Trauma to be introvert

Waktu istirahat pun tiba dan biasanya para siswa berkumpul di kantin untuk membeli beberapa jajanan.Ketika aku dan bella tiba di sana suasananya tiba-tiba langsung berubah, seluruh mata tertuju kepadaku sambil terdengar bisikan-bisikan yang cukup menyakitkan.

"Heh,liat Riana so kalem,padahal yah pas di kelas tadi so so an,"suara bisikan yang dibuat-buat agar terdengar jelas datang dari sebelah kiri ku.

"Emang...ngerasa paling pinter kali,"kemudian terdengar sautan keras dari sebelah kanan ku.

Setelah itu mulai ramai semua mulut ikut meneriaki ku, rasanya tak sanggup jika harus terdiam ditengah suara berisik itu.mereka pun mulai melempari ku dengan sampah-sampah yang ada dihadapan mereka.Bella hanya berusaha agar membuat ku sabar karena ia pun takut jika ikut bersuara.

"huh.... Riana so jagoan lu" teriak salah satu dari mereka

sedangkan yang lain ikut bersorak ramai.

"huh......,"

"kita ke kelas aja yuk,"bujuk Bella sambil mengelus pundak ku

Rasanya tak tahan jika terus menahan amarah yang sudah tak kuat lagi jika harus ditahan.Kemudian ibu kantin pun ikut membantu ku karena melihat keributan yang sudah tidak karuan.

"hey!!!....sudah jangan ribut di sini," bentak bu kantin sambil menghampiri ku dan membersihkan sisa makanan dan sampah-sampah yang sudah memenuhi tubuhku.

Aku hanya bisa terisak menangis menahan rasa sakit yang mereka lakukan terhadapku.

"udah bi ngapain dibantuin," suara salah satu dari mereka.

"betul.....bi," yang lain pun ikut menjawab serempak.

"sudah!!!...kalian mau bibi laporkan kepada pak kepala sekolah,"Tegas ibu kantin.

Akhirnya mereka pun terdiam membisu mendengar ibu kantin mengancamnya.Aku pun berlari semampuku pergi meninggalkan tempat itu yang diikuti oleh Bella.

Ri....tunggu,"" teriak Bella sambil mengejar ku.

Aku hanya bisa terus menangis dalam kamar mandi sekolah.Rasanya tak ingin keluar dan menyaksikan hal tadi terulang.Ini akan menjadi trauma yang amat susah dihilangkan dan akan terus membuatku menjadi introvert selamanya.

"Ri...kita pulang yuk sebentar lagi bel pulang bunyi ," ajak Bella dari balik pintu.

Tapi aku tak mampu rasanya membalas ajakannya yang sedari tadi mencoba membujukku agar mau keluar, rasanya malu tuhan untuk keluar.Rasanya air mataku pun mulai habis dan terasa sesak di dada,entah apa yang terjadi setelah itu rasanya dunia mulai berubah menjadi gelap.

"kakak...bangun kak,"terdengar suara mamah yang entah datang dari mana.

Setelah beberapa jam yang aku lewati akhirnya aku berusaha membuka mataku perlahan,dan entah kenapa aku sudah berbaring di atas kasurku.

"mah...kakak kenapa?,"tanya ku lirih

"kakak pingsan di kamar mandi sekolah,kakak kenapa?,"tanya mamah sambil mengelus lembut keningku.

Aku pun mulai mengingat semua yang terjadi padaku.Namun aku tak ingin mamah tahu yang sebenarnya terjadi,jika mamah tahu mamah akan sangat khawatir nantinya,dan aku benci itu membuat wanita kesayanganku merasa khawatir.

"kata Bella apa mah?," tanyaku lirih dan berharap Bella tidak memberi tahu sebenarnya.

"kata Bella kamu kecapean kali jadi pingsan di kamar mandi,"jawab mamah

syukurlah Bella tidak memberi tahu yang sebenarnya kepada mamah,aku yakin ia sudah paham yang aku inginkan dan ia pun sudah tahu hal apa yang aku suka dan hal apa yang aku benci.terimakasih Bella.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!