4. Permintaan Abi

Sejenak Abi berfikir bagaiman kejadian naas bisa menimpa Dewi , Hal itu terjadi karena Abi yang sangat sibuk hingga dirinya tidak bisa mengantar Dewi berbelanja untuk kebutuhan kelahiran bayinya.

Hingga Dewi harus sendirian menyetir dengan kondisi perut buncitnya.

***

Setidaknya dengan Ranti tinggal di Rumah akan ada banyak supir yang siap sedia mengantarkan Ranti kemanapun Ranti pergi.

Namun sejujurnya Abi sudah berfikir sebuah rencana, jika dirinya tinggal di apartemen, untuk tidur dalam kamar terpisah jika tinggal di apartemen yang dulu di tempatnya bersama dengan Dewi.

Abi berfikir dirinya tidak mungkin tidur dalam satu ranjang dengan seorang wanita, dimana dalam hatinya ada wanita lain yaitu Dewi.

Abi tidak dapat membayangkan jika harus tidur dalam satu ranjang bersama Ranti, bagaimanpun dirinya adalah laki-laki normal.

Namun di sisi lain Abi berfikir jika dirinya tinggal satu atap dengan kedua orang tuanya, dia tidak ada bisa tidur terpisah dengan Ranti.

Sudah tentu saja Bu Sinta dan Pak Prabowo tidak akan mengijinkan keduanya tidur dalam kamar yang berbeda.

Memikirkan hal itu saja sudah membuat Abi merasa pusing.

"Bagaimana Abi !" Ucap Bu Sinta membuyarkan lamunan Abi.

"Terserah mama saja !" Ucap Abi dengan suara datar.

Bu Sinta tampak lega dengan mengukir sebuah senyum simpul di sudut bibirnya.

" Baiklah , Rasanya sudah semakin larut, Mama kembali ke kamar dulu, kalian beristirahatlah , Istirahat lah Ranti, besok kita sarapan bersama" Ucap Bu Sinta pada keduanya, dan segera berlalu dari hadapan kedua pasang pengantin baru tersebut.

Setelah kepergian Bu Sinta, suasana kamar tampak sepi, sunyi dan senyap, tanpa ada perbincangan atau kata diantara keduanya.

Ranti yang masih mengenakan Kebayanya pun ikut larut dalam suasana sepi yang tercipta.

Sejenak kebingungan menyelinap dalam hatinya, Entah harus berbuat apa, atau berkata apa.

"Ranti " Ucap Abi dengan suara datar

"Iya mas Abi " Jawab Ranti kemudian.

Abi tampak terlihat mengerutkan dahi dengan kedua alis yang saling bertautan

"Apa mas Abi keberatan, jika Ranti memanggil dengan sebutan itu? Tanya Ranti yang tampak meneliti sorot mata Abi seolah ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Bukan , Bukan Begitu Maksudku, hanya saja terdengar aneh " Ucap Abi

"Baik jika begitu Ranti tidak akan melakukanya" Ucap Ranti dengan wajah tertunduk malu.

Menyadari perubahan sikap dan wajah Ranti ,Abi merasa sedikit tidak enak hati.

"Bukan begitu, aku hanya belum terbiasa jika kau yang mengucapkannya, tapi tidak masalah jika kau memanggilku dengan sebutan Mas" Ucap Abi kemudian, mencoba mencairkan suasana tidak nyaman dari Ranti.

Ranti tampak mengukir senyum getir di wajahnya, mengingat bagaimana nasib pernikahan dirinya dengan Abi kedepannya.

Hanya karena sebuah kata panggilan Mas, Membuat sosok Abi bereaksi. Hal itu sudah cukup membuktikan jika memang tidak ada ruang untuknya tinggal dalam hati Abi.

"Oya, jadi apa yang ingin mas Abi katakan " Ucap Ranti membuka topik pembicaraan baru.

Ranti tidak ingin lebih lama bergulat dengan rasa malu dan perasaan tidak nyamannya terhadap sosok kakak ipar yang saat ini menjadi suaminya.

"Ah Iya" Ucap Abi, tampak membetulkan posisi duduknya dengan menatap lurus pada sosok Ranti yang tengah duduk dihadapannya.

Terlihat Abi yang menghela nafas panjang, dan Ranti yang hanya mengamati dan menunggu apa yang akan Abi katakan padanya.

"Aku tahu kau pun Pasti terpaksa menikah denganku, Terlihat konyol memnag " ucap Abi dengan suara datar dan senyum getir di wajahnya.

"Aku tidak akan memaksamu untuk melayaniku, dan sebaliknya aku akan membebaskan mu melakukan apapun yang kau inginkan" Tukas Abi

"Namun aku memiliki satu permintaan" Ucap Abi kemudian

Ranti tampak mengerutkan dahi dan menautkan kedua alisnya, tampak mencoba mencerna arah pembicaraan Abi.

"Cobalah, meminta pada mama Untuk tinggal di Apartemen saja" Ucap Abi

"Memangnya kenapa dengan tinggal di rumah ?" Ucap Ranti datar

"Tidak , Hanya saja aku tidak ingin menyakitimu lebih jauh, Aku tahu kau sudah cukup tersiksa dengan pernikahan ini"

"Dan sejujurnya dalam hatiku hanya ada Dewi saja, Aku tidak ingin mengkhianatinya ditengah kondisinya yang seperti saat ini"

"Setidaknya dengan kita tinggal di apartemen, kita bisa tidur dalam kamar terpisah, dan tentu saja hal itu akan lebih mudah bagiku dan bagimu " Ucap Abi kemudian

Ranti tampak merasa getir dengan ucapan laki-laki di hadapannya.

Tidak ada cinta, sejujurnya bukan sebuah permasalahan baginya, namun kata-kata Abi terasa begitu menyakitkan untuk Ranti dengar.

Terlebih dengan terang-terangan Abi tidak akan pernah mengganti sosok Dewi dalam hatinya.

"Ohh... Baiklah, Ranti akan Coba" ucap Ranti datar dengan sudut mata yang Mulai berembun.

Setelah mengutarakan maksut dan tujuannya, Abi bergegas untuk bangkit dari posisinya semula, dan beranjak menuju pintu kamar.

"Mas Abi mau kemana ?" Tanya Ranti seketika.

"Aku akan Ke Rumah Sakit" Ucap Abi datar

"Tidak perlu menungguku" Ucap Abi kemudian dengan berlalu meninggalkan Ranti yang masih duduk tergugu dengan posisinya semula.

Sejujurnya tidak ada rasa cemburu, namun Ranti merasa getir dengan nasibnya.

"Sudahlah Ranti, tidak perlu banyak berharap" Gumam Ranti dalam hati.

"Ah , Iya .. Baiklah, hati-hati" Ucap Ranti kemudian, dengan mengulas sebuah senyum di bibirnya.

Setelah kepergian Abi , menyisakan Ranti seorang diri di dalam kamar pengantin, tempat dimana biasanya sepasang pengantin baru, menikmati indahnya madu asmara diatas peraduan.

Namun tidak dengan Ranti , yang hanya sendiri dalam ruangan sepi, meski terlihat begitu menyenangkan berada di sebuah ruang megah dengan taburan kelopak mawar merah yang membuat semerbak harum dalam ruangan tersebut.

Serta banyaknya buang anyelir dan lilin-lilin kecil yang tersusun rapi pada setiap sudut ruangan tersebut, menambah sahdu nya suasana malam itu.

Tidak ingin lebih lama dalam suasana yang entah Ranti sendiri tidak dapat pahami, segera Ranti beranjak dari duduknya dan bergegas menuju kamar mandi untuk melepaskan semua aksesoris yang menempel pada tubuhnya.

Sejenak membersihkan diri dengan berendam pada air hangat, sedikit mampu mengurai penat dalam diri Ranti.

Memejamkan mata, menikmati harumnya aromaterapi yang menambah rileks dan tenang pada suasana hati yang tengah tidak dapat di pahami.

Setelah menuntaskan ritual mandinya, Ranti bergegas menuju tempat tidur.

Disana terlihat Lembaran ribuan kelopak mawar yang tersusun rapi dengan hiasan Sepasang angsa putih yang saling bertaut mesra.

Terlihat jelas dalam pandang mata Ranti "Abimana & Asmaranti" tergambar jelas menggunakan kelopak mawar putih, ditengah banyaknya kelopak mawar merah disana.

Sejujurnya hal itu sangat luar biasa bagi Ranti. namun Ranti sadar dirinya hanya dapat mengulas sebuah senyum getir.

Tidak berselang lama , Ranti tampak tengah mencari keberadaan smartphone miliknya, yang ternyata dia Letakan diatas meja, tatkala dirinya tengah berbincang bersama sang mertua dan juga Abi sebelumnya.

Segera Ranti meraih smartphone miliknya dan mengabadikan Suasana ruangan yang terkesan indah dan manis dalam benaknya.

Mengambil beberapa potret gambar dari setiap sudut ruangan , terutama pada tempat tidur yang terdapat ribuan kelopak mawar yang tersemat namanya dan nama Abi disana.

***

Bersambung

***

Terpopuler

Comments

Bunda Titin

Bunda Titin

miris........di malam pernikahan yg seharusnya penuh kebahagiaan justru kamu sendirian...........yg sabar Ranti in syaa Allah keikhlasanmu membawa kebahagiaan untukmu suatu saat nanti ...........🙏😔

2023-09-04

1

wil wil

wil wil

ya ampun...baru nikah udah di tinggal.. kasian sekali

2023-07-05

1

naynay

naynay

sedih ini..

2023-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Pernikahan Abi dan Ranti
3 3. Permintaan Mama Sinta
4 4. Permintaan Abi
5 5. Bian dan Ranti
6 6. Berbelanja
7 7. Pulang ke Apartemen
8 8. Istri Pengganti
9 9. Membuat Orang Lain Bahagia
10 10. Tak Perlu Memberi Harapan
11 11. Salah Paham
12 12. Cerita Sebenarnya
13 13. Merasa tenang
14 14. Belajar Untuk Merelakan
15 15. Pertengkaran
16 16. Perhatian yang Tiba-Tiba Muncul
17 17. Kebangkitan Junior
18 18. Jagung Bakar
19 19. Mencari informasi
20 20. Mengalir bagai Air
21 21. Pertolongan Abi
22 22. Hati yang kembali terluka
23 23. Ketakutan Ranti
24 24. Makan Siang Abi dan Ranti
25 25. Hadiah Dari Abi Part 1
26 26. Hadiah dari Abi Part 2
27 27. Keinginan Abi
28 28. Drama di pagi hari
29 29. Drama Sore Hari
30 30. Permintaan Abi
31 31. Rumah Mertua
32 32. Belajar Menghargai
33 33. Dilema hati
34 34. Terjadilah sesuatu yang tidak di harapkan.
35 35. Mulai Menerima
36 36. Rencana Bulan madu
37 37. Permintaan Ranti
38 38. Kekhawatiran Ranti
39 39. Mimpi
40 40. Luapan Hati
41 41. Malam Panjang
42 42. Camping
43 43. Kejutan dari Abi
44 44. Malam panjang
45 45. Kabar Mengejutkan
46 46. Pertemuan
47 47. Kesedihan
48 48. Istri Pengganti
49 49.Malam Indah
50 50. Menginap
51 51. Pagi yang Menyedihkan
52 52. Obrolan Kecil
53 53. Rujak
54 54. Kepergian
55 55. Ketakutan Ranti
56 56. Kehamilan Ranti
Episodes

Updated 56 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Pernikahan Abi dan Ranti
3
3. Permintaan Mama Sinta
4
4. Permintaan Abi
5
5. Bian dan Ranti
6
6. Berbelanja
7
7. Pulang ke Apartemen
8
8. Istri Pengganti
9
9. Membuat Orang Lain Bahagia
10
10. Tak Perlu Memberi Harapan
11
11. Salah Paham
12
12. Cerita Sebenarnya
13
13. Merasa tenang
14
14. Belajar Untuk Merelakan
15
15. Pertengkaran
16
16. Perhatian yang Tiba-Tiba Muncul
17
17. Kebangkitan Junior
18
18. Jagung Bakar
19
19. Mencari informasi
20
20. Mengalir bagai Air
21
21. Pertolongan Abi
22
22. Hati yang kembali terluka
23
23. Ketakutan Ranti
24
24. Makan Siang Abi dan Ranti
25
25. Hadiah Dari Abi Part 1
26
26. Hadiah dari Abi Part 2
27
27. Keinginan Abi
28
28. Drama di pagi hari
29
29. Drama Sore Hari
30
30. Permintaan Abi
31
31. Rumah Mertua
32
32. Belajar Menghargai
33
33. Dilema hati
34
34. Terjadilah sesuatu yang tidak di harapkan.
35
35. Mulai Menerima
36
36. Rencana Bulan madu
37
37. Permintaan Ranti
38
38. Kekhawatiran Ranti
39
39. Mimpi
40
40. Luapan Hati
41
41. Malam Panjang
42
42. Camping
43
43. Kejutan dari Abi
44
44. Malam panjang
45
45. Kabar Mengejutkan
46
46. Pertemuan
47
47. Kesedihan
48
48. Istri Pengganti
49
49.Malam Indah
50
50. Menginap
51
51. Pagi yang Menyedihkan
52
52. Obrolan Kecil
53
53. Rujak
54
54. Kepergian
55
55. Ketakutan Ranti
56
56. Kehamilan Ranti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!