...Happy Reading...
Hidup adalah sebagian dari apa yang kita buat, dan sebagian apa yang dibuat oleh teman-teman yang kita pilih.
Saat pikiran Hanny masih kacau dan mencoba mengusir kebimbangan didalam hatinya, dia lebih memilih pergi dan mencoba menenangkan pikirannya dulu di Kafe sebelah hotel itu.
"Kamu---?"
Hanny seolah terpaku dengan sosok gadis berhijab yang berulang kali hadir didepan matanya.
"Hehe.. minumlah dulu coklatnya, izinkan aku mentraktirmu kali ini, walau hanya secangkir coklat panas." Ucap Alisya yang langsung menarik kursi disamping Hanny.
"Kamu ngapain disini?" Hanny memperhatikan sekeliking kafe yang memang cukup ramai itu.
"Aku kerja part time disini Han, masih baru dua hari sih, lumayan buat nambahin biaya kuliah dikampus nanti." Jawab Alisya sambil menundukkan kepalanya.
"Kata kakekmu kemarin, kamu dapat beasiswa?" Tanya Hanny yang sempat ngobrol dengan pria tua yang dia tolong kemarin.
Disitulah dia mengenal sosok Alisya, saat gadis itu membawa kakeknya kerumah sakit namun tidak segera ditangani karena dia hanya menggunakan jaminan kesehatan, dan harus mengurus syarat ini dan itu.
Sedangkan kakeknya sudah merasa sangat kesakitan dan tanpa sengaja Hanny yang sedang konsultasi dengan salah satu dokter disana melihatnya dan tanpa banyak pertimbangan, dia langsung membiayai perawatan kakeknya tanpa jaminan, bahkan biaya operasi dan juga seluruh biaya obatnya Hanny semua yang menanggungnya, padahal mereka sama sekali tidak mengenal satu sama lain.
"Aku memang dapat beasiswa Han, kalau tidak mana sanggup aku kuliah ditempat elit seperti kampus kita, namun untuk biaya operasional dan lainnya kan juga butuh biaya, jadi aku harus tetap mencari kerjaan sampingan." Ucap Alisya yang sebenarnya sangat bersyukur, ternyata masih ada orang baik dikota sebesar itu yang sudi menolong keluarganya.
"Hmm... begitu, yang penting tidak menggangu waktu belajar kamu."
Hanny baru pertama kali ini berbincang banyak dengan orang lain, bahkan dia baru menyadari diluar sana ternyata banyak orang yang susah dan punya banyak beban masalah hidup.
Sedangkan dia yang hidup serba bergelimangan harta masih saja sering mengumpat sana sini.
"Apa kakekmu sudah baikan?" Hanny menyandarkan tubuhnya dikursi, ternyata tidak se-membosankan itu mengobrol dengan orang luar pikirnya.
"Alhamdulilah, sudah sangat membaik, beliau berpesan denganku, kalau bertemu denganmu, ingin sekali beliau mengucapkan ribuan terima kasih karena kamu telah menolong nyawanya." Alisya mengingat pesan kakeknya, namun baru kali ini dia bisa menyampaikan kepada Hanny.
Akhirnya, uangku berguna juga untuk kebaikan, walaupun tidak seberapa..
Hanny berucap dalam hati, uang yang tidak seberapa menurutnya, sangat berguna bahkan bisa menolong nyawa seseorang.
"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan, aku senang bisa membantu kalian." Hanny langsung memakai highhellsnya dan ingin bersiap pulang.
"Kamu mau kemana?" Alisya langsung terlihat kecewa saat melihat Hanny seolah bersiap ingin pergi, padahal coklat panas yang dia berikan sama sekali belum disentuhnya.
"Aku harus pergi." Jawab Hanny bahkan tanpa memandang kearahnya.
"Tapi coklatnya?" Adelia menatap coklat panas itu, padahal harga secangkir coklat panas itu bisa untuk membeli nasi Padang untuk dirinya dan juga kakeknya, dia hanya mencoba untuk membalas budi walau hanya dengan secangkir coklat panas pikirnya.
"Terima kasih atas traktirannya, namun aku kurang suka yang manis-manis, karena biasanya yang manis hanya enak diawal, namun menyakitkan diakhirnya." Ucap Hanny yang seolah malah melakukan sesi curhat.
Astaga, masak wanita secantik dan seramping dia, bisa terkena penyakit diabetes sih?
Alisya si gadis polos nan lugu itu malah berpikiran lain saat dia mendengar penuturan Hanny.
"Ma.. maaf, tadi aku hanya bermaksud untuk membalas kebaikanmu walau hanya dengan secangkir coklat, aku tidak tahu jika kamu tidak suka?" Alisya terlihat kecewa, bukan karena Hanny tidak mau meminum coklatnya, namun karena uang yang dia keluarkan jadi terasa sia-sia.
"Jangan dipikirkan, kamu minum saja! dan ini tips buat kamu, aku harus pergi sekarang juga, ada hal lain yang harus aku urus." Ucap Hanny dengan tersenyum, seolah dia tahu apa yang dipikirkan oleh gadis itu, dia selalu menghargai pemberian seseorang, namun dia memang tidak suka minuman yang terlalu manis.
"Hanny!" Teriak Alisya saat Hanny sudah melangkahkan kakinya pergi dari sana.
"Hmm?" Dia hanya menoleh sejenak.
"Bolehkah aku berteman denganmu? jadilah sahabatku?" Ucap Alisya dengan tatapan penuh harap, dia begitu kagum melihat sosok Hanny yang menurutnya Hanny adalah sosok sempurna, baik hati, cerdas dan juga cantik pikirnya.
"Hah?"
Hanny malah terbengong sendiri, karena baru kali ini ada seseorang yang mengatakan hal remeh, namun membuatnya sedikit terharu, biasanya orang-orang disekelilingnya cuek-cuek saja dengannya.
"Walau aku tidak se sempurna kamu, tapi bolehkan aku berteman denganmu? itupun kalau kamu tidak malu berteman dengan orang miskin seperti aku?" Jawab Alisya yang terus tersenyum dengannya.
Sempurna? siapa yang kamu bilang sempurna? aku adalah wanita yang jauh dari kata sempurna, bahkan mungkin Hina dimata orang lain, namun apa salahnya jika aku mencoba memiliki seorang teman bukan?
"Of coures lah." Jawabnya singkat.
"Aaaaaa... terima kasih banyak Han, boleh aku minta nomor ponselmu?" Alisya langsung terlihat sumringah karenanya.
"Baiklah, tapi aku harus segera pergi sekarang." Dia menyerahkan ponselnya agar Alisya mencatat nomornya.
"Okey, maaf kalau aku menunda waktumu." Alisya bahkan mengengam erat jemari Hanny sebelum dia berlalu dari hadapannya.
Dengan tergesa-gesa dia memasuki mobil sport mewahnya dan langsung menghubungi seseorang.
"Hallo, apa kamu sudah menemukannya?" Tanya Hanny dengan wajah gelisahnya.
"Belum nona, saya dan juga rekan saya sudah menunggu sedari tadi didepan kantor dan juga dirumahnya, namun dia belum juga muncul." Jawab seseorang dibalik telpon.
"Haissh... gimana sih, mencari keberadaan satu orang saja lambat kalian! kalau bonus saja minta gede, tapi kerja begini saja nggak becus kalian!" Hanny langsung kembali emosi saat mendengar laporan dari anak buahnya.
"Maaf nona, kami akan segera mencari tahu detailnya." Jawab mereka dengan suara lemahnya.
"Aku nggak mau tahu, malam ini kalian harus bisa menemukan keberadaannya!" Teriak Hanny yang menjawab dengan nada kesal, padahal biasanya dalam hitungan jam saja anak buahnya dapat menyelidiki tentang keberadaan dan juga identitas seseorang.
Tut.. tut..
Hanny langsung memutuskan sambungan telponnya sebelum mereka menjawabnya, entah mengapa dia begitu terobsesi dengan sosok pria yang bernama Jeremy.
Menurut penyelidikan dari anak buahnya, Jeremy bukanlah orang pecinta sesama jenis, namun entah mengapa pria itu seolah tidak tertarik melihat kemolekan dirinya, dan itu sungguh melukai harga diri seorang Hanny, jadi dia memutuskan untuk menakhlukkan pria itu, bagaimana pun caranya nanti.
"Aaaarrrggghhh... pria itu benar-benar membuatku hampir gila! Apa kurangnya diriku coba? Apa perlu aku nikahin saja sekalian kamu! eeh.. tapi aku kan cewek?" Dia ingin sekali mengatakan seperti itu dengannya, namun dia kembali sadar dengan posisi dirinya.
"Aaaaaa.... siaaall, awas saja kamu, suatu saat nanti aku pasti akan membuat kamu bertekuk lutut di kakiku, dan akan aku pastikan kamu memohon agar bisa mende sah denganku, tunggu saja tanggal mainnya!"
Teriak Hanny yang semakin dilanda emosi, Karena Jeremy benar-benar mampu membuat rasa penasarannya di diri seorang Hanny semakin menggunung dan tidak terbendung.
Setiap manusia memiliki jalan cerita hidup masing-masing. Namun demikian, pengalaman yang dialami, baik itu menyenangkan atau menyedihkan, pasti akan menjadikan pelajaran untuk diri kita menjadi lebih baik.
Tidak ada manusia yang sempurna dalam hidup ini, jangan menilai seseorang hanya karena satu keburukan yang dia miliki.
Kehidupan yang baik adalah sebuah proses, bukan suatu keadaan yang ada dengan sendirinya. Kehidupan itu sendiri adalah arah, bukan tujuan.
..."Dunia ini penuh dengan orang-orang baik. Jika kamu tidak dapat menemukannya, jadilah salah satunya."...
JANGAN LUPA LIKE, VOTE DAN HADIAHNYA KAWAN🥰
JEMPOLMU SEMANGATKU, JANGAN LUPA PENCET TOMBOL 💙 Yaa...🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Carlina Carlina
setiap kata" mutiara mu slalu menyentuh thoy🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏👍👍👍👍👍👍🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖
2022-11-23
2
Sugianto
saat kita merasa sendiri merasa sulit merasa masalah yg ada paling berat.coba buka pintu dan dengarkan suara orang lain.. disitulah kita akan bersyukur karena. apa yg kita alami ternyata jauh lebih ringan dari masalah dan beban orang lain
2022-11-18
1
🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸
seorang Jeremy bisa memporak-porandakan perasaan Hany..kasian dech kamu Hany..
2022-11-17
0