Pertunangan

Gadis itu nampak melihat ke kiri dan kanan. Dia tak melihat keberadaan orang yang dicarinya.

Hingga saat dia menoleh ke bawah panggung, dia mendapati seseorang berjas hitam sedang berdiri dengan tegap di sana.

Evangeline pun mendekat dan memberikan potongan kue ke empatnya kepada pemuda, yang selalu saja berseteru dengannya.

“Ini untuk mu,” ucap Evangeline.

Pemuda yang tak lain adalah Ardiaz itu pun menoleh, dan meraih begitu saja piring kertas berisi kue dari tangan Evangeline.

“Terimakasih” sahutnya datar, sambil membuang pandangannya kembali ke arah depan.

Evangeline mencebik kesal dengan sikap pemuda tersebut, dan dia pun kembali naik ke atas panggung, bergabung dengan ayah dan juga yang lainnya.

Dengan manjanya, Evangeline menggelayut di lengan Aaron. Sementara pria itu membiarkan saja dan bahkan tersenyum begitu lembut ke arah Evangeline.

Kemudian, tiba-tiba pembawa acara menghampiri orang-orang tersebut dan berbicara sesuatu dengan Tuan Hemachandra.

Setelahnya, pria itu mengambil microphone dari si pembawa acara, dan mulai berbicara kembali di depan semua hadirin.

“Perhatian semuanya, ada beberapa pengumuman yang ingin saya umumkan di acara pada malam hari ini."

"Yang pertama adalah, mengingat putri saya Evangeline, telah genap berusia sembilan belas tahun, dan sudah cukup dewasa untuk mulai belajar bisnis, sehingga saya umumkan secara resmi bahwa bintang malam ini, Evangeline Hemachandra, akan menjadi penerus bisnis keluarga Hemachandra, sekaligus CEO masa depan Hera Group,” ucap Hemachandra.

Semua bertepuk tangan dengan riuh, menyambut pengumuman baik tersebut. Evangeline melepas rangkulannya dari Aaron dan beralih memeluk sang ayah dengan begitu erat, kemudian mengecup pipi Tuan Hemachandra.

“Terimakasih, Ayah,” ucap Evangeline.

“Sama-sama, Sayang,” sahut Tuan Hemachandra.

Setelah semua kembali tenang, Tuan Hemachandra kembali memberikan pengumuman ke duanya. Sementara sang putri telah kembali menggelayut di lengan pujaan hatinya.

“Untuk pengumuman kedua ini saya ingin semuanya yang ada di sini ikut menjadi saksi, atas apa yang akan saya katakan malam ini. Yaitu mengumumkan pertunangan putriku dengan seorang pemuda yang begitu saya banggakan,” ucap Tuan Hemachandra.

Evangeline semakin mengeratkan rangkulannya di lengan Aaron, dan berharap bahwa sang ayah benar-benar mau menunangkannya dengan pria pujaan hatinya itu.

Namun, sang ayah justru menoleh ke arah si pengawal pribadi, yang tengah berdiri di bawah panggung.

“Diaz, kemarilah, Nak,” panggil Tuan Hemachandra.

Ardiaz pun menoleh dan menuruti apa yang diperintahkan oleh sang tuan. Dia kemudian berdiri di belakang Tuan Hemachandra, akan tetapi pria paruh baya itu menariknya untuk berdiri berjajar dengannnya.

Dia kemudian meraih tangan sang putri yang sejak tadi terus bersama dengan Aaron dan menyatukan kedua tangan muda mudi itu.

Baik Evangeline maupun Ardiaz sama-sama terkejut dan bertanya-tanya. Keduanya saling pandang dengan kening yang berkerut. Terlebih Evangeline yang kemudian langsung menatap wajah sang ayah.

“Malam ini aku umumkan, bahwa putriku, Evangeline Hemachandra, akan bertunangan dengan Ardiaz Danurendra,” ucap Tuan Hemachandra kepada seluruh hadirin

“Ayah...,” Evangeline.

“Tuan...,” Ardiaz.

Riuh tepuk tangan kembali menggema di seluruh ruangan. Semuanya tampak berdiri dan bahagia menyambut pengumuman tersebut, kecuali dua orang yang sedang menjadi pusat perhatian di atas panggung.

“Diaz, kamu sudah ku anggap sebagai anakku sendiri, begitu pun Aaron. Aku lihat, kamu sekarang sudah begitu hebat meskipun selalu saja dingin terhadap Eva."

"Tapi aku tahu, bahwa kamu memiliki hati yang lembut dan begitu jujur. Malam ini, aku ingin memintamu untuk menjadi calon suami dari Eva. Aku harap, kamu tidak akan mengecewakanku dengan menolaknya,” Seru Tuan Hemachandra kepada Ardiaz.

“Tapi, Ayah...,” elak Evangeline.

“Eva, Diaz adalah pemuda yang baik. Dia juga adik dari Aaron. Ditambah lagi, kalian seumuran dan telah lama saling mengenal. Sebagai wali dari Diaz, ayah yakin kalau Aaron tidak akan keberatan dengan hal ini. Benarkan, Aaron?” tanya Tuan Hemachandra.

“Tentu, Tuan,” sahut Aaron.

Evangeline menoleh ke arah Aaron. Dia tak menyangka jika ternyata, Aaron tidak memiliki perasaan yang sama dengannya.

“KAU... AARRRRGHHH.... AKU BENCI KALIAN!” pekik Evangeline.

Gadis itu kemudian berlari menuruni panggung dan keluar dari aula. Saat Ardiaz hendak mengejarnya, Tuan Hemachandra melarang dan meminta orang lain untuk mengawal ke mana saja sang putri pergi.

Dia tahu jika keputusannya ini sangat egois, tapi ini semua sudah ia pikirkan baik-baik, demi kebaikan sang putri.

Sementara di luar aula, Evangeline berlari entah ke mana, dia tak peduli. Dia hanya ingin menenangkan hatinya yang benar-benar dikecewakan oleh sang ayah dan pria pujaan hatinya.

Jadi, apa gunanya kamu baik padaku selama ini? Apa aku hanya anak kecil di matamu, Aaron? batin Evangeline.

...❄❄❄❄❄...

Pesta tetap berjalan, meski Evangeline telah pergi dari tempat tersebut. Pukul sebelas malam, pesta baru benar-benar telah usai dan Tuan Hemachandra memilih untuk segera kembali ke rumahnya.

Dia pun mendapatkan kabar dari Ardiaz melalui anak buahnya, bahwa Evangeline sudah pulang lebih dulu dan mengurung diri di dalam kamar.

Sesampainya di rumah, pria tua itu mencoba mengunjungi kamar sang putri, akan tetapi ruangan tersebut di kunci dari dalam, dan membuat Tuan Hemachandra tak bisa membukanya.

“Eva, ayah ingin bicara dengan kamu. Jika marahnya sudah selesai, temui ayah di ruang baca. Ayah akan menunggumu,” ucap Tuan Hemachandra.

Evangeline jelas mendengar perkataan sang ayah. Dia saat ini sedang berbaring tertelungkup, dengan pakaian dan riasan yang belum ia lepas sejak tadi. Matanya sembab, make up nya berantakan karena terus menangis.

Namun, karena ingin mendengar penjelasan dari sang ayah, kenapa tiba-tiba memilih seorang yang kaku dan dingin seperti Ardiaz untuk menjadi suaminya, dia pun akhirnya bangun dan berjalan keluar kamar.

Akan tetapi, baru saja Evangeline menutup pintu kamarnya, suara petir serta kilat membuatnya meringkuk dan menutupi kedua telinganya rapat-rapat.

Lampu tiba-tiba padam dan membuat suasana benar-benar mencekam. Tanpa pikir panjang, Evangeline segera berlari ke ruang baca sang ayah, meski pintu kamarnya berada lebih dekat dengan posisinya saat ini.

Di kejauhan, dia melihat sekelebat bayangan hitam, masuk ke ruangan yang sedang ditujunya dengan cepat. Evangeline semakin mempercepat langkahnya dan mengira bahwa itu adalah sang ayah.

Namun, baru saja dia meraih gagang pintu, sebuah suara letupan senjata api terdengar begitu keras, membuat Evangeline membeku di tempat.

Jelas terdengar dari tempatnya, suara tersebut berasal dari dalam ruang baca sang ayah. Dengan tangan gemetar dan jantung berdegup kencang, Evangeline lun memberanikan diri untuk membuka pintu kayu tersebut.

Hanya gelap yang pertama tertangkap oleh netranya. Namun tiba-tiba, sebuah cahaya kilat membuat sekilas bayangan seseorang berdiri di sana, sambil menodongkan senjata ke arah depan, dan seseorang nampak tergeletak di depannya.

Evangeline berteriak histeris, dan saat itu juga tiba-tiba lampu menyala. Terlihat jelas bahwa darah telah keluar membanjiri lantai, dengan seorang pria yang sangat ia kenal tergeletak sekarat di sana.

“AYAAAAAAAAHHH...,” pekiknya

Evangeline berteriak semakin histeris. Dia berjalan mundur beberapa langkah. Saat orang yang memegang senjata berbalik, gadis itu semakin ketakutan hingga kakinya lemas. Namun beruntung, dia masih bisa meraih sesuatu sebagai pegangan.

Di tengah ketakutannya, Evangeline mencoba berlari sekencangnya keluar dari rumah, di tengah guyuran hujan dan kilatan petir yang saling menyambar, yang membuat siapapun akan merasa ketakutan.

.

.

.

.

to be continuous....

Terpopuler

Comments

J Yoon

J Yoon

ardiaz???👉👈

2022-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah seorang Macbeth
2 Dua anak laki-laki
3 Sembilan tahun berlalu
4 Pertunangan
5 Kesana kemari
6 Dijemput paksa
7 Pernikahan kilat
8 Kembali ke rumah
9 Gudang jerami
10 Demam
11 Sadar
12 Menyuapi
13 Sebuah pesan
14 Kejadian malam itu
15 Meminta ijin
16 Menghilang
17 Pertemuan
18 Sebuah pondok
19 Perdebatan
20 Pertempuran
21 Rumah sakit
22 Kekhawatiran
23 Empat sahabat
24 Panggilan dari dua wanita
25 Kedatangan Eva
26 Pintu berlapis baja
27 Persaingan bisnis
28 Lantai sepuluh, bukan lima belas
29 Terimakasih, maaf
30 Bertaruh
31 Charlie
32 Bangun dari koma
33 Percakapan dalam mobil
34 Sebuah petunjuk
35 Toilet
36 Kemarahan Evangeline
37 Perbincangan
38 Jaga diri baik-baik
39 Pergi
40 Menuju ibu kota
41 Tato anggota
42 Ide gila
43 Acara lelang
44 Akhir lelang
45 Gudang kosong
46 Wanita tua
47 Rencana awal
48 Tawanan
49 Tuan muda yang hilang
50 Seringai
51 Blossom club
52 Full service
53 Merencanakan
54 Serangan hacker
55 Mengendap-endap
56 Terlalu mudah
57 BABAK 2 : Sebuah kabar
58 BABAK 2 : Mengadu
59 BABAK 2 : Mari berteman
60 BABAK 2 : Ucapan yang sama
61 BABAK 2 : Takut mengingatnya lagi
62 BABAK 2 : Boleh aku ikut?
63 BABAK 2 : Kepalan tangan
64 BABAK 2 : Aroma yang tertiup angin
65 BABAK 2 : Gemerisik rumpun bambu
66 BABAK 2 : Ijinkan aku pergi
67 BABAK 2 : Tiba di tujuan
68 BABAK 2 : Criminal Hunter
69 BABAK 2 : Gadis bodoh
70 BABAK 2 : Bersenang-senang
71 BABAK 2 : Aku yakin itu dia
72 BABAK 2 : Efek mabuk
73 BABAK 2 : Pertemuan malam
74 BABAK 2 : Enam bulan lalu
75 BABAK 2 : Peristiwa dibalik ledakan
76 BABAK 2 : Apa mau mu?
77 BABAK 2 : Kondisi Jordan
78 BABAK 2 : Kastil
79 BABAK 2 : King baru
80 BABAK 2 : Deretan toko
81 BABAK 2 : Sistem terbuka
82 BABAK 2 : Mengirim kabar
83 BABAK 2 : Yang tersimpan
84 BABAK 2 : Bergabungnya Damian
85 BABAK 2 : Tawaran Damian
86 BABAK 2: Magnolia
87 BABAK 2 : Connection door
88 BABAK 2 : Kembali ke Wisteria
89 BABAK 2 : Senyum Eva
90 BABAK 2 : Kedatangan Evangeline
91 BABAK 2 :Pekikan Evangeline
92 BABAK 2 : Menyusup
93 BABAK 2 : Cemburu
94 BABAK 2 : Pukulan Ardiaz
95 BABAK 2 : Obat tidur
96 BABAK 2 : Perjanjian nekat
97 BABAK 2 : Informasi baru
98 BABAK 2 : Foto dari Damian
99 BABAK 2 : Hati yang porak
100 BABAK 2 : Menyelamatkan kapal
101 BABAK 2 : Mabuk parah
102 BABAK 2 : Aku merindukanmu, Diaz
103 BABAK 2 : Pelukan hangat
104 BABAK 2 : Pria bodoh
105 BABAK 2 : Gemetar ketakutan
106 BABAK 2 : Aroma Ardiaz
107 BABAK 2 : Pertemanan dua gadis
108 BABAK 2 : Mengintai
109 BABAK 2 : Mengikuti
110 BABAK 2 : Dua King
111 BABAK 2 : Tertangkap
112 BABAK 2 : Kucing tersesat
113 BABAK 2 : Misteri lambang mahkota
114 BABAK 2 : Merciful
115 BABAK 2 : Misteri tentang Damian
116 BABAK 2 : Menyamar
117 BABAK 2 : Bertatapan
118 BABAK 2 : Pemandangan menyakitkan
119 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Kisah seorang Macbeth
2
Dua anak laki-laki
3
Sembilan tahun berlalu
4
Pertunangan
5
Kesana kemari
6
Dijemput paksa
7
Pernikahan kilat
8
Kembali ke rumah
9
Gudang jerami
10
Demam
11
Sadar
12
Menyuapi
13
Sebuah pesan
14
Kejadian malam itu
15
Meminta ijin
16
Menghilang
17
Pertemuan
18
Sebuah pondok
19
Perdebatan
20
Pertempuran
21
Rumah sakit
22
Kekhawatiran
23
Empat sahabat
24
Panggilan dari dua wanita
25
Kedatangan Eva
26
Pintu berlapis baja
27
Persaingan bisnis
28
Lantai sepuluh, bukan lima belas
29
Terimakasih, maaf
30
Bertaruh
31
Charlie
32
Bangun dari koma
33
Percakapan dalam mobil
34
Sebuah petunjuk
35
Toilet
36
Kemarahan Evangeline
37
Perbincangan
38
Jaga diri baik-baik
39
Pergi
40
Menuju ibu kota
41
Tato anggota
42
Ide gila
43
Acara lelang
44
Akhir lelang
45
Gudang kosong
46
Wanita tua
47
Rencana awal
48
Tawanan
49
Tuan muda yang hilang
50
Seringai
51
Blossom club
52
Full service
53
Merencanakan
54
Serangan hacker
55
Mengendap-endap
56
Terlalu mudah
57
BABAK 2 : Sebuah kabar
58
BABAK 2 : Mengadu
59
BABAK 2 : Mari berteman
60
BABAK 2 : Ucapan yang sama
61
BABAK 2 : Takut mengingatnya lagi
62
BABAK 2 : Boleh aku ikut?
63
BABAK 2 : Kepalan tangan
64
BABAK 2 : Aroma yang tertiup angin
65
BABAK 2 : Gemerisik rumpun bambu
66
BABAK 2 : Ijinkan aku pergi
67
BABAK 2 : Tiba di tujuan
68
BABAK 2 : Criminal Hunter
69
BABAK 2 : Gadis bodoh
70
BABAK 2 : Bersenang-senang
71
BABAK 2 : Aku yakin itu dia
72
BABAK 2 : Efek mabuk
73
BABAK 2 : Pertemuan malam
74
BABAK 2 : Enam bulan lalu
75
BABAK 2 : Peristiwa dibalik ledakan
76
BABAK 2 : Apa mau mu?
77
BABAK 2 : Kondisi Jordan
78
BABAK 2 : Kastil
79
BABAK 2 : King baru
80
BABAK 2 : Deretan toko
81
BABAK 2 : Sistem terbuka
82
BABAK 2 : Mengirim kabar
83
BABAK 2 : Yang tersimpan
84
BABAK 2 : Bergabungnya Damian
85
BABAK 2 : Tawaran Damian
86
BABAK 2: Magnolia
87
BABAK 2 : Connection door
88
BABAK 2 : Kembali ke Wisteria
89
BABAK 2 : Senyum Eva
90
BABAK 2 : Kedatangan Evangeline
91
BABAK 2 :Pekikan Evangeline
92
BABAK 2 : Menyusup
93
BABAK 2 : Cemburu
94
BABAK 2 : Pukulan Ardiaz
95
BABAK 2 : Obat tidur
96
BABAK 2 : Perjanjian nekat
97
BABAK 2 : Informasi baru
98
BABAK 2 : Foto dari Damian
99
BABAK 2 : Hati yang porak
100
BABAK 2 : Menyelamatkan kapal
101
BABAK 2 : Mabuk parah
102
BABAK 2 : Aku merindukanmu, Diaz
103
BABAK 2 : Pelukan hangat
104
BABAK 2 : Pria bodoh
105
BABAK 2 : Gemetar ketakutan
106
BABAK 2 : Aroma Ardiaz
107
BABAK 2 : Pertemanan dua gadis
108
BABAK 2 : Mengintai
109
BABAK 2 : Mengikuti
110
BABAK 2 : Dua King
111
BABAK 2 : Tertangkap
112
BABAK 2 : Kucing tersesat
113
BABAK 2 : Misteri lambang mahkota
114
BABAK 2 : Merciful
115
BABAK 2 : Misteri tentang Damian
116
BABAK 2 : Menyamar
117
BABAK 2 : Bertatapan
118
BABAK 2 : Pemandangan menyakitkan
119
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!