Mario, adalah pria berusia 19 tahun yang sangat terkenal karena sikap ramahnya pada semua orang. Di kampusnya, ia adalah idola bagi semua wanita. Selain karena wajahnya yang tampan, ia juga memiliki sopan santun dan tata krama yang baik. Mario juga merupakan mahasiswa terpintar di Fakultas Hukum.
"Rio, bagaimana mengenai tugas mata kuliah hukum perdata yang akan dikumpulkan besok? Apa kau sudah mengerjakan semua esai-nya?" tanya seorang mahasiswi yang adalah teman satu jurusan dengan Mario.
"Ya, tentu sudah." jawab Mario berhenti di depan kelas karena mahasiswi itu menghadang langkahnya. "Aku akan memberitahumu sedikit dari tugas itu nanti, tapi sekarang aku harus pergi."
"Baiklah, nanti malam aku akan menghubungimu." ujar mahasiswi tersebut.
"Baiklah." senyum Mario setelah itu berjalan.
Jasmine yang baru saja keluar dari kelasnya melihat Mario melintas. Dengan perasaan yang sangat senang, gadis itu melangkahkan kakinya sedikit cepat untuk mengikuti pria yang dicintainya tersebut.
"Mario, tunggu dulu." panggil Jasmine membuat langkah pria itu kembali berhenti. "Kau ingin pulang? Ayo kita pulang bersama."
"Maaf, Mine, aku ada urusan penting saat ini. Kita tidak bisa pulang bersama." jawab Mario. "Aku akan menemuimu nanti saat di rumah." bisik Mario.
Hanya mendengar kalimat itu membuat Jasmine tersenyum tanpa sadar. Tanpa mengatakan apapun lagi, Mario langsung berjalan meninggalkan Jasmine.
"Mine, ada apa?"
Pertanyaan temannya, Zenia, membuat Jasmine tersadar dari rasa berbunga-bunganya. Ia segera menghilangkan senyum di wajahnya agar temannya tidak terlihat curiga dengan dirinya.
"Yang barusan itu saudara tirimu yang namanya siapa?" tanya Zenia masih melihat pada Mario yang sudah jauh.
"Dia Mario. Ada apa Zen?"
"Dia yang aku lihat bersama Sarah kemarin." jawab Zenia.
Jasmine agak terkejut mendengarnya. "Kenapa kau yakin kalau itu dia? Yang kau lihat adalah Marlo."
"Tidak, aku lihat sepatu yang dipakainya. Yang kemarin aku lihat sepatunya sama dengan yang dia pakai sekarang." ucap Zenia penuh keyakinan. "Apa mungkin mereka mempunyai sepatu yang sama? Atau mereka saling meminjami barang-barang mereka? Astaga, itu terdengar buruk. Pasangan mereka bisa saja tertukar saat melihat mereka."
"Mereka berbeda, selain sifat mereka berbeda, warna mata mereka juga berbeda. Aku bisa membedakan mereka, siapapun akan bisa membedakan mereka." seru Jasmine penuh keyakinan.
"Bisa saja kan memakai softlens atau apalah." gumam Zenia. "Sudahlah, ayo kita mampir ke coffee shop dulu, kita kerjakan tugas yang tadi." gandeng Zenia.
Jasmine memikirkan perkataan Zenia barusan. Mario dan Marlo tidak seakrab itu hingga mereka saling meminjamkan barang-barang mereka. Ditambah omongan temannya itu mengenai softlens, entah kenapa Jasmine jadi merasa sedikit takut karena yang dibilang Zenia bisa saja terjadi. Gadis itu takut jika pria yang mengambil mahkotanya bukanlah Mario yang dicintainya, melainkan Marlo yang menyamar memakai softlens.
"Lihat itu Mine!!" seru Zenia menyadarkan Jasmine dari lamunannya. "Ternyata kau benar. Dia Marlo bukan Mario."
Jasmine melihat di jarak yang lumayan jauh darinya berdiri terlihat Mario bersama wanita bernama Sarah. Marlo memegang lengan wanita itu sedangkan Sarah sedang berbicara padanya. Mereka terlihat sedang berbicara pelan karena wajah mereka saling berdekatan.
"Sudahlah, ayo kita pergi." Ajak Jasmine.
...***...
Marlo, wajahnya setampan kembarannya, usianya pun 19 tahun, dan sifat dingin dan pendiamnya membuatnya menjadi idola juga di kampusnya. Namun sayangnya sikapnya sudah terkenal buruk di kalangan wanita di kampusnya, semua itu karena dirinya di cap playboy dengan sering bercinta dengan banyak wanita di kampus. Anehnya, itu tidak menjadi masalah untuk wanita-wanita yang sangat menyukainya. Mereka masih saja mengejar-ngejar pria itu walau hanya untuk bercinta dengannya.
"Kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi." ucap Sarah yang sedang bersitegang dengan Marlo yang ada di hadapannya. "Kau terus saja mengkhianatiku, tapi kau menuduh Rio yang bercinta dengan para wanita itu."
"Tapi itu benar." ucap Marlo. "Kau mungkin tidak percaya karena kau tidak benar-benar mengenalnya."
"Sudahlah Elo, aku sudah muak."
"Sarah, kita sudah pacaran sejak awal SMA, tapi kau tidak percaya padaku, bahkan kau lebih percaya pada orang lain." ucap Marlo dengan tatapan kesal.
"Para wanita itu tidak bodoh sampai mereka tidak bisa membedakan pria yang tidur dengan mereka, Elo. Dan yang kau sebut orang lain, dia itu kembaranmu. Jujur saja, dalam segala hal dia lebih baik darimu. Kemarin dia pun bahkan memintaku untuk memaafkanmu." jawab Sarah. "Aku tidak heran, sepertinya pengaruh ibukota membuatmu menjadi seperti ini. Aku merindukan dirimu sewaktu kita SMA. Kau sudah amat sangat berubah sejak kau tinggal dengan ayahmu yang kaya itu."
Mendengar perkataan wanita yang dicintainya membuat Marlo tertegun, ia tak bisa berkata apapun lagi padanya dan membiarkan Sarah melangkah pergi meninggalkan dirinya.
...***...
"Apa kau tahu Mine, Sarah itu ternyata adalah pacar Marlo sejak mereka SMA. Kemarin aku dengar kalau Sarah berkuliah jauh-jauh ke kampus kita agar masih bisa terus berhubungan dengan Marlo." ujar Zenia yang duduk di hadapan Jasmine di coffee shop. "Tapi kau tahu sendiri kan saudara tirimu yang itu seperti apa? Dia sudah tidur dengan banyak wanita di kampus karena itu hubungan mereka merenggang. Tadi kau lihat juga kan kalau mereka terlihat sedang bersitegang?"
"Benarkah? Lalu kemarin kau bilang Marlo merangkul Sarah?"
"Karena itu sepertinya yang kemarin itu adalah Mario." jawab Zenia. "Saudara tirimu sangat rumit, mereka terlalu mirip dan sulit dibedakan. Lalu saat di rumah bagaimana interaksi kalian bertiga?"
"Apa?" Jasmine sedikit terkejut mendengar pertanyaan Zenia.
"Mereka berdua sangat tampan, tapi sangat bertolak belakang. Apa di rumah mereka akur? Mereka baru tinggal bersama sejak setahun ini kan? Kau sering berbicara dengan mereka?" tanya Zenia penasaran.
"Kalau dengan Marlo, kami sama sekali belum pernah berbicara. Dia selalu pergi saat melihatku." jawab Jasmine.
"Mario? Dia pasti sering berbicara denganmu kan? Dia sangat ramah pada semua orang. Sayang sekali tampaknya ia tidak berniat berpacaran dengan wanita manapun." ucap Zenia. "Bagaimana kalau kau mendekatinya, Mine?"
"Kami sudah dekat." jawab Jasmine polos.
"Apa? Kau serius?" selidik Zenia.
Jasmine memutar bola matanya karena dia sadar kalau baru saja salah bicara. Seharusnya ia tidak berkata seperti itu karena hubungan dirinya dengan Mario harus dirahasiakan.
"Maksudku, kami sering menyapa atau mengobrol." jawab Jasmine.
"Jangan sampai kau suka padanya atau dia menyukaimu. Itu akan gawat untuk hubungan keluarga kalian."
Jasmine hanya bisa tersenyum menutupi rahasia terbesarnya yaitu selain rasa cintanya pada Mario, yang ia tahu, ia juga sudah bercinta dengan pria tersebut. Walau sebenarnya pria yang bercinta dengannya adalah Marlo bukan Mario.
...***...
Di sebuah apartemen, terdengar suara dari muda mudi yang sedang melakukan kegiatan terlarang. Seorang pria bermata cokelat berada di atas tubuh seorang wanita yang terlihat sedang menikmati permainan mereka.
"Ternyata benar apa yang aku dengar. Kau memang mampu membuat para wanita melayang." ujar wanita dengan diiringi ******* yang keras. "Aku jadi penasaran bagaimana rasanya jika dengan kembaranmu."
"Tidak, dia tidak akan tertarik dengan wanita nakal sepertimu." bisik pria bermata cokelat dengan nada dingin. "Aku akan keluar."
Wanita itu terlihat sangat puas setelah pria itu mencabut senjatanya dari tubuhnya, ia langsung terkulai lemas di atas tempat tidur.
"Lain kali kita lakukan tanpa pengaman, Marlo."
Pria itu tidak menanggapi perkataan si wanita dan langsung masuk ke dalam kamar mandi. Berdiri di depan cermin. Tangan kanannya menyentuh bola mata kanannya untuk melepaskan sesuatu yang melapisi bola matanya. Sebuah softlens diambilnya, dan memperlihatkan mata hitam asli miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
ulala ❤️❤️
brrti c super Mario yg jahat ya tor🤭
2023-12-07
1
Dena
2 Saudara kembar yg tidak beress😒😒
Knp kau ciptakan karakter yg begini?🚶♀️🚶♀️🚶♀️
2023-11-26
1
🌕🌊🍁🪷
sudah kuduga
2023-01-09
1