malam itu,
ditepi pantai,
dibawah indahnya sinar bulan,
dua insan berlainan jenis sedang asik menikmati malam.
ditemani beberapa botol tuak dan arak, mereka asik bercanda dan tertawa, seolah -olah dunia milik mereka berdua.
"Vi, kamu tau ga? kenapa waktu Bram dulu coba deketin kamu, dia akhirnya mundur dan tidak berani merayu kamu lagi...?"
Via menggeleng.
"karena waktu Dia bilang ke aku kalau Dia mendekatimu cuma buat bersenang-senang, saat itu aku langsung menghajarnya dan menyuruhnya menjauhimu...!"
"o,ya...?"
Adi mengangguk.
"kenapa kamu lakukan itu...?"
"karena aku tidak mau orang yang KUSAYANGI dipermainkan...! bahkan oleh orang yang kuanggap saudaraku sendiri...!!!"
"DEG...!!!"
mendadak jantung Via berdetak keras takala Adi mengatakan kata sayang.
"memang kamu sayang aku...?"
"ya iyalah...! bagiku, kamu itu teman terbaik yang paling kusayang dan harus kujaga sampai kapanpun...!"
"teman...?! apa ha*nya se***batas itu kamu menganggapku...? apa tidak lebih...?" batin Via kecewa.
walaupun kecewa, Via tetap tersenyum,
"makasi Di..., selama ini kamu selalu jagain aku...!"
"sama-sama Vi..., apasih yang engga buat kamu? hehehe..." balas Adi tersenyum.
"DEG...!"
melihat senyuman Adi, kembali jantung Via berdetak keras.
"Di, Di... senyummu itu..."
secepatnya Via memalingkan wajah, takut jantungnya copot.
sejenak mereka terdiam, menikmati indahnya suara debur ombak dimalam itu.
.
.
"Di..., sebelum kamu pergi, boleh ga aku nanya sesuatu?"
"mengenai apa...?"
"jujur aja, selama ini ada beberapa hal yang selalu mengganggu pikiranku, dan ingin kutanyakan kekamu...!"
"ya sudah, kamu tanya aja...!"
"tapi kamu harus jawab jujur ya...?"
"iya Via, sayang...! bukannya tadi aku sudah bilang, jangan ada Dusta malam ini diantara kita...! kamu tanya saja semua yang kamu mau tanya sampai puas...! supaya tidak ada lagi yang mengganjal dipikiranmu selepas aku pergi...!"
Via mengangguk.
sebelum Via mulai bertanya, Adi berkata lagi
"tapi inget ya, Vi...! yang namanya kejujuran itu kadang kala tidak menyenangkan, jadi kamu harus siap menerima apapun kenyataannya...!"
"aku tau..., tapi bagiku itu lebih baik daripada aku terus penasaran...!"
"baguslah kalau begitu...! dengan berani menghadapi kenyataan, itu artinya kamu sudah lebih dewasa...! sepertinya aku harus sedikit merubah pandanganku padamu, kamu sudah bukan anak-anak lagi...!!!"
"memang selama ini kamu masih menganggap aku anak-anak...?!"
"tentu saja...! apalagi ketika melihat dadamu yang rata, dan pantatmu yang tepos, hehehe..."
"ADUH...!!!"
seekor semut menggigit paha Adi.
...
"Di..., kamu inget ga pernah teks-an sama Siska? trus Siska maksa kamu untuk bilang siapa orang yang kamu sukai...?"
sejenak Adi terlihat berfikir,
"oh, itu..., ya, aku ingat...! kalau ga salah, waktu itu aku cuma ngasi huruf depan dan belakangnya saja...!"
"ya, waktu itu kamu bilang huruf depannya eS dan hurup belakangnya A..." sambung Via.
"lho, kok kamu bisa tahu...?! apa Siska cerita kekamu...?!"
"Dia ga cerita..., waktu itu aku ada disana...!"
"oh, begitu...!, trus, sekarang apa yang kamu ingin tanyakan?"
"waktu itu kamu menjawabnya dengan jujur...? atau cuma bercanda...?"
tanpa berfikir, Adi langsung menjawab,
"aku jujur...! memangnya kenapa?"
Via tidak langsung menjawab, dihidupkannya sebatang rokok, lalu menghisapnya dalam-dalam,
"waktu itu, kami mengira orang yang kamu suka itu adalah aku, karena diantara kami bertiga, yang berhuruf depan eS dan belakang A cuma aku, 'Sephia Sheila', sedangkan Ayuk eR dan I, dan Siska eF dan I...
tapi setelah beberapa kali kita bertemu, kamu tidak pernah menunjukkan tanda-tanda suka aku, kamu tetap seperti biasa. jadi aku anggap waktu itu kamu cuma asal jawab saja...!"
kembali Via menghisap rokoknya dalam-dalam,
"kalo sekarang kamu bilang kamu jujur... sebenarnya, siapa yang kamu maksud waktu itu...???"
kali ini Adi yang menghidupkan sebatang rokok, dan menghisapnya dalam-dalam.
setelah menghembuskan asapnya dengan cepat, Adi lalu menjawab, "Dia... si pemilik TG itu sendiri...!"
(*TG \= telpon genggam)
"DEG...!!!"
"maksudmu SISKA...???" Via nampak terkejut.
"ya, Siska...! waktu itu aku benar-benar suka dan jatuh hati padanya... tapi waktu membalas teksnya, saat itu aku sedang mabuk, dan ga ingat nama lengkapnya, aku cuma ingat namanya Siska, makanya aku ketik eS dan A..."
"sudah kuduga...!" guman Via.
"sudah kuduga??? maksudmu...?!" kali ini Adi yang terkejut mendengar kata-kata Via.
"waktu itu aku sempat berfikir Dia orangnya, tapi aku ragu..., selain karena kamu ga ada nunjukin tanda-tanda suka Dia, kamu malahan dekat dengan beberapa cewek lain, seperti Erna, Jessika dan Sonia..., bahkan yang terakhir malah jadi pacarmu...!" jelas Via.
"sebenarnya kamu ga salah, hanya sedikit kurang peka...! atau mungkin karena aku terlalu pintar menyembunyikan perasaan, hehehe..." Adi tersenyum bangga.
"ya, ya, ya... terserah kamu mau bilang apa...! tapi ada satu hal yang aku tidak mengerti...?! kalo memang kamu suka Dia, kenapa kamu ga pernah mengungkapkannya...?! tidak seperti kamu yang biasanya...!"
"itu karena sebelum aku sempat bilang ke Dia, secara tidak sengaja aku menemukan sebuah kenyataan yang mengejutkan...!"
"kenyataan apa...?" Via menatap Adi penuh tanya.
"kenyataan kalo Dia selama ini punya hubungan rahasia dengan BRAM...!!!"
"Hah...! Siska dengan Bram...!!!" Via tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
"ya... ternyata selama ini diam-diam Bram sering menginap di rumah Siska, dan mereka sudah sering melakukannya...!"
"kamu yakin...?" Via seakan tidak percaya dengan apa yang baru didengarnya.
"sangat yakin...! aku sudah pernah bicara langsung dengan Bram, dan Dia tidak mengelak akan hal itu...! Dia mengakui bahwa Dia dan Siska memang ada hubungan spesial, walaupun bukan sebagai kekasih...!" jelas Adi.
Via termenung,
"hmmm..., akhirnya aku mengerti siapa yang Siska maksud waktu itu...! dan akhirnya aku mengerti kenapa dia bersikeras merahasiakan TG nya yang lagi satu...! ternyata itu Bram...!!!"
"woiii...! kok bengong...!!!"
Kata-kata Adi membuyarkan lamunan Via,
"ada lagi yang mau kamu tanyakan mengenai itu?" lanjutnya.
"ti... tidak ada..., aku rasa semuanya cukup jelas...!"
"baiklah kalo begitu, apa ada pertanyaan lain yang kamu ingin tanyakan?"
Via mengangguk,
"waktu kita..."
"tunggu dulu...!" potong Adi tiba-tiba.
"sebelum kamu bertanya, bagaimana kalo kita bersulang, untuk KEJUJURAN...!" lanjutnya sembari mengangkat botol tuak ditangannya.
"tentu saja...!" balas Via, ikut mengangkat botol arak ditangannya.
"untuk kejujuran...!!!"
"Tiiinggg...!!!"
segera mereka meneguk minumannya masing-masing.
efek minuman yang sejak tadi diminumnya mulai bekerja. badan Via mulai panas, kepalanya mulai pusing, pikiran mulai kacau dan emosinya mulai tidak stabil.
"apa kamu ingat? waktu kita sempat mencoba pacaran, saat itu kamu bilang kita akan menjalaninya selama sebulan, lalu kita akan mencari tau apa itu berhasil atau tidak...!" Via mulai bertanya.
"tentu saja aku ingat...!" jawab Adi cepat.
"tapi waktu baru berjalan dua minggu, tiba-tiba kamu sudah memutuskan untuk berhenti, dengan alasan yang sampai sekarang aku tidak mengerti...! sebenarnya, apa alasanmu mutusin aku waktu itu...?! apa menurutmu aku tidak pantas jadi kekasihmu...? apa aku tidak sebanding dengan pacar-pacarmu yang lain...? apa aku melakukan suatu kesalahan berat, sehingga kamu seenaknya mencampakkanku begitu saja...?!" Via terlihat emosional.
"sabar Vi, sabar...! itu tidak seperti yang kamu pikirkan...!" Adi berusaha menenangkan Via.
"lalu apa...?!"
"waktu itu bukan kamu yang salah, tapi aku...! aku yang melanggar perjanjian kita...!"
"aku tidak mengerti maksudmu...! kamu salah apa...?! melanggar perjanjian apa...?!"
"kamu ingat ga perjanjian-perjanjian yang kita buat waktu itu...?"
sejenak Via berfikir, lalu menjawab,
"kita akan menjadi kekasih selama sebulan...!"
"lalu...?"
"kita akan berusaha saling mencintai satu sama lain...!"
"lalu...?"
"kita akan saling jujur satu sama lain...!"
"lalu...?"
"aku rasa cuma itu, memang apa lagi...?!" Via balik bertanya.
"coba kamu ingat-ingat lagi, apa perjanjian terakhir yang kita buat...?"
kembali Via berfikir, kemudian berkata, "selama kita pacaran, kamu tidak boleh BERCINTA dengan wanita manapun, selain aku...!"
"nah, itu dia...!" balas Adi cepat.
"sekarang aku mau jujur, waktu itu..., secara tidak sengaja aku bercinta denganNYA...! saat itu aku dan Dia sama-sama mabuk, dan melakukannya dalam keadaan tidak SADAR...!!!walaupun TIDAK DISENGAJA, tapi tetap saja aku telah melanggar perjanjian kita, karena itu, mau tidak mau aku harus memutuskan hubungan kita...!" wajah Adi terlihat penuh penyesalan.
sejenak Via terdiam, kemudian berkata,
"baiklah, aku mengerti alasanmu..., tapi siapa Dia?"
Adi tidak menjawab, hanya diam menatap jauh ke laut.
"Di..., siapa Dia...?! siapa wanita itu...?!"" Via meninggikan suaranya.
Adi tetap tidak menjawab.
melihat Adi yang hanya membisu, membuat Via semakin kesal,
"Di...! kenapa kamu cuma Diam...?! jawab Dong...!!! siapa Dia...?! Erna...?! Jessika...?! Sonia...?! atau jangan-jangan Siska...!!!"
teriakan Via akhirnya membuat Adi menjawab,
"bukan...! bukan mereka...!!!"
"lalu siapa...???"
"kamu yakin mau tau...?"
"tentu saja...!!!"
"Dia..., AYUK...!!!"
"DEG...!!!"
"hah! Ayuk...??? Ayuk Lemon...?!"
"ya, Ayuk si Gajah Bengkak..."
"PLAK...!!!"
"dasar brengsek...!!! kukira selama ini kamu cowok baik-baik! ternyata kamu cowok bajingan...!!!"
Adi tidak membalas, hanya meringis menahan rasa sakit di pipinya.
"PLAK...!!!"
"ternyata selama ini aku salah...! kukira kamu lebih baik dari Bram, ternyata kamu lebih brengsek darinya, dasar Buaya...!!!"
kembali Adi tidak membalas, hanya menatap Via dalam.
"dasar cowok sombong...! mentang-mentang ganteng, semua orang kamu tiduri...!!! bahkan SAHABATKUPUN kamu cumbu demi memuaskan nafsumu...!!!" emosi Via semakin menjadi, amarahnya kian tak tertahan.
"hei, hei! jaga omonganmu...! bukannya sudah kubilang aku tidak sengaja...!!!" Adi yang ikut terpancing emosinya akhirnya membalas.
"tidak sengaja bagaimana...?! apa kamu bermaksud mengatakan selama ini kamu MENIDURI cewek -cewek karena kamu ga sengaja...!!! " emosi Via semakin meluap.
"bu... bukan begitu...! tapi aku bisa jelasin semuanya...!"
"mau jelasin apa lagi...?! aku sudah tahu semuanya...! kamu memang cowok BAJINGAN...!!!"
tiba -tiba tangan Via meraih botol arak disebelahnya, dan mengayunkannya ke kepala Adi.
Adi yang menyadari Via mulai berbahaya langsung menerjangnya, sehingga membuat tubuh mereka berdua terguling diatas pasir.
dengan cepat Adi merampas botol dari tangan Via dan melemparnya jauh-jauh, lalu menindih tubuh Via dan menedekapnya, sehingga membuat Via tidak bisa bergerak.
"lepasin aku, Brengsek...!!! lepasin aku...?!" Via meronta -ronta, berusaha melepaskan diri dari dekapan Adi.
tapi semakin kuat Via meronta, semakin kuat juga Adi mendekapnya, hingga akhirnya Via yang merasa putus asa mulai menangis,
"hiks... hiks... lepasin aku, Di... lepasin aku... hiks... hiks..."
Adi tidak membalas.
"kumohon..., lepasin aku, Di... lepasin Aku..., hiks... hiks..." pintanya memelas.
"tidak akan...! aku tidak akan melepaskanmu sampai kamu tenang...!" kali ini Adi membalas tegas.
"bagaimana aku bisa tenang...?! kamu teman baikku dari kecil, sedangkan Ayuk sahabatku..., segitu sayang dan percayanya aku ke kalian, tapi apa yang kalian lakukan dibelakangku...?! kalian tega menusukku dari belakang...! sakit Di rasanya, sakit banget...! hiks... hiks... hiks..." tangisan Via semakin keras, air matanyapun mengalir semakin deras.
"aku mengerti perasaanmu, Vi..., tapi kasi aku kesempatan buat ngejelasin...!"
"ngejelasin apa lagi...?! semua sudah jelas kok! tidak ada yang mengerti perasaanku! kamu, Siska, bahkan Ayuk...!!! selama ini kalian semua cuma mempermainkanku...!!!" pengaruh alkohol membuat Via semakin tidak terkendali.
"tidak ada yang mempermainkanmu, Vi..., semuanya hanya salah paham...!" kembali Adi berusaha menenangkan Via.
"salah paham gimana...?! sahabatku tidur dengan pacarku...! apa itu salah paham...!!!" Via kembali meronta.
"bukan begitu... itu semua..."
"semua apa...?! semua salah paham...?! aku bukan manusia bodoh yang bisa kamu bohongi...!!!" Via meronta semakin keras.
Adi yang mulai kewalahan menahan Via akhirnya berteriak,
"makanya kubilang tenang Dulu...!!! dengar penjelasanku baik-baik...!!!"
bentakan Adi membuat Via kembali tersadar dan berhenti meronta.
menyadari Via mulai tenang, Adi kembali berkata,
"kasi aku kesempatan untuk menjelaskannya, kalau setelah itu kamu masih marah, silahkan kamu memperlakukan aku sesukamu...!"
"waktu itu, aku sama Ayuk memang janjian bertemu untuk membahas ORPEKEDIA..., tapi entah kenapa, Ayuk terus menanyakan mengenai perasaanku ke kamu, seakan-akan Dia ingin memastikan bahwa orang yang aku sukai itu adalah kamu...! tapi saat itu aku tidak mau menjawab, hingga akhirnya Ayuk menantangku bermain JUJUR ATO TANTANGAN...! saat kami bermain, keadaan sama-sama mabuk berat, hingga permainan mulai ngawur...! kita mulai saling menantang buka baju, kemudian menantang saling cium, dan akhirnya..."
mendengar penjelasan Adi, Via tidak berkata apa-apa, hanya menangis sekeras-kerasnya.
setelah puas menangis, Via berkata,
"apa kamu menyukainya?"
"nggaklah, mana mungkin aku suka gajah bengkak kayak Dia, hehehe..."
"apa setelah itu kalian pernah melakukannya lagi?"
"ga pernah..!."
"kamu ga bohong, kan...?"
"iya, Via Sayang..., sumpah demi apapun, aku ga pernah melakukan itu lagi dengannya...! itu cuma sekali, SEKALI...! itupun karena tidak sengaja, gara-gara mabuk...!" Adi berusaha meyakinkan Via.
sesaat Via terdiam, hingga akhirnya berkata,
"iya Di..., aku percaya kamu...!"
"nah, gitu dong...! itu baru namanya Via ku, hehehe..." Adi tersenyum lebar.
"Di..., lepasin aku dong...! kamu berat banget...!" pinta Via.
"tapi janji ga ngamuk lagi...?"
"i... iya... iya, aku janji..."
Adi lalu melepaskan dekapannya dan membantu Via duduk kembali.
sesaat mereka hanya diam menatap deburan ombak, tanpa suara, tanpa kata-kata, asik dengan pikirannya masing-masing.
hingga tiba-tiba Adi berkata,
"Vi..., kamu sudah ga marah lagi kan...?"
Via menggeleng,
"marah sih enggak, cuma masih kesel aja...! rasanya pingin nangis sekeras-kerasnya...!"
"ya sudah, nangis aja disini..."
Adi lalu merangkul Via, dan menyandarkan wajahnya didadanya.
...
malam itu, beberapa kenyataan telah terungkap.
walaupun menyakitkan, tapi bagi Via jauh lebih baik dari pada sebuah kebohongan.
...
malam semakin larut,
sinar bulanpun semakin Indah.
diiringi merdunya deburan ombak,
dua insan berlainan jenis saling berpelukan, hanyut dalam indahnya KEJUJURAN.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments