"Bu, sudah saya cuci sama saya jemur baju nya. " Ucap Laila.
"Oh iya makasih, ini upah nya. " Ucap Ibu Broto.
Laila menerima uang dari Ibu Broto dengan meraba uang kertas tersebut, entah berapa yang Laila bayar tapi Laila bisa membedakan berapa nilai uang kertas tersebut.
"Alhamdulillah, makasih Bu. " Ucap Laila.
"Sama - sama, nanti kalau ada cucian lagi saya kabari. "
"Baik bu, makasih. " Ucap Laila.
Laila pun berjalan pulang dengan di bantu tongkat nya, saat akan masuk suami Ibu Broto Pak Broto keluar mencari Laila.
"Laila mana Bu? " Tanya Pak Broto.
"Sudah pulang, kenapa? " Jawab Ibu Broto bertanya kembali.
"Nggak, bapak hanya mau kasih uang tambahan buat Laila. " Ucap Pak Broto.
"Nggak usah, udah cukup Ibu kasih. "
"Bapak hanya kasihan Bu, Laila kan buta masa Ibu kasih nggak punya hati. "
"Pak, dua puluh ribu saja sudah cukup, toh Laila dapat upah dari si Marni. "
Pak Broto hanya menggeleng kan kepala nya atas perilaku Ibu Broto.
***
"Pagi - pagi dari mana Laila? " Sapa Ibu - ibu yang baru pulang dari pasar.
"Habis cuci baju nya keluarga Ibu Broto. " Ucap Laila.
"Laila, kalau kamu cuci baju boleh dong. " Ucap salah satu Ibu .
"Silahkan Bu, kapan? "
"Sekarang."
"Sore aja gimana, soalnya saya harus jualan Rengginang nya mba Marni. "
"Oh ya sudah nggak apa - apa, nanti ke rumah Ibu Salma ya. "
"Iya Bu. "
Laila pun melanjutkan langkah nya, dengan insting nya Laila sudah terbiasa jalan sendiri menuju ke rumah warga bahkan berjualan keliling kampung. Sejak usia 5 tahun, Laila buta setelah kecelakaan bersama kedua orang tua nya.
"Kasihan, Laila itu cantik bahkan dia bisa sekolah di SLB saja dengan biaya sendiri dan bantuan dari seorang Dermawan. Cari makan sendiri, serabutan. Saya salut sama yang buta saja semangat cari uang nggak seperti yang bisa melihat kadang malas." Ucap Ibu Salma.
"Itulah Bu, orang - orang sini sangat senang sama Laila bahkan kasihan kadang kan mereka yang memiliki lebihan makanan buat Laila. " Ucap Ibu Rika.
****
Dika berdiri di depan lampu merah, menunggu gadis penjual rengginang yang dia beli kemarin. Setelah pertemuan pertama nya, Dika merasakan kasihan bahkan berniat untuk membantu jualan nya.
Dika tersenyum saat Laila datang, dengan segera Dika menyebrang jalan menuju Laila yang duduk di emperan toko.
"Hi." Sapa Dika.
"Hi juga. " Balas Laila.
"Boleh dong saya borong Rengginang kamu." Ucap Dika.
"Boleh." Ucap Laila senang.
"Ok, berapa semuanya? "
"Tiga ratus ribu rupiah. "
"Ini uang nya. " Ucap Dika sambil menyerah kan tiga lembar uang merah.
Laila menerima uang dari Dika dengan meraba kertas nya lalu tersenyum ke arah Dika.
"Terima kasih Pak, semoga Bapak diberikan rejeki lebih. "
"Amin, tapi jangan panggil Bapak dong panggil saya Abang, nama saya Andika panggil Dika. "
"Baik Bang, kenalkan nama saya Laila."
"Oh iya, mungkin setiap hari saya akan beli rengginang kamu seharga segini saja, nanti saya akan tunggu kamu di sini setiap pagi."
"Alhamdulillah, ya Allah makasih Bang. "
"Ya Sudah, saya mau berangkat dulu. "
"Iya Bang, makasih ya. "
*****
Andi, Fatih dan lain nya menatap satu meja yang penuh dengan rengginang, semua nya menatap ke arah Dika.
"Rengginang lagi? " Ucap Andi.
"Kita terbang begini Dik. " Ucap Fatih.
"Setiap hari kalian akan makan beginian, boleh di bawa pulang mau ambil berapa juga." Ucap Dika.
"Kamu naksir yang jual nya ya? " Tanya Fatih.
"Nggak Bang, saya nggak naksir. Hanya kasihan Bang, dia sudah buta malah jualan pas lampu merah berhenti , malah sampe malam lagi. " Jawab Dika.
"Kasihan sekarang, besok naksir. " Celetuk Andi.
"Tapi jujur dia cantik. " Ucap Dika.
"Nah loh nyata kan Bang, kata saya juga apa." Ucap Andi.
*****
"Serius, Laila..!! " Ucap Marni.
"Serius mba, masa saya bohong."
"Alhamdulillah, kalau begitu kita sudah bisa lihat hasil nya. "
"Iya Mba, dia baik banget. Siang beli, malam beli, eh hari ini beli lagi. "
"Tapi yang beli, bukan kasihan atau terpaksa lihat kamu kan? "
"Yang penting jualan mba Marni laku."
"Tapi saya berasa tidak manusiawi. "
"Saya ikhlas mba, saya ini bantu mba Marni dari pada saya mengemis, says ikhlas di bayar berapa pun, asal saya kerja keras bukan di kasih hani tanpa bekerja. "
"Makasih Laila, dan ini upah buat kamu Lima puluh ribu. "
"Alhamdulillah, hari ini saya dapat banyak bisa buat makan besok juga, dan di kumpulkan buat bayar kontrakan juga. "
"Alhamdulillah, ya sudah kamu istirahat besok jualan lagi. "
*****
"Mau bawa cucian? " Tanya Andi.
"Iya lagi malas nyuci, mau saya laundry." Jawab Dika.
"Eh.. tapi yang lain nya, pernah bilang ada tukang cuci, nggak sama setrika sih cuci nya saja ada di kampung sebelah, katanya bersih walau cuci manual di bayar nya juga seikhlas nya saja. " Ucap Andi.
"Masa sih, jaman sekarang mau di bayar seikhlas nya saja. "
"Kan nggak pake setrika. "
"Nggak pake setrika juga, pakai tenaga."
"Kamu pernah? " Tanya Dika.
"Nggak, saya cuci sendiri. " Jawab Andi.
"Coba aja ke kampung sebelah, ada jasa cuci baju. Namanya tuh siapa ya lupa, nah tuh tanya sama Budi, Bud sini bud. " Panggil Andi.
"Kenapa Bang? " Tanya Budi.
"Ya suka cuci pakaian kotor itu di mana, yang di bayar nya se ikhlas nya saja? " Tanya Andi.
"Oh.. itu Bang, nama nya si Laila, dia buta Bang tapi cuci baju kita itu bersih. Tapi kita setrika sendiri, lumayan lah buat ngeringanin tenaga."
"Laila? Kayak namanya nggak asing, dan buta lagi. "
"Tanya saja Bang, kapan saja kalau nggak repot di cuci kan."
"Terus pakaian kapan di ambil? "
"Paling besok Bang, nunggu kering."
"Ribet amat, mending loundry cepat. "
"Enak nya nggak di kilo Bang. "
"Dasar, nggak kasihan tenaga orang."
*****
Dika berada di kampung sebelah sesuai petunjuk yang di arahkan junior nya, Dika pun bertanya - tanya hingga tiba di depan rumah yang di tunjuk oleh salah satu warga.
"Permisi." Sapa Dika.
"Iya, ada perlu apa? " Tanya Laila saat keluar dari dalam rumah, sedangkan Dika merasakan sangat terkejut.
"Ini Abang yang beli Rengginang jualan saya ya? " Ucap Laila.
"Kok kamu tahu? " Ucap Dika, Laila tersenyum dengan seakan menatap wajah Dika.
"Dari Perfume Abang sudah hafal di hidung Laila, Abang selalu pakai Perfume yang ini. "
"Kamu suka wangi nya? "
"Saya akan mengenali orang dengan ciri khas nya. "
"Oh begitu ya. "
"Abang mau beli Rengginang lagi? "
"Bukan, Abang mau kamu cuci baju - baju Abang. "
"Oh boleh Bang, besok ya di ambil nya."
"Iya, kamu setiap hari jadi buruh cuci? "
"Nggak setiap hari, kalau ada saja yang suruh. Yang sering langganan ada tiga Tentara yang suka minta saya cuci pakaian mereka."
"Oh begitu ya. "
"Saya terima ya. "
"Iya."
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
martina melati
deterjenny bgm thor?
2024-10-18
0
martina melati
kirain 30rb
2024-10-18
0
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜
gpp d bayar 20 RB jg yng pnting berkah.
2022-11-25
1