5. JANJI

masih dimalam itu,

ditemani tuak dan arak, dua insan berlainan jenis bercerita dan bercanda tanpa bosan-bosannya..., seakan mereka sahabat yang lama tidak bertemu...!"

"sewaktu Om Kapler keluar, kami semua langsung kabur, tinggal Bladuk sendiri yang masih diatas pohon, hahahaha... hahahaha..." Adi tertawa terbahak-bahak.

"trus...?"

"Om Kapler yang marah langsung mengambil air got dan menyiram Bladuk sampe basah kuyup, hahahaha... hahahaha...!" Adi tertawa semakin keras.

"kalian jahat...! teman sendiri juga dikerjain...! hahahaha... hahahaha..." Via ikut tertawa sambil menggosok-gosok lengannya.

melihat Via yang kedinginan, Adi langsung berkata,

"eh, kamu kedinginan...?!"

"i... iya... pindah kedalem yuk, Di...?"

Adi mengganguk.

setelah mengambil botol-botol yang masih terisi, merekapun melanjutkan duduk gembira didalam kamar.

"Di..."

"ya..."

"kayaknya aku mulai mabuk deh...! kepalaku berat banget...!"

"ya sudah, kamu istirahat sana...! biar aku yang ngabisin minumannya, sayang kalau dibuang, hehehe..."

Via menggeleng,

"ga ah, aku mau tidur-tiduran aja dipangkuanmu..., bolehkan?"

"terserah...!"

Via lalu dengan manja merebahkan kepalanya dipangkuan Adi.

sambil membelai lembut rambut Via, Adi berkata, "Vi, aku tadi sudah jawab semua pertanyaanmu..., nah, sekarang giliranmu..."

"memang kamu mau nanya apa?" balas Via memejamkan mata, menikmati hangatnya pangkuan dan lembutnya belaian Adi.

"selama ini, siapa saja orang yang pernah pacaran denganmu...?"

"bukannya kamu sudah tau...?! Bram, Andre, Rocky, dan... Kamu...!"

"trus, yang paling kamu cintai..?"

"kamu...! makanya waktu kamu bilang kita coba pacaran, aku sangat bahagia..., dan berharap kita bisa terus menjadi sepasang kekasih...! tapi sayang..." Via tidak melanjutkan kata-katanya.

"aku minta maaf ya, kalau sudah membuatmu bahagia lalu menghancurkannya...!"

"sudahlah, ga usah dibahas lagi...!!! mungkin belum takdirku bersamamu...! tapi sungguh, begini saja aku cukup bahagia...! bisa bersamamu dan jadi orang yang kamu percaya untuk berbagi perasaan sudah suatu anugrah bagiku..., matipun aku ga ada penyesalan...!!!"

"ah, yang benar...? apa sebegitu cintanya kamu padaku? hehehe..." goda Adi.

"KAMU PIKIR AJA SENDIRI...!!!"

...

"Vi..., ngomong-ngomong, kamu masih PERAWAN...?"

"pertanyaan macam apa itu...?! kamu sudah mabuk ya...?!" Via terlihat kesal.

"terserah aku dong...! orang mabuk-kan bebas, hehehe..." sahut Adi terkekeh.

"jawab saja...! katanya mau saling jujur...?!" lanjutnya.

dengan menahan rasa kesal dan malu Via menjawab,

"iya, masih...!"

"masa sih...?!" Adi nampak terkejut.

"bukannya waktu pacaran sama Rocky kamu sering nginap di rumahnya...?! masa dikamar kalian cuma tidur aja ga ngapa-ngapain...?!" tanyanya heran.

"biar kamu tau aja..., aku ga pernah nginap dirumah Rocky, tapi dirumah Siska...!!! aku sengaja bilang gitu biar kamu cemburu...! aku pingin bikin Kamu cemburu, CEMBURU...!!! tapi... eh, bukannya cemburu, kamu malah cuek bebek...!" sungut Via.

"ah, akhirnya aku mengerti...! pantas saja waktu itu aku merasa aneh...! katanya sering menginap, tapi kalau ketemu cuma diam-diaman...! ternyata begitu...! hahahaha... hahahaha..." Adi kembali tertawa terbahak-bahak.

"trus, selama pacaran dengan Rocky dan Andre, apa mereka tidak pernah merayumu untuk bercinta...?!" tanyanya lagi.

"ga juga...! kadang ada saat dimana kami berciuman dengan intim, mereka mencoba merayuku untuk melanjutkan lebih jauh, tetapi selalu kutolak...!"

"kenapa...? kamu takut hamil...?!"

"bukan karena itu...! tapi aku selalu teringat akan janji pada diriku sendiri..."

"janji apa?"

"janji kalau AKU AKAN MELAKUKANNYA PERTAMA KALI DENGAN ORANG YANG AKU CINTAI...!!!"

"oya...? memang siapa orang itu...?""

"ga tau...! pikir aja sendiri...! dasar bodoh...!!!"

"lho, kok marah...?! akukan cuma nanya...!"

"Bodo amat...!"

"katanya mau saling jujur, kok malah ngambek...?" goda Adi lagi.

"bukannya ngambek, cuma jengkel aja...!" balas Via.

"jengkel kenapa?"

"karena kamu sudah tahu jawabannya, tapi masih nanya...!!!"

"mana aku tahu...! kalau aku tahu, ngapain aku nanya...?"

"kamu kan memang gitu, suka pura-pura ga tahu, padahal niatmu hanya untuk menggoda...!"

"tuh kamu ngerti...! makanya jawab saja, setidaknya biar aku senang, hehehe..." Adi terkekeh.

sejenak Via terdiam, kemudian berkata,

"iya deh, aku ngalah...! orang itu KAMU, PUAS...!!!"

"apa itu berarti kamu ingin melakukannya pertama kali denganku...?"

"iya...!"

"yakin...?"

"yakin...!"

"tapi kita kan ga pacaran...?"

"aku ga perduli...!"

"tapi akukan ga cinta kamu...?"

"aku juga ga perduli...!"

"apasih yang buat kamu cinta aku?"

"aku juga ga tau...! cintakan ga perlu alasan...! yang jelas aku cinta kamu, dan aku rela melakukan apapun demi kamu...!"

"apa segitunya kamu cinta aku sampai rela melakukan apapun demi aku?"

"iya... jujur saja, kadang aku iri sama Via, Siska dan Sonia karena bisa membuatmu menyukai mereka...! bahkan aku iri sama Ayuk karena bisa membuatmu bercinta dengannya, walaupun kamu bilang ga sengaja...!"

"lalu kenapa kamu ga mencobanya?"

"maksudmu...?"

"maksudku, kenapa kamu ga pernah mencoba membuatku menyukaimu...?! atau mungkin hanya untuk sekedar bercinta denganmu, hehehe...?"

"karena aku takut...! aku takut jika gagal, kamu akan membenciku dan menghindariku...!"

"tapi..., tadi kamu bilang akan melakukan segalanya untukku...!"

"itu berbeda...!"

"berbeda gimana...?"

"ah, kamu ga akan ngerti...!"

"berarti kamu berbohong...?"

"berbohong gimana?"

"tadi kamu bilang akan melakukan segalanya untukku...! tapi kamu bilang kamu takut...?!"

"aku ga ngerti maksudmu...! pusing aku dengar pertenyaanmu yang muter-muter...!"

"jangankan kamu...! aku aja pusing dengan pertanyaanku sendiri, hehehe..." kembali Adi terkekeh.

"tapi intinya, kalo memang kamu benar-benar cinta aku, buktiin dong...!" lanjutnya.

"caranya...?"

"seharusnya kamu sudah tau cara menyenangkan hati pria, hehehe...!" Adi tersenyum mesum.

sejenak Via nampak berfikir,

"kapan? sekarang...?" tanyanya ragu.

"nggak, tahun depan...! ya, iyalah sekarang...! masa nunggu kiamat...!" canda Adi

kembali Via berfikir,

"apa kamu serius...?"

"serius banget...! kenapa...? kamu takut...?!"

"bu... bukan begitu..., hanya saja... aku... aku..."

"ah, sudahlah...!" potong Adi.

"aku rasa kamu tidak benar-benar mencintaiku...! kalau benar kamu mencintaiku, seharusnya kamu tidak perlu ragu...!" lanjutnya.

Via yang akhirnya termakan omongan Adi langsung duduk dan meraih botol disebelahnya.

setelah meneguk arak sebanyak yang dia mampu, Via kemudian mematikan lampu, lalu berdiri tepat didepan Adi.

perlahan tapi pasti, Via mulai melepas baju dan celananya, hingga kini, Via tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya.

walaupun saat itu lampu mati, tetapi cahaya dari luar nampak jelas memamerkan tubuh Via yang tanpa busana.

meskipun seperti yang dikatakan Adi bahwa bodi Via tidak seksi dengan dada dan pantat rata, tetapi tetap saja naluri kelakian Adi menggelora, sehingga membuat Adi meneguk ludahnya sendiri.

berusaha tidak terbawa suasana, dengan cepat Adi bangkit berdiri.

"Vi..., ngapain kamu begini...?! aku kan tadi cuma bercanda, hehehe..." gurau Adi.

Via tidak menjawab, matanya menatap Adi dalam.

"woi...! kok bengong...?! pake bajumu sana...! akukan tadi cuma bercanda...!"

"apa sebegitu rendahnya aku bagimu...?!" tiba-tiba Via menyahut.

pertanyaan dari Via membuat Adi terperanjat,

"mak... maksudmu...?" tanyanya.

"apa sebegitu tidak berharganya aku dihadapanmu...?! apa sebegitu buruknya aku dimatamu...?! apa sebegitunya kamu tidak menyukaiku, sehingga dalam keadaanku yang seperti inipun kamu ga sudi menyentuhku...?! hiks... hiks... hiks..." air mata mulai menetes di pipi Via.

"bu... bukan begitu Vi..., tapi..."

"tapi apa...?! kamu bercanda...?! hiks... hiks... hiks..." Via yang sudah mabuk tidak bisa lagi menahan emosinya.

"tadi kamu menanyakan siapa orang kucintai, dan dengan jujur aku jawab itu kamu...!!! lalu kamu menanyakan aku masih perawan apa engga, dan aku jawab juga, walaupun bagiku itu sangat memalukan, itu bukan pertanyaan yang pantas ditanyakan seorang pria kepada seorang wanita...! hiks... hiks... hiks..."

"lalu kamu menanyakan dengan siapa aku ingin bercinta pertama kali, padahal kamu sudah tau jawabannya, dan hanya ingin sekedar mengolok-olokku...! tapi karena aku benar-benar cinta kamu, aku mengalah dan menjawabnya, walaupun dalam hatiku aku merasa malu sekali...!!! hiks... hiks... hiks..."

air mata Via mengalir semakin deras.

"lalu kamu memintaku membuktikan bahwa aku benar-benar cinta kamu, dan bersedia melakukan apapun demi kamu..., dan sekarang..., setelah aku mengabaikan semua rasa maluku dan merendahkan harga diriku dihadapanmu..., apa begini perlakuanmu padaku...?! hiks... hiks.. hiks..."

emosi Via semakin tidak terkendali, nadanya semakin meninggi.

"apa sebegitu hinanya aku dihadapanmu...?! dan sebegitu bencinya kamu padaku...?! sehingga kamu terus mempermainkanku...?! hiks... hiks... hiks... whua...!!!"

melihat Via menangis semakin keras membuat Adi panik, dengan cepat dipeluknya Via.

"maaf Vi, maaf...! mungkin bercandaku kelewatan..." bisiknya.

"tapi kamu salah...! bukan karena aku ga suka kamu atau membencimu, sehingga aku ga mau menyentuhmu...! tapi justru sebaliknya..., karena aku sayang dan merasa harus menjagamu, makanya aku tidak mau melakukan hal bodoh padamu...!"

"ta... tapi..., TAPI AKU YANG MENGINGINKANNYA...! hiks... hiks... hiks... whua...!!!"

kali ini Adi tidak membalas, hanya diam membiarkan teman baiknya itu menangis di pundaknya.

...

selang beberapa lama, Via yang sudah kembali tenang mengusap air matanya,

"Di..., sebelum kamu pergi, aku punya dua permintaan...?"

"apa...?"

"yang pertama, kemanapun kamu pergi, JANGAN PERNAH LUPAIN AKU...!"

"tentu saja, Via sayang... bagaimana mungkin aku melupakanmu...? kamu itu teman terbaik dalam hidupku...!"

"JANJI...?"

"iya, aku JANJI...!, lalu yang kedua...?"

sejenak Via terdiam, lalu berkata,

"BERCINTALAH DENGANKU MALAM INI...!"

"hah...! kamu serius...?!"

Via mengangguk.

"mungkin setelah ini kamu akan menganggapku cewek murahan, atau apalah terserahmu, aku ga perduli...! yang jelas, hanya itu keinginanku padamu...!"

Adi tidak membalas, matanya menatap Via ragu.

"aku sadar aku ga secantik dan seseksi pacar-pacarmu, atau cewek-cewek yang pernah kamu kencani selama ini...! dan aku tau kamu juga ga cinta sama aku...! tapi kumohon, kabulkanlah permintanku, walaupun kamu harus berbohong...!"

"berbohong...?! maksudmu...?" Adi terlihat bingung.

"anggap saja saat ini aku adalah Dia, orang yang paling kamu cintai, aku ikhlas...!

anggap saja aku adalah Soni..."

belum selesai Via berkata, Adi langsung ******* bibirnya...

dalam...

dalam...

sejenak mereka larut dalam buaian asmara, lalu perlahan mereka mulai saling mencumbu satu sama lain, penuh hasrat yang membara.

Adi yang sudah terbiasa bercinta lebih dulu mengambil inisiatif. tangan dan bibirnya dengan lincah menjalar, meremas, dan mencium lembut seluruh lekuk tubuh Via.

sesaat Via nampak kikuk, karena ini adalah pertama kalinya diperlakukan seperti itu, tapi dengan cepat Via menguasai keadaan dan menikmati setiap sentuhan Adi, bahkan sesekali membalas dengan mengecup leher dan dada Adi.

Adi yang menyadari Via mulai terhanyut dalam panasnya gelombang asmara semakin menjadi, tangan dan kecupannya semakin berani menyisir kebagian-bagian sensitif.

Via yang sudah terhanyut semakin berani membalas, perlahan tapi pasti, tangannya melepas pakaian yang menempel di tubuh Adi.

setelah puas saling mencumbu,

dengan perlahan Adi membaringkan Via di ranjang, dan mencari posisi yang tepat di atasnya.

"apa kamu yakin...?" bisik Adi pelan.

Via menggangguk, tidak ada sedikitpun keraguan diwajahnya, Dia sudah siap melepas kesuciannya pada orang yang sangat dicintainya.

melihat kesungguhan Via, dengan perlahan Adi mulai menurunkan pangkal pahanya ke...

"Vivivivi...! vivivivi......!!!"

belum sempat kejantanan Adi menembus kesucian Via, tiba-tiba telpon genggam Via berbunyi, menandakan sebuah panggilan masuk, sehingga membuat Adi terkejut dan mengurungkan niatnya.

"Vi, TG mu bunyi..."

"ah, biarin aja...!"

"Vivivivi...! vivivivi......!!!"

kembali TG Via berbunyi.

"angkat dulu Vi, siapa tau penting...!"

"siapa sih? ganggu aja...! ga tau orang lagi senang apa...!!!" umpat Via dalam hati, kesal karena mimpinya gagal jadi kenyataan.

Via kemudian bangkit dari ranjang dan meraih TGnya.

baru saja melihat layar, mendadak wajah Via berubah pucat,

"Mama Di, Mama...! aku harus jawab apa...?!" pekiknya panik.

sesaat Adi terlihat berfikir, lalu berkata,

"bilang saja seperti yang kita jalani tadi..., tapi jangan bilang kita satu kamar...! kamu ngerti kan...?!"

Via mengangguk, lalu memencet tombol terima,

"malam, Ma..."

"malam, sayang... kamu dimana? kok belum pulang?"

"Via lagi tidur di penginapan, Ma..."

"di penginapan...?! ngapain kamu tidur disana?"

"tadi Via sama Adi kepantai, trus kita main air. karena pakaian kita basah, jadinya kita cari penginapan, soalnya kalau pulang basah-basahan, takutnya nanti masuk angin..."

"o..., begitu...! ya sudah, kalau gitu kamu istirahat saja dulu disana, besok kalau sudah kering bajunya baru pulang..."

"i... iya, Ma..."

"Ngomong-ngomong, kamu sama Adi ga satu kamar kan?"

"ya enggaklah, Ma..., kita beda kamar kok...! kenapa Mama bisa berfikir seperti itu...?!"

"bukan apa-apa, mama hanya takut kalau kalian merasa kalian masih tetap seperti dulu...! kalian kan sekarang sudah besar, jadi ga pantaslah sekamar lagi...! bisa saja setan lewat dan kalian..., ah, sudahlah...! yang penting sekarang kamu baik-baik saja kan...?"

"i... iya Ma..., Via baik - baik saja...!"

"ya sudah, kalau gitu kamu lanjutin istirahatnya..., besok kalau pulang jangan lupa bawa oleh-oleh, ya... hehehe..."

"i... iya..., dah, mama..."

"dah, sayang..."

"tuuuuuttttt...."

setelah menaruh TGnya di meja, Via lalu menoleh ke Adi yang saat itu sedang menatap kearahnya.

"Di..., se... sekarang bagaimana?" tanya Via malu-malu.

"aku rasa jangan hari ini...!" jawab Adi yang langsung berdiri dan mengenakan pakaiannya kembali.

"pakai lagi pakaianmu...!" katanya lagi sambil menyerahkan pakaian Via yang baru saja dipungut nya.

"kamu ingat ga...? tadi sebelum pergi Mamamu berpesan kepadaku untuk menjagamu dan jangan bikin yang aneh-aneh...?" lanjutnya.

Via mengangguk.

"karena itu..., jika sekarang kita melakukan itu, berarti aku sudah melanggar janjiku pada Mamamu...!!!"

"ta... tapi, Di..." Via nampak kecewa.

"ga ada tapi-tapian...!" potong Adi cepat.

"apa kamu ingin menjadikanku seorang pembohong dengan melanggar janjiku, dan menghianati kepercayaan yang diberikan Mamamu...?!" Adi terlihat marah.

"bu... bukan begitu, ta... tapi..."

"sudahlah Vi, jangan membantah lagi...!!! turuti saja kata-kataku...!!!" nada Adi meninggi, wajahnya terlihat sangat marah.

melihat Adi marah membuat Via tidak berani membalas lagi.

dengan perasaan kecewa dikenakan pakaiannya kembali, lalu berbaring di tempat tidur dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dari ujung kaki sampai ujung kepala.

melihat Via ngambek lagi, Adi menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu ikut berbaring disamping Via.

selama beberapa saat mereka hanya diam, asik dengan pikirannya masing-masing, hingga tiba-tiba,

"hiks... hiks... hiks..." Via mulai menangis lagi.

dengan cepat Adi memeluk Via dan menyandarkan kepala Via di dadanya.

"udah dong..., jangan sedih gitu..." kata Adi sambil membelai lembut rambut Via.

"hiks... hiks... hiks..." Via tetap menangis.

"udah dong..., malu dilihat tokek, sudah besar masih cengeng...!"

"hiks... hiks... hiks..." Via tetap menangis.

Adi yang tidak tega melihat Via terus menangis akhirnya berkata, "ya sudah..., besok...!, BESOK KITA PASTI MELAKUKANNYA...!"

kata-kata Adi menghentikan tangisan Via.

perlahan Via menengadahkan wajahnya, menatap mata Adi.

"kalau sekarang aku sudah terlanjur janji pada Mamamu, dan aku tidak mau melanggar itu...! sedangkan besok kan aku tidak ada janji apa-apa..., jadi kita bebas melakukannya...!" jelas Adi.

"tapi besok kan acara perpisahanmu...?"

"karena itu..., mungkin besok aku akan benar-benar menginginkanmu...!"

"kenapa...?"

"karena aku yakin besok DIA pasti datang...! oleh karena itu..., besok aku pasti akan sangat membutuhkanmu untuk menemaniku...!"

"owww... jadi besok kamu bermaksud menjadikanku pelampiasan perasaanmu padanya...?!"

"yah, Kira-kira begitu...! kenapa...?! kamu ga mau...?! kalau kamu ga mau ya gapapa...! besok aku sama Ayuk aja lagi, hehehe..."

"ADUH...!!!"

seekor semut menggigit dada Adi.

...

"tapi benar ya besok?"

"iya..."

"janji...?"

"JANJI..."

...

tidak lama setelah Adi berjanji, Via nampak tertidur lelap didada orang yang paling dicintainya. senyum kebahagian nampak jelas terlihat di wajahnya.

tidak berapa lama, Adi pun ikut terlelap, sambil memeluk teman terbaiknya itu.

Episodes
1 1. PEMBUKA
2 2. AWAL JANJI
3 3. KENYATAAN YANG MENYAKITKAN
4 4. ALASAN SESUNGGUHNYA
5 5. JANJI
6 6. SAHABAT
7 7. TAKDIR
8 8. TAMU TAK DIUNDANG
9 9. PERGI
10 10. SUMPAH
11 11. TIPUAN KATA - KATA
12 12. VIA DAN BRANDON
13 13. KOTAK YANG HILANG
14 14. KEINGINAN
15 15. KADO SPESIAL
16 16. LATIHAN
17 17. DATANGNYA ANCAMAN
18 18. RENCANA
19 19. BERITA DARI SEBERANG
20 20. KERIBUTAN DIHUTAN 1
21 21. KERIBUTAN DI HUTAN 2
22 22. KERIBUTAN DI HUTAN 3
23 23. KERIBUTAN DI HUTAN 4
24 24. PESTA PERNIKAHAN
25 25. KEMAMPUAN KHUSUS
26 26. DONGENG YANG MENYEDIHKAN
27 27. PESTA ULANG TAHUN
28 28. TEMAN ATAU LAWAN
29 29. TIBA DI IBUKOTA
30 30. PRIA MESUM
31 31. KETURUNAN SERIGALA
32 32. SEPAKAT
33 32. SEPAKAT
34 33. KAMAR KHUSUS
35 34. PACAR BARU
36 35. WIRA DAN KAWAN-KAWAN
37 36. HILANG
38 37. HARI KEDUA BERSAMA WIRA
39 38. BIRO KAPAK NAGA
40 39. PENYAKIT ANEH
41 40. SOLUSI
42 41. GONG... GONG...!
43 42. MERUBAH DUNIA
44 43. KAKEK MISTERIUS
45 44. MENEMANI
46 45. PERGI KE PERTEMUAN
47 46. KETUA CABANG
48 47. DI TEMPAT LAIN
49 48. PERTEMUAN DIBUKA
50 49. LAPORAN TIAP CABANG
51 50. PERDEBATAN WIRA DAN SARAS
52 51. ANGGOTA ISTIMEWA DAN KETUA BARU
53 52. UJIAN
54 53. DUEL VIA DAN SINAR
55 54. PINDAH TEMPAT
56 55. TAKUT JATUH CINTA
57 56. TERBAKAR CEMBURU
58 57. BERTUKAR RAHASIA
59 58. MANTAN KEKASIH
60 59. SALAH PAHAM
61 60. HASRAT DAN GAIRAH
62 61. AKU AKAN MATI
63 62. RENCANA
64 63. TIBA DI TUJUAN
65 64. BERANDALAN DESA
66 65. GADIS DAN KAKEK MISTERIUS
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. PEMBUKA
2
2. AWAL JANJI
3
3. KENYATAAN YANG MENYAKITKAN
4
4. ALASAN SESUNGGUHNYA
5
5. JANJI
6
6. SAHABAT
7
7. TAKDIR
8
8. TAMU TAK DIUNDANG
9
9. PERGI
10
10. SUMPAH
11
11. TIPUAN KATA - KATA
12
12. VIA DAN BRANDON
13
13. KOTAK YANG HILANG
14
14. KEINGINAN
15
15. KADO SPESIAL
16
16. LATIHAN
17
17. DATANGNYA ANCAMAN
18
18. RENCANA
19
19. BERITA DARI SEBERANG
20
20. KERIBUTAN DIHUTAN 1
21
21. KERIBUTAN DI HUTAN 2
22
22. KERIBUTAN DI HUTAN 3
23
23. KERIBUTAN DI HUTAN 4
24
24. PESTA PERNIKAHAN
25
25. KEMAMPUAN KHUSUS
26
26. DONGENG YANG MENYEDIHKAN
27
27. PESTA ULANG TAHUN
28
28. TEMAN ATAU LAWAN
29
29. TIBA DI IBUKOTA
30
30. PRIA MESUM
31
31. KETURUNAN SERIGALA
32
32. SEPAKAT
33
32. SEPAKAT
34
33. KAMAR KHUSUS
35
34. PACAR BARU
36
35. WIRA DAN KAWAN-KAWAN
37
36. HILANG
38
37. HARI KEDUA BERSAMA WIRA
39
38. BIRO KAPAK NAGA
40
39. PENYAKIT ANEH
41
40. SOLUSI
42
41. GONG... GONG...!
43
42. MERUBAH DUNIA
44
43. KAKEK MISTERIUS
45
44. MENEMANI
46
45. PERGI KE PERTEMUAN
47
46. KETUA CABANG
48
47. DI TEMPAT LAIN
49
48. PERTEMUAN DIBUKA
50
49. LAPORAN TIAP CABANG
51
50. PERDEBATAN WIRA DAN SARAS
52
51. ANGGOTA ISTIMEWA DAN KETUA BARU
53
52. UJIAN
54
53. DUEL VIA DAN SINAR
55
54. PINDAH TEMPAT
56
55. TAKUT JATUH CINTA
57
56. TERBAKAR CEMBURU
58
57. BERTUKAR RAHASIA
59
58. MANTAN KEKASIH
60
59. SALAH PAHAM
61
60. HASRAT DAN GAIRAH
62
61. AKU AKAN MATI
63
62. RENCANA
64
63. TIBA DI TUJUAN
65
64. BERANDALAN DESA
66
65. GADIS DAN KAKEK MISTERIUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!