"Andi, ternyata cewek itu si penjual Rengginang. " Ucap Dika.
"Si tukang cuci nya? " Tanya Andi kembali.
"Benar, dia ternyata. Saya nggak menyangka dia itu jadi buruh cuci, jualan Rengginang dengan keterbatasan nya. Saya nggak habis pikir, semangat nya benar - benar. " Jawab Dika.
"Berarti, dia itu nggak ingin merepotkan orang lain."
"Mungkin, tapi saya salut sama dia. Saya salut dengan apa yang dia kerjakan semangat nya benar - benar luar biasa. Dan seperti nya dia itu tidak memiliki keluarga. "
"Kamu tahu dari mana? "
"Di rumah nya nggak ada siapa - siapa."
"Kan belum tentu, nggak ada siapa - siapa juga sapa tahu sedang pergi. "
"Mungkin, tapi saya salut sama dia."
"Awas jatuh cinta. " Ucap Andi.
"Mungkin, kesini nya saja kesan nya sudah beda. " Ucap Dika.
"Semoga sukses. " Ucap Andi.
****
"Hallo."
"Hallo Bang. "
"Mana pesanan Abang? "
"Ini Bang. " Ucap Laila sambil memberikan satu kresek besar Rengginang.
"Kok masih ada? "
"Ini kan buat jualan Bang. "
"Jadi, kamu bawa lebih nya? "
"Iya Bang, kasihan Mba Marni lagi butuh banyak uang. "
"Oh, begitu ya. "
"Abang, cucian nya sore saja tadi belum kering banget. "
"Iya, nggak apa - apa, kebetulan hari ini kan saya libur. "
"Abang Tentara ya? "
"Kamu kok tahu? "
"Saya kan bisa meraba seragam nya, Saya sudah hafal. "
Dika menatap wajah Laila sangat cantik, bahkan senyuman nya membuat nya dirinya jatuh hati pada sosok wanita di depan nya.
"Laila, boleh Abang temani kamu jualan? "
"Jangan Bang, masa Tentara jualan di pinggiran jalan begini. "
"Kenapa? ini kan halal. "
"Bukan begitu, nanti di lihat teman - teman Abang malu lagi. "
"Nggak, Abang nggak akan malu kok. "
"Benar nggak apa - apa? "
"Iya benar. "
"Kalau begitu, Abang temani ya. "
"Iya Bang, makasih. "
*****
"Eh.. tunggu - tunggu, itu kan si Dika? Dia ngapain dari kendaraan satu ke kendaraan yang lain nya? " Ucap Andi saat berada di atas motor nya berhenti tepat di depan lampu merah melihat Dika membawa sesuatu di tangan nya.
"Dia jualan rengginang? " Ucap Andi tidak percaya.
Lampu pun kembali hijau, Andi menjalankan kembali motor nya.
"Laku satu. " Ucap Dika.
"Alhamdulillah." Ucap Laila.
"Panas ya kamu nggak panas? "
"Sudah biasa, Abang Tentara nggak kuat Panas? "
"Hahahaha kata siapa nggak kuat, Abang merasakan jadi kamu panas terik begini jualan di jalan pas lampu merah. "
"Yang penting halal Bang. "
"Saya salut sama kamu, ternyata kamu pantang menyerah. "
"Walau memiliki keterbatasan, Saya tidak ingin merepotkan orang lain, kalau Saya masih memiliki tenaga kuat ya harus bekerja."
"Ngomong - ngomong kamu tinggal sendirian?"
"Saya yatim piatu sejak kecil Bang, kedua orang tua Saya meninggal dunia yang mengakibatkan kedua mata Saya buta."
"Waktu kecil sama siapa? "
"Ada orang yang peduli sama Saya, dia menyekolahkan Saya ke SLB bahkan semua nya pun di jamin oleh nya, tapi setelah Saya lulus tingkat SMA dia pindah ke kota nya di luar provinsi. Entah sekarang nggak ada kabar lagi, dia baik banget Bang tapi dengar berita terakhir orang nya sudah meninggal dunia. " Ucap Laila menjelaskan.
"Kamu beruntung,masih ada yang peduli sama kamu."
*****
"Abang, makasih ya sudah bantuin jualan." ucap Laila setelah seharian dibantu oleh Dika berjualan.
"Sama - sama, tapi boleh kan kalau libur lagi, Abang bantu jualan lagi? "
"Jangan Bang, jangan. "Ucap Laila menolak.
"Nggak apa - apa kok, Abang malah punya pengalaman baru. "
"Tapi, saya tidak bisa bayar Abang. "
"Nggak perlu bayar Abang, tapi syarat nya kita harus berteman. "
"Teman ya Bang. "
"Iya teman, bayar nya dengan itu saja. Kita mulai dari sekarang berteman."
"Baik, kita berteman sekarang. " Ucap Laila bersalaman dengan Dika.
"Bang, saya ambil seragam nya dulu ya. Maaf saya tidak menyetrika karena saya takut merusak pakaian pelanggan, takut kena setrika panas mengenai pakaian."
"Boleh Abang tunggu. " Dika tersenyum melihat Laila saat Laila bangun dari duduk nya.
"Bang, ini. " Ucap Laila menyerah kan kresek berisi pakaian milik Dika.
"Makasih ya, ini buat kamu. " Ucap Dika sambil menyerah kan uang pada Laila.
Laila pun meraba uang kertas yang di terima nya, setelah merasakan bahwa hafal dengan berapa nominal nya.
"Bang, ini banyak sekali. "
"Tidak apa - apa, ambil lah. "
"Tapi orang nggak pernah kasih segini Bang, terlalu besar. "
"Biarlah orang yang kasih upah di bawah rata - rata dan tidak menghargai jerih payah orang, Abang hargai kamu jadi terimalah. "
"Alhamdulillah, semoga Allah membalas kebaikan Abang. "
*****
"Eh, serius nanya. Kamu sama si penjual Rengginang itu? " Tanya Andi.
"Kenapa, ada yang salah? " Jawab Dika.
"Kamu saya lihat, jualan Rengginang di lampu merah. Kalau ada yang lihat kamu bagaimana? " Ucap Andi.
"Ya nggak gimana - gimana, masa mau lari." Ucap Dika.
"Ok, sekarang jujur sama saya, kalian pacaran? " Tanya Andi.
"Pacaran sih nggak, hanya baru teman." Jawab Dika.
"Hanya baru teman, berarti nanti bisa jadian dong. "
"Doa kan saja. "
"Saya selalu dukung kok, semoga kamu bisa memiliki nya. "
"Dia itu saya lihat wanita yang sangat luar biasa, bahkan jarang memiliki sifat kerja keras seperti dia. Laila, gadis yang memiliki keterbatasan tidak pernah untuk mau mundur bahkan pantang mengeluh. "
*****
"Ini Pak, uang nya. " Ucap Laila memberikan sejumlah uang untuk membayar kontrakan.
"Laila, kamu ini kenapa sih, tidak mau jadi istri Abang, kalau kamu jadi istri Abang tidak perlu kamu kerja atau bayar kontrakan begini." Ucap Bonar.
"Maaf Bang Bonar, saya tidak ingin menjadi istri muda Abang, apalagi istri ke tiga. "
"Kalau kamu mau, saya akan ceraikan mereka. "
"Maaf Bang Bonar, saya bukan wanita seperti itu, silahkan Bang Bonar untuk pamit dari sini."
"Kamu mengusir saya Laila? " Bentak Bonar.
"Kalau Abang, terus merayu saya. Saya mohon Abang angkat kaki."
"Kamu pikir, saya takut hah.. sama kamu? Ingat Laila, kalau bukan karena kasihan sama kamu, saya tidak ingin rumah ini di kontrak sama kamu, sudah murah tidak ingin di naikkan dapatin kamu saja tidak, rugi pula saya ini. "
"Rugi kenapa Bang? "
Bonar menoleh ke arah sumber suara, terlihat pria tinggi dengan seragam loreng nya, Dika sudah berdiri dengan berkacak pinggang.
"Kamu siapa? " Tanya Bonar.
"Saya calon suami nya. " Jawab Dika.
Hahahahahaha
"Apa, calon suami? Nggak salah , kamu mau jadikan dia istri. "
"Kenapa, apa yang salah dari dia, tadi saya dengar kamu mau jadikan Laila istri muda, kamu juga nggak salah? " Ucap Dika.
"Tidak jadi, sudah buta sombong lagi. "
"Eh.. Bang, kamu jangan menghina." Ucap Dika kesal.
"Bang Bonar, tolong pergi. Saya tidak mau terjadi keributan. " Ucap Laila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
martina melati
teman? nti br naik tingkat jd kekasih y
2024-10-18
0
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜
udh d tolak masih aja mau ngusir Laila dari sana untung aja ada Dika yg mau nolongin.
2022-11-25
1
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
hadeh ngk nyebut bang Bonar tu kasihan istri " kamu yang lain 😁
2022-11-03
2