Eps 2 ~ Tipe Suami

Keesokan harinya Naya sudah bangun. Gadis itu segera membersihkan tubuhnya sejenak lalu turun ke dapur membantu Mamanya memasak.

Keseharian Naya hanya kuliah. Namun akhir-akhir ini saat jam mata kuliahnya sudah berkurang, ia terkadang diminta Papanya ke kantor untuk membantu mengerjakan beberapa laporan penting. Apalagi dulu ia magangnya juga di perusahaan Papanya sendiri.

“Hmmm…. Masak apa nih, Ma? Baunya sedap sekali.” Ucap Naya saat baru saja masuk ke dapur.

“Mama hanya buat sup iga kesukaan kamu dan Kak Zaky. Ayo buruan ambil mangkok lalu hidangkan di atas meja.” Jawab Senja dengan tangan masih fokus mengaduk sup dan sesekali mencicipi rasanya.

Meskipun Naya tidak pandai memasak seperti Mamanya, namun gadis itu sangat rajin membantu Mamanya di dapur. Tak jarang Senja juga sering mengajari anaknya memasak atau kadang membuat kue jika sedang memiliki banyak waktu luang.

Setelah semua masakan tersaji di atas meja, Zaky yang sudah berpenampilan rapi memasuki ruang makan. Kemudian disusul oleh Papanya, Xavier.

Kini semua orang sudah duduk di kursi masing-masing dan siap menikmati sarapan pagi. keluarga Xavier sangat harmonis dengan hadirnya dua anaknya yang sangat mereka cintai.

Pria paruh baya itu tersenyum hangat melihat interaksi kedua anaknya yang sangat rukun, walau mereka tidak ada hubungan darah sama sekali. Terlebih sikap Zaky pada Naya sudah seperti kakak kandung yang sangat menyayangi adiknya.

“Hari ini ke kampus jam berapa, Nay?” tanya Xavier.

“Siang, Pa. jam sebelas ada bimbingan.” Jawab Naya.

“Oh ya sudah. Nanti setelah bimbingan, bisa nggak datang ke kantor? Papa mau minta tolong untuk mengerjakan beberapa laporan.”

“Ok, Pa! nanti Naya langsung ke kantor setelah selesai bimbingan.” Jawab Naya sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.

“Apakah lama? Nanti sekalian Kakak jemput setelah makan siang bagaimana?” Tanya Zaky.

“Lihat nanti saja, Kak. Nanti aku hubungi Kak Zaky saja kalau memang belum selesai, aku naik taksi saja.” jawab Naya. Karena memang Naya sangat jarang menggunakan mobil sendiri jika pergi ke kampus. Dia lebih sering diantar jemput oleh sopir, setelah dulu pernah menabrak tiang listrik saat awal masuk kuliah dan baru bisa menyetir sendiri.

Selesai sarapan, Xavier lebih dulu pergi ke kantor. tak lama kemudian Zaky berangkat dengan menggunakan mobilnya sendiri.

Kini hanya Naya dan Mamanya saja yang ada di rumah. sebenarnya Naya masih ada tanggungan sedikit untuk menyelesaikan tugasnya. Namun karena waktu masih pagi, ia memilih bersantai sejenak bersama Mamanya.

Senja mengajak anak perempuannya duduk santai di taman depan rumah sambil menikmati cemilan. Ibu dan anak itu juga terlihat sangat akrab, karena Senja memperlakukan semua anaknya seperti teman. Dalam artian ia selalu mendengarkan setiap keluh kesah anaknya, dan sebisa mungkin memberikan nasehat untuk mereka.

“Bagaimana skripsi kamu, Sayang?” tanya Senja.

“Mama doakan saja satu semester ini selesai dengan cepat. Target Naya tahun depan harus bisa lulus agar bisa berkerja membantu Papa.” Jawab Naya.

“Tentu saja Mama selalu mendoakan kesuksesan buat anak-anak Mama, asal kamu selalu semangat dan tidak malas-malasan.”

“Pasti dong, Ma. Oh iya, Ma kalau boleh tahu, kenapa Papa tidak mengijinkan Mama untuk ikut bekerja? Padahal Mama dulu kan sekretaris Papa?” tanya Naya tiba-tiba.

Setahu Naya memang dulu Mamanya pernah bekerja menjadi sekretaris Papanya. Lebih tepatnya sebelum menikah. namun setelah menikah, Xavier tidak mengijinkan lagi untuk bekerja. Dan Naya tidak tahu alasannya.

“Karena Papa kamu sangat mencintai Mama. Jadi Papa tidak membiarkan Mama capek bekerja.” Jawab Senja sambil tersenyum.

“Wah, dasar Papanya aja yang sudah bucin sama Mama. Nanti Naya juga gitu nggak ya kalau punya suami?” tanya Naya pada diri sendiri sambil membayangkan masa depannya.

Pltak

“Belajar dulu yang benar, selesaiin skripsi dengan cepat lalu bekerja. Jangan buru-buru mikirin menikah.” Ucap senja memberi ultimatum.

“Ih, Mama! Apa salahnya juga sih berandai-andai.” Jawab Naya sambil mengusap keningnya.

“Ya sudah boleh. Asal tetap fokus dengan kuliah. Ehm, kalau Mama boleh tahu, memang tipe suami seperti apa yang kamu idamkan?” mendadak Senja penasaran dengan tipe suami idaman anak gadisnya. Pasalnya selama ini ia tidak pernah mendengar Naya dekat dengan laki-laki manapun.

“Tentunya seperti Kak Zaky. Yang sangat penyayang dan selalu pengertian.” Jawab Naya sambil membayangkan memiliki suami seperti sosok kakaknya.

“Ya, Mama doakan yang terbaik buat anak Mama. Karena jodoh itu rahasian Tuhan.”

Setelah cukup lama bersantai dengan Mamanya, Naya meminta ijin untuk masuk ke kamarnya buat melanjutkan sedikit tugasnya yang belum selesai.

Pukul sepuluh Naya sudah bersiap pergi ke kampus. Karena jarak kampus dengan rumahnya yang tidak dekat dan jalannnya rawan sekali dengan kemacetan, Naya memilih berangkat lebih awal daripada nanti ketinggalan.

Naya berpamitan pada Mamanya lalu segera pergi ke kampus dengan diantar oleh sopir. Dalam perjalanan ke kampus, Naya sibuk berbalas pesan dengan sahabatnya yang kebetulan juga ada bimbingan skripsi, namun beda dosen. Naya membuat janji bertemu dengan sahabatnya setelah usai bimbingan nanti. Karena sudah lama mereka tidak bertemu.

Sesampainya di kampus, Naya sudah bertemu dengan Milka, sahabatnya. kebetulan Milka sudah selesai melakukan bimbingan.

“Nanti aku tunggu di kantin saja ya, Nay. Apa kamu akan lama?” tanya Milka memastikan.

“Semoga saja tidak. Nanti aku hubungi lagi, karena Pak Nevan juga tidak bisa ditebak kalau sedang bimbingan. Terkadang lama, terkadang sebentar.” Jawab Naya.

Setelah itu Naya segera memasuki ruangan dosen pembimbingnya. Kebetulan Naya sendiri kali ini yang melakukan bimbingan. Mungkin dosennya ingin lebih fokus dengan satu mahasiswa saja, dengan membuat jadwal bimbingan yang berbeda-beda dengan mahasiswa bimbingannya.

“Selamat siang, Pak!” sapa Naya pada sosok dosen tampan yang sedang duduk fokus menatap layar laptop di hadapannya.

“Siang.” Jawab Nevan dengan datar.

Naya segera duduk dan menyerahkan dokumen hasil risetnya. Kemudian Nevan mengeceknya dengan teliti. Pria berusia dua puluh tujuh tahun dan masih single itu terkenal dengan sebutan dosen killer dan selalu meminta sempurnya di setiap tugas yang diberikan untuk mahasiswanya.

Naya hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan pelan setelah melihat dosennya memegang bolpoin dan memberikan banyak coretan pada lembaran hasil pekerjaannya.

“Cepat perbaiki ini, besok saya tunggu hasilnya yang sudah direvisi.” Ucap Nevan dengan suara datar.

“Maaf, Pak. tapi besok libur.” Ucap Naya mengingatkan kalau besok hari sabtu dan jelas libur bimbingan.

“Saya tidak mau tahu. Saya tunggu di rumah. sekarang kamu bisa keluar dari ruangan saya.”

**

Naya tampak frustasi setelah selesai bimbingan. Ia langsung meminum jus yang sudah dipesankan oleh Milka.

“Sabar, semua akan indah pada waktunya.” Ucap Milka sambil mengusap lengan Naya.

“Ih, kayak sedang memperjuangkan cinta saja pakai kata Mutiara, indah pada waktunya.” Cibir Naya dengan kesal.

Belum sempat Naya memesan makanan, ia sudah mendapat telepon dari kakaknya yang sudah menunggu di depan kampus untuk diajak sekalian makan siang. Akhirnya dengan berat hati Naya meninggalkan Milka.

Naya menghampiri Zaky yang sedang berdiri di samping mobilnya. Pria itu tersenyum pada adiknya yang paling cantik. Lalu membukakan pintu belakang untuk Naya.

Awalnya Naya bingung, kenapa kakaknya membukakan pintu belakang. Atau mungkin Zaky memakai sopir. Ternyata dugaan Naya salah. Saat ia memasuki mobil, ada sosok perempuan cantik duduk di samping kemudi sebelah kakaknya. Mendadak wajahnya murung setelah melihat perempuan itu.

“Hai, Naya!”

.

.

.

*TBC

Happy Reading‼️

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

yang sabar Nay

2023-03-03

0

Emak Femes

Emak Femes

yaaah naya patah hati daah

2022-11-10

0

Sri Fauziahanwar

Sri Fauziahanwar

cemburu naya pasti itu gebetan zaky

2022-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 ~ Kanaya
2 Eps 2 ~ Tipe Suami
3 Eps 3 ~ Tidak Wajar
4 Eps 4 ~ Tidak Rela
5 Eps 5 ~ Berdenyut
6 Eps 6 ~ Hanya Adik
7 Eps 7 ~ Tanpa Berkedip
8 Eps 8 ~ Keceplosan
9 Eps 9 ~ Memberi Nasehat
10 Eps 10 ~ Sangat Mengejutkan
11 Eps 11 ~ Tidak Nyaman
12 Eps 12 ~ Makan Malam
13 Eps 13 ~ Meresmikan Hubungan
14 Eps 14 ~ Menjodohkan
15 Eps 15 ~ Diam Membisu
16 Eps 16 ~ Urusan Hati
17 Eps 17 ~ Lepaskan Aku!
18 Eps 18 ~ Backstreet
19 Eps 19 ~ Mempertahankan
20 Eps 20 ~ Berjuang
21 Eps 21 ~ PDKT
22 Eps 22 ~ Overthinking
23 Eps 23 ~ Asisten Nevan
24 Eps 24 ~ Salah Lihat
25 Eps 25 ~ Satu Oktaf
26 Eps 26 ~ Tanda Merah
27 Eps 27 ~ Semakin Curiga
28 Eps 28 ~ Daftar
29 Eps 29 ~ Keberanian Naya
30 Eps 30 ~ Merasa Aneh
31 Eps 31 ~ Terusik
32 Eps 32 ~ Kakak Ipar Nevan
33 Eps 33 ~ Menyesakkan
34 Eps 34 ~ Menangis Tak Bersuara
35 Eps 35 ~ Berselingkuh
36 Eps 36 ~ Bertemu Nevan
37 Eps 37 ~ Fitting Baju
38 Eps 38 ~ Jatuh Pingsan
39 Eps 39 ~ Tertekan
40 Eps 40 ~ Berharap
41 Eps 41 ~ Menghindarinya
42 Eps 42 ~ Ikhlas
43 Eps 43 ~ Pelukan Nabil
44 Eps 44 ~ Saling Mencintai
45 Eps 45 ~ Hubungan Terlarang
46 Eps 46 ~ Pergi
47 Eps 47 ~ Tersiksa
48 Eps 48 ~ Klarifikasi
49 Eps 49 ~ Merindukanmu
50 Eps 50 ~ Rasa Sesal
51 Eps 51 ~ Flashback
52 Eps 52 ~ Dewasa Dan Mandiri
53 Eps 53 ~ Pasangan Nabil
54 Eps 54 ~ Salah Tingkah
55 Eps 55 ~ Terdiam Memaku
56 Eps 56 ~ Kehilangan Pijakan
57 Eps 57 ~ Otaknya Linglung
58 Eps 58 ~ Tidak Ikut Campur
59 Eps 59 ~ Status Yang Berbeda
60 Eps 60 ~ Oase
61 Eps 61 ~ Hanya Kakak
62 Eps 62 ~ Cemburu
63 Eps 63 ~ Pulang
64 Eps 64 ~ Setannya Banyak
65 Eps 65 ~ Sengaja Menghilang
66 Eps 66 ~ Menerima Lamaran
67 Eps 67 ~ Ngebet Nikah
68 Eps 68 ~ Pertunangan
69 Eps 69 ~ Kaum Julid
70 Eps 70 ~ Kabar Buruk
71 Eps 71 ~ Selamat Pagi Calon Istri
72 Eps 72 ~ Hukuman Yang Setimpal
73 Eps 73 ~ Baik-Baik Saja
74 Eps 74 ~ Bergemuruh Hebat
75 Eps 75 ~ Naya Hilang
76 Eps 76 ~ Terikat
77 Eps 77 ~ Balas Dendam
78 Eps 78 ~ Diselamatkan
79 Eps 79 ~ Lebih Baik
80 Eps 80 ~ Menghilangkan Trauma
81 Promo Novel Baru
82 Eps 81 ~ Kecupan Singkat
83 Eps 82 ~ Menggeliat
84 Eps 83 ~ Ke Puncak (Part 1)
85 Eps 84 ~ Ke Puncak (Part II)
86 Eps 85 ~ Kelaparan
87 Eps 86 ~ Wanita Cantik
88 Eps 87 ~ Menenangkan Hati
89 Eps 88 ~ Sumber Kehidupan
90 Eps 89 ~ Kecupan Singkat
91 Eps 90 ~ Tentang Vivi
92 Eps 91 ~ Lamaran Kerja
93 Eps 92 ~ Ada Yang Aneh
94 Eps 93 ~ Kemarahan Naya
95 Eps 94 ~ Sangat Panik
96 Eps 95 ~ Pupus
97 Eps 96 ~ Sangat Absurd
98 Eps 97 ~ Moody'an
99 Eps 98 ~ Zaky Ngidam
100 Eps 99 ~ Ke Rumah Mama dan Papa
101 Eps 100 ~ Terima Kasih
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Eps 1 ~ Kanaya
2
Eps 2 ~ Tipe Suami
3
Eps 3 ~ Tidak Wajar
4
Eps 4 ~ Tidak Rela
5
Eps 5 ~ Berdenyut
6
Eps 6 ~ Hanya Adik
7
Eps 7 ~ Tanpa Berkedip
8
Eps 8 ~ Keceplosan
9
Eps 9 ~ Memberi Nasehat
10
Eps 10 ~ Sangat Mengejutkan
11
Eps 11 ~ Tidak Nyaman
12
Eps 12 ~ Makan Malam
13
Eps 13 ~ Meresmikan Hubungan
14
Eps 14 ~ Menjodohkan
15
Eps 15 ~ Diam Membisu
16
Eps 16 ~ Urusan Hati
17
Eps 17 ~ Lepaskan Aku!
18
Eps 18 ~ Backstreet
19
Eps 19 ~ Mempertahankan
20
Eps 20 ~ Berjuang
21
Eps 21 ~ PDKT
22
Eps 22 ~ Overthinking
23
Eps 23 ~ Asisten Nevan
24
Eps 24 ~ Salah Lihat
25
Eps 25 ~ Satu Oktaf
26
Eps 26 ~ Tanda Merah
27
Eps 27 ~ Semakin Curiga
28
Eps 28 ~ Daftar
29
Eps 29 ~ Keberanian Naya
30
Eps 30 ~ Merasa Aneh
31
Eps 31 ~ Terusik
32
Eps 32 ~ Kakak Ipar Nevan
33
Eps 33 ~ Menyesakkan
34
Eps 34 ~ Menangis Tak Bersuara
35
Eps 35 ~ Berselingkuh
36
Eps 36 ~ Bertemu Nevan
37
Eps 37 ~ Fitting Baju
38
Eps 38 ~ Jatuh Pingsan
39
Eps 39 ~ Tertekan
40
Eps 40 ~ Berharap
41
Eps 41 ~ Menghindarinya
42
Eps 42 ~ Ikhlas
43
Eps 43 ~ Pelukan Nabil
44
Eps 44 ~ Saling Mencintai
45
Eps 45 ~ Hubungan Terlarang
46
Eps 46 ~ Pergi
47
Eps 47 ~ Tersiksa
48
Eps 48 ~ Klarifikasi
49
Eps 49 ~ Merindukanmu
50
Eps 50 ~ Rasa Sesal
51
Eps 51 ~ Flashback
52
Eps 52 ~ Dewasa Dan Mandiri
53
Eps 53 ~ Pasangan Nabil
54
Eps 54 ~ Salah Tingkah
55
Eps 55 ~ Terdiam Memaku
56
Eps 56 ~ Kehilangan Pijakan
57
Eps 57 ~ Otaknya Linglung
58
Eps 58 ~ Tidak Ikut Campur
59
Eps 59 ~ Status Yang Berbeda
60
Eps 60 ~ Oase
61
Eps 61 ~ Hanya Kakak
62
Eps 62 ~ Cemburu
63
Eps 63 ~ Pulang
64
Eps 64 ~ Setannya Banyak
65
Eps 65 ~ Sengaja Menghilang
66
Eps 66 ~ Menerima Lamaran
67
Eps 67 ~ Ngebet Nikah
68
Eps 68 ~ Pertunangan
69
Eps 69 ~ Kaum Julid
70
Eps 70 ~ Kabar Buruk
71
Eps 71 ~ Selamat Pagi Calon Istri
72
Eps 72 ~ Hukuman Yang Setimpal
73
Eps 73 ~ Baik-Baik Saja
74
Eps 74 ~ Bergemuruh Hebat
75
Eps 75 ~ Naya Hilang
76
Eps 76 ~ Terikat
77
Eps 77 ~ Balas Dendam
78
Eps 78 ~ Diselamatkan
79
Eps 79 ~ Lebih Baik
80
Eps 80 ~ Menghilangkan Trauma
81
Promo Novel Baru
82
Eps 81 ~ Kecupan Singkat
83
Eps 82 ~ Menggeliat
84
Eps 83 ~ Ke Puncak (Part 1)
85
Eps 84 ~ Ke Puncak (Part II)
86
Eps 85 ~ Kelaparan
87
Eps 86 ~ Wanita Cantik
88
Eps 87 ~ Menenangkan Hati
89
Eps 88 ~ Sumber Kehidupan
90
Eps 89 ~ Kecupan Singkat
91
Eps 90 ~ Tentang Vivi
92
Eps 91 ~ Lamaran Kerja
93
Eps 92 ~ Ada Yang Aneh
94
Eps 93 ~ Kemarahan Naya
95
Eps 94 ~ Sangat Panik
96
Eps 95 ~ Pupus
97
Eps 96 ~ Sangat Absurd
98
Eps 97 ~ Moody'an
99
Eps 98 ~ Zaky Ngidam
100
Eps 99 ~ Ke Rumah Mama dan Papa
101
Eps 100 ~ Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!