang Adriel. Jika ingin tahu tentang Adriel, bertanya pada Neta adalah pilihan tepat.
“Ta, ada yang ingin aku tanyakan.” Arriel memberanikan diri.
“Aku akan wawancara dengan Adriel untuk majalah edisi hari wanita sedunia. Aku masih sedikit canggung. Bisa kamu ceritakan bagaimana Adriel?” Arriel tidak berani terus terang. Dia memilih untuk bertanya dengan alasan wawancara.
“Oh … Kak Adriel.” Neta tersenyum. “Dia orang yang baik, dewasa, pekerja keras. Jadi tenang saja. Dia pasti akan membuatmu nyaman ketika wawancara.” Neta tahu betul seperti apa Adriel. Jadi tentu saja yang diceritakan adalah yang sebenarnya. Tidak dilebih-lebihkan.
Arriel mengangguk-anggukkan kepalanya. “Apa dia pernah punya pacar?”
Saat ditanya pacar, Neta sedikit tidak enak. Karena pacar Adriel dirinya. “Sebaiknya tanya dengan Kak Adriel saja. Itu lebih baik.” Neta memilih menghindar. Jika dirinya yang jelaskan, rasanya aneh.
Arriel hanya mengangguk saja. Mungkin dia akan bertanya nanti pada Adriel sendiri saja. Mungkin ketika waktu wawancara, dia bisa menyelipkan pertanyaan itu pada Adriel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
gia gigin
cie cieee ada yg diam2 kepo😂
2022-12-21
1
Keser Galby
Neta..pernah
Ariel..siapa,apa kmu knl orang nya
Neta..tentu saja
Ariel..siapa
Neta..aku🤭🤭😜
2022-11-23
0
Ayas Waty
kepo dg bang Adriel ya
2022-11-15
0