Kerusuhan Di Rumah

Kusuma tentu saja tidak rela jika putrinya diperlakukan dengan tidak baik oleh menantunya itu, ia ingin membuat pelajaran dengan Faruq dan calon istri barunya namun Nadiba mengatakan pada sang ibu

untuk tidak perlu melakukannya.

“Kenapa Ibu tidak boleh melakukannya? Ibu ingin lihat seperti apa calon istri barunya sampai-sampai mau menceraikanmu demi wanita itu.”

“Sudahlah Bu, aku tidak mau memperpanjang masalah ini, pokoknya sekarang setelah bercerai dari Faruq aku mau mulai mencari pekerjaan.”

“Lalu bagaimana dengan Rama, Nak?”

“Rama harus ikut denganku, aku tidak mau kalau sampai hak asuh Rama jatuh ke tangan Faruq.”

“Baiklah kalau memang seperti itu keputusanmu, tetapi Ibu sejujurnya merasa sedih kecewa dengan pernikahan yang sudah kalian bangun selama ini harus hancur.”

“Tidak apa Bu, mungkin saja ini jalan terbaik bagi kami.”

“Semoga saja kamu bisa mendapatkan orang yang jauh lebih baik dari pada pria tak berguna itu.”

“Doakan saja yang terbaik, Bu.”

Akhirnya setelah berbincang cukup lama, Kusuma pun pamit pada Nadiba untuk pulang ke rumah. Nadiba mengantarkan ibunya itu sampai ke pintu gerbang sebelum akhirnya ia masuk kembali ke dalam rumah dan mulai menyiapkan makanan supaya ketika Rama pulang ke rumah sudah ada makanan di atas meja. Selagi membuat makanan, ia berpikir kira-kira pekerjaan apa yang bisa ia lakukan untuk menyambung hidup, ia kemudian berpikir untuk mulai berjualan saja karena memiliki bakat untuk memasak.

“Aku akan coba mempertimbangkan hal tersebut.”

Akhirnya Rama pun tiba juga dari sekolah, lagi-lagi anaknya itu bertanya apakah nanti sore Faruq akan pulang dan Nadiba pun mengatakan bahwa Faruq tidak akan pulang.

“Kenapa ayah tidak akan pulang, Bu?”

“Rama, mungkin saat ini kamu belum mengerti akan hal ini namun setelah sudah semakin besar kamu pasti akan mengerti mengenai apa yang sedang Ibu bicarakan ini.”

“Memangnya ada apa, Bu?”

“Ayah dan Ibu sudah tidak akan hidup bersama lagi selama-lamanya, namun kamu masih bisa tetap bertemu dengan ayah ketika akhir pekan.”

“Kenapa Ibu dan Ayah tidak bisa bersama-sama lagi seperti dulu?”

“Nanti kamu akan mengerti, Nak.”

****

Kusuma mendatangi kantor tempat menantunya itu bekerjanamun ia dihadang oleh satpam yang berjaga di depan pintu lobi, satpam tersebut mengatakan bahwa tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam lobi kantor ini.

“Aku ingin menemui menantuku.”

“Siapa menantu Ibu memangnya?”

“Faruq Alwiansyah, dia ada di dalam kan?”

“Anda yang benar saja? Pak Faruq itu calon suami dari bu Luna, anak pemilik perusahaan ini.”

“Apa katamu?”

“Sudahlah Bu, anda jangan mengaku-ngaku karena sudah banyak orang asing yang datang ke sini dan mengaku-ngaku kalau dia kerabat dari pemilik perusahaan, lebih baik anda pergi sebelum saya gunakan cara kekerasan.”

“Aku tidak akan pergi sebelum mendengar penjelasan darinya mengenai kenapa ingin bercerai dengan anakku, bagaimana bisa ia tega melakukan hal seperti itu?”

Ketika suasana sedang memanas karena Kusuma tidak diizinkan masuk oleh satpam, sebuah mobil tiba di depan lobi dan seorang pria keluar dari dalam mobil tersebut dengan pengawalan ketat, pria itu menatap Kusuma

yang asing di matanya itu tengah berdebat dengan satpam.

“Selamat siang, Pak.”

“Siapa wanita tua ini?”

“Dia mengaku-ngaku kenal dengan pak Faruq.”

“Bawa dia pergi dari sini sebelum banyak media yang

akan meliput kejadian ini.”

“Baik Pak.”

Pria itu berjalan angkuh masuk ke dalam lobi kantor dan membuat Kusuma terkejut karena pria itu menyuruh satpam ini mengusirnya dari lobi.

“Ayo Bu, pergi dari sini!”

“Lepaskan aku!”

****

Kusuma didorong oleh satpam hingga terjembab di trotoar jalan, satpam itu sama sekali tidak merasa bersalah karena ia hanya menjalankan tugasnya namun Kusuma sama sekali tidak terima dengan perlakuan

tidak menyenangkan itu, ia bersumpah akan membalas perlakuan satpam tersebut

hingga saat ia hendak pulang akhirnya ia menemukan orang yang sejak tadi ingin

sekali ia temui namun dihalangi oleh satpam.

“Akhirnya aku menemukanmu!”

Faruq yang sedang jalan dengan Luna nampak terkejut ketika mendapati ibu mertuanya sedang berada di depan kantor, Kusuma langsung memukul Faruq dan mengatakan bahwa pria ini kurang ajar karena sudah

menceraikan Nadiba.

“Siapa wanita ini?”

“Dia adalah ibunya Nadiba.”

“Oh jadi kamu adalah ibunya wanita itu.”

“Apa katamu? Apakah orang tuamu tidak mengajarkan sopan santun padamu sebelum ini?!”

“Untuk apa aku harus bersikap sopan santun pada wanita rendahan sepertimu?”

“Apa katamu?”

“Jangan coba melakukan kekerasan pada calon suamiku atau kamu akan mendapatkan balasan yang jauh lebih menyakitkan dari pada ini!”

Kusuma nampak tertawa mendengar ucapan Luna barusan, ia benar-benar tidak percaya kalau wanita ini benar-benar arogan.

“Aku pikir karena kamu adalah orang kaya maka kamu memiliki sikap yang baik namun ternyata aku salah sudah menilaimu, sikapmu itu sama sekali tidak mencerminkan kalau kamu berasal dari keluarga terpandang!”

“Apa katamu?!”

“Sudahlah, kamu tidak perlu membuang waktu untuk meladeni wanita tua ini,” ujar Faruq.

“Kamu benar, lebih baik kita pergi saja.”

****

Faruq dan Luna kemudian masuk ke dalam gedung kantor tersebut untuk menemui papanya Luna, tanpa mengetuk pintu ruangan kerja papanya itu, Luna masuk begitu saja dengan menggandeng tangan calon suaminya.

“Papa.”

“Apakah kamu sama sekali tidak punya sopan santun sampai-sampai tidak mau mengetuk pintu terlebih dahulu?”

“Ayolah, aku kan anakmu, kenapa harus bersikap formal sekali?”

“Ini kantor bukan rumah, kamu harus menjaga sikapmu.”

Luna kemudian menceritakan bagaimana ia sudah sangat tidak sabar dengan rencana pernikahannya dengan Faruq, ia mengatakan mereka berdua baru saja melihat gedung tempat pesta pernikahan akan digelar namun

papanya Luna mengatakan bahwa ia sedang sibuk.

“Bukankah kamu juga harusnya sedang bekerja saat ini?” tanya papanya Luna pada Faruq.

“Aku minta maaf, tapi tadi Luna memintaku untuk bisa menemaninya,” jawab Faruq.

“Itu bukanlah sebuah alasan.”

“Pa, aku memang meminta Faruq untuk menemaniku tadi, jangan memerahinya seperti itu.”

“Aku benar-benar tidak habis pikir denganmu, kenapa bisa mencintai pria ini.”

Papanya Luna itu meminta supaya mereka berdua segera pergi dari ruangan kerjanya karena masih banyak hal yang perlu ia kerjakan, namun ia teringat sesuatu bahwa tadi ada seorang wanita yang berbuat onar di depan

lobi ketika ia kembali ke kantor.

“Tunggu dulu Faruq, tadi ada wanita gila yang mengaku-ngaku sebagai ibu mertuamu apakah itu benar?”

****

Kusuma baru saja tiba di rumah namun ia dibuat terkejut ketika melihat rumahnya sudah porak poranda akibat dirusak oleh orang tak dikenal, ia menghentikan salah satu di antara banyaknya orang yang merusak

rumahnya itu dan bertanya kenapa mereka semua melakukan hal ini padanya.

“Kami hanya melakukan tugas kami.”

“Siapa yang menyuruh kalian melakukan ini?”

“Anda tidak perlu tahu siapa dia! Minggir!”

Lagi-lagi Kusuma terjembab di tanah setelah didorong oleh orang asing itu, tetapi Nadiba yang datang melihat itu langsung menghampiri ibunya.

“Bu, siapa mereka?”

“Ibu tidak tahu namun katanya mereka disuruh seseorang untuk membuat kekacauan ini.”

Nadiba pun geram dan berteriak meminta supaya mereka semua berhenti saat ini.

“Siapa yang menyuruh kalian melakukan semua ini pada rumah ibuku?!”

Terpopuler

Comments

Zenun

Zenun

tidak usah Bu,nanti makin besar kepala

2022-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 Nadiba yang Malang
2 Kerusuhan Di Rumah
3 Heboh Di Hari Pernikahan
4 Kalian Harus Meminta Maaf
5 Pelukan Perpisahan
6 Meninggalkan Kota
7 Dapat Pekerjaan
8 Konflik Rumah Tangga
9 Tawaran Mama Mertua
10 Sudah Hilang Akal
11 Selamat Dari Hal Buruk
12 Ucapan Mengejutkan
13 Pengawasan
14 Kembali Dalam Bahaya
15 Nasib Baik yang Berpihak
16 Mencari Suami
17 Apakah Itu Memang Benar?
18 Masa Lalu Itu Kembali
19 Memulai Permainan
20 Selingkuhan yang Terbongkar
21 Rasa Bersalah yang Mendalam
22 Rasa Bersalah Ini Membunuhku
23 Bertemu Ayah Kembali
24 Rasa Terima Kasih
25 Calon Rumah Baru
26 Cerita Sedih
27 Aku Tak Sanggup Lagi
28 Permintaan Seorang Istri
29 Liburan Bersama Ayah
30 Penghinaan Terhadap Tukang Selingkuh
31 Ikuti Perkataanku
32 Permintaan Pada Ayah
33 Masih Curiga
34 Memohon Untuk Tetap Tinggal
35 Merajuk
36 Keputusan yang Telah Diambil
37 Pengantaran Ke Stasiun
38 Akhirnya Tiba Juga
39 Berpisah Dengan Anak
40 Menjadi Dilema
41 Kejujuran yang Dinanti
42 Kasmaran
43 Kejadian Tak Terduga
44 Pertanyaan Balik
45 Membuatku Bingung
46 Mimpi Buruk
47 Perubahan Sikap Karena Perasaan
48 Bukti
49 Mengucap Sebuah Kejujuran
50 Kecelakaan Tak Terduga
51 Pertanyaan Aneh
52 Perasaanku
53 Ketika Mantan Suami Jujur
54 Semua Karena Cinta
55 Saling Tak Suka
56 Penolakan Kembali
57 Aku Tidak Masalah
58 Menuntut Sebuah Jawaban
59 Kejutan Ketika Pulang
60 Diantar Orang Tercinta
61 Berhentilah
62 Pingsan di Stasiun
63 Bersikap Acuh
64 Keputusan Untuk Tinggal
65 Semua Karena Kamu
66 Seperti Dulu Lagi
67 Keputusan yang Sudah Bulat
68 Kebenaran yang Sesungguhnya
69 Tante Baik Hati
70 Kembali Ke Rumah Dia
71 Rayuan Maut
72 Penawaran Kembali Ke Rumah Lama
73 Masih Tak Terima
74 Ternyata Aku Cemburu
75 Jangan Pergi
76 Bersikap Dingin
77 Keras Kepala
78 Cara Lain
79 Mengutarakan Kembali Alasan
80 Kenyataan Itu Pahit
81 Sakit Akibat Orang Tercinta
82 Menghancurkan Hati Mantan Suami
83 Akhirnya Menyadari
84 Aku Menyerah
85 Tertarik Pada Orang Ini
86 Masih Bersikap Buruk
87 Cinta yang Begitu Tulus
88 Curahan Hati
89 Pesan di Malam Hari
90 Mencoba Kembali
91 Tuduhan Jahat
92 Gosip Jahat
93 Bicara Soal Pernikahan
94 Permintaan Pria Terkasih
95 Obat yang Sengaja Dicampur
96 Bersilat Lidah
97 Pernikahan yang Terpaksa Terjadi
98 Memancing Drama
99 Disapa Mantan Istri
100 Pertemuan yang Tak Disangka
101 Kericuhan di Pagi Hari
102 Kembali Menyatakan Rasa
103 Tak Terima Disalahkan
104 Curiga Pada Seseorang
105 Jangan Ikut Campur
106 Tolong Percaya Padaku
107 Orang Tak Dikenal Beraksi
108 Ketika Drama Penculikan
109 Kamu Layak Mendapatkan Ini
110 Kegagalan yang Tak Membuat Jera
111 Menjenguk Ayah
112 Laporkan Saja Aku
113 Drama yang Belum Berakhir
114 Ditangkap Polisi
115 Bicara Dari Hati Ke Hati
116 Menolak Kesempatan Kedua
117 Dunia Berhenti Berputar
118 Sebuah Surat yang Mengganggu Pikiran
119 Memulai Kembali Bekerja
120 Kejutan Tak Biasa
121 Diusir Karena Membawa Sial
122 Menemukan Rumah Baru
123 Melamar Wanita Terkasih
124 Memberitahu Mantan Suami
125 Kembali Ke Rumah (Semula)
126 Hari Pernikahan
127 Mencari Ibu
128 Akhirnya Tertangkap
129 Kabar Baik
130 Sebuah Akhir
131 Season 2
132 Aku Ingin Bercerai
133 Lepaskan Aku
134 Impian Di Tempat Baru
135 Pengakuan Mengejutkan
136 Akan Tetap Mencari
137 Pacar Baru
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Nadiba yang Malang
2
Kerusuhan Di Rumah
3
Heboh Di Hari Pernikahan
4
Kalian Harus Meminta Maaf
5
Pelukan Perpisahan
6
Meninggalkan Kota
7
Dapat Pekerjaan
8
Konflik Rumah Tangga
9
Tawaran Mama Mertua
10
Sudah Hilang Akal
11
Selamat Dari Hal Buruk
12
Ucapan Mengejutkan
13
Pengawasan
14
Kembali Dalam Bahaya
15
Nasib Baik yang Berpihak
16
Mencari Suami
17
Apakah Itu Memang Benar?
18
Masa Lalu Itu Kembali
19
Memulai Permainan
20
Selingkuhan yang Terbongkar
21
Rasa Bersalah yang Mendalam
22
Rasa Bersalah Ini Membunuhku
23
Bertemu Ayah Kembali
24
Rasa Terima Kasih
25
Calon Rumah Baru
26
Cerita Sedih
27
Aku Tak Sanggup Lagi
28
Permintaan Seorang Istri
29
Liburan Bersama Ayah
30
Penghinaan Terhadap Tukang Selingkuh
31
Ikuti Perkataanku
32
Permintaan Pada Ayah
33
Masih Curiga
34
Memohon Untuk Tetap Tinggal
35
Merajuk
36
Keputusan yang Telah Diambil
37
Pengantaran Ke Stasiun
38
Akhirnya Tiba Juga
39
Berpisah Dengan Anak
40
Menjadi Dilema
41
Kejujuran yang Dinanti
42
Kasmaran
43
Kejadian Tak Terduga
44
Pertanyaan Balik
45
Membuatku Bingung
46
Mimpi Buruk
47
Perubahan Sikap Karena Perasaan
48
Bukti
49
Mengucap Sebuah Kejujuran
50
Kecelakaan Tak Terduga
51
Pertanyaan Aneh
52
Perasaanku
53
Ketika Mantan Suami Jujur
54
Semua Karena Cinta
55
Saling Tak Suka
56
Penolakan Kembali
57
Aku Tidak Masalah
58
Menuntut Sebuah Jawaban
59
Kejutan Ketika Pulang
60
Diantar Orang Tercinta
61
Berhentilah
62
Pingsan di Stasiun
63
Bersikap Acuh
64
Keputusan Untuk Tinggal
65
Semua Karena Kamu
66
Seperti Dulu Lagi
67
Keputusan yang Sudah Bulat
68
Kebenaran yang Sesungguhnya
69
Tante Baik Hati
70
Kembali Ke Rumah Dia
71
Rayuan Maut
72
Penawaran Kembali Ke Rumah Lama
73
Masih Tak Terima
74
Ternyata Aku Cemburu
75
Jangan Pergi
76
Bersikap Dingin
77
Keras Kepala
78
Cara Lain
79
Mengutarakan Kembali Alasan
80
Kenyataan Itu Pahit
81
Sakit Akibat Orang Tercinta
82
Menghancurkan Hati Mantan Suami
83
Akhirnya Menyadari
84
Aku Menyerah
85
Tertarik Pada Orang Ini
86
Masih Bersikap Buruk
87
Cinta yang Begitu Tulus
88
Curahan Hati
89
Pesan di Malam Hari
90
Mencoba Kembali
91
Tuduhan Jahat
92
Gosip Jahat
93
Bicara Soal Pernikahan
94
Permintaan Pria Terkasih
95
Obat yang Sengaja Dicampur
96
Bersilat Lidah
97
Pernikahan yang Terpaksa Terjadi
98
Memancing Drama
99
Disapa Mantan Istri
100
Pertemuan yang Tak Disangka
101
Kericuhan di Pagi Hari
102
Kembali Menyatakan Rasa
103
Tak Terima Disalahkan
104
Curiga Pada Seseorang
105
Jangan Ikut Campur
106
Tolong Percaya Padaku
107
Orang Tak Dikenal Beraksi
108
Ketika Drama Penculikan
109
Kamu Layak Mendapatkan Ini
110
Kegagalan yang Tak Membuat Jera
111
Menjenguk Ayah
112
Laporkan Saja Aku
113
Drama yang Belum Berakhir
114
Ditangkap Polisi
115
Bicara Dari Hati Ke Hati
116
Menolak Kesempatan Kedua
117
Dunia Berhenti Berputar
118
Sebuah Surat yang Mengganggu Pikiran
119
Memulai Kembali Bekerja
120
Kejutan Tak Biasa
121
Diusir Karena Membawa Sial
122
Menemukan Rumah Baru
123
Melamar Wanita Terkasih
124
Memberitahu Mantan Suami
125
Kembali Ke Rumah (Semula)
126
Hari Pernikahan
127
Mencari Ibu
128
Akhirnya Tertangkap
129
Kabar Baik
130
Sebuah Akhir
131
Season 2
132
Aku Ingin Bercerai
133
Lepaskan Aku
134
Impian Di Tempat Baru
135
Pengakuan Mengejutkan
136
Akan Tetap Mencari
137
Pacar Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!