Fitnah

"Apa dia selalu memperlakukan kamu seperti itu? " Tanya Dika.

"Sudah Bang, jangan di perpanjang. " Jawab Laila.

"Jangan di perpanjang bagaimana, dia itu secara tidak langsung merendahkan kamu." Ucap Dika.

Laila tersenyum dan tangan nya mencoba meraih tangan Dika, tahu akan apa yang di lakukan Laila, Dika meraih tangan nya.

"Abang tenang ya, jangan emosi. "

"Jangan emosi bagaimana, kamu itu seakan di rendahkan. "

"Abang tahu tidak, Abang yang pertama pria yang saya pegang tangan nya. Abang tahu, saya menenangkan Abang, kalau Abang mengajak ribut sama Bang Bonar, Abang bisa kena pukul anak buah nya. "

"Oh.. jadi dia preman, kamu tinggal di rumah preman. "

"Saya hanya perlu perlindungan Bang, saya hanya ingin aman. Abang tahu saya ini buta, kalau tidak ada anak buah Bang Bonar saya di jalanan bisa di palak Bang. "

"Kamu tahu, tadi itu apa? Itu upah nya. Kamu paham tidak? Mulai sekarang kamu keluar dari rumah ini dan jangan berjualan lagi. Abang akan carikan kamu tempat tinggal dan pekerjaan yang kamu bisa dengan kondisi fisik kamu. "

"Abang kenapa baik sekali? Kita baru kenal. Saya tidak tahu Abang, hanya tahu Abang seorang Tentara. "

"Abang menyukai kamu, Abang mencintai kamu. "

Laila tersenyum dan melepaskan tangan nya yang memegang tangan Dika. Sedangkan Dika terus menatap wajah Laila.

"Banyak yang bilang begitu, Abang bukan yang pertama. "

"Hah.. masa? "

"Banyak Bang, mungkin pria - pria itu hanya ingin mempermainkan saya yang buta ini, dan membodohi saya. Sama saja seperti Bang Bonar, semua pria beristri ingin melamar saya. "

"Kamu cantik. "

"Hah.. masa? "

"Iya kamu cantik, mereka melihat kamu dari fisik tapi Abang melihat kamu bukan dari fisik tapi hati kamu juga sangat cantik. "

Laila tersenyum dengan menggeleng kan kepala nya, dan menatap ke arah depan.

"Abang, saya ini buta. Tidak pantas menjadi seorang istri seperti Abang. Bagaimana nanti sama teman - teman Abang, punya kekasih tapi kok buta. "

"Abang tidak akan pernah malu, mau orang berkata apa. Kamu tetaplah sempurna dimata Abang, kamu mau ya jadi pacar Abang? "

"Apakah, saya harus jawab sekarang? "

"Nggak, boleh jawab nanti. "

"Saya akan kasih jawaban nanti."

"Abang tunggu, Abang tunggu jawaban itu.Apapun itu jawaban nya, Abang akan selalu tunggu. "

*****

"Serius? "

"Iya serius, saya sudah nembak dia. Tapi dia belum kasih jawaban. " Ucap Dika.

"Tapi, saya ingin bawa dia keluar dari rumah nya. Saya ingin dia tidak jualan lagi. " Ucap Dika kembali.

"Mau bawa kemana? " Tanya Andi.

"Rumah Bunda. "Jawab Dika.

" Rumah Bunda? kamu yakin akan menitipkan Laila sama Bunda? "

"Apa kamu meremehkan Bunda? "

"Bunda pasti akan bertanya, siapa wanita itu."

"Laila lebih aman bersama Bunda, disana Bunda kan bersama anak asuh nya, Wisma Dharma Bakti yang mendidik anak - anak jalanan melatih mereka membuat berbagai karya, Laila bisa ikut bersama mereka.

"Tapi apa Bunda setuju, kalau itu adalah pacar kamu. "

"Bunda itu bukan pemilih. "

*****

"Bang, coba deh bagus nggak? " Tanya Jelita pada Andi menunjukkan jam tangan mahal nya yang baru di beli nya.

"Bagus sayang, cocok di pakai nya." Jawab Andi.

"Makasih sayang. " Ucap Jelita.

"Aduh, semakin hari semakin romantis saja. Kapan menikah? " Ucap Bunda Nahla.

"Bunda, Bang Andi masih saja belum mengajak Jelita menikah, nanti tahu - tahu malah Bang Dika yang menikah duluan." Ucap Jelita.

"Dika belum bawa calon ke sini. "

"Masa Bunda, Andi nggak percaya. "

"Benar Dika, Bunda nggak bohong. Sempat Mami kamu bilang sama Bunda, ada kenalan anak didik nya yang seorang model di bawah management nya mau di kenalkan buat Dika, tapi Dika nggak mau. " Ucap Bunda Nahla.

"Dika mungkin memiliki pilihan sendiri." Ucap Andi.

"Apa kamu tahu dia punya pacar apa belum? " Tanya Bunda Nahla pada Andi.

"Lebih baik, Bunda tanya sendiri saja. "

*****

"Laila."

"Eh.. Bapak. " Ucap Laila kaget saat sedang mencuci Pak Broto sudah berada di samping Laila.

"Kamu nggak capek? " Tanya Pak Broto yang memperhatikan tubuh Laila.

"Nggak Pak, saya kan kerja. " Jawab Laila.

"Laila." Bisik Pak Broto.

"I - iya Pak. " Ucap Laila sedikit menjauh karena merasakan Pak Broto kini semakin dekat dengan tubuh nya.

"Istri saya nggak ada di rumah, ini kesempatan buat kita. "

"Bapak jangan macam - macam. "

"Kenapa? Kamu takut. "

"Tolong Pak, jangan sampai buat Ibu marah."

"Dia tidak akan tahu."

"Aaaaaaaaa jangan sentuh. " Ucap Laila merasakan tangan Pak Broto menyentuh paha nya. Dengan segera Laila berdiri dan berusaha menjauh dengan mengambil tongkat nya, namun Pak Broto membuang tongkat milik Laila sangat jauh.

"Mau lari kemana kamu hah...?? "

"Jangan Pak, tolong jangan sentuh saya." Ucap Laila memohon.

Sreeeeetttt

Aaaaaaaaa

"Jangan Pak...!!! " Laila menangis saat pakaian nya di robek paksa oleh Pak Broto tepat di bagian pundak hingga memperlihatkan pundak mulus nya.

"Hahahhaha mau kemana kamu manis."

Aaaaaaaa

"Jangan Pak lepaskan saya. "

Pak Broto mengangkat tubuh Laila bagai membawa karung beras, Laila terus memberontak namun tak di hiraukan hingga tubuh Laila dia jatuhkan dengan kasar di atas tempat tidur.

"Hiks.. hiks... saya mohon Pak, jangan sentuh saya. " Ucap Laila terisak.

Aaaaaaaa

Sreeeeetttt

Pak Broto merobek ujung pakaian Laila hingga memperlihatkan perut nya, kedua tangan Laila di cengkram dengan sangat kasar. Dan mencoba mem*****sa Laila.

"Tolong... jangan...!!! "

"Bapak...!!! " Ucap Lantang ibu Broto.

"Bu." Ucap Pak Broto yang sudah membuka kaos nya menyisakan celana nya.

"Apa yang kalian lakukan? " Bentak Ibu Broto.

Laila segera menutup tubuh bagian atas dengan bantal yang ada di samping nya, dengan sangat terhina Laila di perlakukan seperti tadi.

"Bu, Laila menggoda Bapak, dia memaksa Bapak. " Ucap Pak Broto bohong.

"Bohong Bu, Bapak yang mencoba memper****sa Saya. " Ucap Laila.

"Bohong dia, Ibu apa percaya sama dia dari pada Bapak. " Ucap Pak Broto.

"Kurang ajar kamu Laila. " Bentak Ibu Broto langsung menjambak rambut Laila.

"Ampun... ibu.... saya tidak salah. " Ucap Laila.

Plaaaakk

Plaaaakkk

Kedua pipi Laila oleh Ibu Broto di tampar nya, hingga rambut nya pun di tarik sangat keras.

"Sakit.. Bu...!!! " Teriak Laila.

"Hajar saja Bu, dia sudah memaksa Bapak." Ucap Pak Broto.

"Saya akan seret kamu keluar rumah, dan akan saya datang kan semua warga. Kalau kamu itu seorang perusak rumah tangga orang dan mencoba menggoda suami saya."

"Nggak Bu, saya tidak salah Bu. "

"Diam... kamu...!!! "

Ibu Broto menyeret tubuh Laila dengan paksa hingga tepat di depan halaman rumah nya, bahkan para tetangga pun melihat nya.

"Lihat, si wanita buta ini sudah mencoba menggoda suami saya dengan memperlihatkan tubuh nya. Kalian harus hati - hati, buta - buta juga dia ini penjahat kel****min."

.

.

Terpopuler

Comments

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

astaga Laila d tuduh menggoda pak Broto pdhl pak Broto sndri yg menggoda Laila,,sungguh kau kejam pa

2022-11-25

1

Eka Widya

Eka Widya

org waras ttp tau mana yg salah mana yg bnr.jadi gemes kan😂😂😂

2022-11-17

1

Lili Suryani Yahya

Lili Suryani Yahya

Dasar Pak Broto gilaaa

2022-11-10

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!