Menyetujui pernikahan

Kezia Afshen

Hidungku terasa panas,mataku mendadak berkaca-kaca. Bahkan dadaku saat ini terasa sesak setelah menerima kenyata'an. Bertahun-tahun lamanya diriku melupakanya. Memendam rasa perih di hati selama ini.Mengingat setiap hinaan yang keluar dari mulut lelaki yang aku cintai.

Sekejap bagai di tampar kerasnya kenyata'an yang barusan ku lihat dan ku dengar. Kakaku sendiri tega menggantikan namanya menjadi namaku di daftar pernikahan yang tak lama lagi akan di langsungkan. Karena banyaknya undangan yang telah tersebar membuatku mau tak mau harus menerimanya.

Aku bisa melihat kekecewaan semua orang kepada kak vania. Terutama aku melihat ketidak relaan di mata Rama saat akan di nikahkan denganku. Begitu cintakah lelaki itu pada kakaku.Lalu kenapa kakaku pergi meninggalkanya.Bukankah mereka saling mencintai. Permainan hidup apa lagi yang di gariskan untuku.

Hidupku telah lama ku tata di negara sebrang.Kini telah di kacaukan lagi tanpa meminta persetujuanku terlebih dahulu.

Kutarik tangan Rama saat itu juga karena kami butuh bicara empat mata. Aku membawa Rama ke taman belakang rumah menjauh dari keluargaku dan keluarganya.

Tanganku di hempaskan kasar oleh Rama setelah kami telah tiba di taman belakang rumah.Aku melirik sinis, ternyata lelaki itu masih sama seperti dulu.

"Hai kak, akhirnya kita berjumpa lagi dan sepertinya kamu memang di takdirkan denganku."

Aku menyeringai mengimbangi sikap cuek Rama kepadaku. Sangat terlihat jelas dari sorot matanya bahwa lelaki yang kucintai ini tidak menyukaiku.

Sekelebat bayangan masalalu melintas di fikiranku. Kali ini aku harus menjadi wanita kuat lebih kuat dari diriku yang dulu. Aku tidak bisa menghindar dari takdir.Aku tidak bisa menolak kenyataan ini. Ini semua demi nama baik keluargaku.

Lelaki di depanku, lelaki yang dulu dan sampai saat ini masih tersimpan namanya di hatiku. Lelaki itu masih saja diam tak bersuara. Akhirnya hanya aku yang berinisiativ membuka obrolan. Karena bagaimanapun kamilah yang akan memerankan drama pernikahan ini kedepanya. Kenapa aku menyebutnya drama pernikahan? karena pernikahan ini seperti lelucon.

"Dunia ini sempit ya kak! masih ingatkah dulu waktu kita SMA? kau menolaku di depan semua orang. Kau menghina fisiku dan sekarang lihatlah apakah aku yang sekarang sangat cantik?"

"Penampilanmu yang sekarang malah seperti wanita murahan bagiku."

"Deg" lagi-lagi lelaki di depanku ini menghinaku. Entah apa salahku sehingga ia begitu membenciku. Ku coba untuk tetap tersenyum akar diriku tak terkalahkan lagi olehnya.

"Oh ya? bagus dong berarti daripada penampilanku yang dulu yang kau bilang preman. Wow, sekarang diriku sudah naik level menjadi wanita murahan di di matamu. Memang aku terlihat seperti wanita murahan bukan? kakaku sendiri secara tidak langsung menjualku kepadamu.Ooops, atau malah sebaliknya kakaku yang menjualmu kepadaku."

Kulihat mata tajam Rama penuh amarah menyorot kepadaku. Aku sudah terbiasa dengan sikapnya ini kepadaku. Aku akan hadapi karena dia akan masuk ke dalam kehidupanku.

"Jangan berbesar kepala kau bisa menikah denganku. Sampai kapanpun aku tidak akan menganggapmu istriku. Pasti kepergian vania ada sangkut pautnya dengan dirimu. Atau ini memang ulahmu agar kau bisa menikah denganku."

Ucapan Rama membuatku sedih namun aku tetap menmpilkan senyuman agar terlihat kuat.

"Prok, prok, prok" aku bertepuk tangan setelah mendengar ucapan Rama.Bisa-bisanya lelaki itu menyalahkanku. Apa dia tidak melihat jika akulah yang menjadi korban karenanya dan kak vania.

"Anggap saja begitu, terserah dirimu mau menilaiku bagaima.Aku akan menyetujui pernikahan ini. Dan persiapkan dirimu untuk menjadi suamiku Kak R-A-M-A A-S-H-E-R

Sengaja aku menekankan namanya karena rasa kesalku atas tuduhanya kepadaku.

"Aku akan mengagalkan pernikahan ini, aku tidak sudi menikah dengan wanita licik sepertimu."

Hahahaha dia mengataiku wanita licik? kelicikan mana yang pernah ku perbuat. Mulutnya sangat pedas hingga menembus ke uluh hatiku.

"Kata-katamu sangat menyakitiku sayang, tapi tak apa karena kau tak akan pernah bisa mengagalkan pernikahan ini.Kakaku sendirilah yang membawamu masuk dalam kehidupanku. Bukankah barusan kau mengataiku wanita licik? mari kita lihat kelicikanku, sayang.

Kezia melangkahkan kakinya meninggalkan rama dengan senyuman getir. Ia segera mengusap air matanya yang tak sengaja menetes. Ia tak ingin di cap sebagai wanita lemah. Ia akan menghadapi semua masalah hidupnya seolah dirinya adalah wanita yang kuat.

"Akan ku buat kau bertekuk lutut di hadapanku Rama. Kebencianmu padaku sangat tidak wajar. Padahal aku tidak seperti yang kamu tuduhkan."

"Sayang di mana Rama? apa kalian sudah membicarakanya baik-baik?"

Rania mamanya rama bertanya kepadaku. Aku tersenyum mengangguk dan berkata pada semua orang yang berada di ruang keluarga bahwa aku menyetujui pernikahan ini.

"Aku setuju dengan pernikahan ini."

Semua orang yang berada di ruang keluarga tersenyum senang penuh kelega'an. Aku juga ikut senang melihat mereka senang. Kecuali Rama yang barusan datang dengan wajah datarnya.

"Ram, akhirnya Kezia setuju menikah denganmu, nak. Besok kalian fitting baju pengantin bersama mama.

Ucap Rani mamanya rama yang terlihat dari sorot matanya yang sangat bahagia.

Aku menyeringai puas melihat wajah rama yang terlihat mati kutu.Jangan kira kau bisa membuatku terpuruk lagi seperti dulu. Cukup sekali aku menjadi pecundang yang harus lari meninggalkan negaraku ini hanya untuk menghindarimu.

"Baiklah tante, kami akan fitting baju pengantin besok bersama tante."

"Kezi, panggil mama sayang, sebentar lagi kamu akan menjadi menantu mama, jadi kamu panggil tante mama ya, nak."

"Baiklah mama."

Beliau membawaku dalam pelukan hangatnya. Pelukan yang terasa nyaman bagiku seperti pelukan yang telah lama hilang semenjak sepeninggalnya mamaku.

"Bolehkan kezi memeluk tant, maksud kezi mama lebih lama. Kezi merasa nyaman seolah di peluk oleh mama kezi."

"Iya sayang, mulai saat ini kezi bisa menganggap mama seperti mama kezi sendiri."

Aku melepaskan pelukan kami dan menatap haru pada calon ibu mertuaku. Sikap dan sifatnya sangat jauh berbeda dengan Rama. Bahkan papa Rama juga jauh berbeda sikapnya dengan Rama. Entah Rama menuruni sikap siapa sehingga ada lelaki seperti itu di dunia ini.

"Akhirnya kita tetap akan menjadi besan tuan Afshen."

"Ya kau benar, akhirnya anak-anak kita akan tetap bersatu mengikat keluarga kita menjadi satu keluarga."

Mereka tertawa semua meluapkan rasa kebahagiaan. Aku juga ikut tersenyum senang setidaknya fokusku pada keluarga bukan pada Rama.

"Jaga adik gua, awas saja jika kau menyakitinya, Ram."

Adrian berbisik di dekat telinga Rama dan di angguki Rama. Lelaki itu ternyata berbakat juga di dunia acting. Lumayan juga jika dia menjadi seorang Actor film. Mungkin dia akan menjadi Actor yang sangat terkenal karena actingnya yang luar biasa.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Siapa yang merasa kesal dengan Rama? Angkat tanganya🤭

Terpopuler

Comments

Halimah Dede

Halimah Dede

semakin menarik...

2023-02-17

1

Suhartik Hartik

Suhartik Hartik

good.... semakin menarik

2023-02-17

1

Okta Via

Okta Via

saya Thor ikutan kesel sikapnya tidak mencerminkan namanya..

2023-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Pulang ke indonesia
2 Menyetujui pernikahan
3 fitting gaun pengantin
4 Mampir ke rumah calon mertua
5 Bertemu Teman Lama
6 Reoni SMA
7 Kecewa
8 Kecelaka'an menjelang pernikahan
9 Berperan menjadi istri yang baik
10 Pindah ke apartemen
11 Menangis di dalam air
12 Kejadian pahit
13 Rasa Bersalah Rama
14 Perubahan Rama
15 First kiss
16 Kehadiran Vania
17 Ke Club Malam
18 Bertemu Vania
19 Mendapatkan kebahagian kecil
20 Kegundahan Hati Rama
21 Malam Pertama Yang Menyakitkan
22 Menghindar
23 Kezia Kembali
24 Kejutan di kantor
25 Menginginkanya
26 Kecewa kembali
27 Rencana licik Vania
28 Ulah mertua
29 Menantang Vania
30 Kedatangan Vania
31 Kezia Sakit
32 Kedatangan Vania
33 Keputusan terakhir
34 Hati Yang Telah Berpindah
35 Sidang Pertama
36 Kezia Hamil
37 Masuk rumah sakit
38 Meninggalkanya
39 Penyesalan Rama
40 Lima Tahun Kemudian
41 Pertemuan yang ke dua
42 Fakta tentang Ethan
43 Panggil Om, Papa
44 Papa dan Putranya
45 Kabar Baik
46 Bertemu Adrian
47 Sang Mantan
48 Perasa'an Rama Asher
49 Datang Ke Rumah Rama
50 Pembahasan Dengan Mantan
51 Dilema
52 Pergi bersama mantan
53 Bertemu Mantan Mertua
54 Penyatuan
55 Fakta Tentang Rama dan Vania
56 Kemunculan Erik
57 Karena Sebuah Janji
58 Rencana Rama
59 Ethan Jatuh Sakit
60 Kritis
61 Kesadaran Ethan
62 Erik Mabuk
63 Kecurigaan Rama
64 Ketakutan Erik
65 Mencari Tahu Hilangnya Dewi
66 Menegur Rama
67 Harapan Rani, ibunya Rama
68 Di sidang Rani
69 Bertemu Vania
70 Janji Vania
71 Saling mencari Dewi
72 Tentang Dewi
73 Kezia Hamil
74 Kedatangan Rama dan Erik
75 Berebut Kezia Lagi
76 Menginap Di Lain Tempat
77 Menguntit
78 Kalah Cepat
79 Penjaga'an penuh
80 Berdebat
81 Penyusup Kamar Kezia
82 Erik Ke Kantor Rama
83 Rahasia yang terbongkar
84 Kekecewaan Kezia
85 Kebohongan Erik
86 Beracting
87 Dewi Pingsan
88 Membaik
89 Jebakan pertama
90 Adrian memergoki Vania
91 Kedatangan Dewi
92 Ujian Dari Mantan Mertua
93 Membawa pergi Dewi
94 Usaha Ethan
95 Menemukan Dewi
96 Gugur Sebelum Terlahir
97 Kedatangan Erik
98 Pemakaman Bayi Dewi
99 Di Goda Wanita Lain
100 Fakta Tentang Dewi dan Erik
101 Erik dan Rencana Barunya
102 Sebuah Kesepakatan
103 Sukses Menjebak
104 Tidak Tergoda
105 Kezia Tahu
106 Terserang Panik
107 Bertemu Angela
108 Mengusirnya
109 Menteror Rama
110 Tersebar
111 Bersembunyi
112 Hati Seorang Ayah
113 Menghubunginya
114 Angela menemui Kezia
115 Mendapatkan Mangsa
116 Kemalangan Dewi
117 Percobaan Bunuh Diri
118 Penyamaran
119 Kesepakatan
120 Conferensi pers
121 Mencoba menerima
122 Niatan Perjodohan
123 Happy Ending
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Pulang ke indonesia
2
Menyetujui pernikahan
3
fitting gaun pengantin
4
Mampir ke rumah calon mertua
5
Bertemu Teman Lama
6
Reoni SMA
7
Kecewa
8
Kecelaka'an menjelang pernikahan
9
Berperan menjadi istri yang baik
10
Pindah ke apartemen
11
Menangis di dalam air
12
Kejadian pahit
13
Rasa Bersalah Rama
14
Perubahan Rama
15
First kiss
16
Kehadiran Vania
17
Ke Club Malam
18
Bertemu Vania
19
Mendapatkan kebahagian kecil
20
Kegundahan Hati Rama
21
Malam Pertama Yang Menyakitkan
22
Menghindar
23
Kezia Kembali
24
Kejutan di kantor
25
Menginginkanya
26
Kecewa kembali
27
Rencana licik Vania
28
Ulah mertua
29
Menantang Vania
30
Kedatangan Vania
31
Kezia Sakit
32
Kedatangan Vania
33
Keputusan terakhir
34
Hati Yang Telah Berpindah
35
Sidang Pertama
36
Kezia Hamil
37
Masuk rumah sakit
38
Meninggalkanya
39
Penyesalan Rama
40
Lima Tahun Kemudian
41
Pertemuan yang ke dua
42
Fakta tentang Ethan
43
Panggil Om, Papa
44
Papa dan Putranya
45
Kabar Baik
46
Bertemu Adrian
47
Sang Mantan
48
Perasa'an Rama Asher
49
Datang Ke Rumah Rama
50
Pembahasan Dengan Mantan
51
Dilema
52
Pergi bersama mantan
53
Bertemu Mantan Mertua
54
Penyatuan
55
Fakta Tentang Rama dan Vania
56
Kemunculan Erik
57
Karena Sebuah Janji
58
Rencana Rama
59
Ethan Jatuh Sakit
60
Kritis
61
Kesadaran Ethan
62
Erik Mabuk
63
Kecurigaan Rama
64
Ketakutan Erik
65
Mencari Tahu Hilangnya Dewi
66
Menegur Rama
67
Harapan Rani, ibunya Rama
68
Di sidang Rani
69
Bertemu Vania
70
Janji Vania
71
Saling mencari Dewi
72
Tentang Dewi
73
Kezia Hamil
74
Kedatangan Rama dan Erik
75
Berebut Kezia Lagi
76
Menginap Di Lain Tempat
77
Menguntit
78
Kalah Cepat
79
Penjaga'an penuh
80
Berdebat
81
Penyusup Kamar Kezia
82
Erik Ke Kantor Rama
83
Rahasia yang terbongkar
84
Kekecewaan Kezia
85
Kebohongan Erik
86
Beracting
87
Dewi Pingsan
88
Membaik
89
Jebakan pertama
90
Adrian memergoki Vania
91
Kedatangan Dewi
92
Ujian Dari Mantan Mertua
93
Membawa pergi Dewi
94
Usaha Ethan
95
Menemukan Dewi
96
Gugur Sebelum Terlahir
97
Kedatangan Erik
98
Pemakaman Bayi Dewi
99
Di Goda Wanita Lain
100
Fakta Tentang Dewi dan Erik
101
Erik dan Rencana Barunya
102
Sebuah Kesepakatan
103
Sukses Menjebak
104
Tidak Tergoda
105
Kezia Tahu
106
Terserang Panik
107
Bertemu Angela
108
Mengusirnya
109
Menteror Rama
110
Tersebar
111
Bersembunyi
112
Hati Seorang Ayah
113
Menghubunginya
114
Angela menemui Kezia
115
Mendapatkan Mangsa
116
Kemalangan Dewi
117
Percobaan Bunuh Diri
118
Penyamaran
119
Kesepakatan
120
Conferensi pers
121
Mencoba menerima
122
Niatan Perjodohan
123
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!