Bisa atau tidak itu urusan nanti

Setiba disekolah rupanya sudah banyak orang yang berkumpul memenuhi tengah lapangan untuk melaksanakan upacara hari senin.Untung saja jam masih menunjukkan pukul 06.30 masih tersisa 30 menit untuk memulai upacara.Hanya saja hari senin ini sedikit berbeda,mereka seperti sedang meributkan sesuatu,entah apa yang mereka ributkan.

" Ri,sini...",Bella memanggilku dengan lambaian tangannya.

Bella Amelia adalah salah satu temanku dari SMP kelas 1.lebih tepatnya satu-satunya karena aku seorang introvert yang tidak berbakat dalam mendapatkan banyak teman. Berteman dengan Bella saja sudah lebih cukup bagiku.

" kenapa Bell?...",aku menghampirinya.

ia pun mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dari beberapa menit lalu.Ternyata petugas pembaca UUD 1945 tidak bisa hadir untuk bertugas pada upacara bendera dikarenakan ia sakit.Kemudian dikarenakan petugas pembaca UUD 1945 disekolah ku harus dihapal maka tidak ada seorang pun yang berani menggantikannya.Ada yang beralasan "tidak ada persiapan, tidak hapal,bahkan ada yang beralasan suaranya terlalu lembut takut nanti gk kedengaran",banyaklah alasan mereka.

"Bu,Riana aja yang jadi petugasnya ," tawar Bella kepada bu Anisa.

"Oh,betul tuh kamu siap kan Riana?,"Tanya bu Anisa dengan penuh keyakinan.

Aku tidak pandai melontarkan kata penolakan,yang aku bisa hanya menganggukkan kepala sebagai tanda setuju.entahlah bisa atau tidak bagiku itu urusan nanti.

"Baik,mari kita mulai upacara ini karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.00,"ajak bu Anisa kepada seluruh siswa dan siswi yang terdengar cukup keras lewat alat pengeras suara.

"Baik Bu....,"jawab seluruh murid serentak.

Setelah beberapa menit upacara pun akhirnya bisa dilaksanakan dengan khidmat dan selesai dengan baik.

"lu keren Rin," Bella mengawali percakapan.

"keren apa sih Bell,"tanya ku sambil fokus memainkan handphone.

"yah..keren, lu tuh klo sama orang banyak itu introvert tapi lu berani giliran ditunjuk kaya gituan, udah lu keren banget pas pembacaannya lantang...,"Tuturnya panjang lebar.

"Berlebihan lu," jawabku singkat.

"Emang susah yah ngobrol sama orang introvert gua ngomong panjang lebar lu cuman jawab berlebihan lu",sindirnya dengan memonyongkan bibir meledek ala-ala Bella.

"Iya,Bella cantikkkk jadi sabar-sabar aja lu ngadepin introvert kaya gua."godaku sambil tersenyum.

"Udah sering sabar gua ,"

Setelah beberapa menit berjalan dari lapangan ke kelas akhirnya kita pun sampai dikelas yang sudah dipenuhi oleh beberapa murid yang membuat ruangan terdengar berisik.

"Assalamualaikum..," suara Bu Tia yang sudah berada diambang pintu.

"Waalikumsalam...,"jawab beberapa murid.

Bu Tia adalah guru pendidikan agama dikelas ku dan salah satu guru yang baiknya minta ampun,sehingga banyak murid yang tidak takut padanya lebih tepatnya tidak bisa menghormatinya.Tadi saja,hanya beberapa murid yang menjawab salamnya beberapa murid lagi masih sibuk dengan kegaduhan yang mereka buat.Memang bu Tia itu penyabar the best pokoknya.

"Baik,anak-anak harap perhatikan yah karena pembelajaran akan segera dimulai."perintahnya dengan sangat lembut.

"woy.... yang lain diem,"suara fajri yang mencoba menghentikan kegaduhan selaku ketua kelas dikelasku.

Fajri adalah salah satu siswa terkalem dikelasku jadi wajar saj jika mereka masih saja berisik.

"Baik,mari kita mulai pembelajaran ini,"Ajak Bu Tia sambil menulis judul materi pagi hari ini.

Setelah beberapa menit berjalan pembelajaran pun hampir selesai,namun para murid yang tidak tahu diri itu masih saja berisik.dan aku benci itu.kemudian menit Bu Tia pun menutup pembelajaran dan pergi keluar kelas.

"Assalamualaikum wr.wb," Bu Tia mengakhiri pembelajarannya

"Waalikumsalam wr.wb," jawab beberapa murid.

Kegaduhan pun masih berlangsung tiada hentinya yang membuatku mulai terganggu. seorang introvert seperti itu tidak suka keramaian dan tidak suka berisik.

"DIAM....." teriakku karena sudah tak tahan mendengarkan kegaduhan yang mereka buat.

Seluruh mata pun tertuju kepadaku.Wajar saja mereka heran melihatku seperti ini, karena ini pertama kali aku memberanikan diri mengungkapkan semua yang sudah aku tahan beberapa kali mendengar mereka begitu berisik.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!