Episode 2 'Si Gadis Manis Misterius'

Riko penasaran, siapa kah gadis itu? Wajah gadis itu seperti tak asing baginya. Riko sampai melamun memikirkan si gadis, Ia terus bertanya-tanya dalam hati sembari mengerenyutkan dahinya, "Kenapa wajahnya begitu familiar? apakah aku pernah kenal atau bertemu dengan dia sebelumnya?" Tanya Riko dalam hati dengan penuh penasaran, belum sempat menemukan jawaban dari pertanyaan itu, Riko tersadar dari lamunannya ketika Julian membubarkan barisan, dan mengakhiri MOS hari itu.

Riko yang sangat penasaran berinisiatif mengikuti si gadis ketika barisan dibubarkan, tapi dikarenakan banyak siswi cewek, termasuk para anggota Osis yang mengerumuninya dengan penuh antusias ingin berkenalan, ia kehilangan jejak dan harus menunggu hari esok tiba untuk bisa bertemu dengan gadis itu lagi. Riko pun pulang dengan perasaan kurang puas dan rasa penasaran yang semakin besar.

Sesampainya dirumah Riko terlihat seperti orang yang kebingungan, Ibu Riko yang melihat anaknya nampak aneh setelah pulang dari sekolah di hari pertamanya, khawatir. Ia takut anaknya dibully seperti berita-berita yang santer di tayangkan di tv belakangan ini, "kamu kenapa nak?" Tanya Ibu Riko dengan penuh khawatir, "aku gak apa-apa bu, hanya terpikirkan sesuatu" Jawab Riko, "sesuatu apa?" Tanya ibunya lagi, Riko menatap ibunya dan menanyakan suatu hal "Ibu pernah bertemu seseorang pertama kali, tetapi orang tersebut terasa tak asing bagi ibu?" , "ga pernah sih, kenapa nanya gitu?" Tanya ibunya penasaran. "Aku hari ini bertemu pertama kali dengan seorang gadis bu, tapi entah kenapa aku merasa dia sangat familiar" Jawab Riko menjelaskan kegelisahannya, "hmm.. coba kamu ingat-ingat lagi, mungkin kamu pernah bertemu orang itu di mimpi, kan bisa jadi" Jawab Ibu Riko dengan lembut, Riko terdiam sejenak dan teringat dengan mimpi indahnya kemarin malam.

"Ohh iyaa bu, aku bertemu dengannya di mimpiku semalam. Terimakasih bu" Jawab Riko dengan perasaan lega, Riko yang sudah tahu kenapa si gadis itu terasa tak asing pun, tak sabar menunggu hari esok.

Keesokan harinya, Riko bangun pagi-pagi sekali karena terlalu semangat untuk bertemu dengan si gadis manis, bahkan Ia sampai lupa kalau harus menuruti perintah Julian CS selama beberapa hari kedepan. Pokoknya yang ada di benak Riko hanya Si Gadis manis yang Ia jumpai kemarin.

Pagi itu, Riko sampai sekolah kepagian, bahkan ia tiba 50 menit sebelum kegiatan MOS hari ke 2 dimulai. Riko berinisiatif menunggu di aula sekolah, tapi Ia dikagetkan dengan gadis manis yg dari kemaren selalu di pikirkannya sudah duduk sendirian di sana, Riko pun memberanikan diri untuk mendekati si gadis manis.

"Hi" Sapa Riko, dengan senyum manisnya, si gadis menjawab "Hii". "Kamu kok rajin sekali, jam segini udah disekolah? " Tanya Riko dengan penasaran. Gadis itu menatap mata Riko, sembari menjawab menjawab "gpp, aku hanya takut datang terlambat"

"Oh gituu, Aku Riko, salam kenal ya" Ucap Riko sembari menjulurkan tangannya ke arah si gadis. Bukannya menyambut tangan Riko, si gadis malah mengabaikannya dan pergi meninggalkan Riko sendirian.

Riko terdiam sejenak dan jadi semakin penasaran, karena ini kali pertama ada gadis yang sanggup mengabaikannya. Dengan paras Riko yang sangat tampan rasanya mustahil ada gadis yang tidak terpesona olehnya. Alih-alih kecewa karena di abaikan si gadis, Riko malah semakin semangat mendekati si gadis manis itu.

Ia langsung menyusul si gadis dan bertanya "aku gak boleh tau namamu?" Mendengar suara Riko, si gadis semakin mempercepat langkahnya. Tak mau usahanya sia-sia, Riko berlari dan mencegat si gadis, "Jangan ganggu aku! " Ucap si gadis sambil menatap Riko. "Aku hanya ingin berkenalan, gak lebih" Saut Riko sembari menjulurkan tangan untuk yang ke dua kalinya, berharap kali ini si gadis akan menyambut tangannya itu.

Tapi, usahanya itu belum membuahkan hasil, si gadis malah menepis tangan Riko kali ini dan berkata "Nanti kamu juga tau" Kemudian meninggalkan Riko yang masih bertanya-tanya sendiri. Ia nampaknya harus sedikit lebih bersabar untuk bisa berkenalan dengan si gadis manis itu. Riko kembali duduk di aula sekolah memikirkan cara agar si gadis mau berkenalan dengannya sambil menunggu MOS hari itu dimulai.

Waktu terus berjalan, satu per satu siswa siswi baru teman seangkatan Riko pun tiba. Waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi dan bel sekolah tanda kegiatan MOS dimulai berbunyi.

"Riingg!!! Riingg!!! Riingg!!! "

Mendengar suara bel, Riko menghentikan lamunannya dan segera menuju halaman sekolah, disana seluruh teman-teman seangkatan Riko telah berkumpul termasuk si gadis manis. Riko berupaya berbaris di dekatnya. Sadar dengan kehadiran Riko, si gadis manis malah menjauh seolah menghindar darinya.

"Dia kenapa sih? " Tanya Riko dalam hati makin penasaran, Ia bingung dengan sikap si gadis manis. Disisi lain acara MOS segera dimulai saat Julian mengambil alih.

"Selamat Pagi semua" Sapa Julian ke para juniornya. "Pagi kak" Saut siswa siswi baru kompak. "Hari ini kita akan melaksanakan kegiatan yang sedikit berbeda dari kegiatan MOS pada umumnya. Disini sudah kita siapkan kertas yang berisikan nama kalian semua, nanti kami para OSIS akan mengundi dan membentuk kelompok kecil yang berisikan 5 orang. Setiap kelompok akan mendapatkan tugas secara acak yang juga akan diundi oleh perwakilan masing-masing kelompok. Paham? " Sapa Julian kemudian menjelaskan tentang kegiatan MOS. "Paham kak" Saut siswa siswi baru dengan penuh semangat.

"Semoga aku sekelompok dengan si gadis manis yaa Tuhan" Riko berdoa dalam hati. Waktu terus berlalu, kelompok 1 hingga kelompok 6 telah terbentuk. "Ok, anggota kelompok 7 yaitu : Riko, Luna, Adit, Lia dan Dinda maju kedepan! " Ucap Julian. Mereka yang merasa terpanggil segera maju ke depan, betapa terkejut sekaligus senangnya Riko melihat si gadis manis sekelompok dengannya.

"Terimakasih ya Tuhan" Ucap Riko dengan penuh syukur dalam hati. Riko selalu curi pandang ke si gadis manis yang hingga saat ini namanya belum ia ketahui, hingga gelagatnya di sadari oleh Julian.

Julian yang sebenarnya sedari dulu menaruh hati ke si gadis manis ingin memisahkan mereka berdua, tapi Ia mengurungkan niatnya itu karena tak ingin semua orang mempertanyakan sikapnya sebagai seorang pemimpin.

Julian beruntung lebih awal kenal si gadis manis, mereka bertetangga, tapi karakter Julian yang sedikit arogan tidak disukai si gadis.

Singkat cerita, 48 kelompok kecil yang masing-masing beranggotakan 5 orang akhirnya terbentuk. Anggota seluruh kelompok mulai saling berkenalan, begitupun kelompok Riko. Luna dan Lia dengan sangat antusias menjulurkan tangannya ke Riko, tapi tidak dengan si gadis manis. Adit juga menjulurkan tangan ke semua teman kelompoknya termasuk Riko dan si gadis manis, Luna dan Lia menanggapinya dengan biasa saja, tidak seantusias ketika menjabat tangan Riko. Tapi yang mengejutkan Riko, si gadis manis tanpa ragu langsung menyambut uluran tangan Adit sembari menyebutkan namanya dan tersenyum manis "Aku Dinda", ucap si gadis manis.

Riko yang akhirnya tau nama si gadis manis, mengulurkan tangan untuk yang ke tiga kalinya ke si gadis manis. Berharap kali ini akan mendapat tanggapan baik darinya, tapi kenyataannya tidak sesuai harapkan Riko. Si gadis manis malah kembali tak mau menyambut uluran tangan Riko dan berkata "kamu sudah tau kan namaku? ". Bukannya kecewa Riko malah senang, Ia merasa tertantang dan semakin tertarik dengan Dinda.

" Mohon perhatian semua!" Julian kembali mengambil alih, "sekarang seluruh siswa siswi baru, silahkan menuju aula dan berbaris sesuai kelompok!"

Semuanya segera menuju aula.

Sesampainya disana lagi-lagi Riko berupanya berbaris di dekat Dinda, tapi Dinda kembali menjauh. Riko akhirnya dengan terpaksa berbaris di antara Luna dan Lia.

"Masing-masing perwakilan kelompok maju ke depan! " intruksi Julian lagi. "Riko, maju Riko" Ucap teman sekelompok Riko dengan kompak, tapi disisi lain Dinda hanya terdiam sambil menatap sinis ke arah Riko. Riko menyadari tatapan sinis itu dan dibuat bingung olehnya, Ia pun maju sambil memikirkan hal itu.

Di depan 48 siswa yang menjadi perwakilan dari setiap kelompok bekumpul. "Sekarang setiap orang ambil satu gulungan kertas yang ada di dalam box ini, di kertas itu sudah tertuliskan tugas yang harus kelompok kalian kerjakan" Ujar Julian.

Semua perwakilan kelompok mulai mengambil kertas tersebut, ternyata tugas yang dimaksud Julian adalah tugas membuat film pendek. Ada kelompok yang mendapat tugas membuat film pendek dengan tema percintaan, kenakalan remaja, perjuangan dan masih banyak lagi.

Riko membuka gulungan kertas yang dipegangnya dengan penuh penasaran "Film pendek dengan tema Percintaan" Itulah tulisan yang ada di kertas Riko. Secara spontan Ia membayangkan yang jadi pemeran utama di filmnya nanti adalah dirinya dan juga si gadis manis alias Dinda.

"Kalian bisa balik ke kelompok masing-masing! " Intruksi Julian ke mereka yang ada di depan. "Sesuai undian tugas kelompok tadi, itu yang harus kalian kerjakan! Penukaran tema tidak diperbolehkan, dan yang maju kedepan harus menjadi pemeran utama pada film pendek tersebut, sampai sini ada pertanyaan? "Julian membuka sesi pertanyaan.

Ada beberapa siswa yang mengakat tangan mengisyaratkan ingin mengajukan pertanyaan. "Ya kamu" tunjuk Julian, "Kak durasi minimal dan maksimal film ini berapa menit?" tanya salah satu siswa. "Pertanyaannya saya tampung dulu, nanti akan saya jawab sekalian" Ucap julian sembari menunjuk siswa lain yang ingin bertanya. "Filmnya harus di lingkungan sekolah atau bebas kak? " tanya siswa yang ke dua, Julian mengangguk dan menunjuk siswa lain "apakah film terbaik akan mendapat penghargaan dan yang terburuk mendapat hukuman kak?" Imbuh siswa yang ke 3.

"Baik sekarang saya akan menjawab semua pertanyaan tadi. Untuk durasi minimal 15 menit dan maksimal juga 15 menit, jadi dengan kata lain film kalian diharuskan berdurasi 15 menit pas, yang durasinya kurang dari 15 menit atau lebih akan mendapat hukuman. Untuk lingkungan filmnya bebas, mau dilingkungan sekolah atau luar sekolah silahkan. Kemudian yang terakhir untuk kelompok dengan hasil film terbaik akan mendapat hadiah dari kami para anggota OSIS dan kelompok dengan film terburuk, hukuman menanti kalian. Paham? "

"Paham kak" Seru seluruh siswa.

"Sekarang waktunya istrirahat dan silahkan diskusikan tentang tugas ini dengan kelompok kalian masing-masing, satu jam kemudian kalian kumpul di aula ini lagi, bubar jalan! " Julian membubarkan barisan.

Bersambung...

Episodes
1 Episode 1 'Sekolah Baru'
2 Episode 2 'Si Gadis Manis Misterius'
3 Episode 3 'Diskusi Kelompok'
4 Episode 4 'Upaya Riko'
5 Episode 5 'Kata Play Boy Yang Disematkan Dinda Terhadap Riko'
6 Episode 6 'Dinda Si Pemeran Utama Wanita'
7 Episode 7 'Aksi Heroik Riko'
8 Episode 8 'Kecemasan Riko'
9 Episode 9 'Benih-Benih Cinta Yang Mulai Tumbuh'
10 Episode 10 'Ibu Riko Yang Sangat Penasaran'
11 Episode 11 'Ancaman Di Sekolah'
12 Episode 12 'Ahli Bela Diri'
13 Episode 13 'Dinda Yang Membingungkan'
14 Episode 14 'Insiden Berdarah'
15 Episode 15 'Kondisi Kritis Dinda'
16 Episode 16 'Golongan Darah Langka'
17 Episode 17 'Gadis Cantik'
18 Episode 18 'Kegelisahan Riko'
19 Episode 19 'Mencari Dinda'
20 Episode 20 'Barang Bukti Yang Hilang'
21 Episode 21 'Pengecut Yang Tertawa Di Atas Penderitaan Orang'
22 Episode 22 'Nasihat Seorang Ibu'
23 Episode 23 'Kembalinya Riko Ke Sekolah'
24 Episode 24 'Kepedulian Seorang Wali Kelas'
25 Episode 25 'Obrolan Serius'
26 Episode 26 'Kronologi Insiden Berdarah'
27 Episode 27 ' Menjenguk Dinda'
28 Episode 28 'Nasihat Pak Ridwan'
29 Episode 29 'kegelisahan'
30 Episode 30 'Sikap Kasar Ibu Dinda'
31 Episode 31 'Sinta'
32 Episode 32 'Awal Kedekatan Riko dan Sinta'
33 Episode 33 'Bermalam Di Kamar Sinta'
34 Episode 34 'Pelukan Hangat'
35 Episode 35 'Rasa Nyaman'
36 Episode 36 'Kekompakan Ibu Riko dan Sinta'
37 Episode 37 'Terkuaknya Fakta Keluarga Riko'
38 Episode 38 'Petanda Lewat Sebuah Mimpi'
39 Episode 39 'Munculnya Orang Tua Angkat Sinta'
40 Episode 40 'Masa Lalu'
41 Episode 41 'Kecemburuan Sinta'
42 Episode 42 'Dinda Yang Telah Siuman'
43 Episode 43 'Dokter Irwan'
44 Episode 44 "Putri Kandung Yang Telah Kembali"
45 Episode 45 'Rencana Tes DNA"
46 Episode 46 'Putri Kandung'
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Episode 1 'Sekolah Baru'
2
Episode 2 'Si Gadis Manis Misterius'
3
Episode 3 'Diskusi Kelompok'
4
Episode 4 'Upaya Riko'
5
Episode 5 'Kata Play Boy Yang Disematkan Dinda Terhadap Riko'
6
Episode 6 'Dinda Si Pemeran Utama Wanita'
7
Episode 7 'Aksi Heroik Riko'
8
Episode 8 'Kecemasan Riko'
9
Episode 9 'Benih-Benih Cinta Yang Mulai Tumbuh'
10
Episode 10 'Ibu Riko Yang Sangat Penasaran'
11
Episode 11 'Ancaman Di Sekolah'
12
Episode 12 'Ahli Bela Diri'
13
Episode 13 'Dinda Yang Membingungkan'
14
Episode 14 'Insiden Berdarah'
15
Episode 15 'Kondisi Kritis Dinda'
16
Episode 16 'Golongan Darah Langka'
17
Episode 17 'Gadis Cantik'
18
Episode 18 'Kegelisahan Riko'
19
Episode 19 'Mencari Dinda'
20
Episode 20 'Barang Bukti Yang Hilang'
21
Episode 21 'Pengecut Yang Tertawa Di Atas Penderitaan Orang'
22
Episode 22 'Nasihat Seorang Ibu'
23
Episode 23 'Kembalinya Riko Ke Sekolah'
24
Episode 24 'Kepedulian Seorang Wali Kelas'
25
Episode 25 'Obrolan Serius'
26
Episode 26 'Kronologi Insiden Berdarah'
27
Episode 27 ' Menjenguk Dinda'
28
Episode 28 'Nasihat Pak Ridwan'
29
Episode 29 'kegelisahan'
30
Episode 30 'Sikap Kasar Ibu Dinda'
31
Episode 31 'Sinta'
32
Episode 32 'Awal Kedekatan Riko dan Sinta'
33
Episode 33 'Bermalam Di Kamar Sinta'
34
Episode 34 'Pelukan Hangat'
35
Episode 35 'Rasa Nyaman'
36
Episode 36 'Kekompakan Ibu Riko dan Sinta'
37
Episode 37 'Terkuaknya Fakta Keluarga Riko'
38
Episode 38 'Petanda Lewat Sebuah Mimpi'
39
Episode 39 'Munculnya Orang Tua Angkat Sinta'
40
Episode 40 'Masa Lalu'
41
Episode 41 'Kecemburuan Sinta'
42
Episode 42 'Dinda Yang Telah Siuman'
43
Episode 43 'Dokter Irwan'
44
Episode 44 "Putri Kandung Yang Telah Kembali"
45
Episode 45 'Rencana Tes DNA"
46
Episode 46 'Putri Kandung'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!