4. ALASAN SESUNGGUHNYA

"Di..., aku pingin berenang...!"

"hah! yang benar saja...?! ini sudah malam, Vi...! lagian kita kan ga bawa baju ganti...!"

"biarin aja! aku ga perduli...!!! yang jelas malam ini aku pingin berenang...!"

"ta... tapi..."

"ga ada tapi - tapian...! apa kamu mau aku marah lagi...?!"

"i... iya deh, terserah kamu saja...!"

dengan cepat Via berlari ketengah pantai, diikuti Adi menyusulnya dari belakang.

lebih dari tiga puluh menit mereka berenang, bermain air dan bercanda.

"udahan yuk, Vi? aku udah mulai kedinginan..."

Via mengangguk.

"trus, sekarang kita kemana? kalau langsung pulang, ntar malah masuk angin..." tanya Adi sambil berjalan.

"terserah kamu, Di... aku ngikut aja..."

sejenak Adi berfikir, kemudian berkata,

"gimana kalau kita cari penginapan dekat sini? setelah pakaian kita kering, baru kita pulang...?"

"iya..."

***

tidak berapa lama, mereka sudah berada disebuah kamar yang cukup bersih, dilengkapi dengan penghangat ruangan dan air panas.

"Vi, kamu mandi aja duluan, aku mau keluar sebentar..."

"mau kemana?"

"biasa..." jawab Adi yang langsung pergi meninggalkan Via.

selepas Adi pergi, Via langsung bersiram.

usai bersiram, Via lalu membaringkan diri di ranjang dengan mengenakan handuk yang hanya sebatas menutupi dada dan paha.

tidak berapa lama, pintu kamar terbuka,

nampak Adi masuk dengan membawa beberapa botol tuak dan arak, serta sebungkus tas plastik.

"nih, pake... cuma itu yang bisa aku dapat..." kata Adi sambil melempar bungkusan ditangannya ke Via.

dengan cepat Via memeriksa bungkusan itu, yang ternyata berisi kaos dan celana pantai.

"kok cuma baju sama celana? daleman-nya mana?" protes Via.

"aku ga beli, soalnya aku kan ga tau ukuran beha sama celana dalammu...! akukan belum pernah pegang, hehehe..." goda Adi.

"dasar mesum...!!!" maki Via.

"hahahaha..." balas Adi tertawa.

Adi lalu masuk kekamar mandi dan bersiram.

...

selesai Adi membersihkan diri dan mengenakan pakaian, mereka lalu duduk di depan teras.

kembali mereka menikmati malam itu ditemani tuak dan arak.

"masih ada lagi yang mau kamu tanyakan?" Adi membuka pembicaraan sembari meneguk tuak langsung dari botolnya.

"ada..." jawab Via ikut meneguk arak dari botolnya.

"apa sebenarnya alasanmu pergi dari sini...? apa itu ada hubungannya dengan Sonia...?" lanjutnya.

setelah menghidupkan sebatang rokok, Adi menjawab,

"baiklah, aku akan jawab pertanyaanmu..! tapi sebelumnya, aku minta kamu berjanji untuk tidak pernah menceritakan hal ini ke siapapun, termasuk ke Sonia dan keluargaku...!"

"i... iya, aku janji...!"

...

"kamu taukan aku sempat pacaran dengan Sonia, dan dua bulan lalu kami berpisah...?"

"ya, aku tau..."

"sesungguhnya, aku dan Dia tidak pernah berpisah...?!"

"maksudmu...???" Via mengerutkan dahinya.

"ya, aku dan Dia tidak pernah benar-benar berpisah! kami saling mencintai, tetapi Mamanya tidak setuju karena menganggap aku tidak sebanding dengannya, sehingga mau tidak mau kami berpura-pura berpisah, dan menjalaninya secara diam-diam...!"

"cisss... cisss..."

Adi lalu menghidupkan sebatang rokok.

"Mamanya orang yang sangat menjunjung harga diri dan martabat, sehingga merasa aku yang dari keluarga biasa saja tidak pantas untuk putrinya. Mamanya lebih memilih mantan pacarnya yang brengsek itu sebagai pendamping putrinya...!" Adi terlihat sedikit emosional.

"trus...?"

"saat itu aku tidak mau menyerah, dan mencoba mencari cara untuk tetap bersamanya, salah satunya dengan cara..., menghamilinya...!!!"

kembali Adi menghisap rokoknya kuat-kuat,

"tapi sayang, Tuhan tidak mengijinkan hal itu terjadi...! berapa kalipun aku mencumbunya, tapi tidak ada tanda-tanda Dia mengandung, hingga akhirnya kami ketahuan Mamanya sering ketemuan diam-diam...!"

"Mamanya yang saat itu marah besar lalu melarang Dia keluar sendiri, dan harus selalu ditemani mantan pacarnya kemana-mana...! aku yang saat itu mulai frustasi dan nyaris gila karena tidak bisa bertemu dengannya akhirnya nekat mengajaknya kawin lari, dan Diapun setuju..., tapi entah darimana mantan pacarnya bisa tau...!"

"saat aku sedang merencanakan cara melarikannya, mantan pacarnya datang menemuiku dengan membawa beberapa tukang pukul. saat itu Dia mengancamku, 'jika aku nekat melanjutkan hubunganku denganNya, maka semua keluargaku dan keluargaNya akan sengsara...!"

"kalau hanya keluargaku yang diancam, bagiku bukan masalah, aku tidak takut sama sekali...! tapi keluarganya..., mustahil bagiku bisa melindungi orang yang tidak menyukaiku...!"

"saat itu aku yang tidak memiliki jalan keluar akhirnya menemui Sonia, dan mengatakan aku sudah bosan dengannya dan malas berurusan lagi dengannya, termasuk membatalkan rencanaku mengajaknya kawin lari..."

"tentu saja saat itu Dia tidak percaya dan menangis memintaku berkata jujur... tapi demi kebaikannya dan keluarganya, aku tetap bersikeras mengatakan aku sudah tidak mencintainya lagi, dan meminta Dia untuk tidak menemuiku lagi...!"

"trus, apa hubungannya semua ceritamu tadi dengan kepergianmu...?" tanya Via.

"itu karena aku yakin sampai hari inipun Dia masih tidak percaya kata-kataku, dan akan terus mencoba menemuiku...! oleh karena itu, jalan satu-satunya adalah dengan aku pergi...! bukan karena apa, tapi aku takut...! takut jika bertemu Dia lagi, aku tidak akan bisa berbohong lagi, dan itu akan berakibat sangat buruk untuknya, dan keluarganya...!"

"apa itu berarti kamu masih mencintainya...?"

"tentu saja, aku bukan tipe orang yang gampang jatuh cinta dan gampang melupakan...!" balas Adi cepat.

"mungkin saat ini kamu, atau orang-orang melihat aku biasa-biasa saja, tetap ceria dan gembira seperti biasanya..., tapi sesungguhnya, hatiku terasa sakit...! sakit banget...! saking sakitnya, aku cuma bisa tertawa ketika merasakannya...!!!"

tanpa terasa, air mata mulai menetes dari ujung mata Adi.

melihat Adi menangis, dengan cepat Via merangkulnya dan memeluknya.

"Di..., menangislah...! luapkanlah semua rasa sakitmu...! jangan malu, jangan ragu...! aku ada untuk berbagi rasa itu denganmu..." bisik Via.

Adi yang tidak bisa lagi menahan perasaannya, menangis dan meraung sejadi-jadinya.

semua perasaan yang selama ini dipendamnya, ditumpahkan di dada Via...

.

.

"sudah lega...?" tanya Via ketika menyadari Adi sudah berhenti menangis.

"sudah..." jawab Adi pelan.

"sudah puas nangisnya...?" tanya Via lagi

"puas banget...! apalagi sambil menikmati dadamu yang rata, hehehe..."

"ADUH...!!!"

seekor semut menggigit lengan Adi.

Episodes
1 1. PEMBUKA
2 2. AWAL JANJI
3 3. KENYATAAN YANG MENYAKITKAN
4 4. ALASAN SESUNGGUHNYA
5 5. JANJI
6 6. SAHABAT
7 7. TAKDIR
8 8. TAMU TAK DIUNDANG
9 9. PERGI
10 10. SUMPAH
11 11. TIPUAN KATA - KATA
12 12. VIA DAN BRANDON
13 13. KOTAK YANG HILANG
14 14. KEINGINAN
15 15. KADO SPESIAL
16 16. LATIHAN
17 17. DATANGNYA ANCAMAN
18 18. RENCANA
19 19. BERITA DARI SEBERANG
20 20. KERIBUTAN DIHUTAN 1
21 21. KERIBUTAN DI HUTAN 2
22 22. KERIBUTAN DI HUTAN 3
23 23. KERIBUTAN DI HUTAN 4
24 24. PESTA PERNIKAHAN
25 25. KEMAMPUAN KHUSUS
26 26. DONGENG YANG MENYEDIHKAN
27 27. PESTA ULANG TAHUN
28 28. TEMAN ATAU LAWAN
29 29. TIBA DI IBUKOTA
30 30. PRIA MESUM
31 31. KETURUNAN SERIGALA
32 32. SEPAKAT
33 32. SEPAKAT
34 33. KAMAR KHUSUS
35 34. PACAR BARU
36 35. WIRA DAN KAWAN-KAWAN
37 36. HILANG
38 37. HARI KEDUA BERSAMA WIRA
39 38. BIRO KAPAK NAGA
40 39. PENYAKIT ANEH
41 40. SOLUSI
42 41. GONG... GONG...!
43 42. MERUBAH DUNIA
44 43. KAKEK MISTERIUS
45 44. MENEMANI
46 45. PERGI KE PERTEMUAN
47 46. KETUA CABANG
48 47. DI TEMPAT LAIN
49 48. PERTEMUAN DIBUKA
50 49. LAPORAN TIAP CABANG
51 50. PERDEBATAN WIRA DAN SARAS
52 51. ANGGOTA ISTIMEWA DAN KETUA BARU
53 52. UJIAN
54 53. DUEL VIA DAN SINAR
55 54. PINDAH TEMPAT
56 55. TAKUT JATUH CINTA
57 56. TERBAKAR CEMBURU
58 57. BERTUKAR RAHASIA
59 58. MANTAN KEKASIH
60 59. SALAH PAHAM
61 60. HASRAT DAN GAIRAH
62 61. AKU AKAN MATI
63 62. RENCANA
64 63. TIBA DI TUJUAN
65 64. BERANDALAN DESA
66 65. GADIS DAN KAKEK MISTERIUS
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. PEMBUKA
2
2. AWAL JANJI
3
3. KENYATAAN YANG MENYAKITKAN
4
4. ALASAN SESUNGGUHNYA
5
5. JANJI
6
6. SAHABAT
7
7. TAKDIR
8
8. TAMU TAK DIUNDANG
9
9. PERGI
10
10. SUMPAH
11
11. TIPUAN KATA - KATA
12
12. VIA DAN BRANDON
13
13. KOTAK YANG HILANG
14
14. KEINGINAN
15
15. KADO SPESIAL
16
16. LATIHAN
17
17. DATANGNYA ANCAMAN
18
18. RENCANA
19
19. BERITA DARI SEBERANG
20
20. KERIBUTAN DIHUTAN 1
21
21. KERIBUTAN DI HUTAN 2
22
22. KERIBUTAN DI HUTAN 3
23
23. KERIBUTAN DI HUTAN 4
24
24. PESTA PERNIKAHAN
25
25. KEMAMPUAN KHUSUS
26
26. DONGENG YANG MENYEDIHKAN
27
27. PESTA ULANG TAHUN
28
28. TEMAN ATAU LAWAN
29
29. TIBA DI IBUKOTA
30
30. PRIA MESUM
31
31. KETURUNAN SERIGALA
32
32. SEPAKAT
33
32. SEPAKAT
34
33. KAMAR KHUSUS
35
34. PACAR BARU
36
35. WIRA DAN KAWAN-KAWAN
37
36. HILANG
38
37. HARI KEDUA BERSAMA WIRA
39
38. BIRO KAPAK NAGA
40
39. PENYAKIT ANEH
41
40. SOLUSI
42
41. GONG... GONG...!
43
42. MERUBAH DUNIA
44
43. KAKEK MISTERIUS
45
44. MENEMANI
46
45. PERGI KE PERTEMUAN
47
46. KETUA CABANG
48
47. DI TEMPAT LAIN
49
48. PERTEMUAN DIBUKA
50
49. LAPORAN TIAP CABANG
51
50. PERDEBATAN WIRA DAN SARAS
52
51. ANGGOTA ISTIMEWA DAN KETUA BARU
53
52. UJIAN
54
53. DUEL VIA DAN SINAR
55
54. PINDAH TEMPAT
56
55. TAKUT JATUH CINTA
57
56. TERBAKAR CEMBURU
58
57. BERTUKAR RAHASIA
59
58. MANTAN KEKASIH
60
59. SALAH PAHAM
61
60. HASRAT DAN GAIRAH
62
61. AKU AKAN MATI
63
62. RENCANA
64
63. TIBA DI TUJUAN
65
64. BERANDALAN DESA
66
65. GADIS DAN KAKEK MISTERIUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!