Cahaya Untuk Laila
Dengan tongkat Laila berjalan menyebrang jalan saat lampu merah , mobil motor berhenti hingga banyak penjualan asongan yang menjajakan jualan nya.
Laila di bawah sinar terik matahari menawarkan dagangan nya yaitu sebuah Rengginang.
"Pak.. bu.. Rengginang nya. Ada rasa gurih, manis, rasa terasi ada juga yang ada gula merah nya. Hanya sepuluh ribu per bungkus. " Ucap Laila.
Di dalam truk Reo seorang Tentara di balik kemudi nya dengan kaca mata hitam menatap Laila yang sedang menawarkan dagangan nya, tak ada satu pun yang membeli, hingga berhenti tepat di samping truk yang di kemudikan oleh Dika.
"Rengginang Pak Bu. " Ucap Laila.
"Mba, Rengginang nya berapa an? " Tanya Dika.
"Murah, Sepuluh ribu per bungkus nya. " Jawab Laila dengan senyuman.
"Yaudah Mix ya, saya beli seratus ribu. " Ucap Dika, terlihat wajah Laila sangat senang karena Dika adalah pembeli yang pertama.
"Dik, penjual nya buta ya? " Ucap Fatih.
"Iya Bang, tapi saya lihat dia hafal mana rasa yang berbeda pada rengginang nya. " Ucap Dika.
Suara klakson mobil di belakang berbunyi tanda lampu sudah berganti menjadi warna biru.
"Ini mba uang nya, makasih ya. " Ucap Dika.
"Makasih Pak, semoga lancar rejeki nya. " Ucap Laila tersenyum dan di balas senyuman oleh Dika.
Dika dari spion truk Reo melihat bagaimana cara perempuan penjual rengginang tersebut menepi, sedangkan Fatih membuka satu bungkus Rengginang nya di beli Dika.
"Enak rasa nya, gurih nya pas. " Ucap Fatih.
"Dia buta saja, masih semangat cari uang. Masih muda, cantik lagi. " Ucap Dika.
"Kenapa, kamu naksir? " Ucap Fatih.
"Nggak Bang, hanya kasihan saja. " Ucap Dika.
*****
Rengginang yang di beli Dika pun di serbu, saat sedang memakan rengginang Andi datang sambil melirik ke arah teman - teman nya yang sedang memakan Rengginang.
"Mana? Masih ada sisa nggak? " Tanya Andi.
"Nih, masih ada punya saya. " Jawab Dika sambil menyerah kan satu bungkus Rengginang yang sudah di buka bungkus nya.
"Kalau makan beginian, ingat si bibi kalau pulang kampung pasti bawa beginian." Ucap Andi sambil mengunyah.
"Sudah, makan tinggal makan jangan ingat rumah nanti melow kangen keluarga. "
"Kemarin kan habis pulang. "
"Wah.. double Andika, lagi berbagi ya. " Ucap Fatih.
Andi dan Dika adalah dua orang berbeda dengan nama yang sama, Andika mereka adalah Sahabat sejak kecil yang sama - sama menjadi seorang Tentara. Karena kedekatan nya, dengan nama yang sama agar tidak tertukar tidak menggunakan nama depan saat memanggil, hingga masing - masing di panggil Andi dan Dika.
"Ini Bang, saya lihat pada asik makan apa, ternyata sedang makan rengginang. "Ucap Andi.
" Eh enak tahu, dan asal kamu tahu. Penjual nya cantik, tapi sayang buta. "
"Buta, memang beli dimana? " Tanya Andi.
"Beli di lampu merah. " Jawab Dika.
"Oh, saya kok nggak pernah lihat. " Ucap Andi.
"Kayak nya baru jualan deh. " Ucap Dika.
*****
Laila, duduk di emperan toko, sambil menawarkan rengginang nya yang masih banyak. Seharian jualan nya hanya baru satu orang yang beli.
"Mba, sudah malam pulang. " Kata seorang pengamen bernama ucok.
"Nggak apa - apa, kasihan Ucok jualan mba Marni masih banyak. Dan saya juga kan butuh buat makan sama bayar kontrakan. " Ucap Laila.
"Ya sudah, tapi hati - hati ya mba, kalau pulang nanti. "
"Iya cok, makasih. "
Saat berhenti di lampu merah, Dika melihat penjual rengginang tersebut sedang duduk sendiri di emperan toko. Dika terus menatap gadis tersebut, hingga tak sadar lampu telah berwana hijau.
"Dia masih jualan. " Ucap pelan Dika sambil mengendarai motor nya.
Dika pun merasakan sangat iba pada nya, hingga motor nya pun berputar balik, dan berhenti tepat di depan penjual rengginang yang di temui nya tadi pagi.
"Mba, masih banyak ya. " Ucap Dika.
"Iya Pak, mau beli rengginang nya? " Ucap Laila sambil menawarkan dagangan nya.
"Kalau saya beli semua berapa? " Tanya Dika
"Alhamdulillah, sejak tadi siang baru satu orang yang beli, sekarang baru ada yang beli lagi. Di borong lagi, jadi tambah senang saya." Ucap Laila sambil memasukan rengginang pada kantong kresek.
"Wajah nya cantik, saya dia memiliki keterbatasan. Tapi dia tidak malu untuk mencari uang walau seorang pedagang keliling. " Ucap Dika dalam hati nya.
"Pak, sudah dan total nya dua ratus ribu. "
"Ini uang nya. " Ucap Dika.
"Alhamdulillah, terima kasih ya. "
"Sama - sama. " Ucap Dika.
Dika memperhatikan gadis tersebut yang kini sedang berdiri dan akan pulang ke rumah nya. Dika memperhatikan cara dia berjalan dengan di bantu oleh sebuah tongkat.
"Mba." Panggil Dika mengejar nya.
"Iya Pak, ada apa? Apakah ada yang melempem? "
"Nggak, kalau boleh tahu. Mba pulang nya jauh tidak? "
"Satu kilo saya jalan, kenapa? "
"Saya antar ya? "
"Terima kasih, maaf saya tidak ingin merepotkan orang atau merasakan kasihan sama saya. "
"Oh.. bukan begitu, maaf maksud nya ini sudah malam, biar saya antar. "
"Sekali lagi terima kasih. " Ucap Laila melanjutkan langkah nya.
****
"Ini untung kamu, lima puluh ribu. " Ucap Marni.
"Alhamdulillah, terima kasih mba Marni." Ucap Laila.
"Besok, masih mau jualan rengginang lagi? "
"Masih mau mba, saya butuh buat makan."
"Ya sudah, nanti besok seperti tadi. "
"Baik mba Marni, kalau begitu saya pamit."
"Iya, terima kasih kembali. " Ucap Marni.
"Eh... ada Laila , kebetulan. " Ucap salah satu Tetangga nya.
"Ibu gimana? " Tanya Laila.
"Besok, bisa nyuci baju saya,Bu Broto? " Tanya Kembali Ibu Broto.
"Bisa, nanti setelah sholat shubuh saya ambil cucian nya. " Jawab Laila.
"Ya sudah, saya tunggu. " Ucap Ibu Broto.
*****
"Nih makan. " Ucap Dika saat baru pulang.
"Rengginang lagi? " Tanya Andi.
"Iya, tadi lihat penjual rengginang yang siang saya beli, jam segini masih jualan saja. Otomatis saya beli semua nya kasihan perempuan jam segini masih saja di jalanan." Jawab Dika.
"Jangan bilang, kamu naksir penjual rengginang nya. "
"Jangan ngaco kamu. "
Hahahahah
"Kali aja. " Ledek Andi.
*****
"Alhamdulillah, rejeki hari ini. Saya masih bisa makan, walau hanya beli beras nya saja. " Ucap Laila makan nasi putih campur garam.
"Walau rasanya seperti ini, tetap bersyukur atas segala nikmat Allah yang di berikan."
Laila adalah gadis yatim piatu, buta sejak kecil. Hidup sendiri tanpa mau belas kasih dari orang lain.
"Saya harus istirahat, besok sebelum jualan harus siap tenaga untuk mencuci. "
*****
Dengan segala keterbatasan nya, Laila mencuci pakaian milik keluarga Ibu Broto dengan mencuci manual. Ibu Broto adalah langganan tetap Laila.
"Alhamdulillah, nikmat benar semua pekerjaan ini. Semoga saja apa yang di dapat hari Ini bisa untuk menyambung hidup. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
martina melati
beli beras dan mie bungkus sbg laukny ato.telor ayam
2024-10-18
0
martina melati
bukan hijau???
2024-10-18
0
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜
mampir dlu 🙏
dengan keterbatasan dia ternyata mempunyai kemampuan yang hbt.
semangat untuk Laila
2022-11-25
1