...Happy Reading...
Tidak ada yang salah dari dunia, manusianya saja yang salah menerima.
Begitulah manusia, selalu mendahulukan ego daripada akal sehatnya.
Saat sampai diparkiran apartement, Jeremy dibuat melongo sendiri, bahkan dia bertanya-tanya, siapa sebenarnya cewek yang dia papah saat ini, karena Hanny pura-pura berjalan dengan lemas untuk menyempurnakan aktingnya.
"Kamu beneran tinggal di apartement ini?" Tanya Jeremy yang masih bingung, pasalnya apartement ini terlalu mewah jika ditempati oleh seorang penjual kerupuk walau memakai pakaian branded dan wajah cantik sekalipun, pikirnya.
"Apa wajahku ini tidak cocok untuk tinggal di apartement ini?" Jawab Hanny dengan wajah datarnya, kalau menuruti kata hatinya, ingin sekali rasanya dia menimpuk wajah pria tampan disampingnya ini dengan kedua tangannya sendiri karena terlalu kesal.
"Owh... pasti kamu anak asisten rumah tangga disini ya? makannya kamu berdagang kerupuk buat nambah penghasilan?" Ucap Jeremy yang tiba-tiba merasa iba dengan apa yang dia pikirkan tentang Hanny.
Woah gilak... apa wajahku ini cocok jadi penjual kerupuk ya? baru kali ini ada cowok yang tidak memuji kecantikanku, dan malah menyamakan wajahku dengan penjual kerupuk? hmm... aku jadi tambah penasaran, sehebat apa dia diranjang nantinya?
Lain yang Jeremy pikirkan, lain pula yang Hanny pikirkan, karena didalam kehidupan Hanny cuma ada dua prioritasnya yaitu pelajaran di kampus dan pelajaran masalah ranjang bergoyang saja.
Dia bahkan tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang pria yang berstatus pacar sama sekali, jangankan pacar, merasakan debaran-debaran cinta saja dia tidak pernah, berbeda dengan debaran kenik matan yang selalu dia rasakan disetiap petualangan gila nya yang kapan saja dia bisa rasakan kalau dia mau.
"Terserah kamu saja, kamarku ada dilantai paling atas." Ucap Hanny saat mereka memasuki lift didalam apartement tersebut.
"Wuidih... beruntung kamu, orang miskin bisa merasakan tidur dilantai paling atas di apartement ini, karena harga apartement disana paling mahal diantara lantai-lantai lainnya." Celoteh Jeremy yang sedang mengeluarkan unek-uneknya, sebagai anak seorang pembisnis dia tahu betul soal property.
Terserah loe deh mau ngomong apa, yang penting elo punya senjata tempur saja, itu sudah cukup bagiku!
Hanny bahkan malas untuk menjawabnya, dia lebih memilih menyandarkan kepalanya di dinding lift itu, baru kali ini statusnya anjlok, terjun bebas didepan seorang pria, hanya karena dia membeli satu kresek kerupuk dipinggir jalan.
"Wah gilak, ini beneran kamar elo? majikan loe ada dirumah nggak?" Jeremy langsung clingak-clinguk melihat sekeliling ruangan apartement Hanny, dia bukannya terkagum-kagum dengan mewahnya ruangan itu, karena rumahnya juga tak kalah mewah dengan ini.
Namun yang membuatnya terkejut, kenapa penjual kerupuk bisa tinggal ditempat mewah seperti ini, biasanya kalau asisten orang tajir mlintir seperti ini gaji perbulannya saja sudah lebih dari cukup untuk makan, kenapa masih cari kerja sampingan, apa dia tidak kena marah, pikirnya.
"Kamu bisa tolong ambilkan kotak P3K di dapur itu?" Ucap Hanny yang langsung melanjutkan kembali aktingnya.
Ting...
Ting...
Ting...
Beberapa pesan dan juga gambar, masuk beruntun diponselnya, membuat kedua sudut bibirnya terangkat keatas.
Mangsa yang bagus, tidak salah aku memilih putranya, padahal mungkin rasa ayahnya lebih nikmat terasa, tapi ya sudahlah, setidaknya aku memberikan pelajaran berharga dulu untuk pria menyebalkan satu ini!
"Sini, biar aku bersihkan dulu wajahmu itu!" Ucap Jeremy yang langsung duduk bersila didepan Hanny yang terduduk diatas sofa ruang tamu miliknya.
"Okey." Jawab Hanny yang langsung membuka kancing bajunya satu persatu.
"Heh, kamu mau ngapain? kenapa pakai acara buka baju segala?" Jeremy langsung melotot melihat aksi dari Hanny yang tidak dia sangka-sangka.
Pria ini polos apa bodoh? biasanya orang langsung menelan ludahnya saat melihat aku mulai membuka bajuku, lalu kenapa dia malah protes, apa dia ini pria impoten, atau bahkan seorang Pelangi, waah... Semakin menantang ini sepertinya?
Hanny menautkan kedua alisnya karena merasa aneh, namun dia tetap saja melanjutkan aksinya, karena pantang menurutnya kalau tidak bisa menakhlukkan sasarannya di atas ranjang.
"Aku gerah, lagian bajuku kotor terkena darah dari keningku tadi." Jawabnya dengan santai.
"Owh begitu, terserah deh!" Ucap Jeremy yang juga kembali melanjutkan aktifitasnya untuk mengambil kapas dan alkohol untuk membersihkan kening Hanny.
Apa? terserah? woaah... pria ini benar-benar menantangku!
Hanny langsung kembali melancarkan aksi yang lebih memacu semangatnya.
"Aw.. aw.. sakit."
Hanny meringis menahan sakit saat alkohol itu mengenai lukanya, namun kedua tangannya sengaja mengusap lembut pa ha Jeremy yang bersila didepannya.
"Tahan, luka ini harus dibersihkan kalau tidak bisa terkena infeksi nantinya." Ucap Jeremy dengan santainya, bahkan dia tidak merasa terganggu dengan usapan tangan Hanny di pahanya, sama sekali.
Heh? astaga... dia tidak terpengaruh sama sekali? apa kurang terasa? owh... mungkin harus lebih ekstrim kali ya?
Hanny kembali memikirkan cara lain agar bisa menggangu pertahanan pria dihadapannya itu.
"Aw.. perih keningku.. aw..!"
Teriak Hanny yang pura-pura menjerit kesakitan, walaupun memang perih tapi tidak sesakit itu sebenarnya.
"Eeh... maaf, nggak sengaja!"
Hanny sengaja menyenggolkan tangannya ditempat keramat para pria, hingga tangannya merasakan sesuatu yang kenyal disana.
"Sabar.. obatnya memang terasa perih, tapi harus tetap dikasih, biar cepet kering lukanya." Jawab Jeremy yang kembali tidak terpengaruh sedikit pun, seolah benda keramat itu mati rasa dan malah memundurkan sedikit tubuhnya.
E.. buset dah, dia ini pria normal nggak sih? kenapa dia santai saja? bahkan nggak ada pergerakan sama sekali di area senjatanya?
Hanny semakin bingung dibuatnya, bahkan dia mengamati dengan detail sesuatu yang menyempil disana, namun benar-benar tidak ada pergerakan.
"Aww... jangan banyak-banyak taruh obatnya!" Hanny langsung saja mere mas senjata perang milik Jeremy.
"Heh? awas tanganmu, sebentar lagi selesai ini!"
Jeremy langsung memindahkan kakinya dan langsung menyilangkan kedua kakinya dan menghimpit apa yang Hanny pegang tadi, sehingga Hanny tidak tahu apa reaksinya, namun kalau melihat wajah Jeremy dia terlihat biasa-biasa saja, masih asyik memasang perban dikeningnya.
Aissh... emosi gw, dia ini pria atau bukan sih, kalau yang gue sentuh pria lain pasti sudah mende sah ini, tapi dia? bodo amatlah, langsung eksekusi saja deh...
Hanny sengaja melepas baju luar miliknya dan saat dia ingin melepas cela nanya, perkataan Jeremy membuat tangannya berhenti dan mematung ditempat.
"Kamu mau mandi ya? kok sudah lepas baju? luka kamu ini nggak boleh kena air, tapi kalau kamu gerah mau mandi juga nggak papa, yang penting jangan sampai basah kena air okey?"
Dengan santai bahkan tanpa ekspresi yang lain, Jeremy kembali mengemasi obat dan juga perban dan memasukkan kembali ke kotak P3K tanpa merasa tertarik dengan pemandangan yang ada didepannya.
Arrrggghhh... ternyata aku salah target, jangan-jangan dia jeruk makan jeruk lagi? aiisshh... nggak jadi ganti oli mesin aku hari ini?
Inilah pertama kalinya seorang Hanny gagal menakhlukkan targetnya, walau hanya berduaan saja di dalam apartement mewah miliknya.
Bahkan moodnya langsung memburuk hari ini, sepertinya dia harus kembali mengasah trick untuk menjatuhkan lawan perangnya, kalau sudah seperti ini dia tidak minat lagi untuk menyentuh apalagi membuat suara-suara yang bisa membuat bulu kuduk merinding.
Dalam hidup ini terkadang memang lebih mudah untuk melawan ribuan orang bersenjata lengkap, daripada melawan kesombongan diri sendiri.
Tapi ingatlah, diatas langit masih ada langit, jangan hanya karena sedikit kelebihanmu, lalu kamu melupakan siapa yang menciptakan dirimu.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN BESTI.
Dan pastikan tekan tombol 💙 favorit, agar kalian dapat info update terbaru dari author, terima kasih semua pembaca setiaku.
Loph you sekebon😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Asngadah Baruharjo
ngakak paraahhh bikin sakit perut
2024-02-22
0
mini89
hahahaha ketawa aq
2023-02-10
0
Risky Titi sarlinda
wow Hanny kamu di tolak mentah mentah
2023-01-24
0